Anda di halaman 1dari 1

Makalah Mata Kuliah Farmakologi Kemoterapi

ANTI JAMUR
A. Pengggolongan Obat
Antifungi dapat diklasifikasikan berdasarkan cara kerjanya ataupun strukrur
kimiawinya, yaitu golongan azol, polien, dan golongan lain.
1. Golongan Azol (ketokonazol, ekonazol, klotrimazol, mikonazol,
flukonazol, itrakonazol),
Dinamakan azol karena semua anggotanya mempunyai cincin
azol, azol dengan 2nitrogen (N) disebut imidazol, dan dengan 3N
disebut triazol. .Golongan azol juga bekerja menghambat sintesis
ergosterol. Triazol lebih baik darisegi distribusi atau efek
sampingnya lebih sedikit. Golongan azol juga merupakan
antifungi berspektrum luas.
2. Golongan Polien (amfoterisin B, nistatin, natamisin),
Amfoterisin menyebabkan neprotoksik, oleh karena itu hanya
digunakan pada kasus-kasus berta dan yang mengalami gangguan
imunitas. Nistatin juga sangat toksik makahanya digunakan
untuk pemakaian topical. Walaupun dapat
dipakai peroral, nistatintidak dapat diabsorpsi. Saat dipakai
peroral nistatin hanya untuk infeksi Candidaalbican di mukosa GI
dan pemberian secra lokal untuk terapi infeksi kulit dan vagina
3. Golongan Lain (Terbinafin dan griseofulfin).
Terbinafin bekerja menghambat sintesis ergosterol, sedangkan
griseofulfin terikat dikeratin sehingga kulit resisten terhadap infeksi
jamur (Evelyn,1996).

Anda mungkin juga menyukai