Anda di halaman 1dari 10

Analisa Teknikal 1

Dalam analisa teknikal, saya menggunakan beberapa indikator. Indikator pertama ialah moving average. Moving average ialah pergerakan harga rata-rata dalam periode
tertentu, seperti MA 5 berarti pergerakan harga rata-rata selama 5 hari. Moving average(MA) terbagi beberapa seperti simple ma, exponential ma, weight ma dsb. Disini saya
hanya menggunakan simple ma dengan parameter 5 dan 20. Kenapa menggunakan SMA 5? Karena prinsip bahwa dalam seminggu kita hanya trading 5 hari. Kenapa SMA
20? Mudah saja, dalam sebulan kita memiliki 4 minggu, jadi 5 x 4 = 20. Nah, setelah mengetahui indikator SMA ini, sekarang ialah cara membacanya. Di bawah ini saya
sertakan gambar dan cara membacanya.

Spoiler for SMA 5 DAN SMA 20:

Garis merah ialah SMA 5, dan Garis biru ialah SMA 20. Bila SMA 5 cross dari atas ke bawah SMA 20 berarti harga turun (lingkaran hijau) selanjutnya disebut Death Cross.
Bila SMA 5 cross dari bawah ke atas SMA 20 berarti harga naik (lingkaran hitam) selanjutnya disebut Golden Cross. Jadi , prinsipnya ialah buy di lingkaran hitam tersebut.
Analisa Teknikal 2

Kita lanjutkan dengan analisa teknikal yg kedua yaitu Bollinger Bands (BB). Disini saya menggunakan BB parameter 20 dgn Standart Deviasi 2 (SD2).Bollinger Bands terdiri
dari Upper BB, middle BB dan Lower BB. Middle BB 20 = SMA 20. Fungsi dari BB ini lbh menyerupai sabuk dimana harga selalu berada diantara upper dan lower BB.
Artinya bila harga telah berada diluar dari Lower BB maka harga akan masuk kembali ke dalam BB, demikian sebaliknya. Namun demikian BUKAN BERARTI kita boleh
buy di luar Lower BB, masih diperlukan konfirmasi dari indikator lainnya.

Perhatikan dan amati dahulu gambar di bawah ini.


Spoiler for Bollinger Bands:
Analisa Teknikal 3

Analisa Teknikal 3 ialah Parabolic Support and Resistant (PSAR). Saya menggunakan parameter Acceleration 0,02 dan Max. Acc. 0,2 (Default).Cara membaca PSAR ini
sangatlah mudah, hanya dengan melihat titik yang muncul. Bila titik muncul di atas harga berarti harga turun, dan bila titik muncul di bawah berarti harga naik. Sifat PSAR
ialah semakin dekat titik dengan harga berarti titik tsb akan segera berpindah. Jadi kita buy apabila muncul titik di bawah harga. Tapi yang perlu diingat bahwa PSAR tidak
dapat kita gunakan sendiri tampa konfirmasi indikator lainnya. Bayangkan aja bila harga dalam kondisi sideways, maka titik akan muncul silih berganti, sebentar atas, sebentar
pindah ke bawah, bila diikuti berarti loss deh.

Di bawah ini saya tampilkan saham INCO.


Spoiler for titik PSAR:

Saham ini merupakan contoh dari analisa teknikal yg telah dipelajari. Analisa pertama ialah SMA5 akan golden cross SMA 20. Analisa kedua dgn BB ialah harga telah
memantul masuk dari lower BB. Analisa ketiga bahwa titik PSAR telah berada di bawah harga.
Saya rekomendasikan Buy. Kita lihat hasilnya beberapa hari ke depan.
Analisa Teknikal 4

Analisa Teknikal 4 ialah MACD (Moving Average Convergence Divergence). Parameter yg digunakan ialah Fast MA = 12, Slow MA= 26 dan Signal = 9. Tampilan MACD
ialah berbentuk histogram dan garis MA. Di bawah ini saya tampilkan contoh MACD

Spoiler for MACD:


Gambar MACD terbagi dua wilayah yg dibatasi garis nol. Bagian atas yaitu wilayah Positif dan bagian bawah ialah wilayah negatif. Garis merah ialah garis MACD atau fast
MA = 12, dan garis biru ialah garis signal = 9. Setiap perpotongan antara garis merah dan biru, maka histogram ( berbentuk balok horizontal) akan berpindah wilayah
(perhatikan lingkaran hijau).

Cara membaca MACD terbagi 2 yaitu :


1. Normal, dimana histogram berada di atas garis nol berarti buy, demikian sebaliknya. Contoh MACD normal ialah saat harga naik (garis biru) maka histogram juga
naik( mengarah ke atas), dapat dilihat pada gambar.
2. Divergence, terbagi divergence positif dan divergence negatif. Yang dimaksud divergence ialah pergerakan harga berlawanan dgn histogram. Contoh divergence positif
ialah saat harga turun (garis merah) terlihat bahwa justru histogram bergerak naik (mengarah ke atas), dapat dilihat pada gambar.

Nah, kapan kita buy saham menurut indikator MACD? Kita buy saat histogram mengarah ke atas, terutama saat perpindahan dari wilayah negatif ke positif.

Setelah kita buy satu saham, harus diperhatikan pergerakan MACD tsb, bila terdapat divergence negatif, segera sell.

Setelah mempelajari analisa teknikal 4 ini, tentu anda sudah dapat mengetahui kapan "timing" yg tepat membeli suatu saham. Contoh saham INCO di atas, dari analisa
teknikal 1 sampai 4, seharusnya anda sudah dapat menemukan jawaban tsb.

Analisa Teknikal 5

Analisa Teknikal berikutnya ialah Relative Strentgh Index (RSI) dengan parameter standart 14. RSI digunakan utk mengukur kekuatan saham. Cara membaca RSI cukup
mudah, yaitu kita bagi wilayah RSI menjadi bagian overbought (jenuh beli), bagian tengah dan bagian oversold (jenuh jual). Bagian overbought berada di atas level 70, bagian
oversold berada di bawah level 30, berarti antara level 30 sampai 70 adalah bagian tengah. Level 30 dan 70 tidaklah baku, ada jg yg menganti level tsb menjadi 20 dan 80, itu
tergantung "kenyamanan" masing2. Bagaimana cara membacanya? Perhatikan gambar di bawah ini. Garis RSI ialah garis merah di bawah indikator MACD. RSI sekarang
berada di angka 71,5892 dan mengarah ke bawah.Artinya bahwa saham SMCB telah berada di area overbought (ibarat mendaki gunung, udah hampir sampai puncaknya,
nggak kuat lg utk naik). Kondisi RSI sekarang ialah kondisi normal dimana bila kita perhatikan bahwa harga bergerak naik, sesuai dgn arah garis RSI yg jg naik. Bagaimana
utk kondisi tdk normal (divergence)? Divergence negatif ialah harga bergerak naik, justru garis RSI mengarah ke bawah. Dapat dilihat pada gambar di atas yg saya gambar
dgn trend line merah, akhirnya harga akan turun (kotak merah). Klu ada divergence negatif, tentu ada divergence positif, pengertiannya aja dibalik. Mudah, bukan?

Spoiler for RSI:

Kapan saat tepat utk buy menurut RSI? Jika kondisi normal, buy saat RSI mulai mengarah ke atas dan berada di bawah level 50 (akan lbh baik bila berada di daerah oversold).
Jgn pernah buy di daerah overbought atau dekat overbought (level 50 sampai 70) walaupun garis RSI mengarah ke atas. Kenapa? Krn bila terlalu dekat daerah overbought,
bila harga turun , kita tidak punya "ruang" yg cukup utk break event ( dekat overbought berarti modal tinggi, bila harga turun maka rugi deh).

Setelah buy, kapan sell menurut RSI? Sell saat garis RSI mulai mengarah ke bawah dan akan lbh bagus jika mulai keluar daerah overbought. Seperti contoh saham SMCB di
atas dimana RSI telah berada di daerah overbought dan mulai mencoba turun ke bawah level 70.
Analisa Teknikal 6

Analisa Teknikal 6 ialah Stochastic Oscilator. Pemakaiannya hampir sama dgn RSI, dan jg memiliki daerah overbought dan oversold. Indikator ini terdiri dari 2 garis yaitu
%K dan %D dimana %D ialah SMA%K. Stochastic jg memiliki devergence positif dan negatif (contoh divergence stochastic sama dgn RSI). Parameter yg digunakan ialah
default yaitu 14 (sama dgn RSI). Perhatikan gambar di bawah ini. Saham LSIP tsb memiliki divergence negatif yg sama dgn RSI. Jadi ngapaian pake RSI dan stochastic
bersamaan? Stochastic memberikan "peringatan" lbh dini dibanding RSI. Contoh saham LSIP tsb, lihat lingkaran merah pd stochastic telah mengisyaratkan bhw harga sudah
nggak kuat naik, malah cenderung turun.

Sebenarnya masih banyak indikator2 yg bisa digunakan dalam trading, namun yg saya gunakan hanya 6 indikator saja, bila anda ingin mengabungkannya dgn indikator
lainnya, boleh2 aja, sesuai selera dan gaya trading masing2.

Spoiler for LSIP:


Contoh analisa teknikal 1 sampai 4

Perhatikan gambar saham UNTR di bawah ini.

Spoiler for UNTR:


Saya akan memberikan contoh cara menganalisa dengan analisa teknikal yg telah dipelajari. Perhatikan lingkaran merah.
1. Garis SMA 5 dan SMA 20 akan golden cross, saya buy di lingkaran merah tsb, walaupun "curi start" saat akan golden cross.
2. Sebelumnya (sebelum lingkaran merah) harga yg sempat mencoba keluar dari lower BB, saat di lingkaran merah tsb, harga telah memantul dari lower BB.
3. Sebelumnya, titik PSAR masih di atas harga dan sudah mendekati harga. Saat di lingkaran merah, titik PSAR berpindah ke bawah yg mengindikasikan Buy.
4. Histogram MACD telah berpindah dari area negatif ke area positif, ini menandakan buy.

Nah, analisa teknikal 1 sampai 4 telah menandakan buy, inilah timing yg tepat utk mengkoleksi saham UNTR tsb. Mudah , bukan? hehehe.

Anda mungkin juga menyukai