STROKE INFARK
Oleh
Muhammad Maliki
1308468769
Pembimbing:
dr. Agus Tri Joko, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
RSUD ARIFIN ACHMAD
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
1
PE K AN B AR U
STATUS PASIEN
Nama Koass :
Muhammad Maliki
NIM/NUK :
1308468769
Tanggal :
20 Oktober 2015
Pembimbing
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Ny. S
Umur
41 Tahun
Jenis kelamin
Perempuan
Alamat
Pekanbaru
Agama
Islam
Status perkawinan
Kawin
Pekerjaan
Tanggal Masuk RS
19 Oktober 2015
Medical Record
90 47 49
II.
rumahnya setelah bangun tidur, pagi sekitar pukul 06.40 WIB. Saat kejadian,
mulut pasien mencong ke kiri. Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran,
nyeri kepala tidak ada, mual dan muntah tidak ada. Pasien berjalan dengan
dipapah oleh keluarga pasien. Pasien berbicara pelo. Pasien mengerti
pembicaraan orang lain, namun lambat meresponnya. Pasien lalu di bawa ke
Rumah Sakit Petala Bumi. Dari Rumah sakit Petala Bumi pasien kemudian
dirujuk dengan alasan tidak tersedia Spesialis Saraf dan fasilitas CT-Scan.
Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluhkan bengkak pada kedua
lengan dan tungkai. Sesak nafas tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat DM (+) diketahui sejak 12 tahun terakhir, pasien berobat rutin dengan
mengkonsumsi metformin
Riwayat hipertensi (+) diketahui sejak 1 tahun terakhir, pasien berobat rutin
dengan mengkonsomsi captopril
: 180/110 mmHg,
Denyut nadi
: kanan
: 80 x/mnt, teratur
kiri
: 80 x/mnt, teratur
Suhu
: 36,50C
Jantung
: HR
Paru
: Respirasi
Status gizi
: Kesan normal BB = 75 kg
B. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN
: Komposmentis
2) FUNGSI LUHUR
: Normal
3) KAKU KUDUK
: Tidak ada
GCS : 15 (E4M6V5)
4) SARAF KRANIAL :
1. N. I (Olfactorius )
Kanan
N
Daya pembau
Kiri
N
Keterangan
Normal
2. N.II (Opticus)
Daya penglihatan
Lapang pandang
Pengenalan warna
Kanan
N
N
N
Kiri
N
N
N
Keterangan
Normal
Kanan
-
Kiri
-
Keterangan
Bulat
2 mm
N
Bulat
2 mm
N
3. N.III (Oculomotorius)
Ptosis
Pupil
Bentuk
Ukuran
Gerak bola mata
Refleks pupil
Langsung
Normal
+
4
Tidak langsung
Kanan
N
Kiri
N
Keterangan
Normal
Kanan
N
N
+
Kiri
N
N
+
Keterangan
4. N. IV (Trokhlearis)
Gerak bola mata
5. N. V (Trigeminus)
Motorik
Sensibilitas
Refleks kornea
Normal
6. N. VI (Abduscens)
Gerak bola mata
Strabismus
Deviasi
Kanan
N
-
Kiri
N
-
Keterangan
Normal
7. N. VII (Facialis)
Kanan
-
Tic
Motorik :
- mengerutkan dahi
- mengangkat alis
- menutup mata
- sudut mulut
- lipatan nasolabial
Kiri
-
Keterangan
Parese N VII dextra sentral
+
+
+
turun
mendatar
Daya perasa
Tanda chvostek
+
-
+
+
+
+
+
+
+
-
8. N. VIII (Akustikus)
Pendengaran
Kanan
N
Kiri
N
Keterangan
Normal
Kiri
N
Keterangan
9. N. IX (Glossofaringeus)
Arkus farings
Kanan
N
Daya perasa
Refleks muntah
N
+
N
+
Normal
Kanan
N
-
Kiri
N
-
Keterangan
Kanan
N
Eutrofi
Kiri
N
Eutrofi
Keterangan
Normal
10. N. X (Vagus)
Arkus farings
Dysfonia
Normal
11. N. XI (Assesorius)
Motorik
Trofi
Kanan
Deviasi ke kanan
Eutrofi
+
Kiri
Keterangan
Eutrofi
+
Kanan
Kiri
Keterangan
2
2
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
2
2
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Eutrofi
+
Eutrofi
+
Normal
V. SISTEM SENSORIK
Sensasi
Raba
Nyeri
Suhu
Propioseptif
Kanan
Kurang
kurang
kurang
kurang
Kiri
N
N
N
N
Keterangan
Kanan
Kiri
Keterangan
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
Hemihipesthesia dextra
VI. REFLEKS
Fisiologis
Biseps
Triseps
KPR
APR
Patologis
Babinski
Chaddock
Hoffman Tromer
Reflek primitif :
Palmomental
Snout
Normal
Kanan
SDN
SDN
SDN
SDN
-
Kiri
N
N
SDN
SDN
-
Keterangan
: normal
Defekasi
: normal
: tidak terbatas
7
b. Kernig
: tidak terbatas
c. Patrick
: -/-
: -/-
f. Brudzinski I
: -/-
X. RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
: 180/110 mmHg
Pernafasan
Nadi
: 80x/menit
Fungsi luhur
: normal
Rangsang meningeal
: (-)
Saraf kranial
Motorik
Sensorik
: Hemihipesthesia dextra
Koordinasi
: Sulit dinilai
Otonom
: Normal
Refleks
- Fisiologis
: Normal
- Patologis
: (-)
C. DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS KLINIS
: Stroke
Cronic Kidney Disease (CKD)
Hipertensi grade II
DM Tipe II
DIAGNOSIS TOPIK
DIAGNOSIS ETIOLOGIK
DIAGNOSIS BANDING
: Stroke hemoragik
8
Aspilet 80 mg 2x1
Asam folat 2 x 1
F. HASIL PEMERIKSAAN
Darah rutin (10 Mei 2014)
Hb
: 10,4 gr%
Leukosit
: 7.500/mm3
Trombosit
: 287.000/mm3
Ht
: 31,6 vol%
: 36,9 mg/dl
Ure
: 79,0 mg/dl
Cre
:4,99 mg/dl
9
AST
: 8,1 U/L
ALT
: 11 U/L
LFG = (140-umur)xBB/(72xkreatinin)
=(140-55)x75/(72x4,99) = 17,74ml/menit/1,73 m2
Rontgen thorax
Tampak lesi hipodens pada thalamus sinistra dan cortex cerebri regio frontal
dextra.
Kesan : infark cerebri pada thalamus sinistra dan cortex regio frontal dextra
10
G. DIAGNOSIS AKHIR
Stroke infark e.c trombotik dengan CKD stage IV, hipertensi grade II dan DM
tipe II terkontrol
H. FOLLOW UP
Tanggal 11 Mei 2014
S: Anggota gerak kanan masih lemah, bicara masih pelo, lengan dan tungkai
masih bengkak
O: Kesadaran komposmentis , GCS : E4 M6 V5
TD :160/90 mmHg
RR : 24 x/menit
: (-)
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Kanan
Kiri
Keterangan
3
3
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
3
3
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: hemihipesthesia dextra
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
: +/-
A: Stroke infark e.c trombotik + CKD stage IV+ hipertensi grade II+DM tipe II
terkontrol
P:- IVFD NaCl drip furosemid 1 ampul/kolf 12 tetes/menit
- Inj citicolin 250 mg/8jam
11
- Aspilet 80 mg 2x1
- Asam folat 2x1
- Terapi wicara
Tanggal 12 Mei 2014
S: Anggota gerak kanan masih lemah, bicara masih pelo, lengan dan tungkai
masih bengkak
O: Kesadaran komposmentis , GCS : E4 M6 V5
TD :160/90 mmHg
RR : 24 x/menit
: (-)
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Kanan
Kiri
Keterangan
3
3
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
3
3
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: hemihipesthesia dextra
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
: +/-
Kimia Darah
Glukosa Darah Puasa (Plasma vena) : 131 mg/dl
Ureum : 94 mg/dl
Kreatinin : 5,25 mg/dl
AST : 21 IU/L
12
ALT: 17 U/L
A: Stroke infark e.c trombotik + CKD stage IV+ hipertensi grade II+DM tipe II
P:- IVFD NaCl drip furosemid 1 ampul/kolf 12 tetes/menit
- Inj citicolin 250 mg/8jam
- Aspilet 80 mg 2x1
- Asam folat 2x1
- Terapi wicara
Tanggal 13 Mei 2014
S: Anggota gerak kanan masih lemah, bicara masih pelo, lengan sudah tidak
bengkak, bengkak pada tangan dan tungkai.
O: Kesadaran komposmentis, GCS : E4 M6 V5
TD :170/100 mmHg
Nadi : 74 x/menit
RR : 25 x/menit
T : 36,5 0C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal: (-)
Saraf kranial
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Kanan
Kiri
Keterangan
3
3
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
3
3
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: hemihipesthesia dextra
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal, Patologis
: +/13
A: Stroke infark e.c trombotik + CKD stage IV+ hipertensi grade II+DM tipe II
P: - IVFD NaCl drip furosemid 12 tetes/menit
- Inj citicolin 250 mg/8jam
- Aspilet 80 mg 2x1
- Asam folat 2x1
- Terapi wicara
- Terapi okupasi
Tanggal 14 Mei 2014
S: Tangan kanan dan kaki kanan bisa digerakkan tetapi masih lemah, bicara
sudah tidak pelo, bengkak pada tangan dan tungkai.
O: Kesadaran komposmentis, GCS : E4 M6 V5
TD :170/100 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 25 x/menit
T : 36,7 0C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal: (-)
Saraf kranial: Parese N VII dextra sentral dan parese N XII dextra
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Kanan
Kiri
Keterangan
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: hemihipesthesia dextra
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal, Patologis
: (+/-)
14
A: Stroke infark e.c trombotik + CKD stage IV+ hipertensi grade II+DM tipe II
P: - Inj citicolin 250 mg/8jam
- Injeksi Furosemid 1x1 amp
- Valsartan 80 mg 1x1
- Aspilet 80 mg 2x1
- Asam folat 2x1
- Terapi okupasi
Tanggal 15 Mei 2014
S: - Tangan kanan dan kaki kanan bisa digerakkan tetapi masih lemah, bicara
sudah tidak pelo, sudah bisa duduk sendiri dan berdiri dengan memegang
pembatas tempat tidur, mual (+), bengkak pada tangan dan kaki.
O: Kesadaran komposmentis, GCS : E4 M6 V5
TD :160/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 25 x/menit
T : 36,7 0C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal: (-)
Saraf kranial: Parese N VII dextra sentral dan parese N XII dextra
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Kanan
Kiri
Keterangan
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: hemihipesthesia dextra
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
15
Refleks Fisiologis
: normal, Patologis
: (-/-)
A: Stroke infark e.c trombotik + CKD stage IV+ hipertensi grade II+DM tipe II
P: - Inj citicolin 250 mg/8jam
- Injeksi Furosemid 1x1 amp
- Aspilet 80 mg 2x1
- Asam folat 2x1
- Valsartan 80 mg 1x1
- Omeprazole tablet 3 x 1
Tanggal 16 Mei 2014
S: - Tangan kanan dan kaki kanan bisa digerakkan tetapi masih lemah, sudah
bisa sedikit-sedikit pakai baju sendiri, mual(+), bengkak pada tangan dan
kaki, badan lemas.
O: Kesadaran komposmentis, GCS : E4 M6 V5
TD :160/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36,8 0C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal: (-)
Saraf kranial: Parese N VII dextra sentral
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Kanan
Kiri
Keterangan
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: hemihipesthesia dextra
Koordinasi
: sulit dinilai
16
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal, Patologis
: (-/-)
A: Stroke infark e.c trombotik + CKD stage IV+ hipertensi grade II+DM tipe II
P: - Inj citicolin 250 mg/8jam
- Injeksi Furosemid 1x1 amp
- Aspilet 80 mg 2x1
- Asam folat 2x1
- Valsartan 80 mg 1x1
- Omeprazole tablet 3 x 1
- Terapi okupasi
Tanggal 17 Mei 2014
S: - Tangan kanan dan kaki kanan bisa digerakkan tetapi masih lemah, bengkak
pada kaki, badan lemas, mual (+) hilang timbul
O: Kesadaran komposmentis, GCS : E4 M6 V5
TD :170/100 mmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36,5 0C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal: (-)
Saraf kranial: Parese N VII dextra sentral
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Sensorik
Kanan
Kiri
Keterangan
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
: hemihipesthesia dextra
17
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal, Patologis
: (-/-)
Kimia darah:
Glukosa Darah Puasa : 228 mg/dl
Ureum : 136 mg/dl
Kreatinin: 6,44 mg/dl
AST: 120 IU/L
AST: 708 U/L
A: Stroke infark e.c trombotik + CKD stage V+ hipertensi grade II+DM tipe II
P: - Inj citicolin 250 mg/8jam
- Injeksi Furosemid 1x1 amp
- Aspilet 80 mg 2x1
- Asam folat 2x1
- Valsartan 80 mg 1x1
- HCT tablet1x1
- Omeprazole tablet 3 x 1
- Inj.Noverapid 3x6 unit
- Terapi okupasi
Tanggal 18 Mei 2014
S: - Tangan kanan dan kaki kanan bisa digerakkan tetapi masih lemah, bengkak
pada kaki, badan lemas.
O: Kesadaran komposmentis, GCS : E4 M6 V5
TD :160/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36,7 0C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal: (-)
Saraf kranial: dbn
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Kanan
Kiri
Keterangan
18
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
4
N
Eutrofi
-
5
N
Eutrofi
-
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
Sensorik
: hemihipesthesia dextra
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal, Patologis
: (-/-)
Motorik
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Kesan : hemiparese dekstra
Kanan
Kiri
Keterangan
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Hemiparese dextra
4
4
N
Eutrofi
-
5
5
N
Eutrofi
-
Sensorik
: hemihipesthesia dextra
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal, Patologis
: (-/-)
Imunoserologi:
HBsAg : non reaktif
A: Stroke infark e.c trombotik + CKD stage V+ hipertensi grade II+ DM tipe II
P: - IVFD NaCl 0,9% + 1 ampul furosemid/kolf 12 tetes/menit
- O2 3L/menit
- Inj citicolin 250 mg/8jam
- Aspilet 80 mg 2x1
- Asam folat 2x1
- Valsartan 80 mg 1x1
- HCT tablet1x1
- Inj.Noverapid 3x6 unit
- Rencana HD
- Alih rawat Dokter Penyakit Dalam
20
PEMBAHASAN
I.
Definisi
Definisi stroke menurut WHO (2006) adalah manifestasi klinis dari gangguan
fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat dan
lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyakit
selain daripada gangguan vaskular.1,2
II.
Umur
Diabetes melitus
Merokok
Jenis
kelamin
Ras/bangsa
Konsumsi alkohol
Riwayat
Hiperkolesterolemi
III.
Dapat dimodifikasi
Hipertensi
Obesitas
Penyakit jantung
Klasifikasi 1,3,5
A. Berdasarkan kelainan patologi
1.
Stroke Hemoragik
:
Perdarahan
intraserebral,
perdarahan
ekstraserebral
2.
Stroke non hemoragik
: Thrombus, emboli, hipoperfusi sistemik
B. Berdasarkan penilaian terhadap waktu kejadiannya
1.
Transient Iskemik Attack (TIA) atau serangan stroke sementara, gejala
defisit neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam.
2.
Reversible Ischemic Neurolagical Deficits (RIND), kelainan atau
gejala neurologis menghilang lebih dari 24 jam sampai 3 minggu
21
3.
4.
berat.
Stroke komplit atau completed stroke, yaitu stroke dengan defisit
Gejala Stroke
Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari
80% di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum. 6
Gejala klinis :
Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan
dapat didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu
nyeri kepala, mual, muntah, gangguan memori, bingung, perdarhan retina, dan
epistaksis.
Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese
dan dapat disertai kejang fokal / umum.
Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan
bola mata menghilang dan deserebrasi
Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TTIK), misalnya
papiledema dan perdarahan subhialoid.
2) Perdarahan subarakhnoid
Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang
subarakhnoid yang timbul secara primer. 6
Gejala klinis :
Stroke Non-Hemoragik
Perbedaan perdarahan intraserebral, infark trombosis dan emboli7
23
Perdarahan
intraserebri
Infark thrombosis
Emboli
Onset
Terjadi
saat
beraktivitas,
gejala
muncul
dalam
waktu
beberapa
detik
atau menit
Gejala
Hemiplegi
terjadi
Gejala mungkin
cepat
terjadi,
pasien
biasanya
sadar
Penemuan
khusus
Hipertrofi jantung,
hipertensi
retinopati
Tekanan
darah
Hipertensi berat
Sering hipertensi
Penemuan
CT-scan
Peningkatan
Pada fase akut
densitas,
adanya area
mungkin
darah avaskuler, edem
dalam
ventrikel
Aritmia
infark
jantung
emboli
biasany
jantung)
atau
(sumber
dari
Normal
Kerusakan ginjal > 3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa
penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan:
- Kelainan patologik
- Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau kelainan pada pemeriksaan pencitraan
2. Laju filtrasi glomerulus < 60 ml/menit/1,73m selama > 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan
ginjal
Laju filtrasi glomerulus (LFG) dan stadium penyakit ginjal kronik adalah:
Stadium
Deskripsi
LFG (mL/menit/1.73 m)
Risiko meningkat
90
30-59
15-29
Gagal ginjal
60-89
Hipertensi
Hipertensi faktor yang paling sering menyebabkan perdarahan di parenkim
otak dan infark yang disebabkan aterotrombosis. Risiko terjadinya infark pada pasien
dengan hipertensi 7 kali lebih besar dibandingkan pada pasien dengan normotensi,
dan risiko tersebut berbanding lurus dengan peningkatan tekanan darah. Risiko
terjadinya stroke sangat berkaitan dengan derajat peningkatan tekanan sistol
dibandingkan dengan umur dan jenis kelamin. Risiko terjadinya stroke akan makin
besar jika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg.9
Klasifikasi
Menurut The Seventh Report of The Joint National Commite On Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), klasifikasi
tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi,
hipertensi derajat 1, dan hipertensi derajat 2.10
Klasifikasi TD
Sistolik
Diastolik
(mmHg)
(mmHg)
25
Normal
< 120
Dan
< 80
Prahipertensi
120-139
Atau
80-89
Hipertensi derajat 1
140-159
Atau
90-99
Hipertensi derajat 2
160
Atau
100
Jantung
Gagal jantung
2.
Otak
Stroke
3.
4.
5.
Retinopati
Pada penelitian klinik, pengobatan dengan antihipertensi telah terbukti
mengurangi kejadian stroke antara 3540 persen; infark miokard, 2025 persen; dan
gagal jantung, lebih dari 50 persen. Golongan obat yang digunakan sebagai obat
antihipertensi berupa diuretika, terutama jenis thiazide atau aldosterone antagonist,
Beta blocker, Calcium Channel Blocker atau calcium antagonist (CCB), Angiotensin
Converting Enzyme Inhibitor (ACEI), Angiotensin II Receptor Blocker atau AT,
receptor antagonist/blocker (ARB).
Diabetes Melitus11
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai beberapa
kelainan metabolic akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah disertai lesi pada
membrane basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron. Diabetes Melitus
tipe II penderita mampu menghasilkan insulin, tetapi insulin yang dihasilkan tidak
dapat digunakan sebagaimana mestinya di dalam tubuh.
Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai
patokan penyaring dan diagnosis DM :
Keadaan
Bukan DM
DM
26
Darah kapiler
Kadar glukosa darah puasa
<90 mg/dl
90-199 mg/dl
>200 mg/dl
Plasma vena
Darah kapiler
<90 mg/dl
90-109 mg/dl
>110 mg/dl
didapatkan pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu dan dari
pemeriksaan tekanan darah didapatkan tekanan darah 180/110 mmHg. Dasar
diagnosis klinis DM tipe II adalah berdasarkan anamnesis pasien memiliki riwayat
DM tipe II sejak 12 tahun yang lalu.
b. Dasar diagnosis topik : sistem karotis sinistra
Topik sistem karotis dipikirkan pada pasien ditemukan adanya hemiparese
dengan gangguan saraf kranial pada satu sisi yang sama. Sistem karotis sinistra
dipikirkan sebab lesi pada satu sistem karotis akan memberikan defisit
neurologis yang bersifat kontralateral dan kelumpuhan saraf kranial sesisi
dengan kelumpuhan motorik pada lengan dan tungkai. Berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik, gangguan motorik ditemukan pada sisi kanan, parese
saraf kranial nervus VII sentral dan parese nervus XII juga ditemukan pada sisi
kanan, sehingga lesi dipikirkan berada pada hemisfer kiri serebri.
c. Dasar diagnosis etiologik : Stroke infark e.c trombotik
Perbandingan stroke infark emboli, stroke infark trombotik dan kasus
Usia
Stroke infark
Stroke infark
emboli
Kardioemboli : usia
trombotik
Usia tua
Usia tua
muda
(55 tahun)
Thromboemboli :
Onset
neurologi
Tekanan darah
Penemuan
dalam
jam
muncul
-saat aktivitas
berangsur-angsur)
Normal
Normal
- saat istirahat
Sering hipertensi
Penyakit
jantung
aterosklerosis
Bersih
Saat istirahat
menit
khusus
LCS
24
Bersih
secara
Hipertensi
Belum dilakukan
pemeriksaan
lebih lanjut
Tidak dilakukan
LP
hiperkolesterolemia
dan
juga
berguna
dalam
menentukan
penatalaksanaannya.
Rontgen toraks: mengetahui adanya kelainan jantung berupa pembesaran
jantung.
Head CT scan: menegakkan diagnosis kelainan patologi stroke (hemoragik
Dasar penatalaksanaan
- Tirah baring dengan posisi kepala ditinggikan 300 untuk mempertahankan
-
29
DAFTAR PUSTAKA
1. Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD
Arifin Achmad/FK UNRI. Pekanbaru. 2007.
2. Baker DM. Stroke prevention in clinical practice. London : British Library. 2008.
3. Rialdi D. Profil leukosit pada penderita stroke akut di RSUD Arifin Achmad
pekanbaru periode 1 januari 31 desember 2010. Pekanbaru : Fakultas
Kedokteran UR - RSUD Arifin Achmad. Pekanbaru, 2011.
4. Barnes M. Recovery after stroke. Cambride : University Press, 2011.1-13.
5. Goetz Christopher G, William J. Cerebrovascular Diseases. In : Neurology for the nonNeurologist , 3rd ed. Philadelphia, 2010
6. Rumantir CU. Pola Penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode
1984-1985. Laporan Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang
Ilmu Penyakit Saraf. 1986.
7. Chusid JG, deGroot J. Correlative Neuroanatomy. 20th Edition. United States of
America: Appleton & Lange, 1988.
8. Lia I. Penyakit ginjal kronik. [updated 2002, cited 2014 Mei 11]. USU digital
library. Available from : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/2002.
9. Toole JF. Chapter 18 : Hypertension, Lacunar Infarction, and Hypertensive
Encephalopathy In Cerebrovascular Disorder 3rd Edition. New York : Raven
Press. 1984; 280-7
10.
Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid 1. Edisi ketiga. Jakarta. Balai perbit :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1996.
31