Anda di halaman 1dari 8

ASAM AMINO

Asam amino merupakan turunan asam karboksilat yang mengandung gugus amina.
Jadi setiap molekul asam amino sekurang-kurangnya mengandung dua buah gugus
fungsional, yaitu gugus karboksil (-COOH) dan gugus amina(-NH2). Asam amino dapat
diperoleh dari hasil hidrolisis protein. Struktur asam amino mengandung gugus -NH2 yang
terikat pada atom C alfa (a), yaitu atom C yang terikat pada gugus karboksil.

Gambar Asam 2,6-diaminoheksanoat.


Semua asam amino yang ditemukan pada protein memiliki ciri yang sama, yaitu gugus
karboksil dan amina terikat pada atom karbon yang sama.

Gambar Struktur asam amino bentuk alfa secara umum..


Perbedaan asam amino satu sama lain terletak pada rantai sampingnya. Rantai
samping yang dilambangkan dengan R dapat berupa alkil, cincin benzena, alkohol, dan
turunannya.
Asam amino diklasifikasikan berdasarkan cara sintesisnya dibagi dua yaitu asam
amino esensial dan asam amino non esensial. asam amino esensial adalah asam amino yang
tidak dapat disintesis dalam tubuh makhluk hidup yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
fungsi normal. contohnya adalah: Histidin (His), Isoleusin (Ile), Leusin (Leu) ,Valin (Val),
Lisin (Lys), Metionin (Met), Treonin (Thr), Triptofan (Trp), Fenilalanin (Phe), dan Arginin
(Arg).
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh
makhluk hidup. contoh: Alanin (Ala), Asam Aspartat (Asp), Asam Glutamat (Glu), Prolin
(Pro), Glisin (Gly), Serin (Ser), Sistein (Cys), Triosin (Tyr), Asparagin (Asn), dan Glutamin
(Gln).

Klasifikasi asam amino berdasarkan gugus -R nya:


a. -R non polar (tidak mengutub):
-R alifatik : Alanin (Ala), Isoleusin (Ile), Valin (Val), Leusin (Leu), dan Glisin
(Gly)
-R aromatik: Triptofan (Trp), Fenilalanin (Phe), Metionin (Met), dan Prolin
(Pro)
b. -R polar (mengutub tidak bermuatan)
amida: Asparagin (Asn), Glutamin (Gln)
OH: Serin (Ser), Treonin (Thr), Triosin (Tyr)
SH: Sistein (Cys)
c. -R polar (bermuatan negatif): Asam Aspartat (Asp), Asam Glutamat (Glu)
d. -R polar (bermuatan positif): Lisin (Lys), Arginin (Arg), Histidin (His)
SIFAT-SIFAT ASAM AMINO
1. Pada umumnya, asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non
polar seperti eter, aseton dan kloroform. Sifat asam amino ini berbeda dengan asam
karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam karboksilat alifatik maupun aromatik
yang terdiri dari beberapa atom karbon, umumnya kurang larut dalam air tetapi larut
dalam pelarut organik. Demikian pula amina, pada umumnya tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik
2. Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam
karboksilat atau amina (lebih besar dari 200C).
3. Bersifat sebagai elektrolit. Dalam larutan kondisi netral (pH isoelektrik), asam amino
dapat membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan negative
(zwitterion) atau ion amfoter. Keadaan ion ini sangat tergantung pada pH larutan.

Berdasarkan rantai sampingnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Dengan rantai samping alifatik (asam amino non polar) : Glisin, Alanin, Valin, Leusin,
Isoleusin.

Dengan rantai samping yang mengandung gugus hidroksil (OH), (asam amino polar) :
Serin, Treonin, Tirosin.

Dengan rantai samping yang mengandung atom sulfur (asam amino polar) : Sistein
dan metionin.

Dengan rantai samping yang mengandung gugus asam atau amidanya(gugus R


bermuatan negative) : Asam aspartat, Aspargin, Asam glutamate, Glutamin.

Dengan rantai samping yang mengandung gugus basa (gugus R bermuatan positif):
Arginin, lisin, Histidin

Yang mengandung cincin aromatic : Histidin, Fenilalanin, Tirosin, Triptofan.

Asam imino : Prolin.

FUNGSI BIOLOGIS ASAM AMINO

Penyusun protein, termasuk enzim.

Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin,


hormon, dan asam nukleat).

Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
PROTEIN

Protein adalah makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel hidup dan merupakan
50% atau lebih berat kering sel. Protein ditemukan dalam semua sel dan semua bagian sel.
Protein juga amat bervariasi, ratusan jenis yang berbeda dapat ditemukan dalam satu sel.
Protein mempunyai peranan biologis karena protein merupakan instrumen molekuler yang
mengekspresikan informasi genetik. Kunci struktur ribuan protein yang berbeda-beda adalah
gugus pada molekul unit pembangunan protein yang relatif sederhana. Semua protein, baik
yang berasal dari bakteri yang paling tua atau yang berasal dari bentuk kehidupan tertinggi,
dibangun dari rangkaian dasar yang sama dari 20 asam amino yang berikatan kovalen dalam
urutan yang khas. Karena masing-masing asam amino mempunyai rantai samping yang
khusus, yang memberikan sifat kimia masing-masing individu.
Protein adalah senyawa organik kompleks dengan berat molekul tinggi, protein
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Protein mengandung molekul karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus (wikipedia). fungsi utama protein Sebagai enzim, Alat pengangkut
dan penyimpan Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit sedangkan

mioglobin mengangkut oksigen dalam otot,penunjang mekanis, Media perambatan impuls


syaraf misalnya berbentuk reseptor, dan Pengendalian pertumbuhan.
Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein
alami sama dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi
RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap
ini, protein masih mentah, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui
mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara
biologi.Sumber sumber protein berasal dari Daging, Ikan, Telur , Susu, dan produk sejenis
Quark , Tumbuhan berbji, Suku polong-polongan dan Kentang. Unit dasar penyusun struktur
protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam amino yang
saling berikatan.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam aminobagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein
merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida,
yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu
molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
Struktur protein
Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier dan
struktur kuartener.
1. Struktur primer
Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai polipeptida
(Gambar 2.5). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun
proteinyangdihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan
ilmuwan yangberjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada
protein, denganpenggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara
asam amino tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan
lebih lanjut dengan bantuankertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan
fungsi protein, pada tahun 1957,Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam
amino akan mengubah fungsi protein, danlebih lanjut memicu mutasi genetis

2. Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka
protein.Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet.Struktur sekunder
protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada
protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder
misalnya ialah sebagai berikut:

alpha helix (-helix, puntiran-alfa), berupa pilinan rantai asam-asam amino


berbentuk seperti spiral

beta-sheet (-sheet, lempeng-beta), berupa lembaran-lembaran lebar yang


tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan
hidrogen atau ikatan tiol (S-H);

beta-turn, (-turn, lekukan-beta); dan

gamma-turn, (-turn, lekukan-gamma).[4]


Lihat Gambar 2.6.

3. Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida
sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai contoh, struktur tersier
enzim sering padat, berbentuk globuler.Struktur tersier yang merupakan gabungan
dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa
gumpalan.Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan
kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer)
dan membentuk struktur kuartener.
4. Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida.Struktur kuartener
menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipakai bersama-sama membentuk
struktur protein.
Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:

Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul
asam amino

Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan
protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid atau asam
nukleat.

Protein sederhana menurut bentuk molekulnya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

1. Protein fiber.
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan
dihubungkan satu sama lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk
serat atau serabut yang stabil. Protein fiber tidak larut dalam pelarut-pelarut encer,
baik larutan garam, asam, basa ataupun alkohol.Berat molekulnya yang besar belum
dapat ditentukan dengan pati dan sukar dimurnikan.Kegunaan protein ini hanya untuk
membentuk struktur jaringan dan bahan, contohnya adalah keratin pada rambut.
2. Protein globular.
Protein globular pada umumnya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas rantai
polipeptida yang terlibat. Protein globular/speroprotein berbentuk bola, protein ini
larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah
pengaruh suhu, konsentrasi asam dan asam encer.Protein ini mudah terdenaturasi.
Banyak terdapat pada susu, telur dan daging.
Sintesis protein
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptidpeptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini
dilakukan dengan bantuan enzim.Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino.Artinya
kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan
sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh.Keseluruhan
berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah
membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh.Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat
disintesa oleh DNA.Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di
proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk
biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada
kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup
yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang
memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh
protein nabati.Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley
menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali
lebih lama.
Fungsi protein
Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut
antara lain:
a. Katalisis enzimatik
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir
semua enzim adalah protein.

b. Transportasi dan penyimpanan


Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya
transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di
dalam otot oleh mioglobin.
c. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh lainnya
adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela
d. Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa
e. Proteksi imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta
berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain.
f. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Respon sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein
reseptor.Misalnya rodopsin adalah protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan
pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis
g. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi
Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein faktor
pertumbuhan.Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan
jaringan saraf.Selain itu, banyak hormon merupakan protein.
Keuntungan protein bagi tubuh
keuntungan protein
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
a. Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan
memeliharajaringan tubuh,
b. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
c. Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak
d.

Sumber energi

e. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan


f. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
g. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Denaturasiprotein
Perubahansifatproteinsehinggatidakalamiahlagi/kerusakanprotein.Beberapapenyebabnyaadalah
Secarafisikdenaturasiproteinterjadikarenadikocoksaatmelakukanpercobaan,terkenasinar
matahari,sertasuhuyangekstrim.
SecarakimiawidenaturasiproteinterjadikarenaperubahanpHdan
Padasaatterjadidenaturasiikatanlemahpadaproteinmenghilangnamunikatankuatmasihada.
METABOLISMEPROTEIN

Anda mungkin juga menyukai