Anda di halaman 1dari 2

Antibiotik

Selama ini, penggunaan antibiotic pada infeksi odontogenik termasuk


penggunaan penicillin, terutama penicillin V:
o bekerja dengan cara menginhibisi sintesis dinding sel dengan cara
mengikat pada enzim yang dikenal sebagai penicillin-binding proteins.
Enzim tersebut terlibat dalam tahap akhir dari cross-linking dinding sel
peptidoglikan, dan inhibisi proses tersebut menyebabkan unit dinding
sel precursor berakumulasi dalam sel, sehingga terjadi autolysis.(1)
o efektif melawan bakteri anaerob oral, termasuk streptococci. (1)
o Penicilin VK diberikan 500 mg tiap 6 jam selama 7 hari.(2)(3)
Amoxicilin digunakan sebagai drug of first choice pada beberapa daerah.
Obat ini bekerja dengan cara mencegah sintesis dinding sel. Untuk
amoxicillin, dosis dewasa adalah250-500 mg tiap 8 jam atau 875 mg setiap
12 jam. (2)
Jika ada riwayat resistensi bakteri, dapat dipertimbangkan penggunaan
metronidazole atau amoxicillin dikombinasikan dengan asam klavulanat.
Dosis amoxicillin/asam klavulanat yaitu 250-500 mg setiap 8 jam atau 875
mg tiap 12 jam selama min. 7 hari (dosis maksimum 2 gr/hari)
Pada individu yang alergi pada antibiotic penicillin, dapat diberikan
metronidazole atau clindamycin. Clindamycin efektif dalam melawan bakteri
aerobic dan anaerobic dan dapat penetrasi tulang. Dosis clindamycin untuk
dewasa adalah 150-450 mg setiap 6 jam untuk 7 hari (dosis maksimum 1,8 g/
hari)(2)
Pada jurnal Amoxicillin/Clavulanic Acid for the Treatment of Odontogenic
Infections: A Randomised Study Comparing Efficacy and Tolerability versus
Clindamycin, pemberian amoxicillin/asam klavulanat (875 mg/125 mg) yang
diberikan 2 kali sehari sebanding dengan pemberian clindamycin (150mg) 4
kali sehari.(4)
Azithromycin dapat direkomendasikan untuk infeksi ringan-sedang.
Pasien dengan bakteri gram negatif yang resisten terhadap cephalosporin
dan penicillin, cefoxitin dapat diberikan.
Jika setelah 24-36 jam perawatan dengan penicillin VK, amoxicillin, atau
sefalosporin generasi pertama tidak memberikan hasil, maka dapat
dipertimbangkan pemberian clindamycin atau kombinasi amoxicilin/asam
klavulanat.(2)

Analgesik

Obat analgesic yang digunakan adalah acetaminophen, aspirin, dan NSAIDs.


Pada suatu penelitian, diindikasikan bahwa >50% pengurangan rasa sakit
setelah prosedur bedah mulut dapat dihilangkan dengan 400mg ibuprofen,
50mg diklofenak, 120 mg etoricoxib, 60 mg codeine dengan 1000mg
acetaminophen, 400mg celecoxib, dan 500/550 mg naproxen.(2)

Pemberian obat antipiretik karena pada kasus, pasien mengalami demam akibat
infeksi.
Sumber:
1.

Antibiotics in odontogenic infection.: EBSCOhost [Internet]. [cited 2015 Oct


18]. Available from: http://web.a.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?
sid=9e60ac42-4940-4d0f-84f62b1f0cf4a4d0%40sessionmgr4004&vid=1&hid=4101

2.

Management of Acute Oral Infection -- Part 1.: EBSCOhost [Internet]. [cited


2015 Oct 18]. Available from:
http://web.a.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?sid=07349ff5-a5174b2c-b62f-5acaca2091fa%40sessionmgr4003&vid=1&hid=4101

3.

Odontogenic infections: Microbiology and management.: EBSCOhost


[Internet]. [cited 2015 Oct 18]. Available from:
http://web.a.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?sid=762dfa2c-17f548d5-9133-0b71edd01fbf%40sessionmgr4002&vid=1&hid=4101

4.

Tancawan AL, Pato MN, Abidin KZ, Asari ASM, Thong TX, Kochhar P, et al.
Amoxicillin / Clavulanic Acid for the Treatment of Odontogenic Infections: A
Randomised Study Comparing Efficacy and Tolerability versus Clindamycin.
2015;2015.

Anda mungkin juga menyukai