KIMIA
PROSES PEMBUATAN SABUN PADAT
KELOMPOK
ALFIYANTI
21030113120071
ADISTY KURNIA
21030113120072
BELLA ANGGITA
21030113120074
Dari reaksi tersebut, lebih dari 99,5% minyak berhasil disaponifikasi. Selanjutnya
hasil reaksi dipompakan ke dalam unit separator yang bekerja berdasarkan prinsip perbedaan
densitas. Di dalam separator akan terbentuk dua lapisan yaitu lapisan sabun pada bagian atas,
sedangkan bagian bawahnya adalah lapisan recycle. Lapisan recycle sendiri terdiri dari
beberapa komponen, antara lain gliserin, sisa alkali, sodium clorida, air, serta impuritaas yang
secara keseluruhan memiliki densitas yang lebih besar jika dibandingkan dengn sabun,
sehingga berada di lapisan bawah dalam separator.
Proses selanjutnya adalah penambahan zat aditif serta pengeringan sabun di dalam
unit pengerigan (dryer). Zat aditif yang ditambahkan adalah gliserol, EDTA, dan gliserin.
Gliserol berfungsi untuk melembabkan dan melembutkan kulit. EDTA berfugsi sebagai
surfaktan pada sabun sehingga dapat mengangkat kotoran yang ada pada kulit. Sedangkan
gliserin berfungsi untuk pelembab pada sabun. Ketiga zat aditif ini dicampurkan di dalam
tangki pencampuran yang dilengkapi dengan jaket untuk menjaga suhu tangki agar sabun
tetap dalam keadaan cair. Jumlah penambahan zat aditif ini disesuaikan dengan spesifikasi
mutu yang diinginkan.
Tahap yang berikutnya adalah pengeringan sabun. dimana kadar air pada sabun yng
awalnya 30%-35% menjadi 8%-18%. Unit pengeringan yang digunakan adalah vacum spray
chamber. Setelah dikeringkan, sabun dicetak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan,
dengan menggunakan stamper. Setelah itu sabun masuk dalam unit packaging. Sabun padat
siap untuk dipasarkan kepada konsumen.