1070 Metoda Produksi
1070 Metoda Produksi
MODULE III
METODA PRODUKSI
1.
2.
3.
Sembur Alam
4.
Artificial Lift
Optimasi Produksi
Sistim Produksi
10
9
12
11
13
14
8
3. Packer
4. Production Casing
5. Safety Valve
6. Tubing
7. Anulus Valve
8. Master Valve
9. Wing Valve
3
2
14. Separator
1
q
PI = J =
( Ps Pwf )
q
=
Ps
=
Pwf
=
Ps-Pwf =
STB/hari/psi
Batasan PI
Kermitz E. Brown (1967) telah mencoba
memberikan batasan terhadap besarnya
produktivitas sumur, yaitu :
PI rendah jika kurang dari 0.5
PI sedang jika antara 0.5 sampai 1.5
PI tinggi jika lebih dari 1.5
P wf
q
= Ps
PI
Satu Fasa
Dua Fasa
Persamaan VOGEL
qO
(q O )max
P wf
= 1.0 0.2
Ps
P wf
0.8
Ps
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN
METODE PRODUKSI
1. Inflow Performance
Inflow Performance merupakan ulah kerja sumur
yang tergantung aliran dari reservoir menuju ke
lubang sumur.
Dikontrol oleh karakteristik reservoir seperti
tekanan reservoir, produktivitas dan karakteristik
fluida.
Contoh :
Continuous gas lift untuk sumur yang mempunyai
PI tinggi (> 0.5 B/D/psi)
Intermittent gas lift digunakan pada sumur yang
mempunyai PI rendah (< 0.5 B/D/psi) rendah
2. Laju Produksi
Laju
3. Water Cut
Water cut secara langsung mempengaruhi
laju produksi total. Water cut yang tinggi
mempengaruhi inflow performace yang
sesungguhnya.
Air juga menghasilkan penambahan
kehilangan tekanan di dalam tubing,
akibatnya densitasnya yang lebih besar dari
minyak sehingga akan membutuhkan tekanan
yang lebih besar untuk mengangkatnya
kepermukaan.
Menurut Kermit. E Brown yang paling cocok
dengan kondisi seperti ini adalah
pengangkatan dengan menggunakan ESP
7. Tipe Komplesi
Desain artificial lift juga tergantung tipe komplesi, apakah
dengan open hole atau menggunakan interval perforasi.
Pertimbangan utama adalah inflow performace.
Pada open hole, caving dan problem pasir dapat mengurangi
inflow performance. Pada interval perforasi, penyumbatan
lubang perforasi menurunkan inflow performance..
Sebagai contoh apakah tersedia gas atau tidak apabila nantinya
metode artificial lift yang akan dipasang adalah gas lift, bila
ada maka tubing dikomplesi dengan menambah side pocket
mandrel sebagai tempat valve gas lift. Bila tidak ada gas, bisa
juga menggunakan compressor, tetapi harga sebuah
compressor sangat mahal sehingga perlu diperhitungkan secara
matang pemilihan metode artificial lift yang akan digunakan
8. Temperatur
9. Mekanisme Pendorong
Depletion Drive => Gas Lift
Water Drive => ESP, PCP, Sucker Rod,
Hidrolik pump
Gas Cap Drive => Gas Lift
Pasir
Paraffin
Scale
Korosi
BHT
Iklim
Pasir
Parafin
Jenis-jenis Metoda
Produksi (Lifting Method)
Sembur Alam
5.
6.
sep
fl
ch
tb
rts
m vm dvm
dP
g
=
+
m sin +
dZ tot g c
2 gc d
g c dZ
Elevation
Friction
Acceleration
Liquid Holdup
Vg
VL
VL
HL
VL + V g
m = H L L + (1 H L ) g
Tubing Curve
3500
Tubing Curve
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
Gradient Tekanan
Efek Ukuran
Tubing
6. Pengaruh Viskositas.
Gas Lift
Gas Lift
Gradient Curve
Pso Pwh
D =
0 . 15
P ko P wh
G S
Keterangan:
DV1, V2,.... = Kedalaman katup 1,2 dan seterusnya, ft
Pso1,so2, = Tekanan buka katup 1,2 yang
ditentukan di permukaan, psi
Pwh
= Tekanan kepala sumur, psi
GS
= Gradien kill fluid, psi/ft
Gu
= Gradien unloading, psi/ft
Electric Submercible
Pump
Pwf Pc
, feet.
+
Gf
Gf
PSD min
Pb Pc
= WFL +
+
, feet .
Gf
Gf
PSD
max
Pb
Pc
= D
, feet .
Gf
Gf
PIP Pc
= WFL +
Gf
PIP Patm
= WFL +
Gf
=
=
=
=
1.85
100 Qt
2.083
C 34.3
Ft =
ID 4.8655
Sucker Rod
Kecepatan produksi
rendah dan menengah.
Produktivitas yang
rendah.
Tekanan dasar lubang
sumur (BHP) yang
rendah.
Perbandigan gas-minyak
(GOR) yang rendah
Perhitungan Perencanaan
Pompa Sucker Rod
Perencanaan Pompa Sucker Rod
meliputi perhitungan :
Beban Percepatan
Panjang Langkah Plunger Efektif
Beban Polished Rod
Pump Displacement dan Efisiensi
Volumetris
Perhitungan Beban
Percepatan
Apabila rod string digantungkan pada polished rod atau bergerak naik
turun dengan kecepatan konstan maka gaya yang bekerja pada polished
rod adalah berat dari rod string (Wr). Dalam hal ini rod string mengalami
percepatan, maka polished rod akan mengalami beban tambahan , yaitu
beban percepatan sebesar :
(Wr/g).a
Faktor percepatan atau faktor bobot mati rod string adalah:
= a / g ,
Dengan memperhitungkan panjang langkah Polished Rod dan kecepatan
pemompaan dalam stroke per minute, maka faktor kecepatan menjadi:
SN 2
=
, inch
70500
Perhitungan Panjang
Langkah Plunger Efektif
Panjang Plunger Over travel untuk
untappered rod string :
40 ,8 . L2 .
ep =
, inch
E
Luas, Ap
(inch2)
0.785
0.880
1.227
1.767
2.405
3.142
3.976
4.909
5.940
11.045
17.721
Konstanta Pompa
(Bbl/D/inch/SPM)
0.117
0.132
0.182
0.262
0.357
0.466
0.590
0.728
0.881
1.640
2.630
3/4 - 7/8 - 1
Data Produksi
Laju Produksi Total
SFL
DFL
Mid Perforasi (H)
Kadar Air
Data Pompa
Kedalaman Pompa(L)
Panjang Langkah (S)
Kec.Pompa (N)
Plunger Diameter , d
Diameter Tubing
Sucker Rod
= 307.58 BPD
= 2102 ft
= 2198 ft
= 2370 ft
=
62 %
= 2370 ft
= 100 inch
= 9
spm
= 2 inch
= 3.5 inch
= 3/4 dan 7/8 inc
Faktor Percepatan
= S N2/70500
= 100 x 9^2/70500
= 0.115 inch
2.Diameter Plunger 2 , tabel plunger data
Ap
= 5.94 inch2, K = 0.881 bpd/inch/spm
3.Diameter Rod
Ar = 0.447 inc
M = 1.63 lb
Ar 7/8 = 0.601 inc
M 7/8 = 2.22 lb
Menentukan Plunger
Over Travel
4.
32 , 8 . L 2 .
ep =
, inch
E
et
5,20.G.D. Ap.L
, inch
E. Ar
6.
5,20.G.D.Ap. L1 L2
x + , inch
E.Ar
A1 A2
er = 9.775 inch
7. Menentukan effective plunger Stroke
Sp = S + ep et er
Sp = 100 + 0.706 1.983 9.775
Sp = 88.948 inch
8. Menentukan Pump Displacemen
V = K x Sp X N = 0.881 x 88.948 x 9
V = 705. 269 bpd