Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN AKHIR

KEGIATAN PENGEMBANGAN INFORMASI


TEKNOLOGI PERTANIAN TEPAT GUNA

SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN PERTANIAN

2005LAPORAN AKHIR
Kegiatan Pengembangan Informasi Teknologi Pertanian Tepat
Guna

SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN PERTANIAN
2005

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

1.

Judul Kegiatan/ Sub


Kegiatan

2.

Nama Unit Kerja

3.

Alamat

4.

Penanggung jawab
Kegiatan

Pengembangan Informasi
Teknologi Pertanian Tepat Guna

Sekretariat Badan
penelitian dan Pengembangan
Pertanian

Jalan Ragunan No 29,


Pasarminggu, Jakarta Selatan

a. Nama

b. Pangkat/Golongan

c. Jabatan

5.

Lokasi Kegiatan

6.

Status Kegiatan/ Sub


Kegiatan

Ir. Erru Getarawan, M.Ed.


Pembina Tk I/IV b
Kabid Penyebaran
Teknologi Pertanian

Jawa Barat, DKI Jakarta,


Jateng, Sulteng, NTT, NTB.

Lama (L)

7.

Tahun dimulai

8.

Biaya Kegiatan

2003
Rp 300.000.000,(Tiga Ratus Juta Rupiah)

9.

Sumber Dana

Daftar Isian Proyek


Anggaran (DIPA) Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kantor Pusat Jakarta

Mengetahui
Sekretaris Badan,

Dr. Haryono

Penanggung Jawab
Kegiatan,

Ir. Erru Getarawan, M.Ed.

NIP. 080 047 782

NIP. 080 030 590

KATA PENGANTAR
Badan Litbang Pertanian, melalui kegiatan penelitian dan
pengkajian, telah menghasilkan banyak informasi teknologi
pertanian

tepat

guna

pengguna

agar

dapat

yang

perlu

disebarluaskan

dimanfaatkan

kepada

untuk

pembangunan

PUSTAKA

melaksanakan

pertanian.
Pada

tahun

anggaran

2005,

kegiatan Pengembangan Informasi Teknologi Pertanian Tepat


Guna, yang didanai oleh P4MI. Kegiatan yang dilaksanakan
adalah mengemas sebanyak 10 judul teknologi pertanian tepat
guna yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna,
utamanya untuk pengguna di lahan kering. Pengemasan tersebut
dilakukan dalam dua media, yaitu CD Multimedia Interaktif dan
media cetak dalam bentuk folder. Selain itu melalui kegiatan
Pengembangan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna tahun
2005, dilakukan pula uploading 100 judul Informasi Teknologi
Pertanian Tepat Guna ke dalam situs PUSTAKA.
Laporan

akhir

kegiatan

disusun

sebagai

pertanggungjawaban dan untuk melaporkan hasil-hasil kegiatan


yang telah dilaksanakan.

Saran

dari

berbagai pihak

bagi

penyempurnaan laporan dan kegiatan ini di tahun yang akan


datang sangat diharapkan.

Bogor, Desember 2005

Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR........................


KATA PENGANTAR........................................................
DAFTAR ISI...................................................................
I. PENDAHULUAN.........................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................
1.2 Dasar Pertimbangan........................................................
1.3 Tujuan ............................................................................
1.4 Keluaran............................................................................
3
1.5 Prakiraan Dampak...........................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................
III.METODOLOGI...........................................................
3.1 Pembuatan

CD

Multimedia

Interaktif

Informasi

Teknologi Pertanian Lahan Kering....................................


3.1.1.

Perencanaan........................................................

3.1.2.

Seleksi Topik atau Judul Teknologi Tepat Guna....

3.1.3.

Pengumpulan Materi Informasi............................

3.1.4.

Pembuatan

Narasi/Naskah,

Skenario

dan

Storyboard Penyajian Informasi...........................


3.1.5.

Pengumpulan Bahan (Gambar, Foto, Video)........

3.1.6.

Disain, Layouting, Formating dan Programming


............................................................................

3.1.7.

Testing dan Evaluasi..........................................10

3.1.8.

Editing...............................................................10

3.1.9

Testing dan Evaluasi Akhir.................................10

3.1.10 Disain, Layouting serta Pencetakan Label dan


Cover CD...........................................................10

3.1.11 Perbanyakan,

Pemasangan

Cover

dan

Penyebar-luasan CD..........................................11
3.2 Pembuatan Folder Informasi Teknologi Pertanian Tepat
Guna

11

3.3 Uploading Informasi Teknologi Pertanian Lahan Kering


di situs PUSTAKA............................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................
4.1 Umum ..........................................................................
4.2 CD Multimedia interaktif yang Memuat 10 Judul
Informasi Teknologi Pertanian Lahan Kering..................
4.2.1

Perencanaan......................................................13

4.2.2

Seleksi teknologi tepat guna.............................14

4.2.3

Pengumpulan Materi..........................................14

4.2.4

Penyusunan Naskah..........................................15

4.2.5

Penyusunan Flowchart dan Skenario................15

4.2.6

Editing Skenario dan Storyboard.......................16

4.2.7

Programming.....................................................16

4.2.8

Testing dan Evaluasi..........................................17

4.2.9

Perbanyakan......................................................17

4.3 Pembuatan

Folder

Informasi

Teknologi

Pertanian

Lahan Kering......................................................................
18
4.3.1

Seleksi Materi Informasi....................................18

4.3.2

Penyusunan Naskah Dan Penyuntingan............18

4.3.3

Pengaturan Tata Letak Dan Perwajahan............19

4.3.4

Pencetakan........................................................19

4.4 Uploading Informasi Teknologi Pertanian Lahan Kering


di situs PUSTAKA............................................................
4.4.1

Pengumpulan dan Seleksi Materi.......................19

4.4.2

Pengolahan Data Bibliografis.............................20

4.4.3

Scanning dan Konversi......................................20

4.4.4

Uploading ke Situs Pustaka...............................21

V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................


5.1 Kesimpulan....................................................................
5.2 Saran ..........................................................................
VI.PRAKIRAAN DAMPAK HASIL KEGIATAN......................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................

10

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

Susunan tim pelaksana kegiatan Pengembangan


Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna 2005

Lampiran 2.

Diagram Palang Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Lampiran 3.

Flowchart 10 judul Teknologi Pertanian Tepat Guna

Lampiran 4.

Desain layout CD Multimedia Interaktif

Lampiran 5.

Cover dan Label CD Multimedia Interaktif

Lampiran 6.

Screen-shoot

setiap

halaman

CD

Multimedia

Interaktif
Lampiran 7.

Folder 10 judul Teknologi Pertanian Tepat Guna

Lampiran 7.

100 Judul teknologi pertanian yang diupload ke


situs PUSTAKA

11

RINGKASAN
Badan Litbang Pertanian, melalui kegiatan penelitian dan
pengkajian, telah menghasilkan banyak informasi teknologi
pertanian tepat guna dan tersedia di berbagai pusat penelitian
dan pengembangan, balai penelitian dan pengkajian, dan loka
penelitian yang tersebar di seluruh Indonesia. Di sisi lain, banyak
masyarakat petani, khususnya petani miskin di lahan kering,
tidak mengetahui apalagi memanfaatkan teknologi tepat guna
yang sudah dihasilkan tersebut. Kenyataan ini menunjukkan
adanya kesenjangan atau missing link yang menyebabkan
informasi teknologi pertanian yang sudah dihasilkan tidak atau
belum secara optimal dimanfaatkan masyarakat pengguna.
Melalui kegiatan Pengembangan Informasi Teknologi
Pertanian Tepat Guna tahun 2005, yang didanai oleh proyek
P4MI, PUSTAKA sebagai pusat penyebaran informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi pertanian telah mengemas sebanyak
10 judul teknologi pertanian tepat guna yang diharapkan sesuai
dengan kebutuhan pengguna, untuk kemudian disebarluaskan
sehingga dapat mendekatkan informasi kepada masyarakat
pengguna.
Informasi teknologi pertanian tersebut dikemas dalam 2
media, yaitu CD Multimedia Interaktif dan media tercetak berupa
folder. CD Multimedia Interaktif berisi 10 judul teknologi tepat
guna pertanian yang disajikan dengan bahasa yang sederhana
dan ramah pengguna, sedang folder berisi cuplikan informasi
teknologi yang dimuat dalam CD ROM yang disajikan dalam
format bahasa yang sederhana dan bisa diaplikasikan oleh
pengguna dengan mudah dan murah.
Sepuluh judul Teknologi pertanian lahan kering yang
dimuat dalam CD interaktif meliputi: (1) Budidaya dan
Pascapanen Kubis, (2) Budidaya dan Pascapanen Kentang, (3)
Budidaya dan Pascapanen Jeruk, (4) Budidaya dan Pascapanen
Kedelai, (5) Budidaya dan Pascapanen Ubikayu, (6) Pemanfaatan
Limbah Pertanian, (7) Budidaya itik Petelur, (8) Konservasi Tanah
dan Air, (9) Budidaya dan Pascapanen Tembakau, (10) Budidaya
dan Pascapanen Tanaman Empon.
(Keyword: petani miskin, multimedia interaktif, folder, teknologi
pertanian tepat guna, diseminasi)

12

SUMMARY
Indonesian Agency for Agricultural Research and
Development, throughout research and assessment has
produced a huge number of agricultural appropiate technologies
available at various agricultural research and development
centers, agricultural research and assessment institutes,
research institute and research stations scattering at all of
Indonesian region. On the other side, more of agricultural society,
especially poor farmers, do not enough know the agricultural
appropiate technologies generated by IAARD. This reality shows,
that there is a missing link causing the produced technologies
are not yet or optimally used by stakeholders.
Through the activity of Pengembangan Informasi
Teknologi Pertanian Tepat Guna, the financial year 2005, that
funded by PFI3P (Poor Famers Income Improvement throught
Innovation Project), PUSTAKA as a center of agricultural
information and technology dissemination, has been repackaging
the available agricultural appropiate technologies into packed in
interactive CD ROM and folder format.
That information packed in two media, namely CD
Mulitmedia Interactive and Folder. CD Mulitmedia Interactive
containt more detail and comprehensive information about 10
agricultural technology information besides folder contain the
selected information technologies parts packed in interative CD
ROM presented in simple and easy ways, and applicable in
farmers community.
(Keyword:
poor
farmer,
interactive
multimedia,
agricultural appropiate technology, disemination)

folder,

13

I.
1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang tidak

terpisahkan

dalam

kehidupan

manusia.

Penguasaan

ilmu

pengetahuan dan teknologi akan berdampak pada peningkatan


kecerdasan bangsa yang pada akhirnya akan mendorong dan
memacu pembangunan nasional. Oleh sebab itu akses terhadap
sumber-sumber

informasi

teknologi,

dengan

memanfaatkan

berbagai media komunikasi yang ada, misalnya Internet, Brosur,


Leaflet maupun CD ROM perlu ditingkatkan. Peningkatan akses
ke

sumber-sumber

informasi,

diharapkan

akan

memacu

perkembangan dunia usaha, khususnya sektor usaha kecil dan


menengah

(UKM),

meningkatkan

yang

pada

pendapatan

dan

akhirnya

diharapkan

berdampak

pula

akan
pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Petani miskin di lahan marjinal rata-rata memiliki lahan
pertanian produktif kurang dari 0,1 ha dan secara umum
memanfaatkannya untuk usahatani tanaman pokok. Rata-rata
pendapatan petani miskin di lahan marjinal kurang dari Rp
1.000.000 per tahun, sehingga mereka sering tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kondisi tersebut disebabkan
antara

lain

terbatasnya

informasi

perkembangan

iptek

khususnya teknologi tepat guna yang diperoleh petani, lebih


khusus lagi bagi kalangan petani miskin di lahan marginal.
Padahal kebutuhan teknologi khususnya teknologi tepat guna
sangat

dibutuhkan

untuk

meningkatkan

pengetahuan

dan

keterampilan yang secara tidak langsung dapat meningkatkan


pendapatan dan kesejahteraan petani. Di lain pihak Badan
Litbang Pertanian telah banyak menghasilkan informasi teknologi

pertanian tepat guna dan tersedia di berbagai unit kerja


penelitian

dan

pengembangan

dan

unit

kerja

pengkajian

teknologi, disamping lembaga-lembaga penelitian lainnya. Hal ini


berkaitan dengan salah satu mandat Badan Litbang Pertanian,
yaitu melakukan kegiatan penelitian, pengkajian, pengembangan
dan rekayasa bidang pertanian, termasuk didalamnya teknologi
tepat guna yang dapat diaplikasikan dengan mudah, murah dan
sederhana oleh masyarakat luas. Kondisi ini menunjukkan
adanya kesenjangan antara sisi ketersediaan teknologi dan
pemanfaatannya

oleh

masyarakat,

khususnya

masyarakat

petani, sehingga menyebabkan informasi teknologi yang sudah


dihasilkan tidak atau belum secara optimal dimanfaatkan.
Berdasarkan kenyataan ini, perlu dilakukan upaya-upaya
pemilihan teknologi tepat guna khususnya untuk petani miskin di
lahan marginal (kritis/tadah hujan) dan mengemasnya dalam
bentuk

media

yang

efektif

dan

efisien

untuk

kemudian

mendekatkannya kepada masyarakat pengguna melalui berbagai


mekanisme penyebarluasan yang tersedia.
1.2

Dasar Pertimbangan
Dalam upaya mendukung pemberdayaan dan peningkatan

kapasitas petani miskin di lahan marjinal (kritis/tadah hujan) di 4


propinsi dan 5 kabupaten meliputi: 1) Propinsi Jawa Tengah (Kab.
Blora dan Kab. Temanggung), 2) Propinsi Sulawesi Tengah (Kab
Dongggala), 3) Propinsi Nusa Tenggara Timur (Kab. Ende), dan 4)
Propinsi Nusa Tenggara Barat (Kab. Lombok Timur), PUSTAKA
sebagai pusat penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan
teknologi

pertanian,

perlu

menyeleksi,

mengemas,

dan

menyebarluaskan atau mendekatkan informasi dengan cara


menyediakan informasi dan teknologi yang sesuai dengan

kebutuhan

petani

utamanya

petani

lahan

kering.

Dengan

meningkatnya penerapan teknologi tepat guna oleh petani lahan


kering, diharapkan produktifitas lahan meningkat dan pada
akhirnya meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani.
Selain dalam bentuk CD, pengemasan teknologi tepat guna
juga dilakukan dalam bentuk folder dan upload ke situs PUSTAKA.
Media folder ini dapat dimanfaatkan dalam kegiatan penyuluhan
pertanian, karena bentuknya kecil sehingga mudah dibawa,
bahasanya mudah dipahami, dapat disimpan dan dibaca ulang.
Sedangkan upload ke situs PUSTAKA ditujukan agar informasi
dapat tersebar lebih meluas ke masyarakat pengguna.
1.3

Tujuan

1. Mengemas informasi teknologi pertanian tepat guna ke


dalam bentuk CD-ROM multimedia interaktif dan folder
serta menyebarkannya kepada petani lahan marjinal (kritis
atau tadah hujan) di Kabupaten Blora dan Temanggung
Prop. Jawa Tengah, Kabupaten Lombok Timur Prop. NTB,
Kabupaten Ende Prop. NTT, dan Kabupaten Donggala Prop.
Sulawesi Tengah.
2. Menyediakan informasi teknologi tepat guna untuk lahan
marjinal (kritis atau tadah hujan) pada website PUSTAKA
1.4

Keluaran
Tersedianya

2700

keping

CD

multimedia

interaktif

Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna yang masingmasing memuat 10 judul informasi teknologi pertanian
untuk petani lahan marjinal (kritis atau tadah hujan) di
Kabupaten Blora dan Temanggung Prop. Jawa Tengah,

Kabupaten Lombok Timur Prop. NTB, Kabupaten Ende Prop.


NTT, dan Kabupaten Donggala Prop. Sulawesi Tengah.

Tersedianya 10.000 eksemplar folder informasi teknologi


pertanian tepat guna yang terdiri atas 10 judul teknologi
tepat guna untuk petani lahan marjinal (kritis atau tadah
hujan) di Kabupaten Blora dan Temanggung Prop. Jawa
Tengah, Kabupaten Lombok Timur Prop. NTB, Kabupaten
Ende Prop. NTT, dan Kabupaten Donggala Prop. Sulawesi
Tengah.

Tersedianya 100 judul informasi teknologi tepat guna untuk


lahan marjinal (kritis atau tadah hujan) dalam situs
PUSTAKA

1.5

Prakiraan Dampak
Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan penerapan
teknologi tepat guna lahan kering sehingga meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani melalui
berbagai usaha pertanian.

II.
Teknologi

TINJAUAN PUSTAKA

informasi

dalam

bidang

media

komunikasi

berdampak sangat besar dalam kehidupan modern. Seiring


dengan meningkatnya kapasitas penyimpanan informasi dan
retrieval, terjadi substitusi media komunikasi untuk teknologi
transportasi

data/informasi

sehingga

meningkatkan

nilai

informasi sebagai suatu komoditas.


Cepatnya laju perkembangan berbagai media komunikasi,
lambat

laun

menggantikan

peran

media,

dari

message

production dan distribution media menjadi media penerima,


penyimpan dan retrieval informasi (Ruben, B.D and Stewart, L.P.,
1998).
Sejalan
peningkatan

dengan
kinerja

pengembangan

perkembangan
komunikasi

pertanian

teknologi

hasil-hasil

melalui

informasi,

penelitian

pemanfaatan

dan

teknologi

informasi merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan


dengan mengemasnya dalam berbagai bentuk media komunikasi
elektronik yang mudah dikomunikasikan (Sankarto, B.S., dkk.,
2002). Perkembangan teknologi informasi juga telah menambah
variasi perangkat media informasi yang bisa dimanfaatkan guna
meningkatkan efektivitas komunikasi. Jika sebelumnya media
komunikasi

didominasi

oleh

media

cetak,

sekarang

mulai

bergeser ke media digital, seperti CD-ROM dan internet. Dengan


dukungan teknologi informasi tersebut, maka penyampaian
informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Dalam kaitannya dengan media penyebarluasan informasi,
CD-ROM multimedia interaktif dapat merupakan media yang
efektif untuk menyampaikan informasi atau pesan. Melalui CDROM multimedia interaktif pesan dapat disampaikan melalui

berbagai bentuk, baik dalam bentuk narasi, video, teks maupun


animasi sehingga dapat lebih menarik dan komunikatif. Selain
itu, dengan disajikan dalam format CD ROM, yang memiliki
kapasitas yang besar serta harga yang relatif murah, menjadikan
pesan semakin mudah dan murah untuk didistribusikan serta
dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas.

III.

METODOLOGI

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi tiga kegiatan pokok


yaitu pembuatan 10 judul CD Multimedia Interaktif Informasi
Teknologi Pertanian Lahan Kering, pembuatan 10 judul Folder
Informasi Teknologi Pertanian Lahan Kering dan uploading 100
judul Informasi Teknologi Pertanian Lahan Kering

di

situs

PUSTAKA.
3.1

Pembuatan

CD

Multimedia

Interaktif

Informasi

Teknologi Pertanian Lahan Kering


Metodologi

penyusunan

CD-ROM

multimedia

interaktif

teknologi tepat guna untuk lahan kering marjinal dilaksanakan


melalui tahapan berikut:
3.1.1. Perencanaan
Merencanakan
memperhatikan

operasional

kondisi

tenaga,

kegiatan

waktu,

dana,

dengan
dan

volume

pekerjaan. Keluaran yang dihasilkan berupa jadwal operasional


kegiatan secara terperinci baik dari sisi sumberdaya manusia,
sumberdaya

peralatan

dan

luaran

untuk

tiap

tahapan

pelaksanaan.
3.1.2. Seleksi Topik atau Judul Teknologi Tepat Guna
Seleksi topik atau judul Teknologi Pertanian Tepat Guna
Penentuan dilakukan melalui dua model, yaitu berdasarkan hasil
tim

identifikasi

di

kabupaten

(Kabupaten

Blora

dan

Temanggung Prop. Jawa Tengah, Kabupaten Lombok Timur Prop.


NTB, Kabupaten Ende Prop. NTT, dan Kabupaten Donggala Prop.
Sulawesi Tengah) dan pengumpulan LIPTAN/Brosur yang ada di

PUSTAKA. Materi informasi juga ditentukan oleh ketersediaan


data dan bahan-bahan informasi yang akan ditampilkan dan hasil
diskusi dengan penghasil teknologi tepat guna seperti peneliti
dan

pengkaji

yang

bersama-sama

merencanakan

dan

menentukan konsep visualisasi yang diinginkan.


3.1.3. Pengumpulan Materi Informasi
Setelah topik atau judul teknologi ditentukan, dilanjutkan
dengan

pengumpulan

data

dan

informasi

hasil-hasil

penelitian/pengkajian yang sesuai dengan hasil identifikasi di


PUSTAKA (data sekunder), di instansi lingkup pertanian. (data
primer), dan di lapangan.
3.1.4. Pembuatan

Narasi/Naskah,

Skenario

dan

Storyboard

Penyajian Informasi
a. Penulisan Naskah
Setelah terkumpul materi informasi dan bahan pendukung,
dilanjutkan dengan penulisan naskah. Pembuatan naskah
berdasarkan hasil kompilasi dari materi informasi dan
bahan pendukung disertai dengan pendampingan dari
peneliti atau pengkaji di instansi lingkup pertanian sesuai
dengan judul yang telah ditentukan.
b.

Skenario

Setelah

naskah

selesai

dibuat,

selanjutnya

disusun

skenario berdasarkan judul-judul materi informasi teknologi


tepat guna yang telah ditentukan. Secara rinci pembuatan
skenario meliputi: 1) penentuan alur cerita, 2) penempatan
gambar/video, 3) durasi frame, 4) pemilihan format dan

rasio foto dan gambar, 5) pemilihan jenis musik latar dan


lain-lain.
c.

Storyboard

Skenario yang telah dibuat disusun menjadi Storyboard,


yang merupakan sketsa visual dari adegan-adegan yang
akan diambil gambarnya (di-shoot) berdasarkan judul
informasi teknologi. Storyboard merupakan penjabaran dari
konsep, naskah, cerita, dan skenario yang telah disusun
sebelumnya. Storyboard ini juga menjadi panduan teknis
langsung bagi pengumpul gambar/data di lapangan. Meski
demikian, proses improvisasi dalam pengambilan gambar
dimungkinkan selama tidak keluar dari alur dan konsep
cerita yang ditetapkan.
3.1.5. Pengumpulan Bahan (Gambar, Foto, Video)
Pengumpulan

gambar

dilakukan

setelah

rancangan

storyboard disetujui, yang menghasilkan keputusan pemilihan


lokasi,

objek,

dan

waktu

pengambilan

gambar/foto

yang

diperlukan untuk penyusunan CD-ROM interaktif multimedia


teknologi tepat guna. Pengambilan gambar didasarkan pada
storyboard yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penentuan lokasi dan pengambilan gambar mencakup
pemilihan lokasi dan pihak-pihak terkait yang dapat dimintai
informasi sesuai dengan tema dan alur cerita yang telah
ditentukan.
Hasil shooting yang masih merupakan bahan mentah
nantinya diolah melalui proses editing sehingga didapatkan
cuplikan atau foto yang layak dan bagus saja yang akan
ditampilkan pada CD ROM Multimedia akhir.

3.1.6. Disain, Layouting, Formating dan Programming


Tahapan

programming

CD-ROM

multimedia

interaktif

meliputi proses perancangan layout dasar; penggabungan teks,


gambar; penambahan dan modifikasi data teks, gambar, suara,
video; pemrograman; dan perancangan grafis untuk penunjang
visual. Tahap akhir produksi adalah aplikasi sentuhan akhir
berupa pengisian musik pengiring, sehingga aplikasi menjadi
nyaman untuk diikuti.
3.1.7. Testing dan Evaluasi
Testing dan evaluasi dilaksanakan untuk mendapatkan
saran-saran perbaikan dengan tidak mengubah konsep naskah
atau storyboard yang ada.
3.1.8. Editing
Proses ini dilakukan setelah mendapat masukan dari hasil
tahap testing dan evaluasi yang sudah dilakukan. Editing ini
dilakukan untuk hal-hal ataupun perubahan minor saja tanpa
merubah skema dasar dari CD yang sudah dihasilkan.
3.1.9 Testing dan Evaluasi Akhir
Tahap

akhir

dari

proses

pembuatan

CD

Multimedia

Interaktif adalah testing dan evaluasi akhir dengan tujuan


penyempurnaan dan jika ada koreksi akan dijadikan bahan
masukan dalam pembuatan CD Mulitmedia Interaktif selanjutnya.

10

3.1.10

Disain, Layouting serta Pencetakan Label dan Cover

CD
Kegiatan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari proses
pembuatan CD Multimedia Interaktif. Desain, layouting dan
pencetakan label serta cover CD dilaksanakan sebagai upaya
agar CD yang dihasilkan mempunyai tampilan yang menarik bagi
pengguna.
3.1.11

Perbanyakan,

Pemasangan

Cover

dan

Penyebarluasan CD
Setelah dilakukan tahapan testing dan evaluasi akhir CD
Multimedia dilakukan perbanyakan sesuai dengan jumlah yang
ditentukan sebelumnya untuk kemudian disebarluaskan pada
pengguna.
3.2

Pembuatan Folder Informasi Teknologi Pertanian


Tepat Guna
Kegiatan pembuatan folder teknologi pertanian tepat guna

melalui tahapan sebagai berikut:

Pengumpulan data

Penentuan judul folder

Penyusunan naskah dan Penyuntingan

Pengaturan tata letak dan perwajahan

Pemeriksaan cetak coba

Pengesahan cetak

Pencetakan oleh perusahaan percetakan

3.3

Uploading

Informasi

Teknologi

Pertanian

Lahan

Kering di situs PUSTAKA

11

Seiring dengan berubahnya metode pengembangan situs


pustaka dari web yang berbasis statis menjadi situs yang
berbasis database (web-base database), maka tahapan
uploading informasi teknologi pertanian tepat guna mengalama
beberapa perubahan, yaitu:
Pengumpulan dan seleksi materi informasi berupa leaflet,
liptan

(Lembar

Informasi

Pertanian)

dan

brosur

dari

berbagai sumber

Pengolahan data bibliografis.


Informasi yang ditampilkan pada data bibliografis adalah
judul, sumber teknologi, subyek (berdasarkan komoditas
utama), serta nama file. Hasil penyusunan data bibliogarfis
ini akan di upload ke database server di situs PUSTAKA
beserta file dokumen penuhnya.

Scanning dan konversi dalam format pdf.


Scanning adalah proses konversi dokumen dari format
tercetak ke dalam format elektronik untuk kemudain
dikonversi ke dapalm format pdf (portable document
format).

Pemrograman dan pembuatan link


Pemrograman adalah proses mengkaitkan (me-link-kan)
data bbibliografis dengan dokumen yang sudah discan,
sehingga dokumen dapat diakses oleh pengguna

Uploading ke situs Pustaka


Proses uplaodning ini meliputi dua hal, yaitu uploading
data bibliografis ke dalam server database serta uploading
dokumen lengkapnya ke dalam folder situs PUSTAKA yang
sudah disediakan.

12

IV.
4.1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Umum
Dari

keseluruhan

tahapan

kegiatan

pengembangan

informasi teknologi tepat guna, telah dilaksanakan:

Pembuatan CD Multimedia Interaktif: kegiatan mulai dari


perencanaan, seleksi materi, pengumpulan/pengambilan
gambar/foto, pemrograman untuk pembuatan CD, testing
dan evaluasi;

Folder: pengumpulan bahan, penyusunan naskah, format


dan layouting serta percetakan folder teknologi pertanian
tepat guna;

Uploading Teknologi pertanian Tepat Guna kedalam situs


PUSTAKA: pengumpulan dan seleksi materi, pembuatan
data bibliografis, scanning dan converting serta uploading.

4.2

CD Multimedia interaktif yang Memuat 10 Judul


Informasi Teknologi Pertanian Lahan Kering
Tahap-tahap

pelaksanaan

kegiatan

pembuatan

CD

Multimedia interaktif yang memuat 10 judul teknologi pertanian


lahan kering adalah sebagai berikut:
4.2.1 Perencanaan
Perencanaan ini sekaligus mencakup dua kegiatan, yaitu
pembuatan CD Multimedia Intraktif dan pembuatan folder, yang
masing-masing memuat 10 judul teknologi pertanian tepat guna.
Hasil dari tahap perencanan ini berupa susunan tim teknis
pelaksana kegiatan serta jadwal rinci tahapan pelaksanaan
kegiatan.(lihat lampiran 1 dan lampiran 2).

13

4.2.2 Seleksi teknologi tepat guna


Dari hasil pengumpulan brosur dan liptan telah terkumpul di
pangkalan data sebanyak 144 judul teknologi tepat guna meliputi
komoditas; tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, ubi jalar,
kacang hijau, kacang tanah); tanaman industri (jambu mete,
kopi, tembakau, kakao, kelapa); hortikultura (bawang merah,
bawang putih, pisang, kentang, salak, mangga, jeruk, durian,
cabai, duku, nanas); peternakan (sapi, ayam buras, kambing);
dan konservasi lahan. Dari 144 judul tersebut akhirnya disaring
kembali dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada

di

kabupaten

Temanggung,

yaitu

Kabupaten

Kabupaten

Donggala,

Blora,

Kabupaten

Kabupaten
Ende,

dan

Kabupaten Lombok Timur sebagai hasil identifikasi oleh tim


identifikasi dari Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Miskin
melalui Inovasi. Hasil dari tahapan ini adalah 10 judul teknologi
pertanian untuk dimuat dalam CD Multimedia Interaktif, yaitu:
1. Budidaya dan Pascapanen Kubis
2. Budidaya dan Pascapanen Kentang
3. Budidaya dan Pascapanen Jeruk
4. Budidaya dan Pascapanen Kedelai
5. Budidaya dan Pascapanen Ubikayu
6. Pemanfaatan Limbah Pertanian
7. Budidaya itik Petelur
8. Konervasi Tanah dan Air
9. Budidaya dan Pascapanen Tembakau
10.

Budidaya dan Pascapanen Tanaman Empon

14

4.2.3 Pengumpulan Materi


Pengumpulan bahan atau materi dilaksanakan meliputi 2
hal, yaitu:
1. Pengumpulan materi, baik berupa naskah, makalah,
leaflet, brosur, photo maupun video untuk 10 judul
teknologi tepat guna yang merupakan hasil penelitian
dan pengkajian balai penelitian dan balai pengkajian
penghasil

teknologi

tepat

guna

dalam

lingkup

Departemen Pertanian.
2. Konsultasi kepada peneliti/pengkaji yang menghasilkan
penelitian dan pengkajian yang bersangkutan.
Dalam kegiatan pengumpulan bahan telah terkumpul data
berupa makalah, brosur, leaflet dan gambar serta foto-foto yang
diambil secara langsung dan tidak langsung di lokasi pengkajian
teknologi tepat guna yang bersangkutan.
4.2.4 Penyusunan Naskah
Tahapan penyusunan naskah CD Multimedia Interaktif
merupakan tahap kompilasi terhadap bahan-bahan yang sudah
didapat dari tahapan pengumpulan materi. Pada tahapan ini
dilakukan pemilihan dan pemilahan terhadap materi yang ada
dengan pertimbangan tidak semua materi yang didapat sesuai
segmen pengguna yang dituju, yaitu petani miskin di lahan
marjinal.
4.2.5 Penyusunan Flowchart dan Skenario
Tahapan awal implementasi naskah yang sudah disusun ke
dalam format CD Multimedia interaktif adalah pembuatan
flowchart

(diagram

alir).

Flowchart

merupakan

gambaran

struktur navigasi pokok bahasan teknologi tepat guna yang akan

15

disajikan

untuk

memudahkan

programing

menerjemahkan

naskah dalam bentuk gambar dan teks. Selain itu dengan


flowchart dapat diketahui cakupan bahasan untuk masingmasing teknologi (Lampiran 3). Sedangkan skenario dibuat untuk
memudahkan programmer dalam memadukan teks dan gambar.
Storyboard dibuat tidak dalam bentuk naskah, tapi dituangkan
langsung di komputer oleh programer, sesuai dengan skenario
dan flowchart yang telah disepakati.
Idealnya, pengumpulan atau pengambilan foto/gambar
dilaksanakan setelah skenario selesai, tetapi pada kenyataannya
kegiatan

tersebut

dilaksanakan

bersamaan

dengan

pertimbangan efisiensi waktu.


4.2.6 Editing Skenario dan Storyboard
Flowchart dan skenario yang telah dibuat diedit teks dan
gambarnya. Pengeditan berfungsi untuk lebih menyederhanakan
istilah-istilah dan kata-kata yang sulit serta sedapat mungkin
menghindari istilah-istilah asing. Langkah ini dilakukan agar
pengguna lebih mudah mengerti dan memahami informasi yang
disampaikan. Selain melakukan editing skenario setiap judul
teknologi tepat guna, juga mengedit gambar-gambar sesuai
dengan keinginan dari pembuat naskah/skenario.
4.2.7 Programming
Proses pembuatan CD Multimedia Interaktif dilakukan
dengan menggunakan program Macromedia Director MX untuk
authoring serta program Adobe Photoshop dan Macromedia
Flash MX untuk pengolahan gambar dan animasi. Pemilihan
software-software

tersebut

didasarkan

pada

kebutuhan,

16

ketersediaan program dan keluwesan program tersebut dalam


mengakomodasi kebutuhan skenario.
Tahap awal programming adalah membuat layout design
umum untuk seluruh teknologi (lihat lampiran 4) dan untuk tiaptiap

judul

teknologi

beserta

tombol-tombol

navigasi

yang

diperlukan sesuai dengan flowchart yang ada. Pada proses ini


dilakukan beberapa kali proses pembahasan untuk mendapatkan
hasil sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu pada tahapan ini
dilakukan juga proses editing terhadap gambar maupun video
yang tersedia dengan menyesuaikan seperti yang menjadi
kebutuhan skenario.
Setelah proses layout design dan editing gambar selesai
dilakukan, baru melangkah ke tahapan authoring untuk tiap-tiap
teknologi. Proses authoring dilakukan dengan berpedoman pada
skenario yang sudah disusun sebelumnya. Proses authoring ini
merupakan proses penggabungan gambar, suara, video, tomboltombol

navigasi

maupun

teks

menjadi

sebuah

tampilan

presentasi yang menarik dan komunikatif serta mudah dalam


penggunaanya. Proses ini memakan waktu yang cukup lama dan
melelahkan, karena kegiatan re-editing, check and recheck dan
trial and error berlangsung. Tahap akhir dari proses authoring
adalah penggabungan 10 judul teknologi tersebut dalam satu
proyek untuk kemudian dikemas dalam bentuk CD.
Kegiatan lain yang telah dilaksanakan adalah pembuatan
desain label dan cover CD (lampiran 5).
4.2.8 Testing dan Evaluasi
Testing dan evaluasi untuk pembuatan CD multimedia
interaktif

teknologi

PUSTAKA

dengan

pertanian
mengundang

tepat

guna

semua

dilaksanakan

pelaksana

di

kegiatan,

17

penanggung jawab program dan perwakilan dari proyek untuk


mendapatkan masukkan dan koreksi dalam pembuatan CD
multimedia interaktif. Screen shoot setiap halaman dari 10 judul
teknologi pertanian tepat guna dapat dilihat pada lampiran 6.
4.2.9 Perbanyakan
Sampai dengan akhir kegiatan, hanya dapat dilaksanakan
perbanyak CD sebanyak 500 keping dari perfencanaan awal
sebanyak

2700

keping,

karena

adalah

kesulitan

dalam

pertanggungjawaban administrasi keuangan.


4.3

Pembuatan Folder Informasi Teknologi Pertanian


Lahan Kering
Tahap-tahap

pelaksanaan

kegiatan

pembuatan

folder

teknologi pertanian lahan kering meliputi:


4.3.1 Seleksi Materi Informasi
Kegiatan ini berjalan beriringan dengan kegiatan seleksi
materi untuk CD Multimedia Interaktif. Seleksi ini dilakukan
dengan memilih salah satu topik bahasan yang paling menarik
dari 10 judul untuk CD multimedia Interaktif yang sudah
ditetapkan. Ke delapan judul folder teknologi pertanian lahan
kering tersebut adalah sebagai berikut:
1. Cara Sederhana Mengawetkan Telur Itik
2. NIMBA (Azadiracha indica) sebagai Pestisida Nabati
3. Pengolahan Ubikayu menjadi Gaplek, Tepung Singkong
dan Tepung Tapioka
4. Pemangkasan pada Tanaman Jeruk
5. Teknologi Sederhana Pembuatan Susu Kedelai dan Tauco

18

6. Biji Botani Kentang, Bahan Alternatif dalam Penanaman


Kentang
7. Budidaya Jahe
8. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian Nasional dan
Lokal
4.3.2 Penyusunan Naskah Dan Penyuntingan
Tahapan berikut dari proses pembuatan folder adalah
penyusunan naskah. Tantangan paling besar dari tahapan ini
adalah

bagaimana

menyampaikan

informasi

secara

jelas,

sederhana serta mudah dimengerti dan diaplikasikan dengan


dibatasi oleh jumlah halaman yang tersedia.
Keluaran dari proses ini 8 naskah folder yang memuat
informasi yang jelas, mudah dimengerti dan diterapkan serta
disajikan dalam bahasa dan gambar yang sederhana.
4.3.3 Pengaturan Tata Letak Dan Perwajahan.
Proses ini ditujuan agar folder yang dihasilkan mempunyai
nilai seni dan artistik sehingga diharapkan dapat menarik minat
pengguna untuk melihat maupun membacanya. Keluaran dari
proses ini berupa folder dalam versi cetak coba untuk diperiksa
maupun

dikoreksi

sebelum

folder

tersebut

siap

untuk

diperbanyak (lihat lampiran 7).


4.3.4 Pencetakan
Seperti
Interaktif,

halnya

maka

dengan

pada

tahap

pengemasan
penggandaan

CD

Multimedia

hanya

dapat

dilaksanakan sebanyak 350 lembar setiap judul karena adanya


kesulitan dalam pertanggungjawaban administrasi keuangan.

19

4.4

Uploading

Informasi

Teknologi

Pertanian

Lahan

Kering di situs PUSTAKA


Berkaitan dengan berubahnya metode pengelolan situs
PUSTAKA dari web statis menjadi web berbasis database (web
base database), maka tahapan pelaksanaan kegiatan uploading
Informasi Teknologi Pertanian Lahan Kering di situs Pustaka
mengalami sejumlah perubahan. Tahapan tersebut adalah
sebagai berikut:
4.4.1 Pengumpulan dan Seleksi Materi
Kegiatan

pengumpulan

dan

seleksi

materi

informasi

teknologi pertanian lahan kritis dilakukan melalui berbagai


sumber, yaitu Liptan yang diterbitkan oleh BPTP serta brosur dan
leaflet yang diterbitkan oleh BPTP dan balai-balai penelitian di
linkgup

badan

Litbang

Pertanian.

Dari

kegiatan

ini

telah

terkumpul sebanyak 144 judul teknologi tepat guna meliputi


komoditas; tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, ubi jalar,
kacang hijau, kacang tanah); tanaman industri (jambu mete,
kopi, tembakau, kakao, kelapa); hortikultura (bawang merah,
bawang putih, pisang, kentang, salak, mangga, jeruk, durian,
cabai, duku, nanas); peternakan (sapi, ayam buras, kambing);
dan konservasi lahan. Dari 143 judul tersebut, kemudian disaring
menjadi 100 judul dengan kriteria seleksi adalah kualitas hasil
scanning dan keterkinian teknologi yang disampaikan.
4.4.2 Pengolahan Data Bibliografis.
Setelah

informasi

terkumpul,

maka

dilakukan

proses

pengolahan data bibliografis dalam bentuk suatu pangkalan


data. Pangkalan data ini dimaksudkan untuk mempermudah
dalam dokumentasi dan penelusuran pada proses selanjutnya.
Informasi yang yang dimasukkan dalam data bibliogarfis tersebut
adalah: (1) Kode file, (2) Judul teknologi, (3) Sumber Teknologi,

20

(4) subyek (dikelompokkan berdasarka komoditas) dan (5) lokasi


dan nama file (lihat lampiran 8).
4.4.3 Scanning dan Konversi
Scanning adalah proses konversi dokumen dari format
tercetak ke dalam format elektronik. Tahapan scanning ini
dilakukan karena tidak semua informasi yang didapatkan sudah
dalam format elektronik.
Sedangkan konversi adalah merubah format dokumen
elektronik ke dalam format yang dibutuhkan yaitu pdf (portable
document format).
Keluaran dari proses ini adalah dokumen infomasi teknologi
pertanian lahan kering dalam format .pdf yang siap di upload ke
situs Pustaka.
4.4.4 Uploading ke Situs Pustaka
Tahap akhir dari kegiatan uploading informasi teknologi
pertanian lahan kering adalah uploading ke situs PUSTAKA
menggunakan fasilitas software FTP (File Transfer Protocol) yang
sudah ada. Informasi yang diupload tersebut adalah database
bibliografis ke dalam database situs dan file dokumen lengkap
dalam format pdf ke folder ./agritech.

21

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1

Kesimpulan
Melalui

Pertanian

kegiatan

Tepat

Pengembangan

Guna,

telah

dikemas

Informasi

Teknologi

informasi

teknologi

pertanian tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan petani di


lahan

kering

Temanggung,

marjinal
Kabupaten

di

Kabupaten

Donggala,

Blora,

Kabupaten

Kabupaten
Ende,

dan

Kabupaten Lombok Timur dan dikemas dalam bentuk CD-ROM


maupun folder serta uploading 100 judul teknologi pertanian
lahan

kering

ke

dalam

situs

Pustaka

(http://www.pustaka-

deptan.go.id/agritech.php).
Berdasarkan hasil identifikasi, teknologi pertanian tepat
guna yang disepakati dan diharapkan sesuai kebutuhan petani di
5 kabupaten untuk dimuat dalam CD Multimedia Interaktif
tersebut adalah:
1. Budidaya dan Pascapanen Kubis
2. Budidaya dan Pascapanen Kentang
3. Budidaya dan Pascapanen Jeruk
4. Budidaya dan Pascapanen Kedelai
5. Budidaya dan Pascapanen Ubikayu
6. Pemanfaatan Limbah Pertanian
7. Budidaya itik Petelur
8. Konservasi Tanah dan Air
9. Budidaya dan Pascapanen Tembakau
10.

Budidaya dan Pascapanen Tanaman Empon

Sedangkan 8 judul teknologi pertanian tepat guna dalam


bentuk folder adalah sebagai berikut:
1. Cara Sederhana Mengawetkan Telur Itik
2. NIMBA (Azadiracha indica) sebagai Pestisida nabati

22

3. Pengolahan Ubikayu menajdi gaplek, Tepung Singkong dan


Tepung Tapioka
4. Pemangkasan pada Tanaman Jeruk
5. Teknologi Sederhana Pembuatan Susu Kedelai dan Tauco
6. Biji Botani Kentang, Bahan Alternatif dalam Penanaman
Kentang
7. Budidaya Jahe
8. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian Nasional dan
Lokal
5.2

Saran
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan yang akan datang,

diharapkan: 1) turunnya dana tidak terlambat, 2) kerjasama dan


komunikasi

antara

tim

pelaksana,

tim

identifikasi

dan

manajemen proyek P4MI agar lebih ditingkatkan lagi sehingga


pada pelaksanaannya dapat berjalan dengan lebih baik, 3)
komunikasi

dan

konsultasi

dengan

balai

penelitian,

balai

pengkajian, dan instansi lain yang terkait dengan penghasil


teknologi

pertanian

harus

terus

ditingkatkan

sehingga

diharapkan PUSTAKA dapat menjadi pusat pangkalan data


teknologi tepat guna.

23

VI.

PRAKIRAAN DAMPAK HASIL KEGIATAN

Teknologi tepat guna dimanfaatkan oleh petani miskin


khususnya di lahan kritis/marjinal/tadah hujan sehingga
pendapatan

dan

kesejahteraan

petani

diharapkan

meningkat.

Selain oleh petani, teknologi tepat guna yang sudah


dihasilkan

digunakan

oleh

kelompok-kelompok

tani,

penyuluh, pusat-pusat informasi pertanian dan masyarakat


luas yang berminat dalam bidang pertanian baik melalui
media CD Multimedia Interaktif, folder maupun dengan
akses

di

situs

PUSTAKA

(http://www.pustaka-

deptan.go.id/agritech.php).

Pemanfaatan iptek bidang pertanian oleh petani meningkat


karena akses terhadap sumber-sumber informasi lebih
mudah dan luas.

24

DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Behan, K. and Holmes, D. 1986. Understanding information
technology: Text, reading, and cases. Prentice-Hall, Australia,
Sydney. 493 p.
Flor, A.G. 2001. Development and knowledge management: ICT
Application for Sustainable Development Laguna, Philippines:
SEAMEO SEARCA.
Purwadi, D.H. 1997. Belajar sendiri mengenal internet jaringan
informasi dunia, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 190 p.
Pustaka.

2000.

Rencana

Strategis

Pusat

Perpustakan

dan

Penyebaran Teknologi Pertanian 2000-2004. Bogor-Indonesia:


Pustaka.
Ruben, B.D. and Stewart, L.P. 1998. Communication and human
behavior, 4 th edition. Allyn and Bacon Viacom Company,
Boston.396 p.
Sankarto, B.S., dkk. 2002. Pedoman pemanfaatan internet dan
pengoperasian CD-ROM. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran
Teknologi Pertanian, Bogor. 53 p.
Stuart, RE.D. and Moran, B.B. 1987. Library management, 3 rd
edition. Libraries unlimited Inc., Colorado. 376 p.
Witten, I.H. and Bainbridge, D. 2003. How to build a digital
library. London: Elsevier Science. 518 p.
MAKALAH
Fahmi, I. 2000. The Indonesian Digital Library Network. Makalah
disampaikan pada Seminar Intenational Digital Library Network,
Sasana Budaya Ganesha-ITB, 20 Oktober 2000.

25

LAMPIRAN

26

Anda mungkin juga menyukai