Anda di halaman 1dari 4

1.3.

Saturasi
Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi fluida
formasi tertentu terhadap total volume pori-pori batuan yang terisi fluida atau
jumlah kejenuhan fluida dalam batuan reservoir per satuan volume pori. Oleh
karena didalam reservoir terdapat tiga jenis fluida, maka saturasi dibagi menjadi
tiga yaitu saturasi air (Sw), saturasi minyak (So) dan saturasi gas (Sg), dimana
secara matematis dapat ditulis :

Total saturasi fluida jika reservoir mengandung 3 jenis fluida :

Untuk sistem air-minyak, maka persamaan (12) dapat disederhanakan menjadi :

Beberapa faktor yang mempengaruhi saturasi fluida reservoir adalah :


a. Ukuran dan distribusi pori-pori batuan.
b. Ketinggian diatas free water level.
c. Adanya perbedaan tekanan kapiler.
Didalam kenyataan, fluida reservoir tidak dapat diproduksi semuanya. Hal ini
disebabkan adanya saturasi minimum fluida yang tidak dapat diproduksi lagi atau
disebut dengan irreducible saturation sehingga berapa besarnya fluida yang
diproduksi dapat dihitung dalam bentuk saturasi dengan persamaan berikut :
Dimana :
St = saturasi total fluida terproduksi
Swirr = saturasi air tersisa (iireducible)
Sgirr = saturasi gas tersisa (iireducible)
Soirr = saturasi minyak tersisa (iireducible)
1.4. Resistiviti
Batuan reservoir terdiri atas campuran mineral-mineral, fragmen dan pori-pori.
Padatan-padatan mineral tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik kecuali
mineral clay. Sifat kelistrikan batuan reservoir tergantung pada geometri pori-pori

batuan dan fluida yang mengisi pori. Minyak dan gas bersifat tidak menghantarkan
arus listrik sedangkan air bersifat menghantarkan arus listrik apabila air melarutkan
garam.
Arus listrik akan terhantarkan oleh air akibat adanya gerakan dari ion-ion elektronik.
Untuk menentukan apakah material didalam reservoir bersifat menghantar arus
listrik atau tidak maka digunakan parameter resistiviti. Resistiviti didefinisikan
sebagai kemampuan dari suatu material untuk menghantarkan arus listrik, secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Dimana :
= resistiviti fluida didalam batuan, ohm-m
r = tahanan, ohm
A = luas area konduktor, m2
L = panjang konduktor, m
Konsep dasar untuk mempelajari sifat kelistrikan batuan diformasi digunakan
konsep faktor formasi dari Archie yang didefinisikan :

Dimana :
Ro = resistiviti batuan yang terisi minyak
Rw = resistiviti batuan yang terisi air

b. Saturasi Fluida
saturasi fluida batuan didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori- pori
batuan yang ditempati oleh suatu fluida tertentu dengan volume pori- pori total
pada suatu batuan berporil. Pada batuan reservoir minyak umumnya terdapat lebih
dari satu macam fluida, kemungkinan terdapat air, minyak, dan gas yang tersebar
ke seluruh bagian reservoir. Secara matematis, besarnya saturasi untuk masingmasing fluida dituliskan dalam persamaan berikut :
S=(volume pori- poriyang diisi oleh fluida tertentu)/ volumepori- pori total
Jika pori- pori batuandiisi oleh gas-minyak-air maka berlaku hubungan :
Sg + So + Sw = 1

2.6.1

Hubungan Resistivitas dengan Derajat Saturasi

Resistivitas juga mempunyai hubungan dengan derajat saturasi, resistivitas


tersatursi penuh dapat dihubungkan dengan yang tidak tersaturasi penuh (Zeyad S.
Abu-Hassanein, Craig H.Benson and Lisa R.Blotz, 1996), sebagai berikut :

s
S B
sat
.....................2.22
dengan :

= tahanan jenis pada derajat saturasi tertentu (m)

sat = tahanan jenis batuan tersaturasi penuh (m)


S

= derajat saturasi

= parameter empiris (kondisi batuan yaitu porositas terisi air)

Dari persamaan 2.8 didapatkan bahwa peningkatan derajat saturasi air akan
menyebabkan turunnya nilai resistivitas dari tanah. Didapatkan bahwa
konduktivitas batuan tersaturasi yang terukur adalah penjumlahan konduktifitas
batuan tersaturasi penuh dengan konduktivitas permukaan, sedangkan hubungan
konduktivitas batuan tersaturasi penuh dengan konduktivitas air pengisi pori adalah
faktor formasi.
Faktor formasi adalah nilai yang menunjukkan adanya hambatan listrik oleh
struktur tanah dalam suatu padatan, dimana porositas memegang peranan penting
dalam konduktivitas listrik dalam suatu padatan (Schon dalam Lukitasari, 2006)
sesuai persamaan :

a
k
F

.....................2.23

dengan : b = konduktivitas batuan tersaturasi penuh (S/m)

a = konduktivitas air pengisi pori (S/m)


k = konduktivitas permukaan (S/m)
F

= faktor formasi

Hubungan Archi (Archi dalam Brigita, 2006) sesuai persamaan :

a
m

R0 Rw .F Rw

.....................2.24

dengan : R0 = resistivitas batuan yang tersaturasi air


Rw = resistivitas pori yang terisi air
= porositas
m = eksponen sementasi

Anda mungkin juga menyukai