Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PROFESI DAN MENINGKATKAN PROFESIONALISME DIBIDANG


TEKNOLOGI INFORMASI

Disusun Oleh :
Handoko
Nita Arianty
Risky Meliawati
Raisah Novisa
Griya Setya Nugroho
Ismail Prasetia
Fitria Widowati

(J1F111207)
(J1F111220)
(J1F111233)
(J1F111240)
(J1F111246)
(J1F111806)
(J1F112018)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
BANJARBARU
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi, mendorong kita

untuk senatiasa berupaya meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan


teknologi informasi. Dalam hal ini kita juga harus memperhatikan kode etik dalam
IT. Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar baik dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang
telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi ketaatan
itu terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan. Dengan demikian
tenaga profesional merasa bila dia melanggar kode etiknya sendiri maka
profesinya akan rusak dan yang rugi adalah dia sendiri. Kode etik bukan
merupakan kode yang kaku karena akibat perkembangan zaman maka kode etik
mungkin menjadi usang atau sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
1.2

Tujuan Penulisan
1. Memperluas wawasan tentang profesionalisme kerja bidang IT
2. Melatih mahasiswa dalam penulisan sebuah makalah
3. Sebagai bahan dalam kajian diskusi
4. Mengaktifkan mahasiswa agar tidak pasif saja dalam menteransfer
ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari
5. Mengetahui jenis-jenis pekerjaan dalam profesionalisme kerja dalam
bidang IT.

1.3

Rumusan Masalah
Kebijakan kode etik profesi IT sangat penting dalam kehidupan seharihari.

1.4

Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah diatas maka kami buat batasan masalah hanya

pada profesionalisme kerja bidang IT

1.5

Sistimatika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistimatika yakni :
BAB I Pendahuluan
1.1

Latar Belakang Masalah

1.2

Tujuan penulisan

1.3

Rumusan masalah

1.4

Batasan masalah

1.5

Sistimatika penulisan

BAB II Pembahasan
2.1

Pengertian Profesionalisme Kerja Bidang IT

2.2

Peran IT Dalam Profesionalisme Kerja

2.3

Hubungan tentang IT Dalam Profesionalisme Kerja

2.4

Meningkatkan Profesionalisme di Bidang IT

2.5

Jenis pekerjaan di bidang IT

2.6

Ciri-ciri Profesionalisme di bidang IT dan Kode Etik Profesionalis


yang dimiliki seorang IT

2.7

Menjadi Profesional dengan sertifikasi

2.8

Sertifikasi berorientasi produk

BAB III Penutup


3.1

Kesimpulan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Profesionalisme Kerja Bidang IT


Etika berhubungan dengan perilaku manusia. Manusia itu yakin dan wajib

berbuat baik dan menghindari

yang jahat. Oleh karena itu dalam etika

mempermasalahkan hal-hal seperti: apakah yang disebut baik itu, apakah yang
buruk itu, apakah ukuran baik dan buruk itu, apakah suara batin itu, mengapa
orang terikat pada kesusilaan.
Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam
menjalankan suatu pekerjaan . Profesionalisme dapat diartikan juga dengan suatu
keahlian dalam penanganan suatu masalah atau pekerjaan dengan hasil yang
maksimal dikarenakan telah menguasai bidang yang dijalankan tersebut.
Beberapa pengertian tentang etika profesi :
1. Merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan ini
perwujudanmoral yang hakiki, yang tidak dapat dipaksakan dari luar
2. Dapat berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang
hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri
3. Merupakan rumusan norma moral manusia yang mengemban profesi itu
4. Tolak ukur perbuatan anggota kelompok profesi
5. Merupakan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya.
Pengertian profesi yang lain adalah pekerjaan, namun tidak semua
pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang
membedakannya dari pekerjaan lainnya.Daftar karakterstik ini tidak memuat
semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini
berlaku dalam setiap profesi:
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis:
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif
dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan
bisa diterapkan dalam praktek.

2. Asosiasi profesional:
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya,
yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi
profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif:
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam
jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi:
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk
lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional:
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan
melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi:
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja:
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis
merekaagar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik:
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri:
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur
tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,
praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.

Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,
sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja
yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.
Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan
hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal
istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer,
pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti
manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan
dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian
profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional.
Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum
tentu termasuk dalam pengertian profesi.
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan

nafkah

hidup

dan

yang

mengandalkan

suatu

keahlian.

PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna


waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang
tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibatdalam suatu kegiatan
tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama
sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
2.2

Peranan IT Dalam Profesionalisme Kerja


Seorang profesionalisme yang mengerti tentang apa yang dia kuasai akan

semakin mempermudah pekerjaannya jika ditunjang dengan aspek teknologi, di


pembahasan

peran

IT

dalam

profesionalisme

kerja

ini

kita

akan

mengklasifikasikan menjadi dua pengertian yang berbeda tapi saling berhubungan


satu dengan yang lainnya.

1.

Profesionalisme
Seorang profesional adalah orang yang menyadari betul arah kemana ia

menjurus, mengapa ia menempuh jalan itu, dan bagaimana caranya ia harus

menuju sasarannya. Ia menyenangi pekerjaannya karena ia bisa mengerjakannya


dengan baik. Ia mengerjakannya dengan baik oleh karena ia menyenangi
pekerjaan itu. Seorang profesional adalah seorang yang senantiasa siap siaga
dengan gagasan bila diperlukan, ditambah dengan selusin gagasan lainnya
sekalipun tidak ada orang yang meminta daripadanya. Ia adalah seorang yang mau
bekerja keras untuk mencapai tujuannya, dan tetap juga tidak kehilangan
semangat kerja keras itu dalam tugasnya.
Seorang profesional adalah orang yang cukup jujur mengakui kegagalannya,
tetapi juga mampu mengatasi rasa putus asanya, dan cukup tabah untuk mencoba
lagi usahanya sampai berulang kali. Ia memiliki kemampuan untuk membedakan
mana yang penting dan mana yang tidak penting. Akan tetapi cukup bijaksana
untuk menanggulangi segala kesulitan yang timbul.

2.

IT (Technology Informatika)
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,


memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang
strategis untuk pengambilan keputusan, atau Secara mudahnya teknologi
informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi
dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan
lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Kebutuhan manusia tentang Informatika semakin bertambah dengan
berkembangnya era industri dan globalisasi informasi. Dalam era tersebut,
Informasi semakin berharga dan penggunaan komputer untuk mendukung bidang
yang lain semakin banyak. Hal ini mengakibatkan Informatika semakin
berkembang pula setiap hari. Jadi, Informatika merupakan ilmu yang relatif baru,
dan berkembang sejalan dengan berkembangnya era industri dan globalisasi
informasi tersebut.
Informatika yang semakin berkembang sebagai ilmu maupun sebagai
cakupan dalam membantu bidang lain, menyebabkan perkembangan kebutuhan

akan spesialisasi yang akhirnya melahirkan kebutuhan akan tenaga profesional


untuk tingkat tertentu dalam bidang Informatika.

2.3

Hubungan tentang IT Dalam Profesionalisme Kerja


Pengertian profesionalisme dan Kerja apabila keduanya digabungkan

menjadi satu kesatuan, yaituSeorang profesionalisme akan sangat efisien dalam


pekerjaanya jika memiliki keahlian kerja, arti keahlian kerja adalah kemampuan
kita dalam menyelesaikan pekerjaan yang kita tangani, kata kunci disini adalah
menyelesaikan. Menyelesaikan berarti pekerjaan yang kita selesaikan itu sudah
membuahkan solusi bagi orang lain yang membutuhkan kemampuan kita, jujur
perlu kita ketahui, bahwa orang lain membayar kita karena solusi yang sanggup
kita berikan kepada mereka.
Seorang profesionalisme dijaman sekarang diharuskan mengerti tentang
perkembangan teknologi masa kini, teknologi yang sangat cepat kemajuannya
mendorong seorang profesional untuk mengambil pendidikan khusus tentang
Teknologi informatika yang mumpuni untuk menunjang kemajuan karirnya,
seorang

profesional

mengerti

betul

kemudahan

yang

diberikan

ketika

kemampuannya dipadukan dengan kemampuan akan teknologi informatika,


profesional yang sadar tentang kebutuhan ini akan mengambil langkahlangkahdalam meningkatkan skil informatikanya, baik dengan kursus disebuah
lembaga atau dengan kuliah lanjutan.

2.4

Meningkatkan Profesionalisme di Bidang IT


Teknologi Informasi ( IT ) merupakan teknologi yang selalu berkembang

baik secara revolusioner ( seperti misalnya perkembangan dunia perangkat keras )


maupun yang lebih bersifat evolusioner ( seperti yang terjadi pada perkembangan
perangkat lunak ).
Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang Teknologi Informasi
menjadi suatu pekerjaan di mana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu
yang dimilikinya untuk mengikuti perkembangan Teknologi Informasi tersebut.
Artinya, seseorang yang sudah sampai pada level ahli di satu bidang pada saat

ini, bisa ketinggalan pada bidang yang sama di masa depan jika tidak mengikuti
perkembangan yang ada.

2.5

Jenis Pekerjaan di Bidang IT


Dengan posisi tenaga kerja dibidang IT yang sangat bervariasi,

menyesuaikan skala bisnis dan kebutuhan pasar, maka sangat sulit mencari
standarisasi

pekerjaan

di

bidang

ini.

Namun,

setidaknya

kita

dapat

mengklasifikasikan tenaga kerja di bidang IT tersebut berdasarkan jenis dan


kualifikasi pekerjaan yang ditanganinya. Berikut adalah penggolongan pekerjaan
di bidang IT yang berkembang belakangan ini.Secara umum, pekerjaan di bidang
IT setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai bidangnya yaitu:
1) Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak
(software), baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun
sistem aplikasi. Pada llingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaanpekerjaan misalnya:
-

Sistem Analais

Programmer

Web Designer

Web Programmer

Dll

2) Kelompok kedua,adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras


(hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan
seperti:
-

Technical engenieer

Networking engineer

Dll

3) Kelompok ketigaadalah mereka yang berkecimpung dalam operasional


sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaanpekerjaan seperti ini:
-

EDPOperator

Sistem Administrator

MIS Director

Dll

4) Kelompok keempat,adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan


bisnis

IT.

Pada

bagian

ini,

pekerjaan

diidentifikasikan

oleh

pengelompokkan berbagi sektor di industri IT.Adapun pekerjaan yang lain


selain yang diatas adalah:

2.6

Peneliti atau dosen

Administrator

SecurityAdministrator

IT consultant/compliance

IT Art/Designer

Data analyst

Ciri-ciri Profesionalisme di bidang IT dan Kode Etik Profesionalis

yang dimiliki seorang IT


Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya secara baik dan benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah
profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan.Profesional
sendiri mempunyai arti seorang yang terampil, handal dan sangat bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas (Profesinya).
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang
pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan
yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT.Seorang IT harus
mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan IT nya ke dalam
pekerjaannya
2. Memiliki ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau
Program
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. Mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client.

Kode Etik
Setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan / hukum-hukum yang
mengatur bagaimana seorang profesional dalam berfikir dan bertindak. Seseorang
yang melakukan kesalahan kode etik dinyatakan melakukan malpratek dan bisa
mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan yang diberikan. sanksi yang didapat
bisa berupa teguran, sebutan tidak profesionalisme, dipecat, bahkan mendapatkan
hukum pidana.Kode Etik di bidang IT juga diperlukan untuk mengatur bagaimana
para IT profesional ini melakukan kegiatannya. Kode etik yang harus dimiliki
oleh seorang IT adalah:
1. Seorang IT harus bertanggung jawab terhadap hardware dan software
di dalam lingkup kerjanya. Yang dimaksud hardware adalah barangbarang

IT

yang

bisa

disentuh,

seperti

monitor,

printer,

scanner,dll.Yang dimaksud software adalah produk IT yang bisa dilihat


tapi tidak bisa disentuh, seperti aplikasi, software, data dan sebagainya.
2. Peranannya yang sangat besar dan mendasar dalam perusahaan
menuntut orang IT untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
secara profesi. Orang IT akan berperan penting dalam pengolahan data,
penggunaan teknologi, dan peningkatan terus-menerus akan bisnis
proses suatu perusahaan agar perusahaan mempunyai daya saing
tinggi. Bisnis proses adalah suatu rangkaian proses dalam perusahaan
yang melibatkan berbagai input untuk menghasilkan output yang
berkualitas

secara

berkualitas,

sehingga

perusahaan

dapat

menghasilkan laba. Karena demikian pentingya suatu bisnis proses


dalam suatu perusahaan, maka sudah dipastikan bisnis proses suatu
perusahaan tidak boleh bocor ke perusahaan pesaing
3. Orang IT sebagai orang yang paling tahu akan bisnis proses
perusahaan mempunyai kode etik yang mendasar untuk menjaga
kerahasiaannya. Perusahaan sendiri mengantisipasi hal ini dengan
adanya kontrak kerahasiaan yang wajib ditandatangani oleh orang
IT.Sangat diutamakan bahwa seorang IT harus mempunyai etika yang
membangun.Misalnya membentuk suatu wadah untuk menampung IT

yang lain sehingga dapat saling memberikan informasi yang tujuannya


bisa memaksimalkan kemampuannya.

2.7

Menjadi Profesional dengan sertifikasi


Harus diakui, bahwa profesi di bidang teknologi informasi merupakan

profesi yang tergolong baru di antara profesi-profesi yang lain, seperti kedokteran,
guru dan sebagainya. Tentu banyak tantangan yang akan dihadapi oleh pelaksana
profesi tersebut. Sebagai contoh, tantangan bagi mereka yang terlibat dalam
pengembangan situs web adalah membangun situs yang komunikatif dan user
friendly, serta tepat guna. Artinya, pengembang situs web harus mampu memilah,
memilih dan mengimplementasikan keterampilan, seni, teknologi baik perangkat
keras maupun perangkat lunak untuk keberhasilan pengembangan tersebut. Untuk
itu, perlu dilakukan standardisasi dari sebuah profesi agar pelaku profesi tersebut
dapat

mempertanggungjawabkan

kemampuannya

dalam

menjalakan

pekerjaannya.
Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah
profesi. Atau paling tidak, sertifikasi merupakan lambang dari sebuah
profesionalisme.

Beberapa

alasan

tentang

pentingnya

sertifikasi

untuk

professional di bidang teknologi informasi, antara lain dapat dijelaskan sebagai


berikut:
A. Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan di bidang
TI membutuhkan expertise atau kepakaran tersebut akan didapatkan
jika seorang pelaku profesi mampu menguasai secara mendalam sampai
ke akar-akarnya penguasaan secara mendalam tersebut dapat dibuktikan
melalui sertifikasi karena untuk menuju sertifikasi ada proses ujian atau
tes yang tidak mudah dan memenuhi standar tertentu.
B. Bahwa profesi dibidang teknologi

informasi, dapat dikatakan

merupakan profesi menjual jasa, dan bisnis jasa bersifat kepercayaan.


Prospek dari profesiini terletak pada kepercayaan masyarakat zaman ini
terhadap orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kepercayaan tersebut
akan semakin kuat jika bukti keahlihan dari seseorang di bidang
teknologi informasi dapat ditunjukan dengan adanya sertifikasi yang

dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang bertaraf internasional.


Sebenarnya dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, serta
kemudahan mendapatkan pengetahuan lewat internet di satu sisi sangat
membantu mereka yang ada di profesi-profesi ini dalam menambah
kemampuan untuk berkerja dan berinovasi . Namun, terkadang orang
membutuhkan suatu bukti konkrit yang dapat angsung diketahui
sehingga menambah terhadap pelaku profesi tersebut.
Berikutnya beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan
sertifikasi antara lain:
A. Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih professional
B. Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlihan individu terhadap
sebuah profesi.
C. Pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik pada tingkat regional
maupun internasional
D. Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun
internasional
E. Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan
dengan pedoman skala yang diberlakukan
Standardisasi dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan-badan resmi yang
ditunjuk pemerintah atau dilakukan juga oleh industry secara langsung atau yang
sering disebut vendor certification. Pada kenyataannya, memang industrialah yang
lebih mengetahui kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang sesuai
untuk mereka.
Selanjutnya dari sisi jenis sertifikasi yang berkembang dewasa ini, mengarah pada
dua klasifikasi sertifikasi yaitu sertifikasi berorientasi produk dan sertifikasi yang
berorientasi produk dan sertifikasi yang berorientasi pada jenis pekerjaan yang
akan dibahas pada bagian dibawah ini.

2.8

Sertifikasi Berorientasi Produk


Selama ini Sertifikasi internasional untuk profesi di bidang IT hanya

dikenal di lingkungan yang relative terbatas dan biasanya dikeluarkan berkaitan


dengan produk perangkat lunak atau perangkat keras dari perusahaan tertentu

seperti Microsoft, Oracle, Cisco, dan lain-lain. Pelaksanaan sertifikasi hanya


diselenggarakan

oleh

perwakilan

lain.

Pelaksanaan

sertifikasi

hanya

diselenggarakan oleh perwakilan perusahaan tersebut di Indonesia ataupun


lembaga yang ditunjuk sebagai afiliasi, dengan biaya yang cukup mahal bagi
calon tenaga IT di Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh sertifikasi yang berorientasi pada produk:
A. Sertifikasi Microsoft
Microsoft sebagai salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar saat ini,
memberlakukan sertifikasi dengan label Microsoft certified professional (MCP)
Beberapa paket yang bisa diambil dalam MCP ini antara lain, adalah:
MCDST
Microsoft Certified Desktop Support Technicians (MCDSTs), merupakan
sertifikasi untuk technical and customer service skills yang mampu
melakukan troubleshoot pengoperasian perangkat keras dan perangkat
lunak yang berhubungan dengan lingkungan Microsoft Windows.
MCSA
Microsoft certified system administrators (MCSAs)merupakan sertifikasi
untuk administrator jaringan yang berada dalam lingkungan platform
Microsoft windows terdapat dua spesialisasi MCSA: messaging dan
MCSA: security
MCSE
Microsoft Certified System Engineers merupakan sertifikasi untuk design
dan implementasikan infrastruktur berbasis windows dan Microsoft
servers software. Terdapat dua spesialisasi ini yaitu MCSE: messaging dan
MCSE: security
MCDBA
Microsoft Certified Database Administrator (MCDBAs) merupakan
sertifikasi untuk design, implementasikan dan administer database berbasis
pada Microsoft SQL server database
MCT

Microsoft Certified Trainers (MCTs) adalah sertifikasi untuk kualifikasi


instruktur, certified by Microsoft untuk melakukan pelatihan-pelatihan
perangkat lunak Microsoft
MCAD
Microsoft Certified Applicaton Developers (MCADs) menggunakan
teknolgi Microsoft untuk melakukan pembagunan dan pemeliharaan
departemen di level applications, components, web atau desktop clients,
sampai pada back-end data services.
MCSD
Microsoft Certified Solution Developers (MCSDs) merupakan sertifikasi
untuk melakukan design dan membangun leading-edge business solution
dengan menggunakan Microsoft development tools, technologies,
platform, dan arsitektur windows.
Office Specialist
Microsoft Certified Specialists (office Specialists) dibutuhkan untuk
menunjukan kemampuan pengguna Microsoft desktop software untuk
kepentingan perkantoran.

B. Sertifikasi Oracle
Oracle sebagai salah satu perusahaan pengembang database termuka di
dunia, menawarkan tiga jenis sertifikasi sebagai berikut:
OCA (Oracle Certified Associate)
OCP (Oracle Certified Professional)
OCM (Oracle Certified Master)
Tiga level sertifikasi di atas menunjukan tingkat keahlihan yang dimiliki
oleh pemegang sertifikasi. Sebagai contoh, untuk mendapatkan OCP seseorang
harus mampu dan menguasai konsep serta aplikasi database dengan oracle, seperti
misalnya:

Konsep-konsep dasar, Initialization parameter, data dictionary views,


sintaks SQL dan pemodelan relasi antartabel.

Produk-produk Oracle database server yang mencakup cara-cara koneksi


ke database service

Creating Oracle database. Oracle data types, mengelola table, mengelola


index, mengelola cluster, index-organized tables.

Mengelola user, mengelola keamanan, mengelola profile.

Aspek teoritis basisdata

Memformat keluaran, constraints, menulis executable statements, implicit


cursors, dan exeption handling

Struktur Oracle untuk recovery

Isu-isu tambahan seperti Tunning Overview, oracle aert, trace files, dan
events.

Isu-isu jaringan dengan oracle


Dari berbagai materi yang disyaratkan bagi sertifikasi ocp diatas, dapat

ditarik kesimpulan bahwa untuk mendapatkan sertifikasi ocptersebut, seseorang


harus benar-benar menguasai Oracle dari pengenalan awal sampai pada level
expert seperti troubleshoot dan security.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Jadi, Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut

bagaimana mereka harus menjalankan profesinya secara profesional agar diterima


oleh masyarakat. Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja
sebaik mungkin, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukannya
dari segi tuntutan pekerjaan.
Maka sebagai manusia mungkin terkadang banyak hal yang menarik
perhatian kita untuk menjadi sukses bahkan bidang IT pun sangat berpotensi tetapi
apakah kita harus menghalalkan segala cara untuk sukses dan melupakan etika
dalam berprofesi itu sendiri.
Jawaban hanya terdapat pada hati kita masing-masing sangat diharapkan jawaban
itu tidak hanya dimulut saja tetapi juga dapat kita realisasikan.Semoga kita tetap
menjadi manusia yang memiliki etika dalam berprofesi

DAFTAR PUSTAKA

Meningkatkan Profesionalisme di Bidang Teknologi Informasi, 2013.


http://stevaniwuaten.wordpress.com/2013/11/06/meningkatkanprofesionalisme-di-bidang-teknologi-informasi/
Etika Komputer dan tanggung jawab professional di bidang teknologi informasi,
2010.
http://elingnug7.files.wordpress.com/2010/12/etika-komputer-dantanggung-jawab-profesional-di-bidang-teknologi-informasi.pdf
Stevani, 2013.
http://stevaniwuaten.files.wordpress.com/2013/11/etika-dan-profesimeningkatkan-profesionalisme-di-bidang-teknologi-informasi.docx
Agus Indra Cahya, 2008.
http://cybercatzone.wordpress.com/2008/04/06/meningkatkanprofesionalisme-di-bidang-it/

Anda mungkin juga menyukai