1.2 Tujuan
Baterai
pada
gardu
induk
mempunyai peranan yang sangat
penting karena digunakan untuk
menjaga agar peralatan seperti rele,
motor penggerak PMS maupun PMT
bergerak serta peralatan komunikasi
tetap berfungsi, maka baterai harus bisa
mensuplai daya ke peralatan tersebut
meski dalam keadaan tanpa charger
maupun dalam keadaan blackout.
II.
Tinjauan Umum
2.1 Gambaran Umum Gardu Induk
150 KV Temanggung
Gardu
Induk
150
kV
Temanggung merupakan gardu induk
pasangan luar atau gardu induk
konvensional, dan termasuk wilayah
kerja APP Salatiga sedangkan untuk
APP Salatiga merupakan bagian dari
daerah kerja PT PLN (Persero) P3B JB
dan gardu induk 150 kV Temanggung
mulai beroperasi pada tanggal 5 Mei
2002.
Gardu induk 150 kV Temanggung
merupakan kelanjutan transmisi dari
pembangkit, saluran bertegangan 150
kV diturunkan oleh trafo penurun
tegangan menjadi 20 kV untuk
disalurkan ke konsumen.
Gardu Induk 150 kV Temanggung
memiliki 1 buah trafo, yaitu trafo I.
Trafo I di distribusikan melalui
III.
Baterai
3.1 Pengertian
Baterai atau akumulator adalah
sebuah sel listrik dimana didalamnya
berlangsung proses elektrokimia yang
reversibel (dapat berbalikan) dengan
efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud
dengan proses elektrokimia reversibel,
adalah di dalam baterai dapat
berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi
tenaga
listrik
(proses
pengosongan), dan sebaliknya dari
tenaga listrik menjadi tenaga kimia,
pengisian
kembali
dengan
cara
regenerasi dari elektroda-elektroda yang
dipakai, yaitu dengan melewatkan arus
listrik dalam arah (polaritas) yang
berlawanan didalam sel.
Jenis sel baterai ini disebut juga
Storage Battery, adalah suatu baterai
yang dapat digunakan berulang kali
pada keadaan sumber listrik arus bolak
balik (AC) terganggu.
1. Prinsip Kerja Baterai
Prinsip kerja baterai yang utama terbagi
atas dua hal yaitu:
a. proses pengosongan pada sel
berlangsung menurut skema Gambar
3.1a. Bila sel dihubungkan dengan
beban maka, elektron mengalir dari
anoda melalui beban ke katoda,
kemudian ion-ion negatif mengalir
ke anoda dan ion-ion positif mengalir
ke katoda.
b. pada proses pengisian menurut
skema Gambar 3.1b dibawah ini
adalah bila sel dihubungkan dengan
power supply maka elektroda positif
a
b
Gambar 3.1 Proses Pengosongan dan
Pengisian baterai
2. Prosen pengosongan dan pengisian
baterai
Reaksi
pengosongan
dan
pengisian baterai adalah sebagai
berikut:
a. Proses pengosongan
Bila baterai dibebani, maka tiap
ion negatif sulfat. (SO4-) akan bereaksi
dengan plat timah murni (Pb) sebagai
katoda menjadi timah sulfat (Pb SO4)
sambil melepaskan dua elektron.
Sedangkan sepasang ion hidrogen (2H+)
akan beraksi dengan plat timah
peroksida (PbO2) sebagai anoda menjadi
timah sulfat (PbSO4) sambil mengambil
dua elektron dan bersenyawa dengan
satu atom oksigen untuk membentuk air
4
nilai
(m p)
kandungan K2CO3
dalam gram/liter
nilai
(m p)
kandungan K2CO3
dalam gram/liter
0.1
2.764
2.6
71.864
0.2
5.528
2.7
74.628
0.3
8.292
2.8
77.392
11.30
43.93
108.21
30.66
25.09
208.09
0.4
11.056
2.9
80.156
12.00
43.90
108.08
30.87
25.11
232.03
0.5
13.82
82.92
0.6
16.584
3.1
85.684
0.7
19.348
3.2
88.448
0.8
22.112
3.3
91.212
0.9
24.876
3.4
93.976
27.64
3.5
96.74
1.1
30.404
3.6
99.504
1.2
33.168
3.7
102.268
1.3
35.932
3.8
105.032
1.4
38.696
3.9
107.796
1.5
41.46
110.56
1.6
44.224
4.1
113.324
1.7
46.988
4.2
116.088
1.8
49.752
4.3
118.852
1.9
52.516
4.4
121.616
55.28
4.5
124.38
2.1
58.004
4.6
127.114
2.2
60.808
4.7
129.908
2.3
63.572
4.8
132.672
2.4
66.336
4.9
135.436
2.5
69.1
138.2
Arus
Baterai (V)
IV.
Analisis
4.1 Data Pengosongan Baterai
Pada pengujian pengosongan
baterai dilakukan pengukuran terhadap
arus, tegangan, dan total Ah baterai.
Hasil pengukuran pengosongan baterai
110V DC dapat dilihat pada tabel 4.1
Merek
: HOPPECKE
Tipe
: FNC 308 L
Jumlah Sel
: 86 Sel
Kapasitas
: 266 Ah
Tabel 4.1 pengosongan baterai 110V
DC
Baterai
Temperatur
Temperatur
(V)
Baterai
Ruang
Ah
44.00
111.03
30.01
25.01
0.05
7.30
44.01
110.54
30.12
25.03
26.01
8.00
44.08
110.08
30.17
25.03
53.23
8.30
44.00
109.98
30.23
25.03
74.34
9.00
44.00
109.87
30.24
25.02
102.87
Jam
Arus
7.00
Total
9.30
44.00
109.56
30.30
25.01
126.43
10.00
44.08
109.32
30.36
25.05
152.21
10.30
43.98
108.73
30.45
25.09
178.89
Ah efisiensi :
Arus
12.3
22.1
0
13.0
4
22.0
0
0
13.3
0
14.0
0
14.3
0
15.0
0
15.3
0
16.0
0
16.3
0
17.0
0
Batera
Rectifie
r
i (V)
(V)
Suhu
Suhu
Total
Baterai
Ruang
Ah
108.01
116.02
30.78
25.14
0.09
108.56
116.02
30.78
25.13
27.12
22.3
4
108.97
116.02
30.80
25.13
54.43
22.0
5
109.13
116.02
30.81
25.11
75.41
21.9
8
109.76
116.02
30.82
25.12
21.9
9
109.92
116.02
30.84
25.10
22.0
0
110.23
116.02
30.86
25.09
22.0
3
110.74
116.02
30.86
25.07
22.1
2
111.26
116.02
30.88
25.07
22.1
4
111.99
116.02
30.89
25.05
Ah efisiensi =
x 100 %
Ah efisiensi =
Ah pengosongan (total)
Ah pengisian(total )
1.154,15
1.168,49
103.6
7
122.1
Watt efisiensi :
Watt
3
156.7
1
179.8
efisiensi
7
239.6
Watt efisiensi =
Rectifier (V)
Arus
102.45
116.84
x Ah
efisiensi
Watt efisiensi = 0.8768 x 0.9877
Watt efisiensi = 0.86 x 100 % = 86.6 %
V.
Kesimpulan
Baterai yang terpasang pada GI
150 kV Temanggung mempunyai 2
(dua) spesifikasi output tegangan yang
berbeda, yaitu dengan output tegangan
sebesar 110 Volt DC dan 48 Volt
DC.baterai dengan output 110 Volt DC
digunakan untuk menjalankan motormotor penggerak PMT, PMS dan untuk
penerangan saat keadaan darurat.
Baterai output 48 Volt DC digunakan
untuk mencatu tenaga untuk sistem
komunikasi
PLC
dan
SCADA.
Pengisian baterai dilakukan bersamaan
dengan mencatu beban yang dipasang
secara paralel, sehingga tegangan tetap
dalam keadaan konstan.
Berat jenis elektrolit sangat
mempengaruhi kapasitas dan usia
pemakaian dari baterai, oleh karena itu
harus dijaga sesuai spesifikasi yang
diberikan,
yaitu
sebesar
1,215
gram/liter. Dari hasil pengukuran
Total Ah
3
209.4
Baterai (V)
x 100 %
kandungan
potassium
karbonat
(K2CO3), dapat diketahui kadar K2CO3,
apabila kadar potassium karbonat
sebagai berikut:
a. kadar K2CO3 100 Gr/liter maka
rekondisi elektrolit baterai perlu
dilakukan,
b. kadar K2CO3 100 Gr/liter maka
penggantian baterai perlu dilakukan.
Daftar Pustaka
Rashid, Muhammad. 1999. Elektronika
Daya Edisi Bahasa Indonesia Jilid
I. Jakarta. Prenhallindo.
Zuhal, 1988. Dasar Teknik Tenaga
Listrik dan Elektronika Daya.
Jakarta. Gramedia.
Tobing, Bonggas L. 2003. Peralatan
Tegangan
Tinggi.
Jakarta
Gramedia.
Ramdhani, Mohamad. 2008. Rangkaian
Listrik. Jakarta. Erlangga.
HOPPECKE, 2000. Handbook for
HOPPECKE Batteries type FNC
308 L. Germany
HOPPECKE, 2000. Handbook for
Vented
Nickel
Cadmium
Batteries. Germany.
Biodata Penulis
Irwan Budi Rahmanto,
lahir di Magelang, 10
Oktober 1994. Telah
menempuh pendidikan
dasar di SD Negeri
Rejosari 1 Bandongan,
melanjutkan ke SMP
Negeri 1 Bandongan, dan pendidikan
tingkat atas di SMK Yudya Karya
Magelang. Sekarang sedang menempuh
pendidikan S1 di Jurusan Teknik
Elektro Fakutas Teknik Universitas
Tidar, konsentrasi Sistem Isyarat
Elektronik.