puncak (peak) dinyatakan dalam panjang gelombang. Satuan yang sering digunakan dalam
SIR adalah bilangan gelombang yang disebut kaiser.
4.2 Pengertian Spektrofotometer Infra Merah
Spektrofotometer infra merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul
dengan didasarkan pada pemantulan, penyerapan, atau penerusan dari radiasi elektromagnetik
yang berada pada daerah panjang gelombang 0,8 500 um atau pada bilangan gelombang
13.000 10 cm-1. Spektrum peresapan suatu zat adaah sifat dasar fisika yang khas, sehingga
spektrum IR dapat digunakan untuk zat yang tidak diketahui sebelumnya dapat diketahui atau
juga kadar suatu zat dalam contoh.
Spektrofotometer infra merah biasa digunakan untuk tujuan analisis kualitatif yang
difokuskan pada identifikasi gugus fungsi, Penggunaan untuk tujuan analisis kuantitatif
hanya mungkin dilakukan untuk zat tunggal maka dari itu sangat jarang dilakukan. Sasaran
analisis kualitatif spektrofotometer infra merah adalah zat-zat organik, walaupun dapat juga
untuk senawa anorganik.
4.3 Komponen Spektrofotometer Infra Merah
4.3.1 Sumber Radiasi
4.3.2 Wadah Contoh
4.3.3 Sistem optik (berkas ganda)
4.3.4 Fotometer
4.3.5 Monokromator
4.3.6 Detektor
4.3.7 Alat Perekam
4.4 Penanganan Contoh
Cara penanganan contoh yang akan diperiksa dengan SIR dilakukan sesuai dengan bentuk
conthnya yang spesifik penanganannya :
1. Gas atau cairan dengan titik didih rendah , yatiu Dimasukkan ke dalam sel gas.
2. Cairan
a. Cairan diletakkan diatas sel NaCl yang dapat diatur, lalu ditekan dengan NaCl lainnya
sehingga diperoleh lapisan tipis.
b. Cairan dimasukkan ke dalam sel yang tepat dengan ketebalan 0,1-1 mm dengan memakai
syringe sebanyak 0,1-1 ml.
3. Padat
a. Metode mull atau pasta
Contoh dihaluskan terlebih dahulu lalu dicampur dengan 1 tetes nujol (paraffin cair),
diletakkan diatas jendela NaCl atau KBr dari sel yang tersedia ,kemudian ditekan kedua
jendela NaCl atau KBr tersebut hingga tidak ditemukan gelmbung udara. (Cara ini mudah
dan cepat pengerjaannya serta dapat digunakan untuk contoh berupa cairan(tetapi tidak bisa
untuk analisis kuantitatif, karena puncaknya tertutup oleh spektrum nujol terutama pada
senyawa dengan gugus CH3 dan CH2)).
b. Metode lempeng atau tablet kbr
Contoh digerus halus dan dicampur dengan serbuk KBr yang halus dengan perbandingan
(1:100 mg). lalu dikempa hingga berbentuk tablet dengan alat khusus pada tekanan 7 ton
selama 10 menit tanpa udara. (cara ini agak sulit dalam pembuatan lempengnya serta
dibutuhkan waktu lama, tetapi keuntungannya yaitu KBR tidak ada pita serapannya pada
daerah 4000-400 cm-1 hanya terkadang terluhat ada serapan pada 3448cm-1 dan 1639 cm-1
oleh kare3na pengaruh air oleh KBr dan keuntungan lainnya lempeng ini dapat digunakan
dalam jangka lamaartinya pembacaan yang sama mampu diberikan walaupun sudah dibentuk
sejak lama(selama ditempatkan pada kondisi yang sesuai).
c. Metode larutan
Contoh dilarutkan dengan pelarut nonpolar yang cocok, lalu diteteskan ke jendela NaCl atau
KBr. (spektrum cara ini lebih baik ari cara KBr atau Mull. Cara ini dapat digunakan untuk
pengukuran kuantitatif).kelemahannya : kebanyakan pelarut mempunyai pita serapan
maksimum pada beberapa panjang gelombang. Pelarut yang biasa digunakan CCL4,CHCL3,
CS2, aseton, dioksan dan tetrahidrofuran.
d. Metode film tipis
Contoh padat diletakkan diatas lempeng NaCl dan diteteskan pelarut yang cocok hingga larut
lalu diratakan dengan lempeng NaCl lainnya, dibiarkan hingga contoh teruapkan dan
diperolehlah lapisan tipis pada lempeng tersebut. contoh dilarutkan dahulu kemudian dengan
pemanasan diatas penangas listrik. (cara ini haya untuk contoh yang tidak didegradasi dan
cara ini baik untuk analisis kuantitatif).
4.5 Spektrofotometer FTIR wikipedia