Paper Waduk
Paper Waduk
BAB I
PENDAHULUAN
yang
meliputi
perencanaan,
pemanfaatan,
pengendalian,
pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum. Selain itu, dalam UUPPLH pasal 65 ayat 2 dan
pasal 70, dijelaskan tentang perlunya pelibatan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, baik yang bersifat pasif maupun aktif.
Oleh karena itu, tugas pelaksanaan pengelolaan dan perlindungan lingkungan tidak
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan jajarannya, tetapi dimungkinkan
kerjasama dengan berbagai pihak seperti masyarakat maupun perorangan, industri dan
kalangan akademis. Upaya menumbuhkembangkan kesadaran dan tanggung jawab
masyarakat ini. Partisipasi masyarakat mutlak diperlukan. Pengembangan partisipasi ini
1.2 Tujuan
Makalah ini disusun dengan judul PENGELOLAAN SUMBERDAYA RAWA
DONGKAL untuk mengetahui tentang :
dongkal.
Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam Pengelolaan sumberdaya
perairan rawa agar bisa optimal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perairan air tawar, salah satunya waduk menempati ruang yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan lautan maupun daratan, namun demikian ekosistem air tawar
memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan
industri yang murah. Perairan air tawar merupakan tempat disposal/pembuangan yang
mudah dan murah (Heddy dan Kurniati, 1994).
Waduk merupakan salah satu contoh perairan tawar buatan yang dibuat dengan cara
membendung sungai tertentu dengan berbagai tujuan yaitu sebagai pencegah banjir,
pembangkit tenaga listrik, pensuplai air bagi kebutuhan irigasi pertanian, untuk kegiatan
perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya karamba, dan bahkan untuk
kegiatan pariwisata. Dengan demikian keberadaan waduk telah memberikan manfaat
sendiri bagi masyarakat di sekitarnya. Waduk mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan badan air lainnya. Waduk menerima masukan air secara terus menerus dari
sungai yang mengalirinya. Air sungai ini mengandung bahan organik dan anorganik
yang dapat menyuburkan perairan waduk. Pada awal terjadinya inundasi (pengisian air),
terjadi dekomposisi bahan organik berlebihan yang berasal dari perlakuan sebelum
terjadi inundasi. Dengan demikian, jelas sekali bahwa semua perairan waduk akan
mengalami eutrofikasi setelah 12 tahun inundasi karena sebagai hasil dekomposisi
bahan organik. Eutrofikasi akan menyebabkan meningkatnya produksi ikan sebagai
kelanjutan dari tropik level organik dalam suatu ekosistem (Wiadnya, et al., 1993).
Di dalam perairan terdapat jasad-jasad hidup, dan salah satunya adalah plankton yang
merupakan organisme mikro yang melayang dalam air laut atau tawar. Pergerakannya
secara pasif tergantung pada angin dan arus. Plankton terutama terdiri dari tumbuhan
mikroskopis yang disebut fitoplankton dan hewan mikroskopis yang disebut
zooplankton (Herawati, 1989).
Suatu perairan dikatakan subur apabila mengandung banyak unsur hara atau nutrien
yang dapat mendukung kehidupan organisme dalam air terutama fitoplankton dan dapat
mempercepat pertumbuhannya. Fitoplankton menduduki tropik level pertama dalam
BAB III
METODE KERJA
Buku Catatan
Alat tulis
Kamera Handphone
3.3 Metode Analisis
Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif.
Menurut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi
wawancara , catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain. Dalam
penelita kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan orangorang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang
realitas dan kondisi kehidupan nyata.( Patton dalam Poerwandari, 1998)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Luas Rawa Dongkel : 1 hektar
Kedalaman
: 5-7 meter
Volume
: 6000 m3
Sumber air
: air hujan
Pengelolaan
pohon palem
pohon jati
pohon bambo
pohon trembesi
pohon malaka
pohon kupu-kupu
pohon ceri
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tanaman Sekitar Rawa Dongkel
Rawa Dongkel terletak di daerah Cibubur Jakarta Timur. Keberadaan rawa dongkel
dekat dengan pemukiman warga. Rawa dongkel dikelilingi oleh hutan kota yang asri
dan rimbun. Banyak pohon yang menghiasi sekitar rawa dongkel. Ada beberapa jenis
pohon
yang
tumbuh
subur
di
sekitar
rawa
dongkel.
Ada
pohon
terdapat TPS yang bersumber dari sampah rumah tangga komplek sekitar rawa dan
sampah dedaunan dari pohon yang ada di sekitar rawa dongkel.
10
Kualitas air yang pertama kali terlihat adalah kualitas berdasarkan parameter fisik,
yaitu, warna dan bau. Warna air yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya
polusi. Warna air dibedakan atas dua macam yaitu warna sejati (true colour) yang
disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan warna semu (apparent colour), yang selain
disebabkan adanya bahan terlarut juga karena adanya bahan tersuspensi, termasuk di
antaranya yang bersifat koloid. Bau air tergantung dari sumber airnya. Timbulnya bau
pada air secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu indikator terjadinya tingkat
pencemaran air yang cukup tinggi. Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa.
Apabila air mempunyai rasa (kecuali air laut), hal itu berarti telah terjadi pelarutan
garam. Sayangnya, air Rawa Dongkel berwarna hijau kecoklatan dan berbau yang tidak
sedap. Sumber pencemar pada Rawa Dongkel adalah sampah warga sekitar. Sampah
warga sekitar itu menyebabkan air Rawa Dongkel menjadi berwarna hijau kecoklatan
dan berbau.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Sumber air Rawa Dongkel berasal dari air hujan.
2. Kualitas air Rawa Dongkel buruk, karena berwarna dan berbau.
3. Pengelolaan sampah di air Rawa Dongkel sudah cukup baik, karena dilakukan
secara berkala.
11
4. Rawa Dongkel memiliki kedalaman 5-7 meter dan seluas 1 hektar dengan
volume 6000m3.
5. Terdapat pintu air yang menjadi outlet Rawa Dongkel.
6. Tanaman di sekitar Rawa Dongkel beragam.
5.2 Saran
Sebaiknya, Rawa Dongkel harus diperhatikan pemerintah setempat agar para petugas
kebersihan difasilitasi dengan alat-alat yang memadai. Selain itu, harus dibuat peraturan
di sekitar Rawa Dongkel agar warga setempat tidak membuang sampah sembarangan.
Dan pemerintah setempat hendaknya memperbaharui pintu air yang sudah tidak
berfungsi dengan baik.