Anda di halaman 1dari 7

1. SFAC no.

1
The Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises
(Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Entitas Bisnis)
SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. Tujuan secara
keseluruhan adalah untuk informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan bisnis
dan ekonomi (paragraf 9). Statemen ini merupakan turunan langsung Trueblood report dan
secara umum merupakan versi singkat dari laporan tersebut, dengan beberapa petimbangan
nilai penting
Bentuk utama dari pelaporan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan
yang sering disajikan dan dikomunikasikan kepada pihak luar antara lain Neraca atau laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi atau laporan penerimaan, laporan laba ditahan, laporan
perubahan modal dan laporan perubahan posisi keuangan. Pelaporan keuangan tidak hanya
mencakup laporan keuangan tetapi juga pengertian lain dari komunikasi informasi yang
berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan bentuk informasi yang disediakan
oeh sistem akuntansi yaitu informasi tentang sumber daya, kewajiban, laba suatu entitas
bisnis atau sebagainya. Pelaporan keuangan sendiri bukanlah satu tujuan, tepai pelaporan
dimaksudkan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan
bisnis, dan ekonomik sebagai suatu pilihan rasional diantara alternatif yang ada dengan
kendala kelangkaan sumber daya.
Disamping itu, tujuan pelaporan keuangan tidak bersifat kebal (immutable) tetapi
sangat dipengaruhi oleh lingkungan ekonomik, hukum, politis, dan sosial juga dipengaruhi
juga oleh karakteristik dan keterbatasan jenis informasi yang dapat disajikan oleh laporan
keuangan tersebut, antara lain :
i. Informasi yang dihasilkan hanyalaah kualitatif yang diwujudkan dalam bentuk uang
yang mengarah ke entitas bisnis individual.
ii. Informasi yang disediakan sering merupakan hasil dari pendekatan dan estimasi
bukan murni atas kejadian transaksi masa lalu (historis).
iii. Informasi yang disediakan hanya merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan
mdalam pengambilan keputusan, sehingga tidak mencakup seluruh informasi yang
dibutuhkan.
iv. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaporan keuangan adalah mereka yang
memerlukannya untuk pengambilan keputusan ekonomik, antara lain :
Pemilik (owners) dan karyawan
Supplier dan kreditur
1

Investor dan Kreditor potensial


Analisi keuangan, advisor, pialang. penjamin emisi dan Bapepam
Penguasa Perpajakan
Penguasa perundang-undangan
Asosiasi dagang
Pencari peluang-peluang bisnis (business researcher)
Dosen dan Mahaasiswa
Pengacara, ahli ekonomi, serta masyarakat umum.

a. Fokus dan Tujuan Utama Pelaporan Keuangan


Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah informasi mengenai prestasi suatu
entitas bisnis yang dukur dengan laba dan komponen-komponennya. Informasi mengenai
laba yang dicapai oleh suatu entitas bisnis didasarkan pada akuntansi akrual. Pada umumnya
informasi ini memberikan indikasi yang lebih baik tentang kemampuan entitas tersebut
sekarang dan seterusnya untuk menghasilkan arus kas yang menguntungkan dari dari pada
informasi yang terbatas pada pengaruh keuangan dari penerimaan dan pembayaran kas.
Pelaporan keuangan terdiri dari dua aspek yaitu aspek internal dan aspek eksternal.
dan pernyataan ini memfokuskan pada aspek eksternal. Tujuan statemen ini yaitu
menggambarkan kegunaan umum pelaporan keuangan eksternal. Kegunaan umum pelaporan
keuangan eksternal adalah mengarahkan pada kepentingan umum dari berbagai pengguna
potensial sesuai kemampuan entitas bisnis tersebut untuk menjeneralisir arus kas yang
menguntungkan .
b. Tujuan pelaporan keuangan oleh suatu entitas bisnis
Tujuan pelaporan keuangan oleh suatu entitas adalah sebagai berikut :
a.

Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna untuk investor


sekarang dan investor potensia dan kreditur dan pengguna lain dalam memutuskan

b.

investasi yang rasional, kredit dan keputusan sejenis


Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna untuk
membantu investor sekarang dan investor potensial, kreditur dan pengguna lain dalam
mengetahui jumlah, waktu dari ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif atas
deviden atau bunga dan procsed atas penjualan atau jatuh temponya sekuritas atau

c.

pinjaman.
Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang sumber daya
ekonomi suatu entitas, klaim atas sumber daya tersebut dan efek atas transaksi dan
mengubah sumber daya atas klaim sumber daya tersebut.

2. SFAC no. 2
2

Qualitative characteristics of accounting information


(Karakteristik Kualitatif dari Informasi Keuangan)
SFAC No.2 berhubungan dengan karakteristik kualitatif informasi akuntansi. Istilah
qualitative characteristics digunakan pada APB Statement 4, tetapi konsep yang dibahas
berasal dari ASOBAT.Pembuat keputusan berada di puncak diagram, menunjukkan orientasi
fungsi akuntansi keuangan adalah melayani kebutuhan keputusan pengguna. SFAC 1
mengasumsikan laporan keuangan harus ditujukan pada inti yang sama dari kebutuhan
informasi yang serupa dan pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
terhadap informasi dan laporan keuangan. Karenanya kemampuan untuk mengerti pada
SFAC 2 disebut user-spesific quality.
Karenanya pengguna dianggap memiliki pengetahuan yang memadai maka informasi
sendiri bisa memiliki tingkat komprehensibitas. Kualitas kemengertian karakteristik yang
diengaruhi oleh pengguna dan penyiap informasi akuntansi. Kemampuan untuk mengerti
adalah batasan dimana manfaat informasi keuangan harus melebihi biayanya. Pentingnya ide
ini terlihat dari letaknya pada diagram. Karakteristik kualitas akuntansi yang spesifik pada
SFAC No.2 diletakkan di bawah judul decision usefulness dengan penekanan pada pembuat
keputusan dan kebutuhannya.
Statemen ini bertujuan untuk memberikan karakteristik kualitas yang harus dimiliki
oleh informasi akuntansi tersebut menjadi lebih bermanfaat. Materialitas merupakan
pernyataan atas kepentingan relatif dan merupakan pertimbangan mendasar yang harus
diberikan untuk melihat apakah informasi mempunyai dampak yang signifikan (material)
terhadap keputussan atau tidak.
a. Relevansi Informasi (Relevance)
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dan disajikan dalam bentuk pelaporan.
Keuangan eksternal dapat menjadi kurang berguna bagi para pemegang saham, juga bagi
publik yang membutuhkannya karena mereka tidak memahaminya. Informasi bisa menjadi
relevan, terhadap situasi bahkan walaupun ia tidak dipahami oleh orang yang
mengkonfrontasi situasi. Begitulah, informasi bisa berguna ke pengguna utama walaupun ia
relevan, tetapi relevansinya akan dibuang jarena kapasitasnya untuk membuat perbedaan
tidak dimanfaatkan.
Informasi yang disediakan melalui laporan keuangan harus memiliki sifat
komprehensif khususnya bagi mereka yang memahami bisnis dan kegiatan ekonomi .
pengguna harus mempelajari ekonomi dengan diligensi yang masuk akal, sehingga mereka
3

mampu memahami kualitas yang sama dari informasi. Informasi keuangan harus relevan dan
dapat dipercaya untuk bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomik dan
laporan keuangan bisa memiliki kedua karakteristik tersebut melalui derajat variasi.
Relevansi berhubungan dengan kepuasan, dalam arti informasi harus logis jika
dihubungkan dengan keputusan-keputusan agar menjadi relevan tehadapnya. Mejadi relevan
bagi investor, kreditor, dan pengguna lainnya untuk keputusan investasi , kredit dan
keputusan serupa lainnya, informasi keuangan harus mampu membuat sebuah perbedaan
dalam sebuah keputusan dengan membantu pengguna untuk membentuk prediksi tentang
hasil dari masa lalu, saat ini dan yang akan datang dan untuk mengkonfirmasikan atau
mengkoreksi harapan.
b. Nilai Umpan Balik dan Nilai Prediksi sebagai Unsur-Unsur Relevan
Informasi akan menjadi keputusan yang berbeda dengan meningkatkan kemampuan
pembuat keputusan untuk memprediksi atau dengan membetulkan harapan awal mereka.
Biasanya informasi akuntansi bukan bukanlah satu-satunya karena pengetahuan tentang
dampak dari tindakan yang telah dilakukan akan meningkatkan kemampuan dari pengambil
keputusan untuk memprediksi hasil.
c. Ketepat Waktuan (Timeliness)
Timelinness berarti tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam mempengaruhi keputusan.
Timeliness sendiri tidk dapat membuat informasi relevan, tetapi kurangnya timeliness dapat
membuat informasi kehilangan relevansinya.
d. Keandalan Informasi (Reliablelity)
Informasi haruslah andal (reliable) sebagaimana halnya opini tentang relevansi yang
merupakan central akuntansi. Pengukuran reliabilitas mengacu kepada kejujuran. Reliabilitas
bertujuan untuk menggambarkan, memberikan jaminan kepada pemakai melalui verifikasi
bahwa hal tersebut menggambarkan kualitas informasi. Dua arti yang berbeda dari
reliabelitas dapat dipisahkan dan diilustrasikan dengan mempertimbangkan apa yang
diartiakan sebagai reliable sebagai berikut :
i. Pertama, keefektifan berhubungan dengan kualitas informasi yang diperlukan tetapi
dalam konteks akuntansi disebut dengan relevansi. Bukanlah hal mudah memisahkan
reliabilitas dan relevansi.
ii. Kedua, reliabilitas dalam pernyataan ini tidak berimplikasi apapun terhadap
efektivitas. Informasi akuntansi yang reliable terhadap pemakai dapat bergantung

pada informasi tersebut dan menyatakan kondisi dan kejadian ekonomi yang
digambarkan.
e. Representational Faithfullnes
Representational Faithfullnes berhubungan dengan tingkat keserasian antara
pengukuran atau deskripsi dengan fenomena yang digambarkan. Dalam akuntansi fenomena
yang digambarkan adalah sumber daya ekonomi, kewajiban transaksi, dan kejadian yang
berubah sumberdaya dan kewajiban entitas. Kadang informasi tidak reliable (andal) karena
kesalahan intrepretasi.
3. SFAC 8
Conceptual Framework for Financial Reporting
(Kerangka Kerja untuk Pelaporan Keuangan)
a. Pendahuluan
SFAC No. 8 dimaksudkan untuk menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep
fundamental yang akan menjadi dasar untuk pengembangan akuntansi keuangan dan
pengembangan pelaporan. Tujuan-tujuan akan berperan untuk mengidentifikasi sasaransasaran dan kegunaan laporan keuangan. Konsep-konsep yang merupakan fundamental dalam
artian bahwa konsep-konsep lain yang mengalir dari pengakuan dan pengukuran serta
pengulangan referensi akan diperlukan untuk membentuk, menafsierkan, dan menerapkan
pedoman akuntansi dan pelaporan.
b.Tujuan dari Tujuan Umum Pelaporan Keuangan
1. Skup pelaporan keuangan
Posisi pelaporan keuangan dan laporan keuangan menurut FSAB dalam SFAC No.1
maupun SFAC NO.8 adalah
i. Pelaporan keuangan lebih luas daripada laporan keuangan
ii. Laporan keuangan tetap merupakan komponen pokok pelaporan keuangan
iii. Komponen lain pelaporan keuangan terdiri dari : informasi pelengkap dan cara lain
pelaporan keuangan

2. Tujuan Pelaporan Keuangan


i. Menyediakan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditor tentang pelaporan
entitas yang pada nantinya digunakan untuk mengambil keputusan mengenai
penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor.
ii. Menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas oleh investor,
kreditur untuk mengukur seberapa efektif dan efisien manajemen entitas melakukan
pengelolaan dan tanggungjawab komisaris untuk menggunakan sumber daya entitas.

iii. Menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas yang
pada nantinya informasi ini memberikan masukan manfaat untuk mengambil
keputusan tentang penyediaan sumber daya pada entitas.
3. Pengguna Utama (primary users)
Dalam SFAC No.8 para pengguna informasi keuangan diutamakan bagi:
1. Para investor dan calon investor
2. Para kreditor dan calon kreditor
4. Informasi yang dibutuhkan
Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan investor dan kreditor yaitu
1. Menilai prospek aliran kas bersih suatu entitas di masa depan
2. Informasi sumber daya entitas (asset), klaim atas entitas (hutang&ekuitas), efektivitas
dan efisiensi pengelolaan sumberdaya yang dimiliki entitas oleh manajemen.
5. Perubahan dan klaim atas sumber daya
Selain menyediakan informasi-informasi tentang sumber daya dan klaim, juga harus
menyediakan informasi tentang perubahan atas sumber daya entitas dan klaim atas sumber
daya. Hal tersebut didasarkan pada:
i. Perubahan atas sumber daya yang terjadi pada suatu entitas dan klaim kepada entitas
berasal dari kinerja dan transaksi-transaksi serta kejadian lain misalnya penerbitan
hutang dan ekuitas.
ii. Pengguna informasi keuangan juga perlu mengetahui perbedaan antara kedua sumber
perubahan yaitu kinerja entitas atau dari hutang dan dari ekuitas.
iii. Implikasi atas gambaran diatas terdapat beberapa pelaporan yaitu laporan laba rugi,
laporan posisi keuangan, dan laporan perubahan ekuitas.
c. Karakteristik kualitatif informasi yang bermanfaat
(Qualitative characteristics of useful financial information)
1. Relevan (Relevance)
Informasi bisa dikatakan relevan dengan kriteria:
i. Nilai prediksi (predictive value) : dikatakan memiliki nilai prediktif jika dapat
digunakan sebagai masuka n bagi proses yang digunakan pengguna dalam
memprediksi masa depan.
ii. Nilai konfirmatori (confirmatory Value) : dikatakan memiliki nilai konfirmatori jika
dapat memberikan umpan balik (feedback) tentang evaluasi sebelumnya atau
keduanya
2. Materialitas (Materiality)
Merupakan aspek entitas dari relevansi berdasarkan sifat atau item informasi yang
berhubungan dengan konteks entitas individu laporan keuangan.
3. Representasi yang tepat (Faithful Representation)
i. Lengkap (completeness) : mencakup seluruh informasi yang diperlukan bagi
pengguna intuk memahami fenomena yang sedang digambarkan termasuk semua
deskripsi yang diperlukan dan penjelasannya.
ii. Netral (Neutral) : menjelaskan penyajian informasi keuangan yang tanpa bias.
6

iii. Bebas dari Kesalahan (free from error) : tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam
deskripsi fenomena dan proses yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang
dilaporkan telah dipilih dan diterapkan dengan tidak ada kesalahan dalam proses.
4. Menerapkan karakteristik kualitatif fundamental
Proses yang efektif dan efisien untuk menerapkan karakteristik kualitatif
fundamental terdiri atas:
i. Mengidentifikasi suatu fenomena ekonomi yang memiliki potensi untuk digunakan
menjadi informasi keuangan entitas
ii. Mengidentifikasi jenis informasi tentang fenomena yang relevan
iii. Menentukan informasi yang tersedia
5. Meningkatkan karakteristik kualitatif
i. Comparability (bisa dibandingkan) : karakteristik kualitatif yang memungkinkan
pengguna untuk mengidentifikasi dan memahami kesamaan dan perbedaan antara
item-item laporan keuangan.
ii. Verifiability (verifikasi) : membantu pengguna informasi bahwa informasi setia
merupakan fenomena ekonomi yang memiliki tujuan untuk mewakili.
iii. Timelines (Tepat Waktu) : informasi yang tersedia untuk mengambil keputusan dalam
waktu yang mampu mempengaruhi keputusan pengguna.
iv. Understandability (Dapat dipahami) : mengklasifikasikan, mengkarakterisasi, dan
menyajikan informasi secara jelas dan ringkas sehingga informasi mudah dipahami
oleh pengguna
6. Menerapkan dan meningkatkan karakteristik kualitatif
Merupakan proses berulang yang tidak mengikuti perintah yang ditentukan.
Kadang-kadang satu karakteristik kualitatif akan meningkat atau mungkin harus berkurang
untuk memaksimalkan karakteristik lainnya.
7. Kendala manfaat dan biaya pada pelaporan keuangan
Biaya merupakan kendala yang luas atas informasi yang dapat disediakan oleh
laporan keuangan. Pelaporan informasi keuangan memaksakan biaya, dan penting bahwa
biaya tersebut dibenarkan oleh manfaat dari pelaporan informasi tersebut. Pengguna
informasi keuangan juga dikenakan biaya dalam menganalisis dan menafsirkan informasi
yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai