Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

MYOMA UTERI + KISTA OVARIUM


PENYAJI:
ICHSAN NOOR
N 111 13 001
PEMBIMBING KLINIK:
dr. DANIEL SARANGA, Sp. OG

MYOMA UTERI
Mioma uteri
adalah tumor jinak yang struktur utamanya adalah otot polos Rahim. Dapat
bersifat tunggal atau ganda dan mencapai ukuran besar, konsistensinya
keras dengan etiologi pasti tidak diketahui

Subserosa
MYOMA
UTERI

Intramural
Submukosa

UMUR
PARITAS

FAKTOR
PREDISPOSISI
FAKTOR RAS DAN
GENETIK

FAKTOR OVARIUM

PENINGKATAN
DENSITAS RESEPTOR
ESTROGEN

PATOFISIOLOGI

MENARKE DINI

OVERWEIGHT/OBE
SE

HIPERESTROGENIS
ME

MANIFESTA
SI KLINIS

abnormal

Perdarahan
Rasa Nyeri

tanda penekanan organ sekitar


abortus

Gejala dan
Infertilitas dan

DIAGNOSIS
ANAMNESIS

PEMERIKSAA
N FISIK
Mioma uteri dapat
diduga dengan
pemeriksaan luar
sebagai tumor yang
keras, bentuk yang
tidak teratur,
gerakan bebas

PEMERIKSAA
N
PENUNJANG
LABORATORIU
M

USG /
HSG

MRI

PENATALAKSANAAN
KONSERVATIF

OPERATIF

. Penanganan mioma uteri tergantung


pada umur, status fertilitas, paritas,
lokasi dan ukuran tumor

Indikasi terapi bedah untuk mioma uteri menurut American College of


obstetricians and Gyneclogist (ACOG) dan American Society of
Reproductive Medicine (ASRM) adalah
a. Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi konservatif
b. Sangkaan adanya keganasan
c. Pertumbuhan mioma pada masa menopause
d. Infertilitas kerana ganggaun pada cavum uteri maupun kerana
oklusi tuba
e. Nyeri dan penekanan yang sangat menganggu
f. Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus urinarius
g. Anemia akibat perdarahan

MYOMEKTOMI

OPERATIF
HISTEREKTOMI

KISTA OVARIUM
Kist
a ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,
kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium

JARANG PADA
WANITA
MENOPAUSE

TERJADI PADA USIA


PRODUKTIF

EPIDEMIOLOGI
SEBAGIAN BESAR
BERSIFAT JINAK,
10% GANAS

PATOFISIOLOGI

Gangguan pembentukan
hormon pada hipotalamus,
hipofise, atau ovarium itu
sendiri. Kista ovarium timbul
dari folikel yang tidak
berfungsi selama siklus
menstruasi

iwayat kista ovarium sebelumnya


iklus menstruasi yang tidak teratur

FAKTOR
RISIKO

eningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas


enstruasi dini
ingkat kesuburan
ipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
erapi tamoxifen pada kanker mamma

KLASIFIKASI
TUMOR NON
NEOPLASTIK

AKIBAT
RADAN
G

TUMOR
LAIN
- Kista folikel

TUMOR
NEOPLASTIK
JINAK
- Kistoma ovarii simpleks
- Kista Dermoid

- Kista korpus luteum

- Kistadenoma ovarii
musinosum

- Kista lutein

- Kistadenoma ovarii serosum

- Kista inklusi
germinal

- Kista Endometrioid

DIAGNOSIS
ANAMNESIS

PEMERIKSAA
N FISIK
Kista yang besar
dapat teraba dalam
palpasi abdomen.
Teraba massa yang
kistik, mobile,
permukaan massa
umummnya rata

PEMERIKSAA
N
PENUNJANG
LABORATORIU
M
CA-125

LAPAROS
KOPI

USG

MRI

PENATALAKSANAAN
OBSERVASI &
MANAJEMEN
GEJALA

Jika kista tidak menimbulkan


gejala, maka cukup dimonitor
(dipantau) selama 1-2 bulan,
karena kista fungsional akan
menghilang dengan sendirinya
setelah satu atau dua siklus
haid.

OPERATIF

Indikasi umum operasi pada


tumor ovarium melalu screening
USG umumnya dilakukan apabila
besar tumor melebihi 5cm baik
dengan gejala maupun tanpa
gejala

rognosis dari kista jinak sangat baik

PROGNOSI
S

pabila sujdah dilakukan operasi, angka


kejadian kista berulang cukup kecil
yaitu 13%.
ngka harapan hidup dalam 5 tahun
rata-rata 41.6%. Tumor sel granuloma
memiliki angka bertahan hidup 82%
sedangkan karsinoma sel skuamosa
yang berasal dari kista dermoid
berkaitan dengan prognosis yang buruk

KASUS
IDENTITAS
Suami
Umur

: Tn. S

Wiraswasta

Pendidikan

: Jl. Thalua,Mamboro

Pekerjaan

: Islam
: SMP

Nama

Umur : 44 Tahun

: 50 tahun

Mamboro Alamat

Agama

Nama : Ny. A

: Wiraswasta

Alamat

: Jl. Thalua,

Pekerjaan
Agama

: Islam

Pendidikan : SMP

ANAMNESIS
Menarche : 12 tahun
Lupa

Perkawinan : I, 3 tahun

P0 A0
HPHT :

Keluhan Utama
: Keluar darah dari jalan lahir
Rw. Penyakit Sekarang
: Pasien masuk dengan keluhan
keluar darah dari jalan lahir yang dialami sejak 3 bulan
SMRS, hilang timbul, perdarahan memberat sejak 2 minggu
SMRS, banyak dan menggumpal. Pasien juga mengeluhkan
nyeri perut bagian bawah yang dirasakan menjalar sampai
ke belakang. Pasien mengalami siklus haid yang teratur
sebelumnya, namun sejak 2 bulan terakhir darah menstruasi
banyak disertai nyeri.

Pasien mengeluhkan teraba benjolan pada perut sejak 4


bulan SMRS yang awalnya tidak nyeri. Pasien tidak
mengeluhkan demam. BAB biasa, BAK sering dan kadang
terasa tidak puas setelah buang air kecil. Pasien riwayat
dirawat di RSUD Undata sekitar 2 minggu yang lalu dengan
diagnosis myoma uteri.

Rw. Penyakit Dahulu :


Hipertensi (-)
Riwayat penyakit

jantung disangkal

Diabetes melitus

disangkal

Rw. Obstetri

Pasien pernah didiagnosis mola hidatidosa, dan dilakukan


kuretase pada tanggal 16 juni 2014 di RSD Madani.

Rw. penggunaan kontrasepsi : -

PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Compos mentis

Nadi

: 84x/menit

Respirasi : 20x/menit
Suhu

: 36,6C

KU : Baik
Kesadaran :
BB : 60 Kg
TB : 156 cm

Kepala Leher :
Konjungtiva anemis +/+, sklera Ikterik -/-, pupil isokor D = 3 mm
Kelenjar getah bening (-), pembesaran tiroid (-)

Pembesaran

horax
:
(-)
:

Pergerakan thoraks simetris, sikatrik

Abdomen

I : Tampak perut datar, seirama


I
gerak nafas, sikatrik
(-) stria (-)
A : Peristaltik (+), kesan normal

Nyeri tekan (-), massa tumor (-)

: Sonor pada kedua lapang paru, pekak


pada area jantung, batas
paru-hepar
SIC VII midklavia dekstra, batas jantung
dalam batas
normal.
:
Bunyi pernapasan vesikular +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, Bunyi jantung I/II
murni reguler

P : Timpani

P : Nyeri tekan P(+) suprapubik

Pemeriksaan dalam (VT)

inekologi :
eraba massa pada abdomen
regio suprapubik 1 jari di bawah
umbilikus, immobile, konsistensi
keras, tidak berbenjol-benjol

VT

Vulva

: tidak ada kelainan


G

Vagina

: tidak ada kelainan


T

Porsio
: konsistensi kenyal, teraba
permukaan licin, tidak ada
Pembukaan, nyeri goyang (-).
Uterus

: Kesan membesar

Pelepasan : darah segar

Ekstremitas

Akral hangat (-/-), oedem (-/-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Wbc : 6.0 x 109/l

Pap Smear:
Kesimpulan:

Hgb : 9.4 gr/dl

- Kualitas sediaan adekuat

Plt : 474 x 109/l

Tidak terdapat lesi


intraepithelial atau
keganasan

Rbc : 3.99 x 1012/l

Proses keradangan

Hcg : (-)

Sesuai Papanicolaou Class II

Hct : 28.7 %

HbsAg : non reaktif


Hasil usg (18-10-2014):
Myoma uteri

RESUME
Pasien 44
tahun masuk dengan keluhan perdarahan per vaginam sejak
3 bulan SMRS, hilang timbul, perdarahan memberat sejak 2
minggu SMRS, banyak dan menggumpal. Pasien juga
mengeluhkan nyeri perut bagian bawah yang dirasakan
menjalar sampai ke belakang. Pasien mengalami siklus haid
yang teratur sebelumnya, namun sejak 2 bulan terakhir darah
menstruasi banyak disertai nyeri. Pasien mengeluhkan teraba
benjolan pada perut sejak 4 bulan SMRS yang awalnya tidak
nyeri. Pasien tidak mengeluhkan demam. BAB biasa, BAK
sering dan kadang terasa tidak puas setelah buang air kecil.

emeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal,


konjungtiva anemis +/+. Pemeriksaan thoraks dalam batas
normal. Pada abdomen teraba massa 1 jari dibawah
umbilicus. Pemeriksaan dalam vulva tidak ada kelainan,
vagina kesan normal, Porsio konsistensi kenyal, teraba
permukaan licin, tidak ada pembukaan, nyeri goyang (-),
uterus kesan membesar, pelepasan darah segar.
emeriksaan penunjang didapatkan Wbc 6,0 x 109/l, Hgb 9,4
gr/dl, Hct 28,7 %, Plt 474x 109/l, Rbc 3,99 x 1012/l. Hasil USG
(18-10-2014): Myoma uteri

DIAGNOSIS
Myoma uteri

PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tetes/menit
Transfusi PRC 1 kantong, siap
darah 2 kantong WB
Rencana operasi bila hb >10 g/dL

FOLLOW UP

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai