METODELOGI PERCOBAAN
Nama Praktikum
3.1
+
-
Low Voltage
High Voltage
1. Periksa kedua kutub antara kedua kumparan yang arah arusnya sama dan tidak boleh
berlawanan.
2. Hubungkan kabel dari high voltage ke tabung sinar elektron.
3. Hubunngkan kabel dari low voltage kutub positif ketabung sinar elektron dan dari kutub
negatif ke hihg voltage kutub negatif.
4. Hubungkan kabel dari variabel low voltahe kutub positif ke ampermeter positif dari kutub
negatif ke kumparan, kemudian dari ampermeter negatif hubungkan ke kumparan.
5. Hubungkan paralel voltmeter terhadap varibel low voltage.
6. Periksa sekali lagi sambungan-sambungan listriknya karena penyambungan yang salah
akan berakibat buruk pada alat-alat percobaan.
7. Nyalakan catu daya tegangan tinggi untuk tabung, atur tegangan sehingga berkas elektron
terlihat jelas dilayar.Catat tegangan yang melalui plat yang ada dalam tabung untuk
menentukan besarnya medan listrik yang dihasilkan,dan catat jga arus yang mengalir
dalam rangkaian tersebut.
8. Nyalakan catu daya 30 volt atau ACCU untuk kumparan Helmholtz sehingga
menghasilkan medan magnet yang homogen. Dan amati berkas elektron yang terdapat
dilayar,catat arah sinar yang searah sumbu x dan y.
4.1 Hasil
NO
F
(MHZ)
V
(Volt)
I
(A)
Ch 1
V/div
(V)
Ch 2
1.
13
0.5
0.01
0,5
0,5
2.
14
0.05
3.
15
1.5
0.16
4.
16
0.26
10
5.
17
2.5
0.3
10
6.
18
0.4
10
7.
19
3.5
0.48
20
8.
20
0.54
20
9.
21
4.5
0.60
20
10.
22
0.68
20
4.2 PEMBAHASAN
Dari data yang diperoleh pada tabel maka masing-masing parameter yang diinginkan dapat
ditentukan melalui persamaan-persamaan dengan
Diket :
g = 2,0023
10-5 Ev/Tesla = 9,264 10-24 J/Tesla
= 5,79
ms
T/div
= 2 ms= 2 10-3
h= 6,63 10-34 Js
Ditanya:
B
=.................??
Em=..................??
Jawab:
Rumus
B=
h.f
g . B
Em= g . B.B.
1. Untuk frekuensi 13 MHz
= 13 MHz = 13 106 Hz
= 0,5 volt
f
v
Jawab:
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).( 4,64653 10-4 T).(1/2)
= 8,6189 10-27 Joule
= 14 MHz = 14 106 Hz
= 1 volt
f
v
Jawab:
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).(5,003 10-4 T).(1/2)
= 9,2802 10-27 Joule
3. Untuk frekuensi 15 MHz
= 15 MHz = 15 106 Hz
= 1,5 volt
f
v
Jawab:
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).(5,36 10-4 T).(1/2)
= 9,9424 10-27 Joule
4. Untuk frekuensi 16 MHz
f
v
= 16 MHz = 16 106 Hz
= 2 volt
Jawab:
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).(5,7188 10-4 T).(1/2)
= 10,608 10-27 Joule
5. Untuk frekuensi 17 MHz
= 17 MHz = 17 106 Hz
= 2,5 volt
f
v
Jawab:
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).(6,0762 10-4 T).(1/2)
= 11,271 10-27 Joule
f
v
Jawab:
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).( 6,4336 10-4 T).(1/2)
= 11,934 10-27 Joule
7. Untuk frekuensi 19 MHz
= 19 MHz = 19 106 Hz
= 3,5 volt
f
v
Jawab:
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).(6,8248 10-4 T).(1/2)
= 12,6597 10-27 Joule
f
v
Jawab:
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).(7,14851 10-4 T).(1/2)
= 13,26 10-27 Joule
= 21 MHz = 21 106 Hz
= 4,5 volt
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).( 10-4 T).(1/2)
= 13,923 10-27 Joule
f
v
Jawab:
B=
h.f
g . B
Em = g . B.B.ms
= (2,0023).( 9,264 10-24 J/T).( 10-4 T).(1/2)
= 14,586 10-27 Joule
V. Analisa Data
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan
NO
F
(MHz)
V
(Volt)
13
0.5
14
I
(A)
B
( 10-4 T)
Em
( 10-27 J)
0.01
4,64653
4,309495
0.05
5,003
9,2802
15
1.5
0.16
5,36
9,9424
15
0.26
5,7188
10,608
17
2.5
0.3
6,0762
11,271
18
0.4
6,4336
11,934
19
3.5
0.48
6,8248
12,6597
20
0.54
7,14851
13,26
21
4.5
0.60
7,50594
13,923
10
22
0.68
7,86333
14,586
Semakin tinggi frekuensinya maka medan magnet (B) dan energi resonansi
(Em) juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian yang
mempengaruhi besar kecilnya nilai medan magnet (B) dan energi resonansi (E m) yaitu
frekuensi (F).
GRAFIK B TERHADAP B
9
8
7
6
5
4
3
Frekuensi( MHz)
2
1
0
12
14
16
18
20
22
24
GRAFIK F TERHADAP Em
25
20
15
10
5
0
8
10
11
12
13
14
15
Energi Resonansi Em
VI. Kesimpulan
Dari serangkaian percobaan dan analisa data maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Apabila elektron diberikan medan magnet luar maka garis-garis spektrum akan
terpecah baik secara normal maupun anamolus.
2. Fenomena pecahnya spektrum atom mengindikasikan bahwa elektron di samping
mengorbit inti, juga melakukan putaran (pusing) terhadap dirinya sendiri yang lazim
disebut spin. Ini dibuktikan melalui berbagai analisis eksperimen terhadap garis-garis
halus (fine-structure) dengan mengijinkan atom dari berbagai materi melalui medan
magnet eksternal.
3. Resonansi spin elektron merupakan fenomena yang dijumpai pada proses momen
magnet dan momentum sudut.
4. Resonansi spin elektron mengacu pada prinsip fisika yaitu resonansi dari suatu
elektron terhadap medan magnet.
5. Semakin tinggi frekuensinya maka tegangan (V) dan arus (I) juga semakin besar,
begitu juga sebaliknya.
6. Semakin tinggi frekuensinya, maka medan magnet (B) dan energi resonansi (E m) juga
akan semakin besar, begitu juga sebaliknya.
I.
TUJUAN
1. Menentukan medan magnet dengan frekuensi resonansi elektron yang berbeda-beda.
2. Menentukan tingkat energi dari elektronpada frekuensi resonansi
II.
TEORI DASAR
Resonansi spin elektron mengacu pada prinsip fisika yaitu resonansi dari suatu electron
terhadap medan magnet. Banyak atom yang memiliki momen magnetik yang bertingkah laku
seperti batang magnet yang berputar, dimana medan magnet ini berputar cenderung berarah
sejajar dengan momen magnetnya. Atom-atom yang berputar ini dapat berinteraksi dengan
medan luar dan menghasilkan sinyal-sinyal yang dapat diukur.
ESR merupakan fenomena yang dijumpai pada proses momen magnet dan momentum
sudut. Guna mamahami fenomena ESR, kita perlu mengenal terlebih dahulu mengenai momen
magnet dan presisi spin.
Medan magnetic electron tak berpasangan dengan total momentum sudut dalam suatu
medan magnetic dengan asumsi state energi diskrit adalah :
Em = - gi . UB . m . B, Dimana : m = -j . j = 1 j
UB = 9.2732 . 10-24 J/K : Magnetron Bohrgi : Faktor g
Bila medan magnet frekuensi tinggi dengan frekuensi U digunakan tegak lurus dengan
medan magnet pertama, dengan magnet ini mengeksitasi transmisi antara keadaan tertekan bila
medan ini memenuhi resonansi :
ho = Em + 1 Em
h
= Konstanta Plank
Ini merupakan dasar dari resonansi spin electron, dimana signal resonansi dideteksi
dengan menggunakan teknik radio frekuensi. Elektron- electron dapat dipandang sebagai electron
bebas.
Factor g sedikit terdevisiasi dari electron bebas (g = 2.0023). dan frekuensi resonansi v
dalam medan magnet 1 m T kira-kira 78.0 MHz. Sebenarnya dasar dari resonansi spin electron
adalah untuk menyelidiki medan magnet internal dari suatu sample yang dibangkitkaan dengan
momen magnetic dari electron- electron dan inti atom terdekat.
Dua eksperimen pertama dari dua tujuan diatas adalah membuktikan resonansi spin
electron pada diphenyl picaryl hidrasyl (DDPH) adlah radikal dimana electron bebas berada
dalam atom nitrogen.
Konfigurasi sederhananya pada eksperimen pertama medan megnet B yang memenuhi
kondisi electron ditentukan dari tiga frekuensi respnansi yang berbeda, v , p. Pada eksperimen
kedua frekuensi resonansi dapat diset dalam range 13 130 MHz. Maksud dari evaluasi dari
kedua kasus ini dapat menentukan factor g. sedangkan pada tujuan kedua diatas adalah
membuktikan absorpsi resonansi dengan menggunakan rangkaian oscillator pasif.
Jika kita ambil sebagai contoh atom hidrogen maka gerak orbit pada atom ini bergantung
pada momentum sudut L yaitu besar dan arahnya, bila sebuah elektron berputar sebanyak f
putaran/ detik dalam orbit lingkaran jari-jari (r) maka arus menghasilkan :
i e
A r 2
................(1) sedangkan
Moment magnet
1A e .r 2
............(2)
Momentum sudut
L 2mr 2
Jika
..................(3)
er 2
L 2mr 2
L 2m
eL
2m
............(4)
e
eL
2m
..................(5)
B
L
.....................(6)
e
eh
2m
2m 2
........(7)
Spin elektron
Elektron dianggap sebagai bola bermuatan yang berputar pada sumbunya sehingga geraknya
berhubungan dengan momentum sudut. Karena elektron bermuatan negatif. Maka moment
s
magnet elektron
Bila S: bilangan spin elektron maka menurut teori drive maka harga s diperbolehkan s =1/2,
sehingga besarnya momentum sudut spin elektron.
S s ( s 1)
h
2
......................(8)
Untuk S kearah Z
S e ms 1
2
(9)
PERCOBAAN II
ELEKTRON SPIN RESONANSI
OLEH:
Nama
NIM
:1303112191
Dosen
JURUSAN FISIKA