Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Pembimbing:
dr. YOS SUWARDI Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
2014
STATUS PASIEN
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. Ervina
Jenis kelamin
: wanita
: 5 Mei 1992
Usia
: 22 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan Terakhir
: SMA
Status Pernikahan
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Mahasiswi
Alamat
: Bekasi Utara
Tanggal masuk RS
: 27 Juni 2014
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis
Alloanamnesis
A.
Keluhan Utama
Lebih dari sebulan terakhir ini pasien merasa seperti ada sesosok
mahluk bermata satu yang mengejar dirinya.
B.
Keluhan Tambahan
Pasien merasakan kepalanya terasa berat dan pusing kadang
mendengar suara suara ditelinganya
C.
mengejarnya
disertai
suara-suara
ditelinganya.
Pasien
2.
Riwayat Medis
Riwayat trauma kepala (-), penyakit saraf (-), riwayat kejang/
epilepsi (-), tumor otak (-), riwayat nyeri kepala (-).
3.
III.
B.
C.
D.
E.
Masa Dewasa
1.
Riwayat Pendidikan
Pasien mengaku mudah bergaul dan mempunyai banyak
teman. Selama sekolah, pasien tidak pernah ada masalah dengan
teman-temannya,
mengenyam
pendidikan
di
Fakultas
Pertambangan
UPN
Riwayat Pekerjaan
Pasien belum bekerja
3.
Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah
4.
Agama
Pasien beragama Islam, mengerti ajaran agama islam, dan
rajin solat 5 waktu.
5.
Riwayat Psikoseksual
Pasien memiliki orientasi seksual yang normal yaitu
heteroseksual.
6.
Aktivitas Sosial
Pasien mengaku mudah bergaul dengan lingkungannya.
Pasien kadang mengikuti kegiatan bersama teman-temannya
7.
Riwayat Hukum
Menurut ayahnya dan pasien, tidak pernah melakukan
pelanggaran hukum dan berurusan dengan pihak berwajib
8.
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Ayahnya
adalah seorang pensiunan TNI-AL dan ibu pasien seorang ibu
rumah tangga. Pasien mempunyai kakak perempuan. Hubungan
pasien dengan orangtua dan kakaknya baik.
9.
memiliki
tanggung
jawab
yang
harus
segera
ayahnya,
dahulu
sebelum
kuliah
dijogja
Genogram
Keterangan:
-
Garis-garis
= pasien
Putih
= normal
Hitam
= meninggal
Hitam garis
pria
wanita
IV.
Deskripsi Umum
1.
Penampilan
Wanita, 22 tahun, perawatan diri kurang, rambut tidak tertata rapi
panjang terurai, mata cekung, daerah sekitar mata tampak
menghitam, bibir kering, memakai baju daster dengan selimut.
2.
4.
B.
Kesadaran
1. Kesadaran Neurologik
: Compos Mentis
2. Kesadaran Psikiatrik
: Tampak Terganggu
Mood
2.
Afek
3.
C.
: Hipotin
: depresif
Bicara
Bicara kurang spontan, volume suara cukup, dan artikulasi cukup jelas.
D.
Gangguan Persepsi
-
E.
Pikiran
1.
Proses Pikir
Blocking
2.
Isi Pikir
-
Pada
riwayat
penyakit
sekarang
didapatkan
waham
F.
2.
Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
3.
Daya Ingat
Jangka Panjang
5.
6.
Kemampuan Visuospasial
Pasien dapat menunjukan jarum jam dengan benar
7.
G.
H.
2.
Penilaian Realita
Terganggu.
3.
Tilikan
Derajat II, pasien mengatakan dia ingin sehat kembali seperti
orang-orang. Beberapa saat kemudian mengatakan ini semua sudah
terlambat untuk kembali normal.
I.
V.
: Baik
Kesadaran
: Kompos Mentis
Status Gizi
: Baik
Tekanan Darah
: 110/ 80
Frekuensi Nadi
: 80 x/ menit
Frekuensi Nafas
: 20 x/ menit
Suhu
: Afebris
Mata
THT
Thorax
Abdomen
Ekstremitas
B. Status Neurologis
VI.
: Negatif
:Negative
Motorik
: Baik
Sensorik
: Baik
Dari autoanamnesa
Dari pemeriksaan status mental tanggal 7 Juli 2014 pasien
berpenampilan sesuai umur, rawat diri kurang, selama wawancara pasien
cukup koperatif dan kontak mata cukup baik. Terdapat mood yang hipotim
dan afek yang depresif. Pembicaraan tidak spontan dengan volume suara
pelan. Pasien mempunyai waham keagamaan, waham nihilistik, dan
waham kejar. Proses berpikir pasien blocking dengan perhatian dan
konsentrasi yang kurang.
Pasien sadar dirinya sakit dan ingin sembuh tetapi berapa saat
kemudian menyangkal mengatakan semuanya sudah terlambat tidak ada
gunanya. Selama wawancara pasien tampak tenang, RTA tampak
terganggu. Nilai tilikan pasien pada derajat 2.
Dari alloanamnesa
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini.
Keluhan dimulai saat 3 bulan lalu pasien sempat bicara kacau. Pasien
sempat kembali normal selama 3 minggu dan kembali lagi sampai
sekarang. Keluhan semakin memburuk terutama 1 bulan terakhir. Prilaku
pasien mulai kacau, berbicara ngaco, gelisah, teriak-teriak, suasah makan
dan lebih banyak mengurung diri dikamar. Sempat mencoba membunuh
dirinya karena takut dikejar mahluk mata satu.
Saat ini pasien sedang menyelesaikan tugas akhirnya dan tidak
pernah mengeluhkan masalah akademiknya. Pasien sempat bercerita
kepada kakaknya jika dia dikirimkan gambar dan video oleh temannya
berupa gambar tengkorak dan mata satu, semenjak itu dia menjadi suka
lupa ingatannya
Menurut keluarganya pasien tidak pernah mempunyai penyakit
berat, riwayat kejang, ataupun trauma
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan persepsi dan pikiran
yang bermakna yang menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan
disability dalam kehidupan sosial pasien. Sehingga dapat disimpulkan
pasien mengalami gangguan jiwa.
Aksis I
Berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, pasien tidak pernah
menderita penyakit yang secara fisiologis mengganggu fungsi otak dan
juga tidak ditemukan adanya riwayat penggunaan zat psikoaktif, maupun
riwayat merokok. Tidak pernah trauma kepala, demam tinggi atau kejang
sebelumnya. Hal ini dapat menjadi dasar untuk menyingkirkan diagnosis
gangguan mental organik dan penggunaan zat psikoaktif.
Berdasarkan anamnesis didapatkan pada pasien gejala utama afek
depresif, hilangnya minat dan kegembiraan, dan menurunnya aktifitas
disertai gejala-gejala berupa halusinasi visual dan auditorik, waham kejar,
waham keagamaan, dan waham nihilistik, juga gejala negatif. Gejalagejala tersebut berlangsung selama kurun waktu 3 bulan terakhir. Menurut
PPDGJ III, gejala-gejala tersebut telah memenuhi kriteria diagnosis
episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3).
Aksis II
Di nilai dari prilaku pasien berdasarkan alloanamnesis kepribadian
campuran
Aksis III
Tidak ditemukan kelainan
Aksis IV
Tekanan dari lingkungan pendidikan dan pergaulan.
Pasien sulit untuk makan, minum obat dan susah untuk mandi
Aksis V
Penilaian kemampuan penyesuaian menggunakan skala Global
Assement Of Functioning (GAF) menurut PPDGJ III, didapatkan GAF
tertinggi dalam 6 bulan terakhir 80-71 dimana gejala hanya sementara dan
dapat diatasi. Nilai GAF saat masuk ke bangsal amino 20-11 bahaya
menciderai diri sendiri dan orang lain. Nilai GAF saat pemeriksaan
terakhir 50-41 gejala berat, disabilitas berat.
VIII.
Aksis II
: Kepribadian Campuran
Aksis III
Aksis IV
:
Adanya tekanan dari lingkungan pendidikan dan teman
pergaulannya.Pasien sulit untuk makan, minum obat dan
susah untuk mandi
Aksis V
:
GAF tertinggi dalam 6 bulan terakhir adalah 80-71 dimana
gejala hanya sementara dan dapat diatasi
GAF saat masuk RS (tanggal 27 Juni 2014) : 20-11 yaitu
pasien bahaya menciderai diri sendiri dan orang lain
GAF pasien saat ini (tanggal 7 Juli 2014): 50-41 yaitu
beberapa gejala masih berat dan menetap, disability berat
dalam fungsi.
IX.
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding
X.
DAFTAR MASALAH
A.
Organobiologik
Adanya faktor genetik dari keluarga yang mempunyai keluhan yang
sama dengan pasien.
B.
Psikologis
Mood
: Hipotim
Afek
: Depresi
Gangguan Persepsi
Proses pikir
: Blocking
Isi pikir
C.
RTA
: Terganggu
Tilikan
: derajat 2
tekanan
dari
lingkungan
pendidikan
dan
teman
PROGNOSIS
Ad Vitam
: ad bonam
Ad Sanationam
: dubia ad bonam
Ad Fungsionam
: dubia ad bonam
XII.
RENCANA TERAPI
A.
Psikofarmaka
Risperidon 2 x 1 mg
Amitriptilin 3 x 25mg
B.
Psikoterapi
1. Kepada pasien :
Psikoterapi suportif : berempati dan memberikan perhatian pada
pasien, menerima pasien tanpa menghakimi, mensuport usaha
adaptif pasien, menghormati pasien sebagai manusia seutuhnya dan
menunjukkan ketertarikan pada aktivitas keseharian pasien.
2. Kepada keluarga:
Psikoedukasi mengenai penyakit pasien dengan memberikan
penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif dan edukatif
mengenai penyebab penyakit pasien,
gejala-gejalanya, faktor-
DISKUSI
Pada pasien ini ditemukan gejala utama afek depresif, hilangnya
minat dan kegembiraan, dan menurunnya aktifitas disertai gejala-gejala
berupa halusinasi visual dan auditorik, waham kejar, waham keagamaan,
dan waham nihilistik, juga Gejala negatif. Gejala-gejala tersebut
berlangsung selama kurun waktu 1 bulan terakhir. Menurut PPDGJ III,
gejala-gejala tersebut telah memenuhi kriteria diagnosis episode depresif
berat dengan gejala psikotik (F32.3).
hambatan
terhadap
reseptor
serotonin
dan dopamine.