Anda di halaman 1dari 3

5.

HUBUNGAN ANTARA ANTROPOLGI DAN ILMU-ILMU LAIN


Ilmu antropologi serta sub-sub ilmunya mempunyai hubungan yang sangat banyak den
gan ilmu-ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal-balik. Antropologi per
lu bantuan ilmu-ilmu lain, dan sebaliknya ilmu-ilmu lain itu masing-masing juga
memerlukan bantuan antropologi.
Ilmu-ilmu lain itu yang terpenting di antaranya adalah :
1. Hubungan antara ilmu Geologi dan Antropologi
2. Hubungan antara ilmu Paleontology dan Antropologi
3. Hubungan antara ilmu Anatomi dan Antropologi
4. Hubungan antara ilmu Kesehatan Masyarakat dan Antropologi
5. Hubungan antara ilmu Psikiatri dan Antropologi
6. Hubungan antara ilmu Lingustik dan antropologi
7. Hubungan antara ilmu Arkeologi dan Antropologi
8. Hubungan antara ilmu Sejarah dan Antropologi
9. Hubungan antara ilmu Geografi dan Antropologi
10. Hubungan antara ilmu Ekonomi dan Antropologi
11. Hubungan antara ilmu Hukum adat Indonesia dan Antropologi
12. Hubungan antara ilmu Administrasi dan Antropologi
13. Hubungan antara ilmu Politik dan Antropologi
Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya kita lihat bagaimana il
mu-ilmu social sebagai ilmu-ilmu yang mudah (bila dibandingkan dengan ilmu-ilmu
alam). Satu demi satu memisahkan diri dari ilmu filsafat untuk masing-masing ber
diri sendiri sebagai ilmu-ilmu yang khusus. Dalam perkembangannya yang lebih lan
jut, ilmu-ilmu tadi masing-masing menjadi sedemikian luas sehingga pecah lagi ke
dalam berbagai sub ilmu dan kejuruannya lebih khusus.
6. METODE ILMIAH DARI ANTROPOLOGI
Metode ilmiah, metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah segala jalan ata
u cara dalam rangka ilmu tersebut, untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan.tanp
a metode ilmiah, suatu ilmu pengetahuan sebenarnya suatu ilmu melainkan suatu hi
mpunan pengetahuan saja, tentang berbagai gejala alam atau masyarakat, tanpa dap
at disadari hubungan antar gejala yang satu dengan gejala yang lain.
Pengumpulan fakta, untuk antropologi budaya, tingkat ini adalah pengumpulan fakt
a mengenai kejadian dan gejala masyarakat dan kebudayaan untuk pengolahan secara
ilmiah.
Pada umumnya metode-metode pengumpulan fakta dalam ilmu pengetahuan dapat di gol
ongkan kedalam tiga golongan yaitu penelitian di lapangan, penelitian di laborat
orium, dan penelitian dalam perpustakaan. Metode dari tiap-tiap golongan ini mem
punyai perbedaan azasi.dalam penelitian di lapangan, atau field work peneliti ha
rus menunggu terjadinya gejala yang menjadi observasinya itu.sebaliknya, dalam p
enelitian di laboratorium gejala yang akan menjadi objek observasi dapat dibuat
dan sengaja diadakan oleh peneliti, sedangkan dalam penelitan di perpustakaan ge
jala yang akan menjadi obyek peneliti harus dicari dalam suatu himpunan dari ber
atus-ratus ribu buku yang beranekawarna.
Seorang peneliti antropolgi budaya terutama mernggunakan metode pengumpulan fakt
a yang bersifat kualitatif, dan metode-metode itu terutama berupa berbagai metod
e wawancara dan catatan hasil wawancara itu berupa catatan yang disebut field no
tes. Contoh : seorang peneliti misalnya dapat mengobservasi dan mendengar ketera
ngan dalam masyarakat X yang merupakan obyek penelitiannya itu.
Seluruh jumlah metode, mulai dari metode pengumpulan bahan kongkret tentang suat
u masyarakat yang hidup, sampai kepada metode untuk mengolah bahan tadi menjadi
karangan yang dapat di baca orang lain, merupakan bidang deskriptif dari ilmu an
tropologi yang disebut Etnografi. Istilah Etnografi yang berarti deskripsi tenta
ng ethno atau suku bangsa, keculi dari seluruh metode antropologi deskriptif.
Penentuan ciri-ciri umum dan system, hal ini tingkat dalam cara berfikir ilmu il
miah yang bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan system dalam himpunan fa
kta yang di kumpulkan dalam suatu penelitian. Proses berfikir di sini berjalan s
ecara induktif dari pengetahuan tentabg peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta khus
us dan konkret, kearah konsep-konsep mengenai ciri-ciri umum yang lebih abstrak.
Verifikasi, metode â metode untuk melakukan verifikasi atau pengujian dalam kenyata
an terdiri dari cara-cara yang harus menguji kaidah-kaidah yang telah di rumuska
n atau yang harus memperkuat â pengertianâ yang telah di capai, dalam kenyataan-kenya
taan alam atau dalam masyarakat yang hidup.
7. TENAGA SARJANA, LEMBAGA, MAJALAH DAN PRASARANA ILMU ANTROPOLOGI
Kehidupan ilmiah, suatu cabang ilmu pengetahuan hidup apabila di dalam lapangann
ya tampak kegiata-kegiatan penelitian untuk memecahkan berbagai macam masalah il
miahnya. Lembaga-lembaga ilmiah biasanya memberi sokongan-sokongan kepada para a
hli yang melakukan proyek-proyek penelitian, menyelenggarakan pertemuan-pertemua
n atau kongres-kongres ilmiah, dimana para peneliti dapat berjumpa untuk bertuka
r fikiran, dan sering kali lembaga-lembaga itu membiayai terbitnya majalah-majal
ah ilmiah.
Para tokoh sarjana antropologi dalam fase pertama dari perkembangannya, sudah te
ntu belum ada, karena pada waktu itu belum ada ilmu antropologi. Para tokoh sarj
ana antropologi dari fase kedua merupakan tokoh-tokoh pendekar ilmu antropologi.
Para tokoh sarjana antropologi dalam fase perkembangannya yang ketiga berasal d
ari Negara-negara yang mempunyai tanah jajahannya luas, ilmu antropologi dalam
fase perkembangan itu mendapat fungsi yang sangat praktis, ialah â mempelajari masy
arakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar eropa guna kepentingan pemerintah
colonial â . Para tokoh sarjana antropologi dalam fase perkembangannya yang keempa
t, pada mulanya berasal dari amerika serikat.
Lembaga-lembaga dan majalah-majalah antropologi,. Salah satu majalah antropologi
yang paling penting dan yang sekarang ini perlu di miliki oleh setiap sarjana a
ntropologi atau tiap orang yang mau menjadi sarjana antropologi current anthrop
ology, yang di terbitkan oleh university of Chicago press. Majalah itu adalah su
atu majalah internasional, dalam arti bahwa majalah itu memuat karangan-karangan
dari sarjana-sarjana antropologi dari seluruh dunia.
Majalah current anthropology juga memuat dalam terbitan XIII tahun 1972 daftar d
ari kurang lebih 200 majalah antroplogi yang di terbitkan dalam lebih dari 30 ne
gara di seluruh dunia.
Amerika adalah Negara yang mempunyai lembaga, organisasi, dan perkumpulan antrop
logi yang terbanyak jumlahnya. Tiga yang paling penting diantaranya adalah :
1. American anthropological association.perkumpulan ini mengadakan kongres na
sional tiap tahun,dimana para sarjana amerika dapat mengmpulkan dan saling mendi
skusikan hasil penelitian mereka masing-masing.
2. Pengumpulan lain sangat penting adalah American association of physical anthr
opology yang memelihara aktivitas penelitian antropologi fisik di amerika.
3. Universitas Yale di kota New Haven mempunyai suatu lembaga bernama institute
of human relations.lembaga ini menjalankan suatu pekerjaan yang sangat penting,
yaitu penyusunan dan pemeliharaan suatu system kartu besar yang memuat data sert
a bahan keterangan etnografi tentang sebanyak mungkin kebudayaan yang tersebar d
i seluru dunia.
Lembaga-lembaga antropologi dari Negara Inggris amat penting untuk kemajuan ilmu
antropologi pada umumnya,karena lembaga-lembaga tersebut menerbit majalah-majal
ah ternama yaitu :
1. Royal anthropological instutite of great britainand Ireland adalah sebuah le
mbaga yang telah didirikan dalam abad ke-19 dan berpusat dilondon. Majalah-maja
lah yang di asuhnya adalah journal of the royal anthropological institute, yang
juga merupakan salah sau dari tiga majalah antropologi terpenting disana, dan se
mua majalah kecil bernama man.
2. International Africa institute adalah lembaga yang mempunyai pusatnya di uni
versitas oxford, dan yang menggiatkan penelitian ilmu social di Afrika. Majalah
ilmiah yang diasuhnya dan yang juga sangat penting untuk antropologi bernama Afr
ica.
Kamus dan atlas antropologi. Tiap cabang ilmiah memerlukan sebuah kamus yang mem
uat semua istilah dari semua konsep dan bahan yang di kenal dan di pakai dalam i
lmu yang bersangkutan. Dalam ilmu antropologi hanya ada sebuah kamus kecil yang
di susun oleh C. Winick, berjudul Dictionary of Anthropology (1958).

Anda mungkin juga menyukai