Anda di halaman 1dari 4

Kerja keras vs kerja cerdas

#kerja keras
Kerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya dan
tenaga, penuh semangat, pantang menyerah umtuk mencapai hasil
terbaik, terlalu fokus pada pekerjaan sehingga tidak punya waktu dan
energi lagi untuk melakukan kegiatan yang lain.
#kerja cerdas
Kerja cerdas adalah bagaimana kita kerja sebaik mungkin dengan hasil
yang lebih besar untuk usaha yang sama. Atau hasil yang sama untuk
usaha yang lebih sedikit. Artinya, kita tidak hanya mengandalkan otot,
tapi juga menggunakan otak.
Pandai melihat peluang, memperhitungkan resiko, serta mampu mencari
solusi dalam penyelesaiannya.
Bekerja lebih keras saja tidak cukup, seorang yang lebih sukses
meneliti lebih banyak, berpikir lebih banyak, dan mengerti lebih
mendalam.
Mulailah kerja cerdas
1. Letakkan hanya 3 hal terpenting di to do list mu hari itu
selesaikan tugas terprntingmu di awal hari, jika kamu terus
menundanya, kamu hanya akan kehabisan waktu dan lagi-lagi
tidak bisa menyeesaikan mereka. Jika tugas terbesarmu seudah
selesai di awal hari, maka siswa harimu akan menjadi lebih
ringan
(kalo tugas terpenting sudah selesai kita bisa melanjutkan ke
tugas-tugas lain yg lebih ringan. Inilah cara yg efektif bekerja
dengan cerdas, kita harus bisa menempatkan prioritas sesuai
tingkat urgensi)
2. Fokus pada apa yang bisa kamu selesaikan, bukan pada waktumu
menyelesaikannya

inti dari kerja cerdas adalah bagaimana kita bisa lebih


produktif dalam waktu yang singkat, produktivitas bukan soal
berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan, tapi produktivitas adalah
tentang apa saja yang bisa kamu lakukan dan mampu kamu
selesaikan
(sebagai contoh misalnya, kita ingin membuat artikel hari ini,
maka jangan katakan pada diri kita
Ayo selesaikan artikel ini dalam 3 jam
Namun diganti dengan
oke, aku akan membuat artikel, aku harus mengerjakan bagian
pembuka, isi, analisis, kemudian penutup
(Membagi tugas menjadi bagian-bagian kecil akan membuat
pekerjaan lebih terpeta dengan baik, kita tau apa yang harus
kita lakukan demi mencapai garis akhir, selain itu, kepuasan saat
menyelesaikan tugas-tugas kecil akan menjadi penyemangat
untuk lanjut ke tugas kecil berikutnya)
3. Ciptakan sesuatu yang bisa membuatmu membuatmu merasa,
Hey! Ini saatnya bekerja
Awal hari adalah waktu yang paling bisa dimanfaatkan untuk
bekerja dengan produktivitas penuh, namun awal hari juga jadi
waktu yang mengerikan jika tidak disikapi secara bijak. Ketika
kamu tidak tau apa yang harus dilakukan hari itu, kamu akan
hilang arah dan hanya akan diam tanpa menyelesaikan apapun.
Penting untuk menciptakan rutinitas dimana kita tau kapan harus
benar-benar fokus dan mulai bekerja, rutinitas ini busa
melibatkan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, misalnya
dengan menyeduh kopi di pagi hari sambil mendengarkan playlist
favorit, saat kopimu habis, berarti saat itulah kita harus
memulai membuka folder pekerjaan yang sudah menanti.
Atau bisa juga dengan menyimpan HP atau gadget di dalam tas,
agar kita bisa fokus pada pekerjaan kita.

4. Temukan kebiasaan yang (ternyata) menghabiskan banyak


waktumu
lihat dan amati seluruh kegiatanmu sepanjang hari dan temukan
pola dimana kamu banyak menghabiskan waktu tapi tidak
menghasilkan output apapun. Misal: berdandan terlalu lama, atau
kebiasaan membuka media sosial ditengah jam kerja, sampai
kemacetan jalan raya. Jika masalahnya sudah kamu temukan,
maka lakukan langkah nyata untuk memperbaikinya, contoh:
Jika masalahnya pada kebiasaan dandan yang terlalu lama, maka
kamu bisa memaksa dirimu untuk berdandan lebih cepat.
Jika masalahnya kebiasaan membuka sosmed maka kamu bisa
menyimpan gadget kamu di dalam tas agar kamu tidak tergoda
untuk membukanya.
Jika masalahnya pada kemacetan lalu lintas maka kamu bisa
mengatur waktu untuk pergi lebih awal agar tidak terjebak
dalam kemacetan lalu lintas.
(dengan menemukan pola dan titik paling banyak membuang
waktumu, kamu akan lebih tau apa yang harus dilakukan untuk
mengandalkan produktivitas secara cerdas)
5. Buat dirimu berhenti bekerja.
(hah? Berhenti bekerja? Bagaimana mungkin bisa behenti
bekerja, sementara banyak hal yang masih harus kita selesaikan)
Kebiasaan bekerja tanpa henti juga akan serta merta membawa
dampak positive pada produktivitasmu,koq!
Dengan tidak memiliki waktu berhenti yang ketat, kamu akan
cenderung menunda melakukan tugas terpentingmu karena
merasa punya waktu yang panjang untuk melakukannya. Akhirnya
tugas terpenting tersebut juga gagal diselesaikan.
Ciptakan rutinitas yang membuatmu tau kapan harus berhenti,
saat kamu tau kapan harus berhenti bekerja, secara tidak sadar

kamu akan menciptakan sistem dalam dirimu untuk bekerja lebih


terorganisir.

Anda mungkin juga menyukai