PENDAHULUAN
Filsafat merupakan salah satu ilmu tettang pikiran manusia dalam
mempertahankan rasionalitas. Kadang kadang diberbagi buku dikatakan teori dan
filsafaat sejarah adalah sama. Padahal tidak demikian, hal ini sesuai yang dikatakan
olek Prof.J.M Romein dari Universitas Amsterdam, bahwasanya antara teori sejarah
dan filasfat sejarah mempunyai perbedaan masing masing. Teori sejarah diberi tugas
menyajikan konsep konsep yang memungkinka seseorang ahli sejarah mengadakan
integrasi tentang pandangan masa silam, menyusun kembali kepingan masa sillam.
Sedangkan filsafat sejarah adlah tentang bagaimana pengkajian maslah tersebut
dilakukan. Tetapi pada intinya teori sejarh merupakn bagian dari filsaft sejarah itu
sendiri.
Filsafat sejarah membicarakan masalah rasio manusia dalam membaca
keadaan dan kenyataan dalm sejarh. Olek karena itu filsafat sejarah menanyakan hal
hal yang mendasar dan mempertahnkan akal pemikiran manusia.
Salah satu pemikiran manusia yang bersifat logis yaitu buah pemikiran Emile
Durkheim yang membahas tentang Sosialisme yang lebih mengarah ke dalam
individualisme. Dalam hal ini akan dijelaskan bagaimana seorang manusia yang
dilahirkan sebagai makhluk sosial dapat berubah menjadi manusia yang individual.
Hal ini dikaenakan ada banyak sebab dan akan dibahas di halaman berikutnya.
A. RUMUSAN MASALAH
Siapakah
B. TUJUAN MASALAH
1
BAB II
politik, suatu situasi yang membakarnya secara politik. Peristiwa Dreyfus pada
1894 hanya memperkuat sikapnya sebagai seorang aktivis.
posisi
ini
Durkheim
memperbarui
sistem
sekolah
Prancis
dan
pengangkatan
politik,
Durkheim
memperkuat
kekuasaan
meningkatnya sifat yang tidak pribadi dalam kehidupan sosial, yang akhirnya
mengakibatkan runtuhnya norma-norma sosial yang mengatur perilaku.
Durkheim menamai keadaan ini anomie. Dari keadaan anomie muncullah
segala bentuk perilaku menyimpang, dan yang paling menonjol adalah bunuh
diri.
Akhirnya,
Durkheim
diingat
orang
karena
karyanya
tentang
Tentang pendidikan
Durkheim juga sangat tertarik akan pendidikan. Hal ini sebagian karena ia
secara profesional dipekerjakan untuk melatih guru, dan ia menggunakan
kemampuannya untuk menciptakan kurikulum untuk mengembangkan tujuantujuannya untuk membuat sosiologi diajarkan seluas mungkin. Lebih luas lagi,
Durkheim juga tertarik pada bagaimana pendidikan dapat digunakan untuk
memberikan kepada warga Prancis semacam latar belakang sekular bersama yang
dibutuhkan untuk mencegah anomi (keadaan tanpa hukum) dalam masyarakat
modern. Dengan tujuan inilah ia mengusulkan pembentukan kelompok-kelompok
profesional yang berfungsi sebagai sumber solidaritas bagi orang-orang dewasa.
Sejarah: belajar tentang orang-orang yang melakukan hal-hal yang baik bagi
banyak orang membuat seorang individu merasa tidak berarti.
perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh
pengalaman emosional bersama.
a.
Durkheim memilih studi bunuh diri karena persoalan ini relative merupakan
fenomena konkrit dan spesifik, di mana tersedia data yang bagus cara komparatif.
Akan tetapi, alasan utama Durkheim untuk melakukan studi bunuh diri ini adalah
untuk menunjukkan kekuatan disiplin Sosiologi. Dia melakukan penelitian tentang
angka bunuh diri di beberapa negara di Eropa. Secara statistik hasil dari data-data
10
Diri
dalam
Kesatuan
KeluargaDari
penelitian
Durkheim
11
Bunuh Diri AltruistisTerjadi ketika integrasi sosial yang sangat kuat, secara
harfiah dapat dikatakan individu terpaksa melakukan bunuh diri. Salah satu
contohnya adalah bunuh diri massal dari pengikut pendeta Jim Jones di
Jonestown, Guyana pada tahun 1978. contoh lain bunuh diri di Jepang (Harakiri).
Bunuh diri ini makin banyak terjadi jika makin banyak harapan yang tersedia,
karena dia bergantung pada keyakinan akan adanya sesuatu yang indah setelah
hidup di dunia. Ketika integrasi mengendur seorang akan melakukan bunuh diri
karena tidak ada lagi kebaikan yang dapat dipakai untuk meneruskan
kehidupannya, begitu sebaliknya.
c. Bunuh Diri AnomicBunuh diri ini terjadi ketika kekuatan regulasi masyarakat
terganggu. Gangguan tersebut mungkin akan membuat individu merasa tidak
puas karena lemahnya kontrol terhadap nafsu mereka, yang akan bebas
berkeliaran dalam ras yang tidak pernah puas terhadap kesenangan. Bunuh diri ini
terjadi ketika menempatkan orang dalam situasi norma lama tidak berlaku lagi
sementara norma baru belum dikembangkan (tidak ada pegangan hidup). Contoh:
bunuh diri dalam situasi depresi ekonomi seperti pabrik yang tutup sehingga para
tenaga kerjanya kehilangan pekerjangan, dan mereka lepas dari pengaruh
regulatif yang selama ini mereka rasakan. Contoh lainnya seperti booming
ekonomi yaitu bahwa kesuksesan yang tiba-tiba individu menjauh dari struktur
tradisional tempat mereka sebelumnya melekatkan diri.
d. Bunuh Diri FatalistisBunuh diri ini terjadi ketika regulasi meningkat. Durkheim
menggambarkan seseorang yang mau melakukan bunuh diri ini seperti seseorang
yang masa depannya telah tertutup dan nafsu yang tertahan oleh disiplin yang
menindas. Contoh: perbudakan.Hubungan Empat Jenis Bunuh Diri menurut
DurkheimIntegrasi Rendah Bunuh diri egoistis Tinggi Bunuh diri Altruistis
Regulasi Rendah Bunuh diri anomic Tinggi Bunuh diri fatalistis.
12
4. Teori
tentang
Agama
(The
Elemtary
Forms
of
Religious
Life)
Dalam teori ini Durkheim mengulas sifat-sifat, sumber bentuk-bentuk, akibat, dan
variasi agama dari sudut pandang sosiologistis. Agama menurut Durkheim
merupakan a unified system of belief and practices relative to sacret things, dan
selanjutnya that is to say, things set apart and forbidden belief and practices
which unite into one single moral community called church all those who adhere
to them. Agama menurut Durkheim berasal dari masyarakat itu sendiri.
Masyarakat selalu membedakan mengenai hal-hal yang dianggap sacral dan halhal yang dianggap profane atau duniawi. Dasar dari pendapat Durkheim adalah
agama merupakan perwujudan dari collective consciouness sekalipun selalu ada
perwujudaan-perwujudan lainnya. Tuhan dianggap sebagai
simbol
dari
13
14
PENUTUP
15
16
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.hendiburahman.web.id/2011/02/pengertian-filsafat-sejarahfilsafat.html
2. http://www.referensimakalah.com/2012/09/biografi-emile-durkheim.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/%C3%89mile_Durkheim
17