Meningitis
DEFINISI
Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari meninges, lapisan yang tipis/encer
yangmengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung, disebabkan oleh bakteri,
virus,riketsia, atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut dan kronis. (Harsono., 2003).
Meningitis adalah infeksi yang menular. Sama seperti flu, pengantar virus meningitis berasal dari
cairan yang berasal dari tenggorokan atau hidung. Virus tersebut dapat berpindahmelalui udara
dan menularkan kepada orang lain yang menghirup udara tersebut. (Israr,2008).
A Etiologi
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan pasien dengan
meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak
atau sum-sum tulang belakang (erathenurse, 2007).
Penyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas : Penumococcus, Meningococcus,
Hemophilus influenza, Staphylococcus, E.coli, Salmonella. (Japardi, Iskandar., 2002).
C Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi bebrapa golongan yaitu :
1.Meningitis serosa
adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang jernih.Penyebab
terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lainnya lues, Virus,Toxoplasma
gondhii dan Ricketsia (Israr,2008).
2.Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak dan medula
spinalis.Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria
meningitis(meningokok),
Streptococus
haemolyticuss,
Staphylococcus
aureus,
4. Meningitis Kriptikokus
adalah meningitis yang disebabkan oleh jamur kriptokokus. Jamur ini bisa masuk ke tubuh kita
saat kita menghirup debu atau kotoran burung yang kering. Kriptokokus ini dapat
menginfeksikan kulit, paru, dan bagian tubuh lain. Meningitis Kriptokokus ini
paling sering t e r j a d i p a d a o r a n g d e n g a n C D 4 d i b a w a h 1 0 0 . D i a g n o s i s :
D a r a h a t a u c a i r a n s u m s u m t u l a n g belakang dapat dites untuk kriptokokus
dengan dua cara. Tes yang disebut CRAG mencari antigen (protein) yang dibuat
oleh kriptokokus. Tes biakan mencoba menumbuhkan jamur kriptokokus dari contoh
cairan. Tes CRAG cepat dilakukan dan dapat memberi hasi l pada hari yang sama. Tes biakan
membutuhkan waktu satu minggu atau lebih untuk menunjukkan hasil positif. Cairan
sumsum tulang belakang juga dapat dites secara cepat bila diwarnai dengan tinta India.
5. Viral meningitis
Termasuk penyakit ringan. Gejalanya mirip dengan sakit flu biasa, dan umumnya penderita dapat
sembuh sendiri. Frekuensi viral meningitis biasanya meningkat di musim panaskarena pada saat
itu orang lebih sering terpapar agen pengantar virus. Banyak virus yang bisamenyebabkan viral
meningitis. Antara lain virus herpes dan virus penyebab flu perut.
6. Bacterial meningitis
Disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit yang serius. Salah satu bakterinya
adalah meningococcal bacteria Gejalanya seperti timbul bercak kemerahan atau kecoklatanpada
kulit. Bercak ini akan berkembang menjadi memar yang mengurangi suplai darah ke organ-organ
lain dalam tubuh dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian.
D Komplikasi
1.Hidrosefalus obstruktif
2.MeningococcL Septicemia ( mengingocemia )
3.Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC,perdarahan adrenal bilateral)
4.SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone )
5.Efusi subdural
6.Kejang
7.Edema dan herniasi serebral
8.Cerebral palsy
9.Gangguan mental
10.Gangguan belajar
E PATOFISIOLOGI
Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari orofaring dan diikuti dengan
septikemia,yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas. Faktor
predisposisi mencakupinfeksi jalan nafas bagian atas, otitis media, mastoiditis, anemia sel sabit
dan hemoglobinopatislain, prosedur bedah saraf baru, trauma kepala dan pengaruh imunologis.
Saluran vena yangmelalui nasofaring posterior, telinga bagian tengah dan saluran mastoid
menuju otak dan dekatsaluran vena-vena meningen; semuanya ini penghubung yang menyokong
perkembangan bakteri. Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang
di dalammeningen dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan trombus dan penurunan
aliran darahserebral. Jaringan serebral mengalami gangguan metabolisme akibat eksudat
meningen,vaskulitis dan hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar sampai dasar otak dan
medulaspinalis. Radang juga menyebar ke dinding membran ventrikel serebral. Meningitis
bakteridihubungkan
dengan
perubahan
fisiologis
intrakranial,
yang
terdiri
dari
peningkatanpermeabilitas pada darah, daerah pertahanan otak (barier oak), edema serebral dan
peningkatanTIK. Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakteri sebelum terjadi
meningitis. Infeksiterbanyak dari pasien ini dengan kerusakan adrenal, kolaps sirkulasi dan
dihubungkan denganmeluasnya hemoragi (pada sindromWaterhouse-Friderichssen) sebagai
akibat terjadinyakerusakan endotel dan nekrosis pembuluh darah yang disebabkan oleh
meningokokus.
Meningitis meningococcus
Meningitis pyogenic akut merupakan suatu respon inflamasi terhadap infeksi bakteria
yangmengenai pria dan arakhnoid. Tiga organisme utama yang dapat menyebabkan
meningitispyogenic adalah Diplococcus pneumonia, Neisseria meningitis dan Haemophilus
influenzae.
Mekanisme
Kuman
secara
hematogen
sampai
ke
selaput
otak
misal
pada
penyakit
Meningeal Invasion
Mekanisme dari invasi bakteri kedalam ruang subaracnoid masih belum diketahui. Salahsatu
faktor yang berperan mungkin adalah jumlah/konsentrasi bakteri dalam darah. Virulensikuman
mungkin
merupakan
faktor
yang
penting
didalam
invasi
bakteri
kedalam
CNS.
untuk
dapat
survive
didalam
ruang
subarakhnoid
dan
intravaskuler,
tekanan
intrakranial
merupakan
akibat
dari
kombinasi
keadaan
udem
encephalitis,
bervariasi
dari
invasi
perivasculer
fokal
hingga
infiltrasi
Abnormalitas dari cerebral blood flow disebabkan oleh peninggian tekanan intra
kranial,hilangnya autoregulasi, vaskulitis dan trombosis dari arteri, vena dan sinus cerebri.
vaskulitisakut dan kadang-kadang deposit fibrin intraluminal pada vena-vena kecil meningael.
Bilaterdapat
encephalitis,
bervariasi
dari
invasi
perivasculer
fokal
hingga
infiltrasi
dkk (1973) merupakan deposit kompleks antigen antibodi. Adanya suatu DICharus
dipertimbangkan bila terdapat ekimosis atau hemorrhagic bullae yang besar.
Manifestasi
cardial
merupakan
manifestasi
klinis
yang
jarang
ditemukan
pada
Diagnosa
Diagnosa pasti dari meningitis meningococcus hanya dengan isolasi organisme dari
CSF.Diagnosa relatif dapat ditegakkan sebelum terdapat hasil isolasi pada pasien dengan nyeri
kepala,muntah, febris, kaku kuduk dan rush kulit petechial, terlebih bila terdapat epidemik
darimeningitis meningococcus atau adanya kontak dengan kasus meningococcus yang jelas.
Untuk menegakkan diagnose meningitis meningococcus, perlu dilakukan kultur dari lesi kulit,
sekretnafosaring, darah dan CSF. Pada beberapa kasus diagnosa dapat ditegakkan dengan
pemeriksaanapus dari sedimen CSF/gram stain.
Pemeriksaan Laboratorium
Untuk menentukan diagnosis meningitis dilakukan tes laboratorium. Tes ini memakai darahatau
cairan sumsum tulang belakang. Cairan sumsum tulang belakang diambil dengan prosesyang
disebut
pungsi lumbal ( lumbar puncture atau spinal tap).
Sebuah jarum ditusukkan padapertengahan tulang belakang, pas di atas pinggul. Jarum
menyedap contoh cairan sumsum tulangbelakang. Tekanan cairan sumsum tulang belakang juga
dapat diukur. Bila tekanan terlalu tinggi,sebagian cairan tersebut dapat disedot. Tes ini aman dan
biasanya tidak terlalu menyakitkan.Namun setelah pungsi lumbal beberapa orang mengalami
sakit kepala, yang dapat berlangsungbeberapa hari. Gambaran laboratorium dari infeksi
meningococcus adalah seperti umunya infeksi pyogenicberupa peningkatan jumlah leukosit
sebesar 10.000 sampai 30.000/mm3 dan eritrositsedimentation. Pada urine dapat ditemukan
albuminuria, casts dan sel darah merah. Padakebanyakan kasus, meningococcus dapat dikultur
dari nasofaring, dari darah ditemukan lebihdari 50% dari kasus pada stadium awal, serta dari lesi
kulit dan CSF. CSF kultur menjadi sterilpada 90-100% kasus yang diobati dengan antimikrobal
terapi yang apropiate, meskipun tidak terdapatperubahan yang signifikan dari gambaran CSF.
Pada pasien meningitis, pemeriksaanCSF ditemukan pleositosis dan purulen. Walaupun pada fase
awal dapat predominan lymphocytic, dlam waktu yang singkat menjadi granulocytic. Jumlah sel
bervariasidari 100 sampai40.000 sel/ul. Tekanan CSF meningkat biasanya antara 200 dan 500
mm H2O. protein sedikitmeningkat dan kadar glukosa rendah biasanya dibawah 20 md/dl.
Pemeriksaan gram stain dariCSF dan lesi petechial, menunjukkan diplococcus gram negatif.
Diagnosa pasti didapatkan darikultur CSF, cairan sendi, tenggorokan dan sputum. Kultur dapat
positif pada 90% kasus yangtidak diobati. Counter Immuno elektrophoresis (CIE) dapat
mendeteksi sirculatingmeningococcal antigen atau respon antibodi. Pada kasus dengan gambaran
CSF yang khas tapigram stain negatif, dapat dilakukan pemeriksaan latex aglutination test untuk
antigen bakteri.Sensitivitas dari test ini sekitar 50-100% dengan spesifisitas yang tinggi.
Bagaimanapun testyang negatif belum menyingkirkan diagnosa meningitis yang disebabkan oleh
meningococcus.Polymerase chain reaction dapat digunakanuntuk pemeriksaan DNA dari pasien
denganmeningitis meningococcus dengan sensitivitas dan spesifisitas.
Terapi
Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil kultur. Pada orang
dewasa,Benzyl penicillin G dengan dosis 1-2 juta unit diberikan secara intravena setiap 2 jam.
Padaanak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 juta unit/hari,anak dengan berat badan
kurangdari 10 kg diberikan 4 juta unit/hari.
Ampicillin dapat ditambahkan dengan dosis 300-400mg/KgBB/hari untuk dewasa dan 100-200
mg/KgBB/ untuk anak-anak. Untuk pasien yang alergiterhadap penicillin, dapat dibrikan sampai
5 hari bebas panas.
Cara pencegahan
Kebersihan menjadi kunci utama proses pencegahan terjangkit virus atau bakteri
penyebabmeningitis. Ajarilah anak-anak dan orang-orang sekitar untuk selalu cuci tangan,
terutamasebelum makan dan setelah dari kamar mandi. Usahakan pula untuk tidak berbagi
makanan,minuman atau alat makan, untuk membantu mencegah penyebaran virus. Selain itu
lengkapi jugaimunisasi si kecil, termasuk vaksin-vaksin seperti HiB, MMR, dan IPD.