Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS DESKRIPTIF INPUT-OUTPUT PROVINSI BENGKULU TAHUN 2000

1. STRUKTUR PENAWARAN DAN PERMINTAAN


Tabel 1
Struktur Permintaan dan Penawaran Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Bengkulu
Tahun 2000
(Juta Rupiah)
Sekto
r
1

2
3
4
5
6
7
8
9

Permintaa
n antara

Permintaan Akhir
Domestik Ekspor

637,369

906,962

803,098

27.15
93,080
32.62
160,905
18.38
25,519
64.80
76,858
18.31
297,891
31.49
167,801
21.65
217,280
57.83
39,683
4.36

38.64
3,699
1.30
491,727
56.17
13,865
35.20
342,799
81.69
372,355
39.36
607,243
78.35
158,431
42.17
870,762
95.64

34.21
188,566
66.08
222,855
25.45
0
0.00
0
0.00
275,677
29.14
0
0.00
0
0.00
0
0.00

Jumlah
Permint
aan
2,347,42
8
100.00
285,346
100.00
875,487
100.00
39,384
100.00
419,657
100.00
945,923
100.00
775,044
100.00
375,711
100.00
910,445
100.00

Impor

0
0
0
0
0
0
0
0

Output

Penawar
an

2,347,42
8
100.00
285,346
100.00
875,487
100.00
39,384
100.00
419,657
100.00
945,923
100.00
775,044
100.00
375,711
100.00
910,445
100.00

2,347,428
100.00
285,346
100.00
875,487
100.00
39,384
100.00
419,657
100.00
945,923
100.00
775,044
100.00
375,711
100.00
910,445
100.00

Pada table 1 dapat dilihat bahwa Sektor pertanian adalah sektor yang
memiliki jumlah permintaan terbesar yakni sebesar 2,347,428 juta. Permintaan
tersebut paling banyak dialokasikan untuk permintaan akhir domestic sebesar
38,64%. Sebesar 34,21% lainnya diekspor dan sisanya di gunakan untuk
permintaan antara.
Sektor dengan permintaan terbesar kedua adalah sektor perdagangan hotel
dan restaurant dengan jumalah permintaan sebesar 945.923. Sebesar 39,36% di
gunakan untuk permintaan akhir domestic, 31,49% untuk permintaan antara dan
sisanya di ekspor.
Dari 9 sektor diatas, sektor yang menyediakan permintaan antara paling
besar adalah sektor llistrik gas dan air bersih sebesar 64.80% dari total
permintaannya. Hal itu dapat terjadi karena sektor ini hampir digunakan sebagai
input antara dalam proses produksi sektor lain.

Sedangkan sektor yang menyediakan permintaan akhir paling besar adalah


sektor jasa-jasa sebesar 95.64%. Hal ini karena jasa-jasa yang disediakan lebih
banyak digunakan sebagai konsumsi akhir.
2. STRUKTUR OUTPUT

Output merupakan nilai produksi baik barang maupun jasa yang dihasilkan oleh sektor
sektor ekonomi disuatu negara atau daerah tertentu.Melalui penelaahan besarnya output yang
dihasilkan oleh masing masing sektor maka akan diketahui pula sektor mana saja yang mampu
memberikan sumbangan yang besar dalam membentuk output secara keseluruhan dinegara atau
daerah tersebut.Tabel dibawah menunjukkan sektor sektor ekonomi yang memiliki output
terbesar di Propinsi Bengkulu tahun 2005.Berdasarkan klasifikasi yang digunakan yaitu 9 sektor
dapat dilihat bahwa tiga sektor dengan sumbangan output terbesar.
Terlihat pada table 2 bahwa sektor pertama yaitu sektor pertanian,peternakan,kehutanan
dan perikanan dengan nilai output sebesar Rp

637,369 (juta rupiah) atau jika dibuat

presentasenya maka sektor ini menyumbang sekitar 37 % dari seluruh output yang dihasilkan di
propinsi Bengkulu. Sektor berikutnya yang menjadi salah satu kontribusi dengan ouput sebesar
17 % dari total ouput atau senilai Rp 297,891(juta rupiah) yaitu sektor perdagangan,hotel dan
restoran. Sektor terakhir yang sekaligus menjadi sektor terbesar ketiga dalam menyumbang nilai
output yang dominan dalam perekonomian propinsi Bengkulu yaitu sektor keuangan, real estat,
dan jasa perusahaan dengan nilai sebesar Rp 217,280 (juta rupiah) atau ika dipresentasekan
besarnya mencapain 13 % dari output. Adapun sektor dengan sumbangsih terkecil yaitu sektor
listrik , gas dan air bersih yakni sebesar Rp 25,519 (juta rupiah) atau hanya sekitar 1 % dari total
output propinsi Bengkulu pada tahun 2005.
Tabel 2
Struktur Output Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Bengkulu Tahun 2000 (Juta
Rupiah)

Distribusi
Sektor
Pertanian, peternakan, kehutanan,

Nilai

(%)

perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Listrik , gas dan air bersih
Konstruksi

637,369
93,080
160,905
25,519
76,858

37
5
9
1
4

Perdagangan, hotel, dan restoran


Pengangkutan dan komunikasi
Keuangan, real estat, dan jasa perusahaan
Jasa-jasa
Total

297,891
167,801
217,280
39,683
1,716,386

17
10
13
2
100

3. STRUKTUR NILAI TAMBAH BRUTO


Tabel 3 menunjukan nilai tambah dari Sembilan sektor di Provinsi Bengkulu
tahun 2000. Sektor Pertanian, perternakan, kehutanan, dan perikanan merupakan
sektor terbesar dalam penciptaan nilai tambah yaitu mencapai 1.859.507, atau
mempunyai kontribusi terhadap keseluruhan nilai tambah (PDRB) sekitar 41,10
persen. Berikutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran (sektor 6) yang
menciptakan nilai tambah sebesar 793.693, atau memberikan kontribusi sebesar
17,54 persen. Sektor jasa-jasa (sektor 9) memberikan sumbangan sebesar 643.731
atau 14,23 persen dari seluruh nilai tambah yang diciptakan di provinsi bengkulu.
Sementara sektor listrik, gas dan air bersih (sektor 4) adalah sektor yang paling
sedikit memberikan kontribusi terhadap nilai tambah yaitu sebesar 20.381 atau
hanya 0,45 persen.
Tabel 3
Nilai Tambah Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Bengkulu Tahun 2000 (Juta
Rupiah)
Kod
e

Sektor

1.

Pertanian, peternakan, kehutanan,


perikanan

2.

Pertambangan dan penggalian

3.

Industri pengolahan

4.

Listrik , gas dan air bersih

5.

Konstruksi

6.

Perdagangan, hotel, dan restoran

7.
8.

Pengangkutan dan komunikasi


Keuangan, real estat, dan jasa
perusahaan

9.

Jasa-jasa
Jumlah

Nilai

Distribusi

1,859,507

41.10%

151,233

3.34%

192,070

4.25%

20,381

0.45%

115,995

2.56%

793,693

17.54%

539,321

11.92%

208,213

4.60%

643,731

14.23%

4,524,145

100.00%

Tabel 4 Menyajikan jumlah nilai tambah menurut komponennya. Komponen


upah dan gaji yang diciptakan oleh kegiatan ekonomi di provinsi Bengkulu mencapai
1.591.679 atau 35,18 persen dari keseluruhan nilai tambah. Selanjutnya komponen

yang terbesar adalah surplus usaha yang mencapai porsi 55,79 persen. Sedangkan
komponen penyusutan dan pajak tak langsung masing masing hanya mencapai
porsi 6,57 dan 2,46 persen.
Tabel 4
Komposisi Nilai Tambah Bruto Menurut Komponenya di Provinsi Bengkulu Tahun
2000
(Juta Rupiah)
Kod
e

Sektor

201

Upah dan gaji

202

Surplus usaha

203

Penyusutan

204

Pajak tidak langsung

Nilai

Distribusi

1.591.6
79
2.523.9
69
297.08
9
111.40
8
4.524.1
45

Jumlah

35,18
55,79
6,57
2,46
100

4. STRUKTUR PERMINTAAN AKHIR


Tabel 5
Komposisi Permintaan Akhir Menurut Komponenya di Provinsi Bengkulu Tahun
2000
(Juta Rupiah)
Kod
e

Komposisi Permintaan Akhir

Nilai

301
302

Pengeluaran konsumsi rumah


tangga
Pengeluaran konsumsi pemerintah

303

Pembentukan modal tetap bruto

304
305

Perubahan Stock
Ekspor

309

Jumlah Permintaan Akhir

409

Impor

2,566,2
84
770,10
1
402,74
4
28,714
1,490,1
97
5,258,0
40
733,89
6
4,524,1

PDB

Distribus
i
terhadap
Perminta
an Akhir
48.81

Distribu
si
terhada
p PDB

14.65

17.02

7.66

8.90

0.55
28.34

0.63
32.94

56.72

100.00
13.96

16.22

86.04

100.00

44
Pada tabel 5 diketahui bahwa jumlah seluruh permintaan akhir Provinsi
Bengkulu pada tahun 2000 mencapai Rp 5.258.040 juta. Dari jumlah tersebut
didistribusikan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar Rp 2.556.284 juta
atau 48,81 %, konsumsi pemerintah sebesar Rp 770.101 juta atau sebesar 14,65 %,
pembentukan modal tetap bruto sebesar Rp 402.744 juta atau sebesar 7,66 %,
perubahan stock sebesar Rp 28.714 juta atau sebesar 0,55 %, untuk ekspor sebesar
Rp 1.490.197 juta atau sebesar 28,34 %.
Dari tabel tersebut, khususnya terhadap PDB, terlihat bahwa didistribusikan
untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 56,72 %, konsumsi pemerintah
sebesar 17,02 %, pembentukan modal tetap bruto sebesar 8,9 %, perubahan stock
sebesar 0,63 %, untuk ekspor sebesar 32,94 %. Sebaliknya pembelian barang dari
impor hanya mencapai Rp 733.896 juta atau sebesar 16,22 %.
Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa pengeluaran konsumsi rumah
tangga merupakan yang paling mendominasi dalam jumlah permintaan akhir
sebesar Rp 2.556.284 juta, diikuti untuk pemenuhan ekspor sebesar Rp 1.490.197
juta, konsumsi pemerintah Rp 770.101 juta,pembentukan modal tetap bruto Rp
402.744 juta dan perubahan stock sebesar Rp 28.714 juta.
5. STRUKTUR INPUT ANTARA
Tabel 6
Struktur Input Antara Menurut Sembilan sektor ekonomi di Provinsi Bengkulu
Tahun 2000
(Juta Rupiah)
1
Jumlah input antara
Persentasi input antara

317.215
18,557

2
135.54
7
7,519

3
607.25
6
35,525

SEKTOR
5
165.96
11.671
7
0,683
9,709
4

6
100.15
9
5,859

7
127.92
9
7,484

8
105.02
6
6,144

Jika dilihat dari persentase input amtara per sektor, maka yang memiliki
persentase terbesar adalah sekotr 3 yaitu sektor industri pengolahan sebesar
35,525% atau sebesar Rp 607 M. Sehingga Struktur Input Antara Provinsi Bengkulu
pada tahun 2000 Berdasarkan transaksi domestik atas dasar harga produsen adalah
Industri Pengolahan.
Disamping itu, ditempat kedua sebagai sektor yang mendominasi pada nilai
input antara berikutnya adalah Sektor 1 yakni Sektor Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, dan Perikanan sebesar 18,557% atau Rp 317 M. Sedangakan sektor
yang tidak banyak digunakan dalam input antara adalah Sektor 4 yaitu Sektor
Listrik, Gas, dan Air Bersih dengan persentase yang hanya mencapai 0,683% atau
sebesar Rp 11M.

9
145.61
7
8,519

Anda mungkin juga menyukai