Anda di halaman 1dari 4

PERBANKAN

A. PENGERTIAN PERBANKAN
Menurut pengertiannya, yang dimaksud dengan bank adalah suatu
lembaga keuangan yang pada pokoknya memberikan pelayanan kepada semua
pihak di bidang keuangan.
Menurut Undang-Undang nomor 14/1967 bank di Indonesia dibedakan
menurut fungsi dan pemiliknya, yaitu :
a. Bank Sirkulasi dan Bank Sentral, yaitu Bank Indonesia yang menjadi pusat
dan pengawasan semua bank.
b. Bank Umum, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama
menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito serta membungakan
dananya dalam bentuk surat berharga.
c. Bank Tabungan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama
menerima simpanan tabungandann membungakan dananya bentuk surat
berharga.
d. Bank Pembangunan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama
menerima simpangan dalam bentuk deposito atau mengeluarkan surat
berharga jangka menengah dan panjang serta memberikan kredit jangka
menengah dan panjang di bidang pembangunan.

a.

b.

c.

d.

Sedangkan menurut pemiliknya, dibedakan menjadi :


Bank Pemerintah, yaitu Bank Tabungan, Bank Umum, Bank Pembangunan
yang dipimpin oleh direksi beserta stafnya dan tugas serta tanggung
jawabnya diatur oleh undang-undang.
Bank Swasta, yaitu bank yang hanya boleh didirikan dan menjalankan usaha
sebagai bank setelah mendapat izin Menteri Keuangan dengan pertimbangan
Bank Indonesia.
Bank Koperasi, yaitu koperasi yang didirikan dan menjalankan usaha sebagai
bank setelah mendapat izin Menteri Keuangan dengan pertimbangan Bank
Indonesia.
Bank Asing, artinya bank umum pembangunan milik asing yang didirikan dan
menjalankan usahanya setelah mendapat izin Menteri Keuangan dengan
pertimbangan Bank Indonesia.

B. FUNGSI BANK
Adapun fungsi bank adalah :
a. Untuk Menyimpan Uang
Bank berfungsi sebagai penerimaan titipan uang dari masyarakat.
Titipan itu dapat berupa penitipan dalam waktu tertentu dan baru bisa diambil

kembali sesuai dengan waktu yang disepakati untuk mendapatkan imbalan


tetap (bunga) setiap bulan.
b. Mengirim Uang
Bank dapat melayani masyarakat yang ingin mengirimkan uang kepada
relasi dagang, sanak saudara, atau siapa pun yang berada di kota lain atau
negara lain. Pihak bank biasanya memungut ongkos atau biaya dalam jumlah
tertentu dari pengirim uang.
c. Menukar Uang
Bank dapat membantu masyarakat yang ingin menukarkan uang rupiah
pecahan dengan pecahan kecil atau uang rupiah dengan uang asing (valuta
asing) atau sebaliknya.
d. Memberi Kredit
Salah satu fungsi utama bank adalah memberikan pinjaman atau kredit
kepada kreditur atau peminjam yang layak diberi pinjaman, dengan cara dan
syarat yang telah ditentukan. Besarnya jumlah pinjaman ditentukan oleh
kekayaan (asset) atau penghasilan yang dimiliki oleh peminjam.
C. HUKUM BANK
Permasalahan hukum islam mengenai boleh dan tidaknya menggunakan
jasa bank adalah berkisar pada permasalahan bunga yang digunakan oleh bank
itu sendiri.
Berikut ini pendapat beberapa ulama dalam menentukan hukum bank
konvensional :
1. Fatwa kelompok Al-Buhusul Islamiyah Kairo dalam Muktamar II Muharram
1385 H/Mei 1965, menetapkan bahwa :
a. Setiap keuntungan yang diperoleh karena pinjaman atau simpanan,
apakah untuk maksud konsumtif atau produktif, banyak atau sedikit,
adalah riba, dan hukumnya haram. Dosanya tidak dapat terhapus dengan
alasan darurat.
b. Praktik bank dalam bentuk rekening lancar (current account) atau apa pun
yang tidak bertujuan mencari bunga yang berlaku antara usahawan
dengan baik, seperti cek, giro, wesel, dan sebagainya, diperbolehkan dan
tidak termasuk riba.
2. Hasil Keputusan Muktamar Bank Islam Kuwait (Jumadil Akhir 1403 H/Maret
1983), menetapkan bahwa :
a. Menyimpan uang dengan maksud mendapatkan keuntungan (riba) adalah
usaha keji. Begitu pula meminjam uang dari bank dengan beban bunga
yang akan diterima tidak diperbolehkan oleh syarat, keduanya
dikategorikan usaha yang diharamkan.
b. Boleh menyimpan uang di bank dan mengadakan persetujuan
dengannya, dengan perhitungan keuntungan atas suatu hasil usaha.

3. Hasil Lokakarya Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Cisarua (Agustus 1990) :


Bank mempunyai kedudukan dan peranan penting dalam sistem
perekonomian dewasa ini dan telah berfungsi menunjang pembangunan
nasional. Kehadiran lembaga perbankan telah dimanfaatkan umat Islam
untuk mengembangkan berbagai usaha, baik dalam bidang ekonomi, sosial,
maupun pendidikan.
4. Muktamar Majelis Tarjih Muhammadiyah memutuskan bahwa :
a. Riba hukumnya haram;
b. Bank dengan sistem riba hukumnya haram dan bank tanpa riba
hukumnya halal;
c.Bunga yang diberikan oleh bank-bank milik negara kepada nasabahnya
atau sebaliknya, seperti yang berlaku selama ini, termasuk perkara
musytabihat, yaitu samar atau tidak jelas halal dan haramnya.
5. Prof. Dr. H. Peunoh Daly, RRI Juni 1989, menyatakan bahwa :
Menerima kelebihan uang simpanan deposito (tabungan) di bank,
hukumnya halal atau boleh karena uang itu diputar dan keuntungannya
dibagi-bagikan kepada deposan.
6. H. Syafrudin Prawiranegara, S.H. menyatakan :
a. Kalau pinjaman dari bank itu ditujukan untuk hal yang bersifat produktif,
tidak haram hukumnya tapi mubah atau boleh.
b. Kalau pinjaman dari bank itu semata-mata untuk konsumtif sehingga bisa
menimbulkan penderitaan bagi si peminjam dan cuma keuntungan
sepihak saja maka jelas hukumnya haram.
Itulah pendapat beberapa ulama tentang bunga bank. Namun, umumnya
pendapat mereka terbagi atas 3 macam, yaitu :
Pertama, mengharamkan bunga bank.
Kedua, menghalalkan.
Ketiga, memperbolehkan karena alasan dan dengan syarat-syarat tertentu.

Oleh :
Dwi Rosita
Emy Nurhayati
Firsty Pelanggi
Iga Mawarni
Kintan Umari
Maria Ulfa
Suci Fitasari
Wirahayu

(09)
(11)
(13)
(18)
(21)
(25)
(34)
(35)

SMA NEGERI 1 LAWANG


Jl. Pramuka No. 152 (0341) 426265
Lawang - Kabupaten Malang

Anda mungkin juga menyukai