Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 2

Rudy Ernando Febryan 1225020307111041


Rahmad Wisnu Setyawan 125020301111003
Farid Nur Arifin 125020301111006

Alasan Perusahaan Mengganti


Auditor
Manajemen memerlukan auditor yang berkualitas
dan mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan
perusahaan yang cepat. Apabila hal ini tidak dapat
dipenuhi, kemungkinan besar perusahaan akan
mengganti auditor yang ada saat ini. Dengan
mengganti auditornya dengan auditor yang
dipandang lebih punya nama, maka reputasi
perusahaan juga akan terangkat di kalangan
investor (Kawijaya, 2002).

Pengungkapan yang Dibutuhkan


Ketika Perusahaan Mengganti
Auditor
Auditor pengganti harus meminta keterangan yang spesifik dan masuk
akal kepada auditor pendahulu. Hal-hal yang dimintakan keterangan
harus mencakup:
Informasi yang kemungkinan berkaitan dengan integritas manajemen.
Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai penerapan prinsip
akuntansi, prosedur audit, atau soal-soal signifikan yang serupa.
Komunikasi dengan komite audit' atau pihak lain dengan kewenangan
dan tanggung jawab setara tentang kecurangan, unsur pelanggaran
hukum oleh klien, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan
pengendalian intern
Pemahaman auditor pendahulu tentang alasan penggantian auditor.

Auditor pengganti harus meminta klien agar


memberikan izin kepada auditor pendahulu untuk
memperbolehkan auditor pengganti melakukan
review atas kertas kerja auditor pendahulu.
Auditor pendahulu dapat meminta izin dan surat
pengakuan dari klien untuk mendokumentasikan
izin yang diberikan oleh klien tersebut dalam
usaha untuk mengurangi salah pengertian
tentang lingkup komunikasi yang diizinkan.

Perusahaan Memilih KAP yang Dapat


Bekerja Sama Untuk Memberikan
Opini Audit Sesuai Dengan Yang
Dikehendaki
Pemesanan opini audit dan pemenuhan pesanan
tersebut oleh suatu Akuntan Publik dan/atau
Kantor Akuntan Publik bukan melakukan suatu
tindakan yang etis. Sebagai Akuntan Publik
dan/atau Kantor Akuntan Publik mereka dituntut
untuk bekerja dengan integritas dan objektivitas
yang terjaga.

PERNYATAAN ETIKA PROFESI NO 1


Integritas, Objektivitas dan Independensi (Pernyataan Etika Profesi No.1)
Setiap anggota harus mempertahankan integritas dan objektivitas dalam melaksanakan
tugasnya. Dengan mempertahankan integritas, ia akan bertindak jujur, tegas dan tanpa
pretensi. Dengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak adil tanpa dipengaruhi
tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadi;
Jika terlibat sebagai auditor, setiap anggota harus mempertahankan sikap independensi
.Ia harus bebas dari semua kepentingan yang bisa dipandang tidak sesuai dengan
integritas maupun objektivitasnya, tanpa tergantung efek sebenarnya dari kepentingan
itu;
Jika ada masalah tertentu yang belum diatur dalam standar etika profesi atau hukum
negara, setiap anggota harus tetap mempertahankan integritas dan objektivitas dalam
melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan integritas, ia akan bertindak adil tanpa
dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadi ;
Auditor harus selalu mempertahankan sikap independen in fact dan in appearance (citra
bebas) selama melaksanakan tugas audit;
Dalam hal seorang anggota tidak bisa mempertahankan sikap di atas yang relevan
dengan profesinya, ia harus menolak untuk menerima atau mengundurkan diri dari tugas
yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai