Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah lapisan tipis pada permukaan kulit.Pembentukan tanah dari
bongkahan bumi mulai dari proses-proses pemecahan atau penghancuran
dimana bahan induk berkeping-keping secara halus.
Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup.
Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk
(regolit) menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran
bahan
organik
yaitu
sisa-sisa
tumbuhan
yang
dilapuk
oleh
warnanya.Dalam
menentukan
warna
cahaya
dapat
juga
permeabilitas,
keras
dan
kemudahan,
kesuburan
dan
+
ion hidrogen( h ) di dalam tanah semkin masam tanah tersebut.
Koloid tanah adalah bahan mineral dan bahan organik tanah yang
sangat halusSehingga membenuk permukaan yang tinggi persatuan berat
.koloid tanah merupakan bagian tanah yang sangat aktif dalam reaksi
reaksi fsikokimia di dalam tanah. Kejenuhan basa , menunjukan
perbandingan antara jumlah kation kation basa dengan jumlah semua
kation yang terdapat dalam kompleks jerapan tanah
Bahan induk tidak mempunyai pengaruh besar terhadap kesuburan
dan kandungan mineral tanah.Laju pembentukan dari bahan induk yang
berasal dari batuan beku bervariasi kecepatannya. Hal-hal ini dipengaruhi
oleh jenis-jenis magma asal pembentukan ukuran dari kristal mineral dan
isi kandungan mineral (Bahan ajar dosen, 2012).
Iklim
sangat
berpengaruh
terhadap
proses
pembentukan
peningkatan
laju
reaksi
kimiawi
menjadi
2x
lipat.
dan
pembentukan
humus.Fauna
adalah
konsumen
dan
III.
3.1 Letak Administratif
Letak
119292,4BT.
astronomi
lokasi
pengamatan
yaitu:
5749,3LS
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
3.2.
Iklim
Topografi
3.4.
Vegetasi
Dalam
pengelompokannya,
vegetasi
yang
ada
di
daerah
sebagai
lahan
pembudidayaan
tanaman
pangan
dan
IV. METODOLOGI
4.1. Tempat dan Waktu
matahari.
Untuk mengetahui kedalaman lapisan, menggoreskan cutter secara
vertikal.
5. Membasahi tangan dan mengambil tanah kemudian melakukan
pengamatan dengan metode feeling untuk mengetahui teksturnya.
6. Mengambil sedikit tanah kemudian mengamatinya, struktur bagaimana
yang mendominasinya. Ini dilakukan untuk mengetahui struktur tanah.
V. PENUTUP
5.1 Hasil
I
0-23 cm
Nyata
Berombak
Lempung
II
23-110 cm
Berangsur
Rata
Liat berdebu
III
110-145 cm
Baur
Rata
Liat
Struktur
berpasir
Glanular
Halus
Sangat
Konsistensi
Kering teguh
Lembab
halus
Lembab
Karatan
lepas
-
lembur
-
5.2 Pembahasan
Tekstur tanah dapat ditentukan di lapangan dengan memijit tanah dengan
jari dalam keadaan basah.Seperti tanah pada lapisan I lempung berpasir,
lapisan II bertekstur liat liat berdebu .Teksturnya berbeda disebabkan
karena faktor feeling (perasaan) seperti lempung berpasir bercirikan
terasa sedikit kasar, melekat dan dapat dibentuk bola, mudah digulung,
liat berdebu bercirikan rasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dan
dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung, sedangkan liat bercirikan rasa
berat, halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, mudah
digulung. Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim, dkk (1986) yang
menyatakan tanah liat tanah berliat akan menyimpan lebih banyak air dan
mineral karena tanah liat sukar ditembus oleh air dan suka mengikat
mineral.Lapisan III yang terasa agak halus, sangat lekat dan mudah
digulung, ini berarti dapat disimpulkan bahwa jenis teksturnya adalah liat
berdebu.
Gumpalan struktur tanah dapat terjadi karena butir-butir pasir, debu
dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat tertentu, dan memiliki
bentuk, ukuran dan kemantapan yang berbeda-beda. Dalam pengamatan
profil yang dilakukan lapisan I dan III berstruktur glanular sedangkan
lapisan II berstruktur halus. Oleh karena bentuk struktur tersebut dapat
kita jumpai pada daerah beriklim basah. Hal ini didukung oleh pendapat
Hardjowigeno (2003) bahwa lokasi tanah berada pada daerah iklim basah
memiliki struktur yang berbeda.
Batas lapisannya dapat terlihat dengan jelas, dalam artian dapat
diamati secara visual perbedaan warna lapisan satu denga nlapisan
berikutnya.Hasil pengamatan dengan kasat mata menunjukkan bahwa
batasan lapisan pada lapisan Inyata, lapisan II berangsur, dan lapisan III
baur.
Lapisan I dan lapisan II batasan lapisan keduanya sama begitu
juga pada lapisan II dan lapisan III yang menunjukkan bataslapisan yang
sama yang disebabkan karena adanya pencucian pada lapisan
hasil
pengamatan
yang
dilakukan,
diperoleh
6.2 Saran
Sebaiknya buat para Praktikum untuk menyiapkan alat yang akan
digunakan
secara
perkelompok dan
saling
bekerja
sama
dalam
penggalian profil tanah serta datang tepat waktu agar dapat melakukan
pengamatan dihari yang sama pada saat penggalian profil tanah
Buat Asisten untuk dapat membimbing kelompok yang ia tangani
dengan lebih baik untuk kedepannya terutama masalah sifat fisik dan
kimia Tanah
DAFTAR PUSTAKA
Hakim dkk, 1986. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Erlangga. Jakarta.
Hardjowigeno. 1985. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo.
Hardjowigeno, S. 1992. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika
Pressindo. Jakarta.
Hardjowigeno, H. S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta
Hanafiah, K.A, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Laporan Praktikum
PROFIL TANAH
ISWAL FAJAR
G111 13 332
Kelompok 14
Asisten :MUH.
SULTAN
JURUSAN
FAKULTAS
ILMU TANAH
PERTANIAN
ISMAIL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013