A-Profession in Information Technology
A-Profession in Information Technology
Disusun Oleh :
Handoko
Nita Arianty
Risky Meliawati
Raisah Novisa
Griya Setya Nugroho
Ismail Prasetia
Fitria Widowati
(J1F111207)
(J1F111220)
(J1F111233)
(J1F111240)
(J1F111246)
(J1F111806)
(J1F112018)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi, mendorong kita
Tujuan Penulisan
1. Memperluas wawasan tentang profesionalisme kerja bidang IT
2. Melatih mahasiswa dalam penulisan sebuah makalah
3. Sebagai bahan dalam kajian diskusi
4. Mengaktifkan mahasiswa agar tidak pasif saja dalam menteransfer
ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari
5. Mengetahui jenis-jenis pekerjaan dalam profesionalisme kerja dalam
bidang IT.
1.3
Rumusan Masalah
Kebijakan kode etik profesi IT sangat penting dalam kehidupan seharihari.
1.4
Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah diatas maka kami buat batasan masalah hanya
1.5
Sistimatika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistimatika yakni :
BAB I Pendahuluan
1.1
1.2
Tujuan penulisan
1.3
Rumusan masalah
1.4
Batasan masalah
1.5
Sistimatika penulisan
BAB II Pembahasan
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
mempermasalahkan hal-hal seperti: apakah yang disebut baik itu, apakah yang
buruk itu, apakah ukuran baik dan buruk itu, apakah suara batin itu, mengapa
orang terikat pada kesusilaan.
Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam
menjalankan suatu pekerjaan . Profesionalisme dapat diartikan juga dengan suatu
keahlian dalam penanganan suatu masalah atau pekerjaan dengan hasil yang
maksimal dikarenakan telah menguasai bidang yang dijalankan tersebut.
Beberapa pengertian tentang etika profesi :
1. Merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan ini
perwujudanmoral yang hakiki, yang tidak dapat dipaksakan dari luar
2. Dapat berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang
hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri
3. Merupakan rumusan norma moral manusia yang mengemban profesi itu
4. Tolak ukur perbuatan anggota kelompok profesi
5. Merupakan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya.
Pengertian profesi yang lain adalah pekerjaan, namun tidak semua
pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang
membedakannya dari pekerjaan lainnya.Daftar karakterstik ini tidak memuat
semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini
berlaku dalam setiap profesi:
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis:
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif
dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan
bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional:
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya,
yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi
profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif:
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam
jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi:
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk
lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional:
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan
melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi:
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja:
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis
merekaagar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik:
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri:
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur
tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,
praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,
sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja
yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.
Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan
hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal
istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer,
pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti
manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan
dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian
profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional.
Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum
tentu termasuk dalam pengertian profesi.
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan
nafkah
hidup
dan
yang
mengandalkan
suatu
keahlian.
peran
IT
dalam
profesionalisme
kerja
ini
kita
akan
1.
Profesionalisme
Seorang profesional adalah orang yang menyadari betul arah kemana ia
2.
IT (Technology Informatika)
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
2.3
profesional
mengerti
betul
kemudahan
yang
diberikan
ketika
2.4
ini, bisa ketinggalan pada bidang yang sama di masa depan jika tidak mengikuti
perkembangan yang ada.
2.5
menyesuaikan skala bisnis dan kebutuhan pasar, maka sangat sulit mencari
standarisasi
pekerjaan
di
bidang
ini.
Namun,
setidaknya
kita
dapat
Sistem Analais
Programmer
Web Designer
Web Programmer
Dll
Technical engenieer
Networking engineer
Dll
EDPOperator
Sistem Administrator
MIS Director
Dll
IT.
Pada
bagian
ini,
pekerjaan
diidentifikasikan
oleh
2.6
Administrator
SecurityAdministrator
IT consultant/compliance
IT Art/Designer
Data analyst
Kode Etik
Setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan / hukum-hukum yang
mengatur bagaimana seorang profesional dalam berfikir dan bertindak. Seseorang
yang melakukan kesalahan kode etik dinyatakan melakukan malpratek dan bisa
mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan yang diberikan. sanksi yang didapat
bisa berupa teguran, sebutan tidak profesionalisme, dipecat, bahkan mendapatkan
hukum pidana.Kode Etik di bidang IT juga diperlukan untuk mengatur bagaimana
para IT profesional ini melakukan kegiatannya. Kode etik yang harus dimiliki
oleh seorang IT adalah:
1. Seorang IT harus bertanggung jawab terhadap hardware dan software
di dalam lingkup kerjanya. Yang dimaksud hardware adalah barangbarang
IT
yang
bisa
disentuh,
seperti
monitor,
printer,
secara
berkualitas,
sehingga
perusahaan
dapat
2.7
profesi yang tergolong baru di antara profesi-profesi yang lain, seperti kedokteran,
guru dan sebagainya. Tentu banyak tantangan yang akan dihadapi oleh pelaksana
profesi tersebut. Sebagai contoh, tantangan bagi mereka yang terlibat dalam
pengembangan situs web adalah membangun situs yang komunikatif dan user
friendly, serta tepat guna. Artinya, pengembang situs web harus mampu memilah,
memilih dan mengimplementasikan keterampilan, seni, teknologi baik perangkat
keras maupun perangkat lunak untuk keberhasilan pengembangan tersebut. Untuk
itu, perlu dilakukan standardisasi dari sebuah profesi agar pelaku profesi tersebut
dapat
mempertanggungjawabkan
kemampuannya
dalam
menjalakan
pekerjaannya.
Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah
profesi. Atau paling tidak, sertifikasi merupakan lambang dari sebuah
profesionalisme.
Beberapa
alasan
tentang
pentingnya
sertifikasi
untuk
2.8
oleh
perwakilan
lain.
Pelaksanaan
sertifikasi
hanya
B. Sertifikasi Oracle
Oracle sebagai salah satu perusahaan pengembang database termuka di
dunia, menawarkan tiga jenis sertifikasi sebagai berikut:
OCA (Oracle Certified Associate)
OCP (Oracle Certified Professional)
OCM (Oracle Certified Master)
Tiga level sertifikasi di atas menunjukan tingkat keahlihan yang dimiliki
oleh pemegang sertifikasi. Sebagai contoh, untuk mendapatkan OCP seseorang
harus mampu dan menguasai konsep serta aplikasi database dengan oracle, seperti
misalnya:
Isu-isu tambahan seperti Tunning Overview, oracle aert, trace files, dan
events.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Jadi, Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut
DAFTAR PUSTAKA