Absorbansi
0,289
0,289
0,290
0,290
2. Tabel hasil uji SGOT pada kelompok 3D dengan probandus perempuan dewasa yang
diukur pada suhu 370 C
Waktu (menit)
0
1
2
3
Absorbansi
0,303
0,304
0,302
0,303
Rumus Perhitungan :
A / menit x 1765
Perhitungan SGPT =
22,992 U/L
Perhitungan SGOT =
atau
0,2895 x 3971
5
0,303 x 3971
5
= 24,06
U/L
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan pemeriksaan pada SPGT (Serum Piruvic
Glutamic Transaminase) dan SGOT (Serum
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memperlihatkan dan memahami konsep
aktivitas spesifik dari SGPT dan SGOT. Kedua enzim tersebut merupakan enzim yang
mengkatalisis pemindahan reversible satu gugus amino antara suatu asam amino dan
suatu asam alfa-keto yang disebut aminotransferase atau transaminase.
SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transaminase), juga dinamakan ALT (alanin
aminotransferase) merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif
untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai
pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih
tinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses
kronis didapat sebaliknya. Sedangkan
Oxaloacetic Transaminase, Sebuah enzim yang biasanya hadir dalam dan jantung sel-sel
hati. SGOT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak. Tingkat darah
SGOT ini adalah demikian tinggi dengan kerusakan hati (misalnya,dari hepatitis virus )
atau dengan kerusakan terhadap jantung (misalnya, dari serangan jantung). Beberapa
obat juga dapat meningkatkan kadar SGOT. SGOT juga disebut aspartate
aminotransferase (AST). SGPT/ALT dan SGOT/AST serum umumnya diperiksa secara
fotometri atau spektrofotometri, secara semi otomatis atau otomatis.
Dalam uji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak bila jumlah enzim
tersebutdalam plasma lebih besar dari kadar normalnya. Kondisi yang meningkatkan
kadar SGPT dan SGOT adalah :
Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati
hemolisis) yang diambil dari probandus dengan menggunakan jarum suntik sebanyak 3
ml dan dimasukkan kedalam vaccutest. Kemudian sampel tersebut di sentrifugasi dengan
kecepatan 3000 rpm untuk mendapatkan serum darah. Dalam serum darah ini terdapat
enzim SGOT dan SGPT karena SGOT dan SGPT yang dihasilkan dari sel hati akan
disalurkan juga ke darah, dimana darah ini menjadi media penyaluran enzim
transaminase untuk membantu metabolisme kimiawi di jaringan lain.
Kemudian dilanjutkan dengan memasukan 50 L serum darah ke dalam masingmasing tabung (tabung 1 untuk SGOT dan tabung 2 untuk SGPT). Dalam tabung 1
dimasukkan GOT reagen 1 sebanyak 500 L, dimana reagen tersebut mengandung tris
langsung dengan aktivitas ALT. Sedangkan prinsip pada SGOT adalah Aminotransferasi (
AST ) mengkatalis transaminasi dari L aspartate dan a kataglutarate membentuk L
glutamate dan oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi menjadi malate oleh enzym malate
oleh enzym malate dehydrogenase ( MDH ) dan niconamide adenine dinucleotide
( NADH ) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi, berbanding
langsung dengan aktivitas AST.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar SGPT/SGOT pada probandus perempuan
yang dilakukan dilaboratorium pada suhu ruangan 37oC, diketahui bahwa probandus
memiliki kadar SGPT: 22,992 U/L dan SGOT: 24,06 U/L. Hasil ini dapat dibandingkan
dengan hasil pemeriksaan SGPT/SGOT dari literatur. Adapun Nilai rujukan Kadar SGPT
dan SGOT yang normal adalah sebagai berikut :
Laki-laki
SGOT
SGPT
Perempuan
0 - 31 U/L
0 - 20 U/L
0 - 37 U/L
0 - 35 U/L
Dan dapat disimpulkan bahwa kadar SGPT melebihi batas normal, sedangkan
kadar SGOT masih berada pada range normalnya. Sehingga, kemungkinan saja pasien
terindikasi memiliki penyakit hepatitis akut. Akan tetapi, dalam pemeriksaan fungsi hati,
pada dasarnya tidak ada tes tunggal untuk menegakkan diagnosis. Terkadang beberapa
kali tes berselang diperlukan untuk menentukan penyebab kerusakan hati. Ada beberapa
tes tambahan yang mungkin diperlukan untuk melengkapi seperti GGT, LDH dan PT.
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil uji SGPT/SGOT di laboratorium :
Pengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-vena dapat menurunkan
kadar.
Trauma pada proses pengambilan sampel akibat tidak kena sekali tusuk atau
gentamisin,
linkomisin,
(meperidin/demerol,
mitramisin,
morfin,
kodein),
spektinomisin,
tetrasiklin),
antihipertensi
(metildopa,
Daftar Pustaka
Joyce LeFever Kee, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik, EGC,
Jakarta, 2007.
Ronald A. Sacher & Richard A. McPherson, alih bahasa : Brahm U. Pendit dan Dewi
Wulandari, editor : Huriawati Hartanto, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium,
Edisi 11, EGC, Jakarta, 2004.