Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PEWARNA SINTETIK

RHODAMIN B DALAM BERBAGAI


MAKANAN OLAHAN
Dengan Metode Kromatografi (HPLC)

Annisa Mercury
Deya Apriliana
Dina Sofia
Indah Desnita S.
Lia Krisdayanti
Riska Harfiani J.
Rina Adilla Akmalia
Wulan Maulida

Pendahuluan
Pewarna makanan sintesis digunakan untuk
menghindari hilangnya warna asli dari
makanan, serta untuk membuat produk terlihat
lebih menarik.
Pewarna makanan sintetis dianggap unggul
dibandingkan pewarna makanan alami dalam
hal pilihan warna, keseragaman, dan dalam
penerapannya dalam berbagai makanan olahan.

Pewarna
makanan
sintetik
seperti
pararosaniline (PA), auramine O (AO), dan
rhodamin B (RB) ilegal di beberapa negara
karena sifat toksisitasnya dan diduga bersifat
karsinogenik bagi manusia.
Dalam jurnal ini, digunakan teknik ekstraksi
sederhana dan cepat untuk mendeteksi kadar
pewarna sintetik makanan dengan metode
HPLC dan TLC.

Sampel dan Preparasi


Sampel

Dihaluskan sampel padat, dilarutkan dalam HCl : EtOH (1 : 2),


dihomogenkan

Ditambahkan etil asetat dan di agitation

disentrifugasi dan supernatan dimasukkan ke dalam corong pemisah

Ditambahkan NaOH dan NaCl jenuh, dikocok, dan dibuang latter layer nya

Ditambahkan heksana dan HCl dan digojog

Pewarna sintetik diekstraksi ke dalam latter layer dan dimasukkan ke dalam


labu ukur, di ad-kan.

Diambil 20 mL aliquot dibuat basa dengan range pH 10-12 dengan NaOH.

Reagen dan bahan kimia


Disiapkan aqueous mobile phase dengan
ultrapure Milli-Q water (Milli-Q, Milford, MA),
untuk mempersiapkan Amonium asetat, natrium
hidroksida, amonium format, natrium sulfat,
klorida asam, tetrahidrofuran (THF), etanol
(EtOH), asam asetat, 2-butanone, etil asetat,
heksana, RB (kemurnian 98,3%). Sebuah larutan
jenuh NaCl yang mengandung 0,1 M NaOH. 1,6
M larutan amonium format (pH 2,5).
Dibuat larutan standar rhodamine B (RB) dengan
konsentrasi 0,05, 0,1, 0,5, 1, dan 2 g/mL

Analisis dengan TLC


2 mL sampel yang diambil dari hasil analisis
HPLC, dimurnikan dengan gas nitrogen pada
suhu kamar, dan dipekatkan sampai 0,2 mL.
Dibuat spot pada dasar plat.
Pelarut yang digunakan 2-butanonmetanol5
w/w% Na2SO4 (1:1:1, v/v/v) (sistem pelarut A)
dan 2-butanonmetanol1.6 mol/L Ammonium
format (pH 2.5) (7:2:7, v/v/v) (Sistem pelarut
B).

Analisis HPLC
Sistem LC Hewlett Packard 1100 series
L-kolom (Octadecylsilane (ODS)
fase gerak terdiri dari 20 mmol / L
amonium asetat, dibawa ke pH 4,5
dengan penambahan asam asetat (fase
gerak A) dan asetonitril (fase gerak B)
Volume injeksi 20 lL
Apparatus dikontrol (dan data
dikumpulkan dan dianalisis) dengan
menggunakan perangkat lunak Agilent
Chemstation.

11/29/15

11/29/15

11/29/15

Analisis LC/MS
Menggunakan HPLCelectrospray ionizationMS (HPLCESI-MS)
Pemisahan secara kromatografi menggunakan
fase balik HPLC L-kolom ODS
Fase gerak terdiri dari 20 mmol / L amonium
asetat (pH 4,5) (fase gerak A) dan asetonitril
(fase gerak B)

Hasil
Metode analisis divalidasi dengan
menentukan linearitas, LOD, LOQ, Tes
Pemulihan, dan presisi. Kurva kalibrasi
linear RB pada 05-100 g/mL
LOD dan LOQ ditentukan dengan
menggunakan larutan standar. LOD
berdasarkan tiga kali rasio S/N adalah
0.0125 g/g untuk RB. LOQ berdasarkan
sepuluh kali rasio S/N adalah 0,025 g/g
untuk RB. Konfirmasi LOD berdasarkan
evaluasi visual dari spektrum PDA
diperkirakan 0,025 g/g.
11/29/15

11/29/15

Kesimpulan
1. Metode analis dalam jurnal ini merupakan metode yang
paling sederhana untuk menganalisis kadar pewarna
sintetik makanan (rhodamine b).
2. Digunakan metode HPLC, TLC dan LC / MS untuk
skrining/deteksi dan identifikasi pewarna sintetik dalam
makanan
3. Sampel ayam tandori mengandung rhodamin 91.3
1.1
Sampel gochujang mengandung rhodamin 93.6
0.9
Sampel saus sambal mengandung rhodamin 95.9
1.9
Sampel pasta kari mengandung rhodamin 92.8
1.7
Sampel bubuk susu mengandung rhodamin 99.0
3.6
Sampel bubuk udang mengandung rhodamin 95.2
2.9

Anda mungkin juga menyukai