Dasar Statika
Dasar Statika
DASAR STATIKA
A. GAYA
Sifat Gaya
1. Mempunyai besaran (kg, ton dsb)
2. Mempunyai arah (garis kerja)
3. Mempunyai titik tangkap.
Digambarkan sebagai garis
lurus sepanjang skala besaran
yang berawal dengan titik
(tangkap) dan berujung
dengan anak panah (arah) dan
bergerak sepanjang
lintasannya (garis kerja)
A. GAYA
1.
Pembagian Gaya
Gaya Terpusat
2. Gaya Terbagi Rata
3. Gaya Momen
- Akibat berat orang
- berat lantai
- Momen lentur
- Berat kolom
- balok pada bangunan
- Momen Torsi
(puntir)
- Roda kenderaan
- Angin pada dinding/
Dll.
atap bangunan
(momen = gaya x
lengan gaya).
- Air pada bendungan.
A. GAYA
OPERASI GAYA
1. MENJUMLAHKAN GAYA
GAYA KONKUREN
METODE ANALITIS
GAYA KOLINIER
Y+
P1
P1y
P3x
P1x
P2x
P3y
P3
P2y
P2
X+
GAYA KONKUREN
METODE ANALITIS
GAYA KOLINIER
Y+
Y
P1y
P3x
P1x
X
R = (X2+ Y2)
Titik tangkap perpotongan
X dan Y
Arah arc tg/arc cos/arc sin
P3y
P2y
P2x
X+
METODE ANALITIS
METODE ANALITIS
GAYA KOLINIER
P2
P2y
P1
y2
P2x
P1x
y1
Ry
= arc ..
Rx
yR
x1
Titik tangkap R
xR
xR=Mx/ X
yR=My/ Y
x2
X = P1x+P2x
Y = P1y+P2y
Mx =P1x.y1+P2x.y2
My =P1y.x1+P2y.x2
Mrx = X .yR=Mx
Mry = Y .xR=My
GAYA SEJAJAR
METODE ANALITIS
PRINSIP MOMEN
GAYA KONKUREN
METODE PARARELLOGRAM GAYA
yaitu menarik garis yang paralel dengan
gaya K1 dan K2, kemudian ditarik garis
dari titik O ketitik perpotongan kedua
garis tadi,
METODE GRAFIS
P1
P1
R1=
P1+P2
P2
P2
P3
R=
R1+P3
R=P1+P2
+P3
Dengan menggunakan
skalai 1 satuan : 1 N, didapat
besaran R ~3,5 N dengan
arah 16,7o kebawah
P1
P1
P2
P3
P2
P3
P3
P2
P1
P2
P1
R2
R1
Metode pararelogram
P1
P2
S11
R3
R4 = R
O
P3
P5
P4
P2
P1
P4
P5
GAYA SEJAJAR
METODE LUKISAN KUTUB
METODE GRAFIS
5
1
2
P4
P1
P3
1
2
P2
P2
3
4
P1
P3
P4
R
Garis kerja R
2
1
PENGURAIAN GAYA
Menggunakan prinsip terbalik dari
penjumlahan (Pararelogram)
Jika penjumlahan adalah
menggabungkan beberapa gaya
menjadi satu gaya (R) maka
penguraian satu gaya menjadi
beberapa gaya