Warnaa
Warnaa
struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri
yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana
sel-sel
bakteri
tersebut
disuspensikan.
Salah
satu
cara
untuk
basa)
pewarnaan
sedangkan
sederhana
zat-zat
warna
umumnya
yang
bersifat
digunakan
alkalin
untuk
(komponen
bakteri
yaitu
fiksasi,
peluntur
warna
substrat,
membiaskan
cahaya
sehingga
kontras
mikroba
dengan
sekelilingnya
dapat
ditingkatkan.
Penggunaan
zat
warna
pewarnaan
dikelompokkan
menjadi
beberapa
tipe,
A. PEWARNAAN SEDERHANA
Menggunakan satu macam zat warna (biru metilen/air fukhsin)
tujuan untuk mempelajari kegunaan pewarnaan untuk mempertinggi
kontras antara sel dan sekelilingnya dan mengamati ciri ciri bakteri.
Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang paling umum
digunakan. Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil,
spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan
pewarna sederhana, yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan
satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi
dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat
basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan
untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen
kromoforiknya bermuatan positif).
Zat warna yang dipakai hanya terdiri dari satu zat yang dilarutkan
dalam bahan pelarut. Pewarnaan Sederhana merupakan satu cara
yang cepat untuk melihat morfologi bakteri secara umum. Beberapa
contoh zat warna yang banyak digunakan adalah biru metilen (30-60
detik), ungu kristal (10 detik) dan fukhsin-karbol (5 detik).
Prinsip
Preparat
bakteri
akan
menyerap
zat
warna
yang
digunakan.
Prosedur Kerja :
1 Preparat yang telah difiksasi, diletakkan pada rak pewarnaan.
2 Preparat lalu ditetesi dengan Karbol Gentian Violet. Lalu
didiamkan selama 2-3 menit.
3 Cat dibuang, lalu preparat dibilas dengan air mengalir.
4 Preparat diletakkan dengan posisi vertikal dan
mengering sendiri.
5 Setelah kering, preparat
diamati
dibawah
dibiarkan
Mikroskop
100X
(objektif).
Contoh Bakteri pada Pewarnaan Sederhana : Staphylococcus aureus
B. PEWARNAAN NEGATIF
Pewarnaan ini merupakan pewarnaan yang tidak langsung. Kita
hanya mewarnai latar belakang dari bakteri tersebut, sedangkan
bakterinya sendiri tidak mengambil zat-zat warna. Pada negatif
staining pada umumnya tidak dilakukan fiksasi, maka praktis
bakteri tidak mengalami perubahan-perubahan, tidak mengerut.
Dengan demikian pewarnaan negatif berguna untuk melihat bentuk-
Prinsip
Zat warna akan diserap oleh latar belakang dari bakteri sehingga latar
belakang berwarna gelap sedangkan sel-sel bakteri tidak mengambil
zat warna dan kelihatan tidak berwarna (transparan). Pengamatan
mikroskopik 100X (objektif) akan teramati bentuk, susunan dan
ukuran bakteri.
Prosedur Kerja :
1. Pada pinggir sebelah kanan objek gelas yang bersih, diteteskan
1 tetes tinta-cina.
2. Disamping tetesan tinta-cina tersebut, diteteskan 1 tetes bahan
yang diperiksa.
3. Dengan objek gelas yang lain, campuran itu diratakan pada
objek gelas hingga merupakan lapisan tipis dengan jalan seperti
membuat preparat hapus pada pemeriksaan malaria.
4. Keringkan pada suhu kamar.
5. Kemudian dilihat dengan mikroskop. Dengan pewarnaan ini
latar belakang preparat kelihatan agak gelap dan abu-abu,
sedangkan spirochaetanya sendiri tidak mengambil zat warna
dan kelihatan tidak berwarna (transparan), berkilat putih.
Contoh Bakteri pada Pewarnaan Negatif :
C. PEWARNAAN DIFERENSIAL
Pewarnaan Gram
Gram-negatif
mempertahankan
zat
adalah
warna
metil
bakteri
ungu
yang
pada
tidak
metode
Prinsip
dinding
sel
bakteri.
Bakteri
gram
positif
akan
Prosedur Kerja:
1 Preparat
yang
telah
difiksasi
diletakkan
pada
rak
pewarnaan.
2 Preparat ditetesi Karbol Gentian Violet, didiamkan selama
2-3 menit.
3 Lalu dibilas dengan air mengalir.
4 Preparat ditetesi lagi dengan Lugol, didiamkan selama 4560 detik sebagai penguat.
5 Lalu Lugol dibuang.
6 Kemudian ditambahkan Etanol 70 % , didiamkan selama 1
menit sebagai pambilas dari Lugol.
7 Ditetesi lagi dengan Air Fuksin, didiamkan selama 2-3
menit.
8 Lalu dibilas dengan air mengalir.
9 Preparat diletakkan dengan posisi vertikal dan dibiarkan
mengering sendiri.
10 Setelah kering, preparat diamati dibawah Mikroskop 100X
(objektif).
melalui
proses
pemanasan,
maka
akan
bakteri
yaitu Mycobacterium
penyebab
tuberculosis .
Ada
tuberkulosis
beberapa
cara
Metode
1 Ziehl-Neesen
Prinsip :
berwarna
merah.
Bakteri
selain
BTA
akan
Prosedur Kerja
Prinsip :
berwarna
merah.
Bakteri
selain
BTA
akan
Prosedur Kerja
D.PEWARNAAN STRUKTURAL
Pewarnaan Flagella
Pewarnaan flagel dengan memberi suspense koloid garam
asam tanat yang tidak stabil, sehingga terbentuk presipitat
tebal pada dinding sel dan flagel.
Metode
1 Gry
Prosedur Kerja
:
:
:
:
5 ml.
2 ml.
2 ml.
0,1 ml.
Interpretasi Hasil :
Flagella (bulu cambuk) berwarna : merah jambu.
2 Leifson (Leifson : J. Bact, 20: 203, 1930)
Larutan pulas Leifson, terdiri dari
Prosedur Kerja :
1
dari bouillon.
2 Satu tetes dari suspensi diteteskan pada objek gelas
sedemikian rupa sehinggga tetesan mengalir pada objek.
3 Keringkan (biarkan) kering pada suhu kamar, kemudian
bubuhi larutan pulas, biarkan 10 menit.
Interpretasi Hasil :
Flagella
: merah jambu
Badan bakteri
: agak kebiru-biruan
Pewarnaan Kapsul
Pewarnaan ini menggunakan larutan Kristal violet panas,
lalu larutan tembaga sulfat sebagai pembilasan menghasilkan
warna biru pucat pada kapsul, karena jika pembilasan dengan
air dapat melarutkan kapsul. Garam tembaga juga memberi
warna pada latar belakang. Yang berwana biru gelap.
Metode
1 Hiss
Prosedur Kerja
lemak.
Buat sediaan dari biakan yang ada secara aseptik.
Preparat tersebut dikering uadarakan.
Lakukan fiksasi di atas lampu spirtus.
Letakkan preparat smear pada rak pengecatan lalu tetesi
dengan 2-3 tets basic fuchin dan lalu dipanaskan di atas
nyala lampu spirtus sampai timbul uap, jaga jangan
Interpretasi Hasil
Sel vegetative
Kapsul
: biru pucat.
2 Buri
Prosedur Kerja
Interpretasi Hasil :
Sel
: biru/ungu
Kapsul
: transparan
Background : hitam
Pewarnaan Spora
Spora bakteri (endospora) tidak dapat diwarnai dengan
pewarnaan
biasa,
diperlukan
teknik
pewarnaan
khusus.
carbol
Prinsip
hijau.melalui
pendinginan
warna
utama
akan
Metode
1) KLEIN
Prosedur kerja
Carbolfuchsin
Ziehl
Neelsen
yang
sama
Intarpretasi Hasil :
Spora
Bakteri
: berwarna merah
: berwarna biru
2) MULLER
Prosedur Kerja
Interpretasi Hasil :
Spora : berwarna merah.
Bakteri : berwarna biru.
3) FLEMING
Prosedur kerja
Interpretasi Hasil :
Spora
Bakteri
: berwarna merah
: berwarna biru
Prosedur Kerja
Interpretasi Hasil :
Spora : berwarna hijau
Bakteri : berwarna merah