Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Agung Kurniawan
Pembimbing:
Prof.Dr.Djoko Simbardjo, Sp.B., Sp.OT
Identitas
pasien : Tn. TF
Nama
Usia
: 28 tahun
Alamat
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Setelah sadar, Pasien merasa badan nya terasa lemas. Pasien juga
mengatakan nyeri pada bahu kirinya jika pasien menggerakan dan
mengangkat bahu tetapi lengan masih bisa digerakkan. pasien
menyangkal adanya Mual dan muntah .
Tidak ada
Riwayat pengobatan :
Tidak ada
Riwayat alergi :
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Primary Survey
Listen
Feel
Secondary Survey
KU
: tampak sakit
Kesadaran
: CM
GCS
: 15
TTV
: TD 130/80 mmHg
Nadi 88 x/menit
Napas 20 xmenit
Suhu 36,50C
Status
Generalis
Kepala
Mata
Hidung
: Normocephal
: Konjungtiva anemi -/Sclera ikterik -/:Deviasi septum nasi -/Secret -/Epistaksis -/-
Telinga
Leher
: normotia
:
Pembesaran KGB (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax
:
Inspeksi simetris kanan dan kiri, retraksi (-), ictus cordis
tidak telihat.
Palpasi vocal fremitus kanan dan kiri sama, teraba massa (-)
Perkusi sonor di kedua lapang paru
Auskultasi vesikular +/+, RH-/-, WH -/-, murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi
Perkusi
abdomen.
Ekstremitas
:
atas = akral hangat (+/+) , edema -/-, CRT <
2 detik (+/+).
Bawah = akral hangat (+/+), edema +/+,
CRT < 2 detik (+/+).
Status Lokalis
Regio joint shoulder sinistra
Look: tanda inflamasi (+), perdarahan (-)
Feel: dolor/nyeri (+), krepitasi (tidak dilakukan), kalor (teraba
hangat)
Move: tidak dapat digerakkan karena nyeri
PEMERIKSAAN
PUNUNJANG
Laboratorium
PEMERIKSAAN
HASIL
SATUAN
NORMAL
HEMOGLOBIN
15,4
g/dL
11,7 15,5
LEUKOSIT
9,76
ribu/L
3.60 11.00
HEMATOKRIT
46
35 47
TROMBOSIT
311
ribu/L
150 440
HEMATOLOGI
Hasil pemeriksaan
Radiologi
RESUM
ETn.TF, 28 tahun MRS dengan keluhan Dua hari SMRS keluarga pasien
mengatakan pasien tiba-tiba kejang dan terjatuh dari sofa. Pasien
terjatuh dengan posisi lengan kiri menahan badannya. Pasien tidak
sadar saat terjatuh. Setelah sadar, Pasien merasa badan nya terasa
lemas. Pasien juga mengatakan nyeri pada bahu kirinya jika pasien
menggerakan dan mengangkat bahu tetapi lengan masih bisa
digerakkan.
Pemeriksaan fisik:
Status lokalis
Regio joint shoulder sinistra
Look: tanda inflamasi (+), perdarahan (-)
Feel: dolor/nyeri (+), krepitasi (tidak dilakukan), kalor (+)
Move: tidak dapat digerakkan karena nyeri
Radiologi:
Kesan Fraktur caput humeri sinistra dan dislokasi joint shoulder sinistra
Diagnosis
Diagnosis kerja :
penatalaksanaan
Teknik operasi :
Reposisi
Medikamentosa :
Infus RL
ketorolac 2 x 1
Fraktur suprakondiler
humerus
Fraktur ini lebih sering terjadi pada anak-anak
kondilus
Fraktur interkondiler
(fraktur Y atau T)
Fraktur komunitif
radius
Fraktur ini terjadi pada
saat seseorang jatuh
dengan posisi tangan
dalam out stretched.
Klasifikasi dibagi dalam :
Tipe 1, terbelah vertikal
Tipe 2, fraktur disertai
dengan kemiringan
Tipe 3, fraktur shearing
(terbelah)
Tipe 4, remuk/ hancur
Fraktur Monteggia
Fraktur Monteggia
Pengobatan
Pengobatan fraktur yang tidak bergeser berupa pemasangan
gips di atas siku dengan meletakkan lengan bawah dalam
posisi pronasi pada fraktur 1/3 distal, posisi netral pada
fraktur 1/3 tengah dan pada fraktur 1/3 proksimal dengan
pemasangan gips di atas siku dalam posisi supinasi.
Apabila ada kelainan perlekatan otot pronator dan supinator
tulang radius dan ulna, reduksi serta imobilisasi yang baik
sulit dilakukan. Reduksi yang akurat sangat diperlukan
karena tangan mempunyai fungsi untuk pronasi dan supinasi.
Pengobatan yang paling baik adalah dengan pemasangan
fiksasi rigid dengan operasi yang mempergunakan plate dan
screw pada kedua tulang.
Komplikasi
Malunion termasuk cross union akan
memberikan gangguan dalam pronasi dan
supinasi
Delayed union
Nonunion
Fraktur Galeazzi
Fraktur Colles
Pertama kali diutarakan
Mekanisme trauma
Fraktur terjadi bila terjatuh dalam posisi
tangan out stretched pada orang tua dengan
tulang yang sudah osteoporosis.
Fraktur Colles terdiri atas fraktur radius 1 inci
di atas pergelangan tangan, angulasi dorsal
fragmen distal, pergeseran ke dorsal dari
fragmen distal, dan fraktur prosesus stiloid
ulna.
Gambaran klinis
Terdapat riwayat trauma dengan pembengkakan
pergelangan tangan pada orang yang berumur lebih dari 50
tahun, nyeri dan deformitas berbentuk garpu. Gambaran ini
terjadi karena adanya angulasi dan pergeseran ke dorsal,
deviasi radial, supinasi, dan impaksi ke arah proksimal.
Pengobatan
Fraktur tanpa pergeseran diobati dengan pemasangan gips
sirkuler di bawah siku, lengan bawah dalam keadaan
pronasi, deviasi ulna, serta fleksi. Pada fraktur dengan
pergeseran fragmen dilakukan reposisi dengan pembiusan
umum atau lokal. Imobilisasi dengan gips dilakukan selama
enam minggu dan dilanjutkan dengan fisioterapi yang
intensif.
Fraktur Smith
Biasa disebut juga sebagai
Fraktur Barton
Merupakan fraktur pada