Tugas Negara Hukum Dan Demokrasi
Tugas Negara Hukum Dan Demokrasi
Perbandingan Konsep
Negara Hukum John
Locke dan Thomas
Hobbes
NEGARA HUKUM & DEMOKRASI
Dosen: Emilda Firdaus, S.H., M.H.
MUHAMMAD IZZUL ISLAMI
Dari sudut pandang hukum, persoalan negara tampak sebagai persoalan tata
hukum nasional (Buku Teori Umum Hukum dan Negara Hans Kelsen)
Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang sangat kaya akan
sumber daya alam nya. Selain sumber daya alamnya, Indonesia juga kaya
akan potensi sumber daya manusianya. Serta
permasalahan
apabila
tidak
adanya
kepemimpinan
serta
hari
ini
membutuhkan
formula
atau
suatu
contoh
sistem
Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep negara hukum menurut Jhon Locke dan Thomas
Hobbes?
2. Apakah persamaan yang terdapat di antara konsep Jhon Locke dan
Thomas Hobbes?
3. Apa konsep yang telah dipakai
Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep negara hukum menurut Jhon Locke dan
Thomas Hobbes.
2. Untuk mengetahui persamaan yang terdapat di antara konsep Jhon
Locke dan Thomas Hobbes.
3. Untuk mengetahui konsep yang telah dipakai
oleh Negara
Pembahasan
Thomas Hobbes dan John Locke merupakan pemikir yang ada pada
abad pencerahan. Sebenarnya, ada satu tokoh lagi yang termasuk dalam
pemikir abad pencerahan ini yaitu Jean Jacques Rousseau. Namun, pada
tulisan ini hanya akan dijelaskan tentang perbandingan pemikiran dari
Thomas
Hobbes
dan
John
Locke.
Mereka
adalah
pemikir
yang
itu,
John
1632
28
Oktober
terkenal
dari
Inggris,
Locke
turut
mempengaruhi
8.
alamiah
merupakan
keadaan
sosial
yang
buruk,
prinsip
dari
pertengkaran
yaitu
persaingan,
kehilangan
Kontrak Sosial
Terdapat dua prinsip yang menjadi landasan teori perjanjian
masyarakat atau terciptanya kontrak sosial dari Thomas Hobbes. Pertama,
setiap orang harus berusaha menciptakan kedamaian, bila ingin hidup
damai.
Kedua,
menyerahkan
bahwa
haknya
setiap
menjadi
manusia
hak
atas
bersama
kemauan
dalam
bersama
bentuk
suatu
Hal ini yang dipahami oleh Hobbes bahwa perjanjian sosial sendiri
hanya ada satu, yakni pactum subjectionis atau perjanjian pemerintahan
dengan cara segenap individu berjanji menyerahkan semua hak-hak
kodrat mereka yang dimiliki ketika hidup dalam keadaan alamiah, kepada
seorang atau sekelompok orang yang ditunjuk untuk mengatur kehidupan
mereka
sebagaimana
mestinya.
Menurut
Hobbes,
yang
terikat
milik manusia dan hak lainnya yang tidak dapat dilepaskan, perjanjian ini
disebut Pactum Subjectionis.
Menurut Locke, setiap individu adalah hakim dari perbuatan dan
tindakannya sendiri. Sehingga, kontrak sosial hadir dalam negara sebagai
peringatan bahwasanya kekuasaan penguasa tidak pernah mutlak tetapi
selalu terbatas.
Namun, hak menurut John Locke adalah mendahului kontrak sosial.
Fungsi
utama
perjanjian
masyarakat
ialah
untuk
menjamin
dan
melindungi hak kodrat. Hak kodrat disebut juga Hak Asasi Manusia (HAM).
Ajaran Locke menghasilkan negara yang menghormati HAM yang diatur
UUD atau Konstitusi (Negara Konstitusional).
Hakikat Negara
Kekhawatiran Locke terhadap timbulnya konflik pada kehidupan
masyarakat, harus diciptakan sebuah jalan keluar yang juga menjamin
milik pribadi. Maka, masyarakat sepakat untuk mengadakan perjanjian
asal
yang
menjadi
awal
dari
lahirnya
negara
persemakmuran
(commonwealth).
Di
dalam
perjanjian
tersebut,
masyarakat
memberikan
dua
yang
mendirikannya.
Sehingga,
negara
hanya
dapat
membentuk
konstitusi
atau
Undang-Undang
Dasar
yang
dalam
sistem
ketatanegaraan
tersebut,
tetap
akan
ada
Teori kontrak sosial dari Hobbes dan Locke memiliki persamaan dan
perbedaan masing-masing. Pemikiran Hobbes dengan Leviathannya dapat
dilihat dalam kehidupan di Indonesia saat ini.
Pajak
merupakan
cerminan
dari
teori
kontrak
sosial
yang
dikemukakan oleh Hobbes. Karena dalam hal ini negara secara mutlak dan
berkuasa penuh dalam menentukan aturan tentang diwajibkannya pajak
bagi rakyat, maka disini terlihat kekuasaan negara dalam mengatur
kehidupan rakyat. Pemerintah membuat pajak untuk mengikat rakyatnya
supaya patuh dan tunduk melaksanakan pajak. Hobbes berpendapat
bahwa negara mempunyai kekuasaan absolut dan rakyat memberikan hak
sepenuhnya kepada negara. Rakyat tidak dapat menentukan pajak atau
bahkan menolaknya. Disini terlihat bahwa ada pemaksaan yang dilakukan
negara terhadap rakyatnya. Kekuasaan negara Hobbes hanya berdasarkan
pada perasaan takut para warga negaranya, ini sama dengan pajak, jika
ada warga negara yang tidak membayar pajak maka akan dikenakan
sanksi dan mau tidak mau rakyat harus membayar.
Namun, pajak juga memberikan sisi baik untuk rakyat. Pajak
merupakan bentuk untuk menyejahterakan rakyat. seperti pembangunan
infrastruktur,
pendidikan,
dan
sumber
utama
pemerintah
untuk
Kesimpulan
Teori konrak sosial lahir untuk memberikan kesempatan pada
masyarakat sebagai tokoh utama dalam dibentuknya sebuah negara.
Sehingga masyarakat dapat turut serta mengontrol kinerja pemerintahan
sebuah negara demi tercapainya kesejahteraan masayarakat di negara
tersebut. Tidak hanya itu, teori kontrak sosial juga akan melahirkan
keteraturan sosial dalam sebuah negara. Pemikiran Hobbes mengenai
kontrak sosial dapat dikatakan bahwa ia cenderung lebih tertutup akan
perkembangan dunia atau dapat dikatakan sebagai konservatis. Hal ini
disebabkan karena gagasan mengenai konsep negara absolut yang
dikemukakannya dimana ia menurutnya penguasa memiliki otoritas
mutlak dan tidak terikat pada kontrak sosial. Sementara itu, teori kontrak
sosial Locke dapat dikatakan lebih dinamis karena kontrak sosial Locke
memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengontrol kinerja
penguasa. Sehingga penguasa tidak dapat bertindak sewenang wenang
karena kekuasaan dalam kontrak sosial Locke tidak bersifat mutlak.
Daftar Pustaka
Azhary. 1979. Sejarah Tipe Pokok Negara, Jakarta:Permata Publishing Company.
C.S.T, Kansil. 2011. Pengantar Ilmu Hukum Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
Kelsen, Hans. Teori Umum Hukum dan Negara
Suhelmi, Ahmad. 2001. Pemikiran Politik Barat, Jakarta:Gramdeia Pustaka Utama