Ekstrusi
:
perpindahan/pergeseran gigi dimana gigi keluar dari soketnya dan
terlihat memanjang (adel)
pergerakan gigi keluar dari lengkung normal rahang cenderung
terdorong keluar dari posisi normalnya terjadi akibat trauma (ika)
Replantasi
Proses menempatkan kembali gigi pada soketnya (donna)
Suatu tindakan pemasangan insersi dan fiksasi gigi ke dalam soket
akibat avulsi gigi yang mengalami trauma (mira)
Laserasi gingiva
Robeknya jaringan pada gingiva (dayu)
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
STEP 3
1. Pengertian dari fraktur dentoalveolar?
Kerusakan atau terputusnya kontinuitas pada tulang yang meliputi
avulsi,subluksasi,atau fraktur gigi yang berkaitan dengan tulang
alveolar
2. Klasifikasi fraktur dentoalveolar?
a. Mengenai jaringan keras gigi dan pulpa
- Enamel infraction : suatu fraktur yang tidak sempurna pada email
tanpa kehilangan struktur gigi horisontal/vertikal
- Fraktur email yang tidak kompleks : fraktur yang hanya mengenai
lapisan email saja
c. Menurut WHO:
Tipe 1 : menyangkut jaringan keras gigi dan pulpa
Tipe 2 : mengenai jaringan keras gigi, pulpa dan tulang alveolar
Tipe 3 : fraktur pada jaringan periodontal : luksasi, avulsi
Tipe 4 : mengenai jaringan lunak : abrasi , laserasi gingiva
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Etiologi avulsi?
Trauma
Kecelakaan lalu lintas
Olahraga
Kelainan Jaringan periodontal
Penyakit sistemik
Jatuh
Susu UHT / pasteurisasi/ susu yang cair yang kaya akan glukosa
karena berfungsi untuk mempertahankan fisiologis sel periodontal,
serta mudah ditemukan di pasaran, bisa berfungsi mengurangi
jumlah bakteri dan zat bakteriostatik yang bisa menonaktifkan
enzim fibroblas pada sel ligamen periodontal
Susu low fat , karena tekanan osmolalitas dapat mempertahankan
vitalitas sel ligamen periodontal pada temperatur ruang sampai 60
menit, pada temperatur lebih rendah dapat mengurangi
pembengkakan sel, meningkattkan viabilitas sel, dan perbaikan
penyembuhan sel
Susu rendah lemak dan glukosa tinggi, dalam keadaan dingin
d. Air
e. Saliva
f. Air kelapa
8. Syarat-syarat replantasi?
a. Gigi avulsi bukan karena penyakit periodontal
b. Kondisi gigi tidak terdapat karies yang luas serta kondisi akar gigi
baik
c. Pasien kondisi sistemik baik
d. Tulang alveolar tetap utuh
e. Ligamen periodontal baik
f. Lamanya gigi berada diluar mulut dipertimbangkan
g. Cara penyimpanan diperhatikan (dibersihkan dengan air
mengalir/saliva)
d. Replantasi intensional
Dilakukan setelah gigi tersebut lepas dari soketnya dengan
sengaja
Dengan perawatan saluran akar, sehingga perlu dicabut dulu
10.
Bagaimana prosedur/teknik replantasi gigi?
Untuk avulsi yang <30 menit :
a. Dillakukan perendaman pada media penyimpanan
b. Dilakukan anatesi
c. Dibersihkan soket dari jendalan darah
d. Dicobakan gigi dimasukkan ke dalam soket dengan
menggunakan penekanan dengan ibu jari dan telunjuk
e. Fiksasi menggunakan alat stabilisasi : splinting wire / resin
komposit
f. Dilakukan penambalan dengan resin komposit unruk stabilisasi
alatnya
g. Dilakukan pemeriksaan radiografis
h. Evaluasi
i. Diberi antibiotik dan antitetanus
j. Beri edukasi untuk menjaga kebersihan mulut
k. Diet lunak beberapa hari
l. Kontrol, splinting dibuka pada hari ke 7 karena apabila lebih bisa
ankilosis, minggu ke 3, ke 4, 3 bulan, dan 6 bulan
11.
Indikasi dan kontraindikasi replantasi gigi?
Indikasi :
- Tidak mempunyai penyakit periodontal
- Waktu tidak lebih dari 2 jam
- Tulang alveolar masih baik
Kontraindikasi:
- Tidak ada fraktur akar
- Gigi yang terlalu lama diluar soket
- Kondisi medis tidak mendukung (gangguan imun, dm)
- Pasien perokok, karena memiliki kuatlitas pembuh darah tunika
intima yang jelek sehingga mudah terjadi sumbatan, sehingga
penyembuhan luka dapat berlangsung lama
12.
Perawatan pasca replantasi?
a. Pasien dianjurkan mengkompres es selama 20-30 menit selama 4
jam pertama pasca replantasi
b. Pasien diet makanan lunak selama 2-3 minggu, bertahap dari
cair-lunak-biasa
c. Dokter meresepkan obat antibiotik, analgetik, antiinflamasi, obat
kumur clorheksidine
d. Pasien dianjurkan untuk menghindari gigitan pada daerah yang
di replantasi
e. Pasien menghindari berkumur terlalu keras selama 24 jam pasca
replantasi
15.
Perbedaan fraktur dentoalveolar dengan fraktur rahang? Dari
klinisnya dan gambar radiografi
Hanya ada pergerakan di gigi pada fraktur dentoalveolar, fraktur
rahang ada oedem facial
Tanda klinis fraktur rahang : edema, laserasi, deformitas daerah di
sekitar wajah, asimetris rahang, asimetris facial, maloklusi,
perdarahan disekitar nasal dan mata, radiografisnya terlihat
patahan/garis fraktur di rahangnya,
Diameter akar, intrusi ekstrusi tidak mempengaruhi jenis perawatan
Tanda klinis dentoalveolar : bengkak, kliking/krepitasi, laserasi,
adanya kegoyangan gigi, radiografisnya garis fraktur terlokalisasi
dari tulang alveolar-apeks akar, garis fraktur dapat terlihat tanpa
adanya pemisahan fragmen
Hanya melibatkan gigi dan processus alveolar