Anda di halaman 1dari 19

TUGAS BESAR PERPINDAHAN KALOR

PERANCANGAN SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER

Oleh :
Michele Jie
Refaldi Marlay
Rebecca Hennita
Velicia

6212061
6212062
6212063
6212064

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2014

A. Problem dan Analisis Masalah


Rancanglah sebuah shell and tube heat exchanger untuk kasus berikut dengan menggunakan
metode Kern:
Benzene akan digunakan untuk mendinginkan asam propionat (1000 kg/h) dari temperatur 130oC
menjadi 90oC. Benzene masuk ke dalam shell pada suhu 30oC dan keluar pada 50oC. Tekanan
masuk fluida sebesar 1 atm.

Penempatan Fluida
Asam Propionat dan benzene merupakan jenis fluida yang tidak bersifat korosif. Senyawa benzene
dan senyawa asam propionat digolongkan sebagai pelarut organik, sehingga keduanya memiliki
nilai fouling factor yang sama. Namun, asam propionat memiliki viskositas yang lebih kecil
dibandingkan viskositas benzene. Selain itu, asam propionat dalam kasus ini memiliki temperature
yang lebih tinggi daripada benzene. Oleh karena itu, asam propionat ditempatkan di tube,
sedangkan benzene ditempatkan di shell.

Jenis Shell dan Head


Tipe Heat Exchanger yang digunakan adalah AEU. Pertimbangannya adalah sebagai berikut:
Front end : A ( channel and removable cover )
Tipe A dipilih karena fluida yang mengalir dalam shell
adalah benzene yang memiliki viskositas lebih tinggi
daripada asam propionat akibatnya terdapat kemungkinan
fluida dapat menempel pada bagian dinding shell. Selain
itu, benzene juga dapat menghasilkan fouling pada bagian
shell. Oleh sebab itu, diperlukan pembersihan secara
berkala. Pada tipe A, bagian ujungnya mudah dilepas,
sehingga proses pembersihan tidak terlalu sulit untuk
dilakukan.

Shell type : E (one pass shell)


Tipe E dipilih karena jumlah pass yang digunakan adalah 1
pass.

Rear End : U ( U-Tube Bundle )


Penggunaan tipe U pada heat exchanger ini didasarkan atas
kemudahannya dalam hal maintenance, yaitu dalam hal
membersihkan heat exchanger tersebut. Selain itu alasan
penggunaan U-tube adalah harga U-tube bundle murah.

Jenis Tube

Jenis tube yang digunakan adalah 1 in 14 BWG dengan panjang 16 ft. Jenis ini digunakan agar
fluida yang mengalir dalam tube memiliki kecepatan yang memenuhi syarat, yaitu 3-8 ft/s.

Tube Layout

Layout tube yang digunakan adalah tipe square pitch. Square pitch dipilih karena proses
pembersihan harus dilakukan secara berkala dan tipe square pitch akan lebih mudah dibersihkan.
Untuk tube dengan ukuran 1 in maka tube pitch yang digunakan adalah 1.25 in.

Baffle Cut
Baffle cut yang dipilih adalah 25% karena pada nilai baffle cut tersebut, pressure drop yang
dihasilkan lebih kecil dan profil perpindahan panas yang lebih baik. Fluida yang digunakan dalam
heat exchanger berada dalam keadaan satu fasa, sehingga range baffle cut yang sesuai untuk
menghasilkan distribusi aliran yang baik adalah 15-45%, dan nilai 25% baffle cut masih berada
dalam range tersebut.

Melalui

grafik diatas,
digunakan grafik
SBC dan diperoleh baffle spacing sebesar 0.42 dari diameter shell sehingga nilai B/ds adalah 0.42.

Baffle Spacing
Jumlah baffle yang digunakan sebanyak 60 dengan jarak antar baffle (B)
sebesar 0.28 ft. Dengan jumlah baffle dan besar baffle spacing tersebut, aliran
fluida yang dihasilkan menjadi lebih turbulen sehingga pressure drop yang
dihasilkan menjadi lebih kecil.
Bahan Konstruksi
Kedua jenis fluida yang digunakan tidak bersifat korosif, sehingga dapat
digunakan plain stainless steel sebagai bahan pembuatan tube, shell, dan
komponen lainnya.

Arah Aliran Fluida


Arah aliran fluida yang digunakan adalah counter-current karena nilai perbedaan temperature ratarata logaritmik (TLMTD) lebih besar, yang mengakibatkan luas area perpindahan panas yang
dibutuhkan tidak terlalu besar.

Jenis Aliran Fluida


Rejim aliran fluida yang terjadi dalam shell dan tube adalah turbulen. Aliran turbulen akan
mengakibatkan kecepatan aliran fluida menjadi lebih kecil sehingga dapat mengurangi beda tekan
yang terjadi.

Kecepatan Aliran Fluida Dalam Shell dan Tube


Kecepatan fluida dalam shell and tube secara tidak langsung dapat mempengaruhi besarnya heat
transfer yang terjadi. Dari kecepatan, besarnya perpindahan kalor yang terjadi dapat
dikendalikan.Besarnya perpindahan kalor ini juga akan mempengaruhi temperatur fluida.

Hilang Tekan Dalam Shell dan Tube


Hilang tekan yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang ada, yaitu tidak boleh melebihi
hilang tekan maksimum 50-70 kPa. Dari hasil perhitungan, hilang tekan yang dihasilkan di dalam
tube lebih besar daripada hilang tekan di dalam shell. Hal ini disebabkan nilai Nre tube lebih besar
dibandingkan Nre shell serta diameter tube yang lebih kecil dibandingkan diameter shell.
Sebagaimana hubungan diameter dengan hilang tekan bahwa semakin kecil diameter, maka hilang
tekan yang terjadi juga akan semakin besar.

Koefisien Perpindahan Panas Total


Dari hasil perhitungan, nilai U yang diperoleh dengan mengabaikan adanya fouling (U clean =
228.246195

Btu
h ft F ) lebih besar dibandingkan dengan nilai U yang diperoleh dengan

memperhitungkan adanya fouling (U dirt =

157.5280411

Btu
h ft F ). Besarnya nilai over design

yang dihasilkan adalah 30,9832%. Nilai over design yang cukup besar ini disebabkan oleh
timbulnya fouling yang disebabkan oleh fluida yang digunakan menyebabkan perpindahan panas
menjadi berkurang sehingga besarnya koefisien perpindahan panas juga menjadi lebih kecil.

B. Metode Perancangan

1. Penentuan data fisik fluida

Data fisik diperoleh dari Geankoplis. Pertama-tama, terlebih dahulu dihitung temperatur rata-rata
untuk masing-masing fluida, kemudian data fisik masing-masing fluida (densitas, kapasitas kalor,
viskositas, dan konduktivitas termal).
A. Benzene
Temperatur rata-rata :
Tave =

Tci+ Tco 30+50


=
2
2

= 40oC = 104oF

a. Densitas
Diperoleh besar densitas benzene pada suhu rata-rata 40oC (104oF) :
lbm
= 54,718
ft 3
b. Kapasitas Kalor
Diperoleh besar kapasitas kalor benzene pada suhu rata-rata 40oC (104oF) :
Btu
Cp= 0.425 lb .
c. Viskositas
Diperoleh besar viskositas benzene pada suhu rata-rata 40oC (104oF) :
lbm
= 1.2011 . h
d. Konduktivitas termal
Diperoleh besar konduktivitas termal benzene pada suhu rata-rata 40oC (104oF) :
Btu
K= 0.0903 h. ft .
B. Asam Propionat

Tave =

Thi+Tho 130+90
=
2
2

= 110oC = 230oF

a. Densitas
Diperoleh besar densitas asam propionat pada suhu rata-rata 110oC (230oF):

= 56.13

lbm
ft 3

b. Kapasitas Kalor
Diperoleh besar kapasitas kalor asam propionat pada suhu rata-rata 110oC (230oF) :
Btu
Cp= 0.6199 lb .
c. Viskositas
Diperoleh besar viskositas asam propionat pada suhu rata-rata 110oC (230oF) :
= 0.9183

lbm
.h

d. Konduktivitas termal
Diperoleh besar konduktivitas termal asam propionat pada suhu rata-rata 110oC (230oF) :
Btu
k= 0.0778 h. ft .
Rangkuman data-data fisik masing-masing fluida disajikan dalam tabel berikut :
Data Fisik
Benzene pada 104oF
Asam Propionat pada 230oF
(lbm/ft3)
54.718
56.13
o
Cp (Btu/lb. F)
0.425
0.6199
(lbm/oF.h)
1.2011
0.9183
o
k (Btu/h.ft. F)
0.0903
0.0778
2. Perhitungan Thermal
Energy Balances
Dengan menggunakan asas Black diperoleh :
q lepas = q terima
q asam propionat= q benzena
(m.Cp.T) asam propionat= (m.Cp.T)benzena
2202.643 lb/h x 0.6199 Btu/lboF x (266-194)oF = mbenzena x 0.425 Btu/lboF x (122-86)oF
mbenzena = 6425.4983 lb/h
qterima = 6425.4983 lb/h x 0.425 Btu/lboF x (122-86)oF = 98310.1245 Btu/h

Perhitungan TLMTD
( 266122 )( 19486 ) 144108
T LMTD =
=
=
144
( 266122 )
125.13810F
ln
ln
108
( 19486 )

Perhitungan LMTD correction factor


R=

TaTb 86122
tbta 194266
=
=
=
0.5 ; P = Tata 86266
tbta 194266

1RP
1(0.5 x 0.4)
1P
10.4

S=

1 1.3331
=
R 1.3330.5

R2 +1 ln
F=

( R1 ) ln

= 0.399 = 0.4

= 1.333

= 0.4

1S
( 1RS
)

2S ( R+1 R2 +1 )
2S ( R+1+ R2 +1 )

0.52 +1 ln

( 0.51 ) ln

10.4
( 10.5
x 0.4 )

20.4 ( 0.5+1 0.52 +1 )


20.4 ( 0.5+1+ 0.52 +1 )

= 0.9717

Harga F = 0.9717 ini telah memenuhi syarat karena konfigurasi shell and tube harus
mempunyai harga F > 0.8.

Estimasi nilai UD
Untuk menentukan harga UD perkiraan dapat digunakan tabel di bawah ini.

Asam propionat dan benzene dapat digolongkan sebagai organic solvent. Dari tabel diatas untuk
shell side dan tube side adalah organic solvent diperoleh rentang nilai UD yaitu 20<UD<60 Btu/h
ft2 oF. Dalam perhitungan, diambil nilai UD perkiraan sebesar 40 Btu/h ft2 oF.

Penentuan luas perpindahan panas dan jumlah tube

A=

q
98310.1245 Btu /h
=
=20.2123
ft2
U D F T LMTD 40 Btu /h ft F x 0.9717 x 125.1381 F

ntube =

A
20.2123 ft
=
=
4.825 = 5
x Do x L x 0.08333 ft x 16 ft

Penentuan jumlah pass


n
lbm n p
4 x mtotal x p
4 x 2202,643
x
nt
h
5
=
=8788,5017 np
Re =
x Di x
0.834
lbm
x
ft x 0.9183
12
ft . h
Karena diinginkan aliran yang turbulen NRe > 10000 dan kecepatan fluida antara 3-8 ft/s, maka
np (jumlah tube pass) yang didapatkan nilainya sebesar 6.
Berdasarkan tabel C.5 (dibawah), untuk tubes 14 BWG 1,25 inch square pitch, dan TEMA U
dengan jumlah tube pass sebesar 6 pass maka diperoleh jumlah tube total sebesar 6.

mtotal n pass
n tubetotal

mtube =

2202.643
=

lb
6
h

= 2643.1716 lb/h

mtube = t x vt x At
vt =

mtube
t At

2643.1716lb/h
lb 1
56.13
x x ( 0.0695 ft )2
ft 4

= 12412.8305 ft/h = 3.448 ft/s

Kecepatan sudah memenuhi syarat yaitu bahwa range kecepatan fluida yang diharapkan yaitu
3-8ft/s.

Penentuan nilai hi dengan mengabaikan tahanan dinding


lb
ft
56.13
12412.8305 0.0695 ft
D it
ft
h
NRe
=
=
= 52731.00972
lb

0.9183
ft . h

NPr

Cp
k

Btu
lb
0.9183
lb . F
ft . h
Btu
0.0778
h. ft . F

0.6199
=

Nu

hi =

= 0.023NRe0,8

NPr 3

= 7.3169

0,14

( )

= 0.023 x (52731.00972)0.8 x (7.3169)1/3 x 1


= 267.6022
Btu
267.6022 x 0.0778
Nnu . k
h . ft . F = 299.5604 Btu/h.F
=
Dit
0.0695 ft

Penentuan ukuran shell


Diameter dalam shell dapat diketahui menggunakan tabel C.5 di atas, diperoleh nilai diameter
dalam shell sebesar 8 inci.

Penentuan hodengan mengabaikan tahanan dinding


Untuk menentukan ho, pertama-tama ditentukan baffle spacing dengan menggunakan grafik
dibawah ini.

Dari grafik diatas, digunakan grafik SBC ( single phase flow ) dan baffle cut sebesar 25%
sehingga diperoleh B/ds sebesar 0.45.
Jadi, baffle spacing : B = 0.45 x ds = 0.45 x 8/12 ft = 0.3 ft
Pitch (Pt) = 1.25 Dot = 1.25 x 0.0833 ft = 0.104167 ft
8
( 0.104167 ft0.0833 ft ) ft 0.3 ft
( Pt Dot ) Ds B
12
As =
=
= 0.0401 ft2
Pt
0.104167 ft

vshell =

m shell
shell A

De =

1,27
Do

6425.4983lb /h
lb
54.718
0.0401 ft
ft

(Pt2 0,785Do2 ) =

1,27
0.0833 ft

= 2928.412 ft/h
[( 0.104167 ft )2 0,785(0.0833 ft)2 ] =

0.08228 ft
NRe =

s s D e

54.718
=

lb
2928.412 ft / h 0.08228 ft
ft
lb
1.2011
ft , h

= 10976.844

NPr =

Btu
lb
1.2011
lb . F
ft , h
Btu
0.0903
ft .h . F

0.425

Cp
k

Dari grafik jH = 0.048


hD
Nu =
= jHNReNPr1/3
k

ho =

Nnu . k
De

0,14

( )

= 0.048 x 10976.844 x 5.653 1/3 x 1 = 938.5953

938.5953 x 0.0903
=

= 5.653

Btu
ft . h . F

0.08228 ft

= 1030.0821 Btu/ft2.h.F

U Clean
Iterasi U pertama dengan tebakan Ui = 40 Btu/h ft2 oF, didapat :
UcalculationUtebak
Toleransi 0 <
< 0.3
Utebak
0<

221.235940
40

< 0.3

0 < 4.53 < 0.3 hal ini belum memenuhi syarat.


Iterasi U kedua dengan tebakan U = 228.2461949 Btu/h ft2 oF
Iterasi ke-1 :
Tebak Tw = 128.5946oF

wi = 1.77012

lb
ft , h Di = 0.0695 ft

wo = 1.02370

lb
ft , h

Do = 0.0833 ft
0,14

( )

hi (Tw= 128.5946F) = hi lama x

= 299.5604 Btu/ft .h.F x

0.91830
1.77012

0,14

= 273.2637 Btu/ft2.h.F
0,14
ho (Tw= 128.5946F) = ho lama x w

( )

= 1030.0821 Btu/ft2.h.F x

1.20110
1.02370

0,14

= 1055.3883 Btu/ft2.h.F

Ti =

1
hi
1 Di 1
+
x
hi Do ho

Ti =

1
273.2637 Btu /h . ft . F
1
0.0695 ft
1
+
x
273.2637 Btu /h . ft . F 0.0833 ft 1055.3883 Btu/h . ft . F

x T

Ti = 115.2354 oF
Tw = T - Ti
Tw = 230 115.2354 = 114.7646 F
Iterasi ke-2 :
Asampropionate
Benzena

Wi = 1.94302 lb/ft.h
Wo = 1.08388 lb/ft.h
0,14
hi (Tw= 114.7646 F)= hi lama x w

( )

= 273.2637 Btu/ft .h.F x


= 269.7214 Btu/ft2.h.F

0.91830
1.94302

0,14

x (230-104) F

0,14

( )

ho (Tw= 114.7646 F)= ho lama x

= 1055.3883 Btu/ft .h.F x

1.20110
1.08388

0,14

= 1044.9986 Btu/ft2.h.F
Ti =

1
hi
1 Di 1
+
x
hi Do ho

Ti =

1
269.7214 Btu /h . F
1
0.0695 ft
1
+
x
269.7214 Btu/h . F 0.0833 ft 1044.9986 Btu /h. F

x T

Ti = 115.3733 F
Tw = T - Ti
Tw = 230 115.3733 = 114.6267 F
Iterasi ke-3 :
Asam propionate
Benzena

Wi = 1.94492 lb/ft.h
Wo = 1.08454 lb/ft.h
0,14
hi (Tw= 114.6267 F)= hi lama x w

( )

= 269.7214 Btu/ft2.h.F x

0.91830
1.94492

0,14

= 269.6845 Btu/ft2.h.F
0,14

ho (Tw= 114.6267 F)= ho lama x w

( )

= 1044.9986 Btu/ft .h.F x


= 1044.9094 Btu/ft2.h.F
Ti =

1
hi
1 Di 1
+
x
hi Do ho

x T

1.20110
1.08454

0,14

x (230-104)F

Ti =

1
269.6845 Btu /h. F
1
0.0695 ft
1
+
x
269.6845 Btu /h . F 0.0833 ft 1044.9094 Btu /h . F

x (230-104)F

Ti = 115.3747 F
Tw = T - Ti
Tw = 230 115.3747 = 114.6253 F
Iterasi ke-4 (saat Tw konstan)
Asam propionate
Wi = 1.94494 lb/ft.h
Benzena
Wo = 1.08455 lb/ft.h
0,14
hi (Tw= 114.6267 F)= hi lama x w

( )

= 269.6845 Btu/ft .h.F x

0.91830
1.94494

0,14

= 269.6841 Btu/ft2.h.F
0,14
ho (Tw= 114.6267 F)= ho lama x w

( )

= 1044.9094 Btu/ft .h.F x

1.20110
1.08455

0,14

= 1044.9085 Btu/ft2.h.F
Ti =

1
hi
1 Di 1
+
x
hi Do ho

Ti =

1
269.6841 Btu/h . F
1
0.0695 ft
1
+
x
269.6841 Btu /h. F 0.0833 ft 1044.9085 Btu /h . F

x T

Ti = 115.3747 F
Tw = T - Ti
Tw = 230 115.3747 = 114.6253 F
Ui baru :
1
Ui . Di

Do
)
1
1
Di
+
+
h o . Do h i . Di 2 kL
ln (

x (230-104)F

1
Ui x 0.0695 ft

0.0833
)
1
1
0.0695
+
+
1044.9085 Btu/ ft 2 . h .0 F x 0.0833 ft 269.6841 Btu/ft . h . F x 0.0695 ft 2 x 9.2447 Btu/ ft . h .0 F x 16
ln (

Ui = 221.2359 Btu/h ft2 oF

Toleransi

0<

U calculationUtebak
< 0.3
U tebak

221.2359228.2461949
0<
< 0.3
228.2461949
0 < 4.38.10-10< 0.3 hal ini telah memenuhi syarat.

Penentuan Hilang tekan (P)


Ptube

Dari grafik jf = 0.0034

P = Np [8 jf (L/Di) w

0,14

( )

Ui2
+ 2.5] 2

P = 6 [8 x 0.0034 x (16 ft/0.061 ft)

56.054

1.023549
1.76576

lb
ft 2
x (13440.38375 )
ft
h
2

P = 3.0986 x 1011lb/ft.h2 = 35.6127 kPa

0,14

+ 2.5]

Pshell
P = 8 jH

Ds
De

( )( )

P = 8 x 0,048 x

Us2
2 w

L
LB

0,14

( )

8
ft
12
0,08228 ft

)(

16
0.28

( 3126.323971 ft /h )2
1.205309

2
1.053418

)(

x 53.5037 lb/ftx

0,14

P = 4.562 x 1010 lb/ft.h2 = 5.2432 kPa

U Dirt
Baik Asam Propionat maupun benzena dapat dianggap sebagai organic solvent sehingga
digunakan harga resistance untuk organic solvent yaitu 0.0002m2.oC.W-1 atau 1.13559 x 10-3
ft2.h.F/Btu (Table 12.2)

1
Ai
ho
Rdo -1
)+
]
Ai
Ao

Ao

Ui

1
+ Rdi
=[ hi
+

Udi

1
+
=[ 273.35907 Btu/ ft .h . F
1.13559 x 10-3 ft2.h.F/Btu +
3.067429 ft
4.190476 ft x 1012.38954 Btu /ft .h . F +
3.067429 ft
x
1.13559 x 10-3 ft2.h.F/Btu]-1
4.190476 ft

Udi

= 157.5280411Btu/h ft2 oF

Over-design
Over design

UcUd
Uc

x 100%
Btu
Btu
157.5280411
h ft F
h ft F
Btu
228.246195
c
h ft F

228.246195
=

x 100%

= 30,9832%

C. Gambar Skematis Heat Exchanger


Tube Fluid
In

Shell Fluid
Out

Tube Fluid
Out

1 Baffle mewakili 15
Baffle teoritis

Shell Fluid
In

D. Referensi
1.
2.
3.

W.L. McCabe, J.C. Smith, dan P. Harriott, Unit Operations of Chemical Engineering, 5 th Ed,
Mc-Graw Hill, Inc., New York, 1990.
R.W. Serth, Process Heat Transfer Principles and Applications, Academic Press, 2007.
Coulson and Richardson, Chemical Engineering, vol. 6, Pergamon Press, 1978

Anda mungkin juga menyukai