Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA KASUS STUDI

SISTEM TRANSPORTASI
LEBARAN

1. PENGANTAR
Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk di perkotaan baik
karena kelahiran ataupun urbanisasi membutuhkan sarana dan prasarana
trasportasi yang terus meningkat, sementara luas lahan tidak bertambah
menyebabkan penurunan kualitas kehidupan dan performa suatu daerah
perkotaan. Sistem transportasi dapat diterapkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut baik dengan regulasi maupun, konstruksi maupun
managemen lalu lintas.
Suatu penerapan sistem transportasi di perkotaan membutuhkan
tindakan dari perencanaan sampai dengan implementasi dan evaluasi.
Proses ini dapat diawali dengan menetapkan tujuan (objectives) untuk
berbagai tingkatan mulai dari visi, misi dan target dilanjutka dengan
identifikasi masalah dan penentuan strategi.

TUJUAN DAN SASARAN


Kasus studi ini bertujuan memberikan latihan dalam rangka
meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang sistem transportasi
didaerah perkotaan
Sasaran kegiatan adalah agar mahasiswa dapat memiliki kapasitas
kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu menetapkan visi, misi dan target suatu daerah perkotaan
dalam implementasi sistem transportasi
2. Mampu menggali, mengidentifikasikan permasalahan pada penerapan
sistem trasportasi di perkotaan.
3. Mampu melakukan analisis potensi dan kendala dalam rangka
penerapan sistem transportasi di perkotaan.
4. Mampu merumuskan konsep strategi, skenario, struktur dan pola
dalam rangka penerapan sistem transportasi di perkotaan.

3. PENDEKATAN
Proses analisa dilakukan dalam kelompok dalam bentuk diskusi
dan pengolahan data yang ada. Penentuan kebijakan dan kepentingan
publik dapat dilakukan secara simulasi dari seluruh mahasiswa yang
memerankan stakeholders penerapan sistem transportasi di perkotaan.
Kelompok tugas terdiri dari 4 orang peserta. Didalam kelompok
agar dapat dipilih koordinator kelompok.

4. WILAYAH KASUS STUDI


Wilayah studi adalah Kota Surakarta atau kota-kota lain sesuai
dengan pilihan group. Hal ini dengan mempertimbangkan juga wilayah
kajian eksternal dalam konteks yang lebih luas. Seluruh data dan
informasi didapat dari kota yang dijadikan obyek studi kasus.

5. HASIL
Sebagai hasil kegiatan tugas kasus studi ini adalah sebagai berikut:
1. Rumusan visi, misi dan target dari suatu perkotaan.
2. Rumusan permasalahan studi kasus, yang dilengkapi dengan hasil
analisis justifikasi terhadap permasalahan
3. Identifikasi potensi dan kendala penerapan sistem transportasi
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Lengkapi dengan
proses analisis penentuan potensi dan kendala penerapan sistem
transportasi, serta skenario keterkaitan sistem pelaksanaan
penerapan sistem transportasi yang berkaitan dengan efisiensi
ekonomi, perlindungan terhadap lingkungan, keselamatan,
aksesibilitas dan keuangan.
4. Rumusan konsep strategi, skenario, rencana penerapan sistem
transportasi dengan membandingkan antara DO NOTHING dan
penerapan sistem tranportasi yang tepat. Strategi dapat diterapkan
pada supply side dan demand side.

5. PROSES PEMECAHAN MASALAH


Proses kegiatan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan
mengikuti acuan pada tabel dan penjelasan di bawah ini, dengan tetap
memberikan kemungkinan peserta dapat memilih metoda yang lain, atau
memperkaya metoda sesuai dengan kebutuhan.

Tabel Proses Pemecahan Masalah


No.
1.

2.

3.

4.

Kegiatan
Mengidentifikasikan Masalah

Menginventarisasi masalah yang dihadapi.

Mengkaji tujuan berdasarkan hasil kajian


pohon masalah

Menetapkan masalah utama, penyebab dan


dampak
Menetapkan Tujuan

Kajian Potensi dan Kendala

Mengkaji potensi dan besarnya

Mengkaji kendala dan besarnya


Kajian Alternatif Strategi Kegiatan

5.

Inventarisasi alternatif tindakan penanganan


masalah.
Kajian Prioritasi Strategi Kegiatan

6.

7.

Penilaian atas kepentingan alternatif rencana


tindak.

Penentuan Penanggung Jawab dan Lamanya


Pelaksanaan

Pohon Masalah

Pohon Masalah (Problem


Tree)

SMART Objective
Analisis Medan-Gaya
(Force-Field Analysis)

Brainstorming

Kriteria potensi dan


efektivitas

Kriteria dampak

Brainstorming

Brainstorming

Penentuan penanggung jawab pelaksanaan

Penentuan lamanya pelaksanaan


Penyusunan Waktu Pelaksanaan

Alternatif alat/ teknik/


metoda

Penentuan penanggung waktu pelaksanaan


rencana tindak

5.1. ANALISIS PENENTUAN MASALAH


Pada dasarnya, proses ini adalah menggali dan mengidentifikasikan
permasalahan yang berkembang pada bidang yang menjadi objek
penelitian. Selanjutnya, setelah berhasil diidentifikasikan, masalah
tersebut distrukturkan sedemikian rupa. Struktur masalah yang dihasilkan
akan menjadi masukan untuk menentukan program penyelesaian
masalah.
Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan Metoda Pohon Masalah.
5.1. Penggalian dan Identifikasi Masalah
Catat hasil permasalahan yang diperoleh dari lapangan. Amati
dengan teliti permasalahan yang berkaitan dengan rencana
penerapan sistem transportasi.
3

5.2. Kompilasi Masalah


Tuliskan setiap masalah yang diperoleh pada selembar kertas
ukuran 5 x 10 cm. Satu lembar kertas HANYA berisi satu
masalah.
Ungkapkan masalah dengan bahasa kalimat yang mengandung
informasi kesalahan dengan benar.
5.3. Pengelompokkan Masalah
Kelompokan masalah dengan menempelkan kertas-kertas yang
bertuliskan masalah, pada selembar kertas, atau di papan tulis.
Kelompokkan kertas-kertas masalah berdasarkan pada 1)
Kelompok Masalah Penyebab dan 2) Kelompok Masalah Akibat
(dampak).
Letakkan Kelompok Masalah Penyebab pada bagian bawah dan
Kelompok Masalah Akibat pada bagian bawah.
Pada masing-masing kelompok, kelompokkan lagi masalahmasalah berdasarkan tema, topik, atau sektor yang sama.
Dampak
Dampak1-1
1-1

Dampak
Dampak2-1
2-1

Dampak
Dampak11

Dampak
Dampak22

Dampak
Dampak33

Masalah Utama

Penyebab
Penyebab11

Penyebab
Penyebab1-1
1-1

Penyebab
Penyebab22

Penyebab
Penyebab33

Penyebab
Penyebab3-1
3-1

Gambar 3.
Diagram Pengelompokkan Masalah
5.4. Penentuan Masalah Utama
Hubungkan masing-masing kertas yang mengandung masalah
dengan garis-garis penghubung.

Pada bagian tengah, yang terletak antara Kelompok Masalah


Penyebab (di bawah) dan Kelompok Masalah Akibat (di atas),
tentukan Masalah Utama, dengan membuat sebuah kalimat
masalah yang dapat menghubungkan antara Kalimat Masalah
Penyebab dengan Kelompok Masalah Akibat.

Mengganggu
Pengembangan Kawasan

Penurunan Kualitas
Pelayanan Pelabuhan

Penurunan Kualitas
Pengelolaan Kota

Pelabuhan Tak Dapat


Bersaing Optimal

Penurunan Kualitas
Pelayanan Umum Kota

Pengembangan
Pelabuhan Tidak Optimal

Penyediaan Sarana dan


Prasarana Tidak Optimal

KETIDAKTEPATAN BENTUK
PENGELOLAAN KAWASAN
PERKOTAAN JUWANA

Kurangnya
Kemampuan
Manajemen Aparat

Kurangnya Kualitas
dan Kuantitas Aparat

Kurangnya Aparat
Pemda Kab. Pati

Aparat Pelaksana
Aparat
Kecamatan

Kurangnya
Kemampuan
Pelayanan
Organisasi

Struktur
Organisasi Tidak
Optimal
Kecamatan Tidak
Mampu Melayani

Kurangnya
Prasarana dan
Sarana Perkotaan

Kurangnya
Pembiayaan

Bentuk Pengelolaan
Tidak Cukup
Inovatif Di Dalam
Penyediaan Sarana
Prasarana

Perencanaan Tidak
Dapat Dilaksanakan
Optimal

Kurangnya
Kemampuan

Perencanaan
Bersifat
Komprehensif dan
Ideal

Gambar 4.
Contoh Diagram Pohon Masalah

6. ANALISIS REKOMENDASI PENYELESAIAN


Pada dasarnya, proses ini adalah mengkaji rekomendasi
penyelesaian berdasarkan permasalahan yang berkembang pada obyek
penelitian. Selanjutnya, setelah berhasil diidentifikasikan, masalah
tersebut distrukturkan sedemikian rupa. Struktur masalah yang dihasilkan
akan menjadi masukan untuk menentukan program penyelesaian
masalah.

6.1. Menentukan Tujuan


Menetapkan tujuan dengan cara menetapkan mempertimbangkan
hasil penetapan nilai yang dituju diatas.
Menyusun tujuan dengan kriteria SMART
Kriteria SMART dapat dikembangkan dari kepanjangannya:
Specific: tujuan harus mampu dijabarkan kedalam lokasi yang
tertentu, termasuk kemungkinan mencantumkan batasan
wilayah kegiatan.
Measurable: tujuan harus mampu dijabarkan kedalam ukuran
kuantitas tertentu: luasan wilayah, lamanya kegiatan, jumlah
atau ukuran lainnya mengenai fisik atau bentuk hasil lainnya.
Attainable: tujuan harus dapat meyakinkan orang yang
mengetahuinya sebagai hal yang dapat dicapai/ dilaksanakan.
Realistic: tujuan harus berkaitan dengan kondisi yang terdapat di
lapangan/ kenayataan.
Time Frame: tujuan harus dijabarkan dalam batasan waktu
tertentu, menyesuaikan dengan kemampuan yang ada.
Contoh Tujuan Sesuai Kriteria Smart
Pada tahun 2010, pelayanan prasarana umum di Kota Ungaran,
yang terdiri dari persampahan, air bersih, dan drainase akan
menjangkau seluruh wilayah kota (operasional).
Pada tahun 2010, biaya pelayanan prasarana umum di Kota
Ungaran, yang terdiri dari persampahan, air bersih dan drainase
akan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (konsumen).
Pada tahun 2010, kualitas pelayanan prasarana umum di Kota
Ungaran, yang terdiri dari persampahan, air bersih dan drainase
menjadi yang terbaik di Propinsi Jawa Tengah (kepemimpinan
produk).
6.2. Kajian Potensi Dan Kendala
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali berbagai potensi dan
kendala yang mungkin dihadapi di dalam kerangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
KEGIATAN
1. Melakukan penggalian melalui brainstorming terhadap potensi
dan kendala yang dihadapi untuk mencapai tujuan.

2. Mengkaji besaran/ tingkat kekuatan masing-masing potensi


dan kendala yang ada berdasarkan persepsi individu dan
kelompok.
3. Menyusun hasil pengkajian besaran/ tingkat kekuatan potensi dan
kendala ke dalam bentuk Diagram Force-Field Analysis
(Diagram Analisis Medan-Gaya).
Force-Field Analysis (Analisis Medan-Gaya)
FFA adalah analisis yang bertujuan untuk mengkaji besaran/
tingkat kekuatan masing-masing potensi dan kendala yang
mungkin dihadapi di dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Format Diagram FFA adalah:


Gaya-gaya Pendorong

Gaya-gaya Penghambat

Restraining Forces

Driving Forces

Potensi A

Kendala A

Potensi B

Masalah B

Potensi C

Kendala C

Potensi D

Problem D

Contoh Diagram Force-Field Analysis


Gaya-gaya Pendorong
Gaya-gaya Penghambat
Driving Forces
Restraining Forces
Pelabuhan Juwana berskala regional
Jumlah dan pertumbuhan penduduk relatif
besar

Kurangnya prasarana dan sarana


Pelabuhan
Kualitas SDM dalam
pengembangan industri

Berkembangnya
aneka
pemanfaatan lahan pesisir

Strutur kelembagaan pemerintah


tidak mendukung

industri

Terdapat kawasan rawan banjir


Kawasan belum terbangun cukup luas

dan

Kurangnya sarana dan prasarana


kota
Terdapat kawasan rawan banjir

PAD tergolong tinggi

Kurangnya biaya untuk


pembangunan

Adanya RUTRK

Kualitas aparatur pemerintah tidak


memadai

6.3. Penggalian Strategi Kegiatan


Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali berbagai strategi
kegiatan yang mungkin dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya atau untuk penangan masalah.
1. Menggali melalui brainstorming terhadap berbagai
kegiatan untuk mencapai tujuan.

strategi

2. Mengkaji setiap
dengan mempertimbangkan berbagai
permasalahan yang terdapat didalam Pohon Masalah, yang
membutuhkan penyelesaian melalui strategi kegiatan.
3. Tulislah setiap strategi kegiatan tersebut kedalam bentuk tabel
berikut ini:
Stategi No. 1 : Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih
Tujuan Strategi Kegiatan : Meningkatkan kapasitas pelayanan air bersih 2 kali
lipat dari kapasitas yang ada pada saat ini.
Alasan Dibutuhkannya
Detail Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan
Strategi Kegiatan
Kapasitas yang ada pada saat ini hanya
mengjangkau setengah wilayah kota.

Peningkatan
konsumen.

kapasitas

instalasi

distribusi

kepada

Mesin peralatan pengolahan air bersih


sudah tua dan terbatas.

Mengganti dan menambahkan peralatan pengolahan air


bersih.

dst.

dst.

6.4. Prioritasi Strategi Kegiatan


Tujuan kegiatan ini adalah untuk menetapkan tingkat prioritas dari
masing-masing strategi kegiatan.
1. Mengkaji kembali berbagai
dilaksanakan sebelumnya.

strategi kegiatan yang telah

2. Mengkaji tingkat prioritas masing-masing strategi kegiatan dengan


menggunakan kriteria ketepatan dan efektivitas pelaksanaan.
Analisis ketepatan dan efektivitas adalah analisis yang
bertujuan untuk menetapkan tingkat prioritas masing-masing
strategi kegiatan yang potensial untuk mencapai tujuan, melalui

kegiatan penilaian angka (scoring) dari setiap peserta dan


kelompok.
Analisis ketepatan adalah penilaian ketepatan masing-masing
strategi kegiatan terhadap permasalahan yang dihadapi.
Analisis efektivitas adalah penilaian tingkat manfaat masingmasing strategi kegiatan.
Kriteria penilaian BOLEH dirubah atau ditambah, disesuaikan
dengan alasan kepentingan masalah yang dihadapi.
1. Format Penilaian Ketepatan Strategi Pengembangan Ruang
Penilaian

KRITERIA

STRATEGI No. 1
..

STRATEGI No. 2

STRATEGI No. 3
..

22

20

18

Fokus
Kecukupan
Kemungkinan Pelaksanaan
Ketersediaan Sumber
Komitmen Pihak Terkait
Integrasi
Jumlah
Petunjuk Penilaian
Nilai Angka

Penjelasan

FOKUS
4

Strategi langsung terfokus pada tujuan.

Strategi dapat mendukung pencapaian tujuan.

Stretagi tidak berkaitan dengan tujuan.

KECUKUPAN
4

Strategi mencukupi untuk mencapai tujuan

Strategi sedikit mencukupi upaya pencapaian tujuan

Strategi tidak akan

KEMUNGKINAN
PELAKSANAAN
4

Strategi sangat mungkin untuk dapat dilaksanakan.

Strategi masih meragukan untuk dapat dilaksanakan

Strategi tidak mungkin dapat dilaksanakan

KETERSEDIAAN
SUMBER DAYA
4

Strategi dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya lokal

Strategi membutuhkan sumber daya yang sulit didapat.

Strategi tidak didukung oleh keberadaan sumber daya.

KOMITMEN
4

Strategi mendapatkan dukungan dari para pengambil keputusan senior.

Strategi agak sulit mendapatkan dukungan.

Strategi tidak akan mendapatkan dukungan.

INTEGRASI
4

Strategi berhubungan erat dan berdampak positif terhadap strategi yang lain.

Nilai Angka

Penjelasan

Strategi tidak memberikan dampak pada strategi lainnya.

Strategi memberikan dampak negatif terhadap strategi lainnya.

2. Format Penilaian Manfaat Strategi Kegiatan


KRITERIA
Ekonomi

STRATEGI No. 1 STRATEGI No. 2 STRATEGI No. 3


.. ..
.

Jangka Pendek
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Jangka Panjang

Sosial
Politis
Lingkungan
Budaya

Jangka Pendek
Jangka Panjang
Jumlah
Petunjuk Penilaian
Nilai

Penjelasan

Postif

Tidak Jelas

Negatif

3. Format Penilaian Keseluruhan


Kriteria

STRATEGI No. 1
.

STRATEGI No. 2 STRATEGI No. 3


..

Penilaian Potensi dan Efektivitas


Penilaian Dampak
Jumlah Total
Petunjuk Penilaian

Nilai

Penjelasan

> 40

Strategi sangat direkomendasikan

32 40

Strategi dapat direkomendasikan.

< 32

Strategi tidak dapat dilaksanakan.

9. PRESENTASI
Hasil penyusunan tugas kasus studi ini dipresentasikan dalam
pertemuan pleno yang akan dibahas oleh kelas, serta narasumber yang
diundang.

10

Anda mungkin juga menyukai