Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109
Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109
PERSIAPAN LAHAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Persiapan lahan merupakan pekerjaan membuka lahan dan
membersihkan dari vegetasi yang ada untuk diolah dan disiapkan untuk
penanaman. Pembukaan lahan areal yang dibuka berupa hutan primer,
hutan sekunder. Oleh karena itu berdasarkan kriteria hutan yang ada dan
intensitas pekerjaan yang harus dikerjakan maka dapat digolongkan hutan
berat, hutan sedang, dan hutan ringan.
Lahan atau tanah merupakan sumberdaya alam fisik yang
mempunyai peranan penting dalam segala kehidupan manusia, karena
lahan atau tanah diperlukan manusia untuk tempat tinggal dan hidup,
melakukan
kegiatan
pertanian,
peternakan,
perikanan,
kehutanan,
B. Tinjauan Pustaka
Pengolahan tanah merupakan kebudayaan yang tertua dalam pertanian
dan
tetap
diperlukan
dalam
pertanian
modern.
Mendefinisikan
akar atau fauna tauna, apabila pengolahantanah terlalu intensif maka struktur
tanah akan rusak (Arsyad 2010).
Pengolahan tanah didefinisikan sebagai setiap manipulasi mekanik
terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik
bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk
menyiapkan tempat persemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah
perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma.
Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur alami tanah yang baik
yang terbentuk karena penetrasi akar atau fauna, apabila pengolahan tanah
terlalu insentif maka struktur tanah akan rusak (Hakim 2007).
Pelaksanaan pengolahan tanah pada prinsipnya adalah tindakan
pembalikan, pemotongan, penghancuran, dan perataan tanah. Struktur tanah
yang
semula
padat
diubah
menjadi
gembur, sehingga
sesuai
bagi
d. Pupuk SP36
e. Pupuk KCl
3. Cara Kerja
1. Mengolah tanah dengan traktor dan cangkul, sehingga tanah menjadi
gembur
2. Membuat petakan yang diberi papan nama perlakuan tanaman
3. Menabur pupuk. Untuk tanaman jagung: pupuk kandang 4,8 kg,
pupuk urea 105 gr, SP36 24 gr, KCl 24 gr. Untuk tanaman kacang
tanah: pupuk kandang 0,6 kg, pupuk urea 15 gr, SP 36 30 gr, KCl 30 gr.
Pupuk urea pada jagung hanya digunakan setengahnya, dan
setangahnya lagi diberikan pada 5 MST.
4. Melakukan pengamatan terhadap jenis tanah, jenis hama dan jenis
gulma.
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Pengamatan Kondisi Tanah Sebelum Dan Sesudah
Pengolahan
No.
Pengamatan
Sebelum
pengolahan
1.
Jenis Tanah
Alfisol, tanah
agak keras
2.
3.
Struktur
Jenis Hama
4.
Jenis Gulma
Padat
Rayap, semut,
belalang,
laba-laba
Rumput Teki,
bayam
Sesudah
pengolahan
Alfisol, tanah
menjadi
gembur
Remah
-
Sumber : Logbook
2.
Pembahasan
Tanah adalah faktor produksi pertanian yang paling utama,
karena tanah merupakan media bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, dimana harus mampu menyediakan unsur-unsur baik makro
maupun mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur-unsur tersebut
dapat diperoleh secara alami maupun dengan penambahan pupuk.
b. Dengan kondisi fisik tanah yang baik, pengolahan tanah secara tidak
langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yaitu mempermudah
dan memperlancar proses fisiologis tanaman.
c. Pengolahan tanah sangat penting dalam proses perkembangan biji, yaitu
mempermudah
imbibisi
karena
perlokasi
air
yang
baik
dan
mempermudah perkecambahan.
d. Pengolahan tanah juga bertujuan untuk mematikan dan memusnahkan
organisme pengganggu tanaman.
e. Pengolahan
tanah
yang
meliputi
pemupukan
bertujuan
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, 2010. Pengawetan Tanah dan Air. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Baharudin. 2007. Teknik Budidaya Tanaman. bima. http://www.pustakadeptan.go.id. Diakses pada tanggal 18 April 2014.
Hakim, Sitorus dan Nuraidi. 2007. Analisis Keragaman Sifat-sifat Tanah dan
Implikasinya Terhadap Pengolahan Lahan Pertanian. Jurnal
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 5(2) : 5-12.
Harjadi. 2004. Aplication of Botany in Holticulture. Science Publisher Inc.
USA.
Riyadi dan Syakhril. 2010. Pengaruh Jarak Tanam Dan Pemangkasan Cabang
Terhadap Pertumbuhan Hasil Tanaman Waluh. Jurnal Budidaya
Pertanian, 6(2) : 13-19.
dan
pemasaran
sehingga
menjadi
Sapta
Usaha
Tani.
budidaya
tanaman
pangan
mulai
dari
pemilihan
dan
ia
merupakan inti dari kehidupan di alam semesta dan yang paling penting
adalah kegunaannya sebagai penyambung dari kehidupan tanaman. Untuk
itu sangat dibutuhkan benih-benih yang berkualitas. Berbicara mengenai
kualitas benih, istilah ini dapat ditafsirkan secara umum bahwa kualitas
benih harus mewakili penampilan kemampuan pada faktor-faktor seperti
kebenaran varietas, presentase perkecambahan, presentase biji rerumputan,
kekuatan tumbuh, bebas dari hama dan penyakit serta kontaminankontaminan lainnya.
2. Tujuan
Tujuan dari acara Pemilihan dan Perhitungan Kebutuhan Benih ini
adalah agar mahasiswa mampu melakukan pemilihan benih melalui uji
fisik, fisiologi, dan memutuskan banyak benih per satuan luas, sehingga
mampu menghitung kebutuhan benih.
B. Tinjauan Pustaka
Usaha produksi tanaman pertanian, benih merupakan unsur yang
sangat penting. Meskipun sarana produksi lainnya dipenuhi, produksi tinggi
akan diperoleh jika menggunakan benih bermutu tinggi. Mutu benih
mencakup mutu genetis, mutu fisis dan mutu fisiologis.Mutu genetis benih
ditentukan oleh tingkat kemurnian varietas, sedangkan mutu fisis oleh tingkat
kebersihan fisis, mutu fisiologis benih mencakup kemuduran benih, viabilitas
benih dan tingkat tahan simpan benih (Aryunis 2010).
Benih
merupakan
pembawa
karakter
genetik
tanaman
yang
11
input yang paling menentukan. Benih yang baik artinyabenih yang sehat,
bebas dari hama danpenyakit, sedangkan benih yang benarartinya benih yang
sesuai dengandeskripsi varietasnya. Pemilihan benihdan dimana petani
memproduksibenihnya (kondisi lahan dan riwayatlahan produksi) merupakan
kunciutama keberhasilan usahanya (Hasanah et.al 2004).
Dasarnya, varietas unggul merupakan varietas dengan respon tinggi,
yakni dikembangkan supaya respon terhadap dosis pupuk kimia tinggi. Jika
disebar pada lahan dengan kandungan unsur hara tinggi dan air yang
mencukupi serta pengendalian hama yang memadai, varietas unggul dan
hibrida memang bisa memberikan hasil penanaman yang tinggi. Bila hanya
menggunakan input luar dalam tingkat yang rendah, varietas lokal hasilnya
bisa melebihi varietas unggul (Donkers dan Hoebink 2007).
Mutu benih dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain genetik
benih, kualitas benih saat disimpan, suhu ruang simpan, kadar air benih ketika
disimpan dan kelembaban udara di sekitar tempat penyimpanan.Selain itu,
permeabilitasdan warna kulit juga mempengaruhi kualitas benih. Lokasi
produksi, varietas dan kadar air awal benih sebelum disimpan berpengaruh
pula terhadap daya kecambah dan daya tumbuh benih. Syarat-syarat benih
atau biji kacang tanah yang baik adalah berasal dari tanaman yang baru atau
varietas unggul, daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90%) dan sehat, kulit
benih mengkilap, tidak keriput dan cacat, murni atau tidak bercampur dengan
varietas lain, dan kadar air benih berkisar 9-12%(Prihatman 2009).
12
M=
13
II
III
238,1
238,3
242,3
242,2
256,6
250,6
204,3
248,6
245,2
250,8
242,5
245,7
242,5
245
242,8
244,6
245,4
247,16
246,9
244,1
245,88
14
II
III
403
396,8
398,9
428,3
410,9
435,5
412,23
344,8
393,7
398,9
435,6
382,7
375,4
398,5
380,8
395,9
390,6
420,2
405
402,7
387,01
b. Analisis Data
1) Jagung
Daya Kecambah
=
10
100% = 100%
10
Kecepatan kecambah
=
10
100% = 100 %
10
= 100 x
= 117,677 benih
15
2) Kacang Tanah
Daya Kecambah
=
6
100% = 60%
10
Kecepatan kecambah
=
3
100% = 30 %
10
= 60 x
=2299, 39 benih
2. Pembahasan
Benih yang baik adalah benih yang telahdinyatakan sebagai benih
yang berkualitas tinggi dari jenis tanaman unggul. Benih yang berkualitas
tinggi memiliki daya tumbuh lebih dari 90%, dengan ketentuhan memiliki
viabilitas atau dapat mempertahankan kelangsungan pertumbuhan menjadi
tanaman yang baik atau mampu berkecambah tumbuh dengan normal
merupakan tanaman yang menghasilkan yang sering disebut benih yang
sudah matang. Selain itu benih bermutu harus memiliki kemurnian yang
artinya terbebas dari kotoran, terbebas dari benih jenis tanaman lain,
terbebas dari biji herbal, hama dan penyakit.
Ciri-ciri benih yang baik adalah mempunyai warna mengkilap,
halus dan tidak keriput, serta tidak ada goresan/cacat.Biji yang tidak
memiliki
kriteria
tersebut,
maka
16
biji
tidak
layak
untuk
benih
untuk
keriput dan warnanya tidak jauh beda dengan yang lain. Uji kuantitatif
yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menghitung DK (Daya
Kecambah) dan KK (Kecepatan Kecambah) suatu biji. Daya kecambah
merupakan presentase benih yang berkecambah dari keseluruhan benih
17
18
19
Aryunis.
2010.
Pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
Persentase Kadar Air
Awal
dan
Wadah
Jurnal Tanah
Kemal.
2009.
Kacang
Tanah
(Arachis
hypogeae
L.).
20
21
budidaya
tanaman
sehingga
terampil
mengelola
tanaman
sejak
22
B. Tinjauan Pustaka
1. Jagung (Zea mays)
Jagung merupakan tanaman semusim determinat, dan satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus
merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk
pertumbuhan generatif. Tanaman jagung merupakan tanaman tingkat
tinggi dengan klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class
: Monocotyledoneae
Ordo
: Poales
Familia
: Poaceae
Genus
: Zea
Spesies
: Zea mays L. (Iriany et al. 2005).
Pengaturan jarak tanam pada suatu areal tanah pertanian
merupakan salah satu cara yang berpengaruh terhadap hasil yang akan
dicapai. Makin rapat jarak tanam menyebabkan lebih banyak tanaman
yang tidak berbuah. Jarak tanam juga mempengaruhi persaingan antar
tanaman dalam mendapatkan air dan unsur hara, sehingga akan
mempengaruhi hasil. Sinar matahari merupakan faktor penting untuk
keperluan pertumbuhan tanaman jagung. Sebaiknya tanaman jagung
mendapatkan sinar matahari yang langsung, karena bila tidak akan
mengurangi hasil. Makin banyak jumlah tanaman per satuan luas
menyebabkan persentase cahaya yang diterima oleh bagian tanaman yang
lebih rendah menjadi lebih sedikit, akibat adanya penghalang masuknya
cahaya oleh daun-daun di atasnya. Jumlah cahaya ini sangat dipengaruhi
oleh tingkat kerapatan dan berkurangnya cahaya pada tanaman jagung
mengakibatkan terbatasnya proses fotosintesis sehingga hasil per tanaman
menurun (Patola 2008).
Pemberian pupuk urea 400 kg/ha memberikan hasil lebih baik dan
dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, ini
nampak pada batang lebih besar, tongkol lebih panjang dan besar serta
23
jumlah biji per rumpun lebih banyak. Populasi satu tanaman tiap rumpun
diperoleh hasil lebih baik. Penambahan populasi tanaman (tiga tanaman)
tiap rumpun secara nyata menurunkan hasil jagung manis baik kualitas
maupun kuantitas. Penambahan pupuk urea pada populasi 2-3/rumpun
tidak meningkatkan jumlah biji/tongkol (Made 2010).
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah
(diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki
struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung,
dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan
tumbuh
di
bagian
puncak
tanaman,
berupa
karangan
bunga
keefisienan
penggunaan
pupuk
karena
tercapainya
24
kacangan. Di dalam bagian ujung akar itu hidup bergerombol bakteri yang
menguntungkan (Soeprapto 2003).
Kacang tanah termasuk tanaman yang berakar dangkal dan selalu
menghendaki tanah yang lembab. Sehingga keadaan air harus selalu dijaga
agar tetap lembab dan tidak kering. Namun demikian, kandungan air
dalam tanah yang terlalu jenuhpun tidak dikehendaki sebab kondisi
semacam ini justru akan merusak pertumbuhan akar. Akibatnya akar akan
menjadi busuk, lama kelamaan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati.
Untuk itu perlu adanya bedengan yang fungsinya untuk melancarkan
jalannya air sehingga kacang tanah terhindar dengan genangan air
(William 2000).
Kepadatan kacang tanah yang semakin tinggi menyebabkan
pertumbuhan generatif (jumlah bunga, jumlah polong, berat kering polong
hampa, dan berat kering polong penuh) kacang tanah makin banyak,
kecuali jumlah bunga dan berat kering polong hampa, sedangakan pada
faktor kepadatan teki menurunkan pertumbuhan generatif kacang tanah,
kecuali jumlah bunga dan berat kering polong hampa. Kepadatan kacang
tanah menurunkan teki (Wahyuningsih 2008).
Tanaman kacang tanah yang terserang GMV (Groundnut Mosaic
Virus) menunjukkan gejala klorotik pada bagian vena daun muda,
selanjutnya terlihat segala klorotik pada ujung daun dan sepanjang tepi
daun. Selain itu pada bagian tepi daun sering nampak bergelombang. Virus
yang terbawa pada permukaan biji dapat dimatikan dengan perawatan biji
dengan menggunakan bahan kimia. Tetapi bila terapat di dalam
endosperm/embrio seperti GMV, hanya dapat dihilangkan dengan
perlakuan air panas (Smith 2002).
Kacang tanah termasuk tanaman polong-polongan yang berbunga
sempurna dan menyerbuk sendiri. Setelah pembuahan, bunga langsung
layu membentuk ginofor dan membentuk polong didalam tanah.
Pembentukan polong terjadi sekitar 40 hari setelah masa tanam dan
pemasakan buah hingga siap panen berlangsung setelah tanaman berumur
90 hari (Suparman dan Abdurahman 2003).
25
Benih kacang tanah akan tumbuh 3-7 hari hst. Apabila dalam
waktu tersebut ada benih yang tidak tumbuh, haru segera disulam.Gulma
harus dibersihkan (disiangi). Penyiangan pertama biasanya dilakukan pada
waktu tanaman kacang tanah berumur 21 hst dan diulang saat berumur 3742 hst. Pada waktu penyiangan kedua, dilakukan pembumbunan, yaitu
tannah
digemburkan,
kemudian
tanaman.Pada
fase
awal
membutuhkan
pengairan
ditimbunkan
pertumbuhan,
yang
memadai,
di
tanaman
dekat
kacang
terutama
di
pangkal
tanah
musim
C. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum teknologi budidaya tanaman mengenai acara penanaman,
pemeliharaan dan panen dilaksanakan dalam waktu yang berbeda-beda dan
bertempat di laboratorium Fakultas Pertanian UNS, desa Sukosari,
Jumantono, Karanganyar.
Di mulai dengan penanaman yang dilaksanakan bebarengan dengan
acara persiapan lahan yaitu pada hari Sabtu tanggal 8 Maret 2014. Lalu
26
yang
digunakan
pada
praktikum
acara
penanaman,
3. Cara Kerja
a. Jagung
1) Penanaman
Luas petakan tiap kelompok 2 x 3 m
a) Membuat lubang tanam dengan tugalsedalam 5 cm dengan
jarak tanam= 40 cm x 50 cm (30 tanaman/petak)
Pupuk daun = P0 (kontrol)
P1: 14 hari setelah tanam
P2: 21 hari setelah tanam
P3: 28 hari setelah tanam
27
28
29
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah Maharani Sukarman dan Devi Rusmin 2004. Teknologi Produksi Benih
Jagung. Jurnal Perkembangan Teknologi TRO, 16(1) : 33-41. Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Jakarta.
Iriany R N M Yasin HG dan Andi T M 2005. Asal, Sejarah, Evolusi dan
Taksonomi Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia.
Bandung.
Made Usman 2010. Respons Berbagai Populasi Tanamna Jagung Manis (Zea
mays saccharata Sturt.) Terhadap Pemberian Pupuk Urea. J. Agroland
17(2): 138-143.
30
Patola 2008. Analisis Pengaruh Dosis Pupuk Urea Dan Jarak Tanam Terhadap
Produktivitas Jagung Hibrida P-21 (Zea mays L.) Jurnal Inovasi
Pertanian Vol. 7, No. 1, 2008 (51 - 65).
Rumana Rahmat 2000. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius
Setyati 2001. Agronomi. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Smith 2002. College Botany. University of
England.
Soeprapto 2003. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suparman dan Abdurahman 2003. Tehnik Pengujian Galur Kacang Tanah Toleran
Naungan di Bawah Tegakan Pohon Kelapa. Jurnal Tehnik Pertanian,
8(3) : 44-56
Wahyuningsih E 2008. Persaingan Teki Terhadap Produksi Tanaman Kacang,
Kedelai dan Kacang Hijau. http://blogs.unpad.ac.id. Diakses tanggal 18
April 2014.
William 2000. Pemeliharaan dan Pengaturan Jarak Tanam. Jurnal Tanah Tropika,
12 (1972):29-53.
31