Anda di halaman 1dari 9

Little Cat Diary

Terima Kasih Telah Berkunjung ..!! ^^ Jangan Lupa Beri Komentar

Wednesday, 24 April 2013

FISIOLOGI KEHAMILAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu proses dimana sebuah sel mani membuahi telur menjadi
satu sel di sepertiga bagian distal saluran telur, kemudian membelah menjadi
beberapa sel disebut morula dan selanjutnya sebagai blasokist melakukan
implantasi pada dinding rahim dimulai dengan perkembangan dan pertumbuhan
mudigah sampai janin cukup bulan yang berlangsung selama 9 bulan (4 minggu).
Selama masa tersebut dalam tubuh ibu terjadi perubahan dalam rangka
menyiapkan zat nutrisi dan hormonal dalam menunjang perkembangan dan
pertumbuhan janin.
Kehamilan mempengaruhi tubuh wanita secara keseluruhan dengan
menimbulkan perubahan fisiologis yang pada hakekatnya terjadi di seluruh sistem
organ. Tubuh seorang wanita hamil harus:
-

Melindungi embrio/janin yang sedang berkembang

Memberikan semua yang diperlukan embrio/janin

Beradaptasi untuk menyediakan tempat bagi pertumbuhan embrio/janin

Mempersiapkan pemberian makanannya ketika janin lahir.

Sebagian besar perubahan pada tubuh seorang wanita hamil bersifat temporer dan
kebanyakan dipengaruhi oleh kerja hormonal.
1.2
1.

Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan kehamilan?

2.

Bagaimana pembagian periode dalam kehamilan?

3.

Apa saja perubahan fisiologis yang dialami oleh ibu hamil?

1.3

Tujuan

1.

Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan kehamilan

2.

Mahasiswa dapat mengetahui pembagian periode dalam kehamilan

3.
Mahasiswa dapat mengetahui apa saja perubahan perubahan fisiologis yang
dialami oleh ibu hamil

BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan fisik dan fisiologis kehamilan sangat bersifat individual dan sangat unik,
akan tetapi secara keseluruhan setiap calon ibu akan mengalami perubahanperubahan alamiah yang akan menimbulkan gangguan serta penurunan
kemampuan untuk menjalankan peran dan fungsinya. Perubahan-perubahan yang
terjadi antara lain:

A.
System reproduksi ditandai dengan uterus tumbuh membesar,
hipervaskulatisasi pada vagina/vulva, ovarium diambil alih oleh plasenta, mammae
mengalami hiperplasi system duktus dan jaringan intersisial.

B.
System pernapasan ditandai dengan peningkatan kebutuhan oksigen
sampai dengan 20%. Karena diafragma terdorong kearah cranial terjadi penurunan
pemenuhan dada sehingga terjadi hiperventilasi dangkal 45% (20-24x/menit).
Volume residu paru dan kapasitas vital menurun. Edema nasofaring serta kongest
hidung.

C.
lain:

System gastrointestinal ditandai dengan perubahan-perubahan antara

a. Mual dan muntah yang terjadi akibat naiknya HCG dan Estrogen. Pada
keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari
10x/hari (hiperemesis gravidarum).
b. Ptialisme adalah komplikasi tidak biasa yaitu hipersalivasi. Kehilangan 1-2
liter/hari akibat berkurangnya aktivitas menelan.
c.

Epulis gravidarum: apat terjadi perdarahan, dan menghilang pasca partum.

d. Pirosis (nyeri ulu hati): tonus esophagus menurun, tekanan lambung meningkat,
dan refluks meningkat.
e.

Penyakit ulkus peptikum

f.

Hemorrhoid : tekanan darah vena meningkat, konstipasi meningkat.

g. Perubahan hepatic: albumin menurun, alkali fosfatase meningkat, kolesterol


meningkat 2 kali lipat, serta fibrinogen meningkat 50%.
h. Perubahan peristaltic dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering
lapar/perasaan ingin makan terus, juga akibat peningkatan asam lambung.

D. System kardiovaskuler ditandai dengan peningkatan denyut nadi, CO


meningkat sampai 20-40%, tekanan darah menurun sampai gestasi 24 minggu,
kemudian meningkat sapai 10-15 mmHg saat kontraksi uterus intra-partum. Sesak
napas dan mudah lelah.

E.
System metabolisme, perubahannya antara lain peningkatan kebutuhan
karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan magnesium. Kadar kolestrol plasma
meningkat sampai 300 g/100 ml.

F.
System genitourinaria, ukuran ginjal bertambah 1 cm, ureter membesar,
filtrasi meningkat sampi 60-150% (poliuria), ekskresi glukosa meningkat, Kadar
kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini
dianggap normal. Tonus otot-otot Ureter menurun akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus,
menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara.

G. Perubahan pada kulit, rambut, dan mata. Peningkatan aktifitas melanophore


stimulating hormone menyebabkan
perubahan berupa hiperpigmentasi
pada
wajah (kloasma gravidarum), payudara
(areola), aksila, linea

alba ( linea grisea),


striae lividae pada
meningkat. Ketebalan kornea meningkat.

perut, dsb. Tekanan intraokuler

H. Perubahan hematologik plasma. Volume plasma meningkay 50% pada usia


gestasi 32 minggu, anemia fisiologik, leukosit meningkat, dan hiperkoagulasi
relative (fibrinogen meningkat 50%).

I.
System endokrin, Resistensi insulin pada kehamilan, metabolisme lemak:
lipolisis (hPL) meningkat.
J.

System neurologi, terjadi penekanan pada saraf ischiatic.

K.

Perubahan system musculoskeletal, relaksasi pubic akibat relaxin, dll.

L.

Perubahan berat badan.

M.

Perubahan psikologis dan emosi.

2.3

Perubahan Fisiologis Dalam Kehamilan

a.

Perubahan sistem reproduksi dan payudara

1)

Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen


dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya
disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus. Di samping itu, serabut-serabut
kolagen yang ada pun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen
sehingga uterus mengikui pertumbuhan janin. Berat uterus naik secara luar biasa,
dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.
2)

Serviks uteri

Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena pengaruh hormon
estrogen. Serviks mengandung lebih banyak jaringan serabut dan sedikit jaringan
otot dibandingkan bagian uterus. Jaringan serabut pada serviks ini banyak

mengandung kolagen. Selain itu estrogen juga meningkatkan vaskularitas serviks


dan bila dilihat dengan spekulum serviks terlihat kebiru-biruan.
3)

Vagina dan Vulva

Estrogen menyebabkan perubahan lapisan otot dan epithelium. Lapisan otot


mengalami hipertrofi dan epitel menjadi tebal dan menjadi tanda deskuamasi
meningkat. Vagina menghasilkan cairan berwarna putih yang dikenal dengan
leukore. Sel epitel juga meningkatkan kadar glikogen. Sel ini berinteraksi dengan
basil dedorlein dan menghasilkan lingkungan yang lebih asam. Lingkungan ini
menyediakan perlindungan ekstra terhadap organisme tetapi merupakan keadaan
menguntungkan bagi candida albican. Akibat hipervaskularisasi,vagina dan vulva
terlihat berwarna ungu kebiruan. Tanda ini disebut tanda chadwick.
4)

Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai


terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. korpus luteum
graviditis berdiameter kira-kira 3 cm. kemudian ia mengecil setelah plasenta
terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
Lambat laun fungsi ini diambil alih oleh plasenta (Winkjosastro H, 2005 : 95)
5)

Mammae / payudara

Peningkatan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan hipertrofi dan


hyperplasia pada payudara, sehingga payudara akan mengalami pembesaran.
Selain itu hormone somatomammotropin juga menstimulasi pembesaran payudara.
Rasa penuh dan berat, perubahan sensitivitas mulai timbul sejak umur kehamilan 6
minggu. Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen dan putting susu menjadi
lebih erektil.
Perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan
masa hamil. Walaupun demikian laktasi tetap terhambat sampai kadar estrogen
menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.

b.

Perubahan sistem kardiovaskuler

Perubahan system kardiovaskuler ,melindungi fungsi fisiologi normal wanita,


memenuhi kebutuhan metabolik tubuh saat hamil, dan menyediakan kebutuhan
untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Peningkatan volume plasma darah
dan curah jantung disebabkan oleh hipertrofi atau dilatasi ringan jantung, karena
diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan dan
ke kiri.

Selama pertengahan pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diastolic


menurun 5 sampai 10 mmHg. Penurunan tekanan darah ini kemungkinan
disebabkan oleh vasodilatasi pembuluh darah perifer akibat perubahan hormonal
selama masa hamil. Selama trimester ketiga, tekanan darah ibu harus kembali ke
nilai tekanan darah selama trimester pertama.

c.

Perubahan sistem pernapasan

Pada ibu hamil kebutuhan oksigen meningkat sebagi respon terhadap


peningkatan laju metabolisme dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus
dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang
karbondioksida.
Diafragma bergeser sebesar 4 cm selama masa hamil. Dengan semakin
tuanya kehamilan dan seiring pembesaran uterus ke rongga abdomen, pernapasan
dada menggatikan pernapasan perut dan penurunan diafragma saat inspirasi
menjadi semakin sulit.

d.

Perbahan sistem urinaria

Perubahan struktur ginjal merupakan aktivitas hormonal (estrogen dan


progesterone), tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan
volume darah. Sejak minggu ke-10 kehamilan, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi.
Perubahan ini membuat ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih
besar dan juga memperlambat laju urine.

e.

Perubahan sistem gastrointestinal

Fungsi saluran cerna selama masa hamil menunjukkan gambaran yang


sangat menarik. Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar estrogen yang
meningkat menyebabkan peningkatan vaskularisasi selektif dan proliferasi jaringan
ikat. Pada trimester pertama terjadi penurunan nafsu makan akibat nausea /
vomitus. Gejala ini muncul sebagai akibat dari perubahan saluran cerna dan
peningkatan kadar hCG dalam darah.
Peningkatan progesterone menyebabkan tonus dan motilitas otot polos menurun,
sehingga terjadi regurgitasi esophagus, peningkatan waktu pengosongan lambung,
dan peristaltik balik. Akibatnya ibu hamil tidak mampu mencerna asam atau
mengalami nyeri ulu hati. Selain itu penurunan motilitas otot polos menyebabkan
absorpsi air di usus besar meningkat, sehingga dapat terjadi konstipasi.

f.

Perubahan sistem integumen

Perubahan keseimbangan hormone dan peregangan mekanis menyebabkan


timbulnya beberapa perubahan dalam system integument selama masa hamil.
Jaringan elastik kulit mudah pecah, menyebabkan striae gravidarum atau tanda
regangan. Hiperipigmentasi timbul akibat peningkatan hormone hipofisis anterior
melanotropin selama masa hamil.

2.4
a.

Perubahan dan adaptasi psikologis masa kehamilan trimester I, II, dan III
Trimester I (Tahap Penyesuaian)
1)

Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya

2)
Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
Bahkan kadaang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3)

Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal

ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4)
Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatia dengan seksama.
5)
seorang

Oleh karena perutnya, masih kecil, kehamilan merupakan rahasia

ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah
mungkin dirahasiakannya.
6)

Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita,


tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

b.

Trimester II (Tahap Kesehatan yang Baik)

1)

Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.

2)

Ibu sudah dapaat menerima kehamilan.

3)

Merasakan gerakan anak.

4)

Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.

5)

Libido meningkat.

6)

Menuntut perhatian untuk cinta.

7)

Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.

8)

Hubungan seksual meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu.

9)

Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan


persiapan untuk peran baru.

c.
1)

Trimester III
Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik.

2)

Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

3)

Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya.

4)

Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,


bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.

5)

Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.

6)

Merasa kehilangan perhatian.

7)

Perasaan mudah terluka atau sensitif.

8)

Libido menurun.

Tyka Tykz at 02:12


Share

No comments:
Post a Comment
Mohon Komentarnya ya...
Copas, Mohon izin dulu. Dan sertakan sumber.. ^^
Gomawo^^

Links to this post

Home
View web version

My Photo
Tyka Tykz

View my complete profile


Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai