Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS BIAYA SEBAGAI DASAR PENGKAJIAN

TARIF PELAYANAN DI RUANG ICU RUMAH SAKIT


HONORIS TANGERANG

TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Strata 2
MINAT UTAMA MAGISTER MANAJEMEN RUMAHSAKIT
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
JURUSAN ILMU-ILMU KESEHATAN

diajukan oleh

DITA LISELINA NENDRATIRINI


14155 / PS / IKM / 2004

Kepada

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2007

INTISARI

Latar belakang : Akuntansi biaya dalam manajemen modern mampu


menyediakan informasi untuk memenuhi kebutuhan intern perusahaan.
Cost object dalam manajemen modern tidak hanya berfokus pada produk
yang dihasilkan tapi juga pada jasa, customer, aktivitas, dan apa saja
yang menjadi kebutuhan pengambil keputusan. Salah satu tujuan analisis
biaya di rumah sakit adalah untuk penetapan tarif. Penentuan unit cost
dalam analisis biaya diperlukan untuk menentukan tarif yang sesuai
dengan biaya yang benar-benar terjadi disamping tujuan lainnya seperti
mengidentifikasikan sistem akuntansi biaya, menilai efisiensi, dan
penetapan anggaran. Keputusan manajemen dalam menetapkan tarif
memerlukan informasi unit cost yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui unit cost dan analisis biaya pelayanan di ruang ICU RS
Honoris Tangerang dengan menggunakan konsep ABC.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan
datanya menggunakan metode kualitatif dengan observasi pada kegiatan
pelayanan di ICU . Unit analisis adalah ruang ICU. Obyek penelitian
adalah biaya satuan pelayanan di ruang ICU Sumber data terdiri atas data
primer dan data sekunder. Data kuantitatif diperoleh dari data keuangan,
SIM RS dan form analisis aktivitas biaya. Data sekunder diperoleh dari
catatan medis , Standar Pelayanan Medis di ICU dan sumber-sumber lain
yang relevan dengan penelitian ini.
Hasil : Unit cost layanan di ICU masih berada diatas tarif yang ditetapkan
oleh manajemen rumah sakit kecuali untuk unit cost layanan registrasi dan
layanan visite dokter. Unit cost layanan registrasi sebesar Rp. 20.032,63 ;
sewa ruang Rp. 813.723.63 ; visit dokter ahli Rp. 69.694.53 ; pemasangan
CVP Rp. 88.807.65 ; pemasangan arteri line Rp. 74.520.91 ; pemasangan
intubasi Rp. 63.783.24 ; pemasangan pacemaker Rp. 401.285.71 ;
pemasangan tracheostomy Rp. 426.996.69. Aktivitas utama yang terjadi di
ICU terdiri dari business value added activity dan real value added activity.
Kesimpulan : Unit cost layanan di ruang ICU berada diatas tarif yang
ditetapkan . Hal ini mencerminkan bahwa tarif yang berlaku belum sesuai
dengan biaya riil dalam melakukan layanan terhadap pasien.
Kata kunci : Aktivitas, unit cost, activity based costing.

ABSTRACT

Background: Cost accounting in modern management is capable to give


information to full fill company intern needs. Cost object in modern
management was not just focused on resulted product but on service,
customer, activity, and all needs for decision policy. One purpose of cost
analysis in hospital was for tariff decision. Unit cost determination in cost
analysis was needed to determined tariff that adjusted to real cost, beside
other purposes such as to identify cost accounting system, to value
efficiency, and to determine estimate. Management decision in
determining tariff needed accurate unit cost information
Objectives: The study aimed to find out unit cost and service cost
analysis in ICU room Honoris hospital Tangerang using ABC concept.
Methods: This was descriptive study using qualitative method with
observation on ICU service activities. Unit analysis of the study was in ICU
room. The object of the study was service unit cost in ICU room. Data
were contained of primary and secondary data. Quantitative data was
obtained from finance, information system, and cost activity analysis form.
Secondary data were obtained from medical record, medical service
standard in ICU and other sources that relevant to this study.
Results: Registration of service cost unit was Rp. 20.032,63; room rent
was Rp. 813.723.63; specialist doctor visit was Rp. 69.694.53; CVP
installment was Rp. 88.807.65; artery line installment was Rp. 74.520.91;
intubations installment was Rp. 63.783.24; pacemaker installment was Rp.
401.285.71; and tracheotomy installment was Rp. 426.996.69. The activity
that can be in ICU was real value added activity and business value added
activity.
Conclusions: Service cost unit in ICU was above tariff that determined. It
shows that tariff prevailed is not adjust to real cost in obtaining service
toward patients.
Keywords: activity, unit cost, activity based costing.

Anda mungkin juga menyukai