Disusun Oleh:
Kelompok 1
TYAS SETYO H
(F1314085)
PAULO RONALD
(F1314103)
BETA
I.
PENDAHULUAN
Jenis-jenis Beta, antara lain:
a. Beta pasar Beta ini dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis
return dari sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu (Beta dapat
diestimasi secara manual dengan memplot garis diantara titik-titik return atau dengan
teknik regresi);
b. Beta akuntansi Data akuntansi misalnya laba kuntansi dapat digunakan untuk
mengestimasi Beta (Beta ini sama dengan Beta pasar, dengan cukup mengganti data
return dengan data laba akuntansi);
c. Beta fundamental Perhitungan Beta dengan menggunakan beberapa variabel
fundamental (biasanya variabel-variabel yang dianggap berhubungan dengan risiko,
karena Beta merupakan pengukur risiko).
II.
PENGERTIAN BETA
Pengertian Beta terdiri dari, sebagai berikut:
1. Suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio
terhadap return pasar;
2. Beta sekuritas ke-i mengukur volatilitas return sekuritas ke-i dengan return pasar;
3. Beta portofolio mengukur volatilitas return portofolio dengan return pasar;
4. Pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatip terhadap risiko
pasar.
Pengertian Volatilitas, terdiri dari:
a) Fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu
tertentu;
b) Jika Fluktuasi return-return sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti
fluktuasi dari return-return pasar, maka Beta dari sekuritas atau portofolio tersebut
dikatakan bernilai +1;
c) Nilai +1 menunjukkan bahwa risiko sistematik suatu sekuritas atau portofolio sama
dengan risiko pasar;
d) Nilai +1 juga menunjukkan bahwa perubahan return pasar sebesar x%, secara ratarata, return sekuritas/portofolio akan berubah juga sebesar x%.
III.
MENGESTIMASI BETA
Untuk menghitung Beta portofolio, maka Beta masing-masing sekuritas perlu dihitung
terlebih dahulu Beta portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari Beta masingmasing sekuritas.
Untuk menghitung Beta sekuritas Teknik estimasi yang menggunakan data historis.
Untuk menghitung Beta historis Menggunakan data historis berupa data pasar, data
akuntansi atau data fundamental.
atau
V. BETA AKUNTANSI
Pengertian Beta akuntansi Data akuntansi (misalnya: laba kuntansi) dapat digunakan
untuk mengestimasi Beta (Beta ini sama dengan Beta pasar, dengan cukup mengganti
data return dengan data laba akuntansi).
Rumusnya, antara lain sebagai berikut:
VI.
BETA FUNDAMENTAL
Beaver, Kettler dan Scholes (1970) mengembangkan penelitian Ball dan Brown
dengan menyajikan perhitungan Beta menggunakan beberapa variabel fundamental.
Variabel variabel yang dipilih mereka merupakan variabel variabel yang dianggap
berhubungan dengan risiko, karena Beta merupakan pengukur dari risiko. Beaver, Kettler
dan Scholes menggunakan tujuh macam variabel fundamental. Ketujuh variabel yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Dividend Payout
Divident payout diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang
tersedia untuk pemegang saham umum. Jika perusahaan memotong dividen, maka
dianggao sebagai sinyal yang buruk karena dianggap perusahaan membutuhkan dana.
Oleh karena itu perusahaan yang mempunyai risiko tinggi cenderung untuk membayar
dividend payout lebih kecil supaya nanti tidak memotong dividen jika laba yang
diperoleh turun. Untuk perusahaan yang berisiko tinggi, probabilitas untuk mengalami
laba yang menurun adalah tinggi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ada
hubungan negatif antara risiko dan dividend payout, yaitu risiko tinggi, dividend
payout rendah. Atau juga dapat dikatakan bahwa Beta dan dividend payout
mempunyai hubungan negatif.
2. Asset Growth
Variabel pertumbuhan aktiva (asset growth) didefinisikan sebagai perubahan (tingkat
pertumbuhan) tahunan dari aktiva total. Variabel ini diprediksi mempunyai hubungan
positif dengan Beta. Namun hubungan ini tidak didukung oleh teori.
3. Leverage
Leverage didefinisikan sebagai nilai buku total huutang jangka panjang dibagi dengan
total aktiva. Leverage ini diprediksi mempunyai hubungan positif dengan Beta.
4. Liquidity
Likuiditas diukur sebagai current ratio yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang
lancar. Likuiditas diprediksi mempunyai hubungan yang negatif dengan Beta, yaitu
secara rasional diketahui bahwa semakin likuid perusahaan, semakin kecil risikonya.
5. Asset Size
Variabel ukuran aktiva atau asset size diukur sebagai logaritma dari total aktiva.
Variabel ini diprediksi mempunyai hubungan yang negaif dengan risiko. Ukuran
aktiva diapaki sebagai wakil pengukur (proxy) besarnya perusahaan. Disini
dihipotesiskan bahwa hubungan antara ukuran perusahaan dengan Beta adalah
negatif.
6. Earnings Variability
Variabilitas laba diukur dengan nilai deviasi standar dari PER (price earnings ratio)
atau rasio P/E (harga saham dibagi dengan laba perusahaan). Variabilitas laba
dianggap sbagai risiko perusahaan, sehingga hubungan antara variabel ini dengan
Beta adalah positif.
7. Accounting Beta
Beta akuntansi diperoleh dari koefisien regresi dengan variabel dependen perubahan
laba akuntansi dan variabel independen adalah perubahan indeks laba pasar untuk
laba akuntansi portfolio pasar. Karena Beta akuntansi dan Beta pasar keduanya
pengukuran risiko yang sama, maka diprediksi keduanya mempunyai hubungan yang
positif.
Dengan menggunakan ketujuh variabel diatas, maka Beta dapat dirumuskan menjadi:
bi = a0 + a1 . DIVi + a2 . GROWTHi + a3. LEVi + a4 . LIKUIi + a5 . SIZEi + a6 . EVARi + a7 .
ABETAi + ei
Dimana:
bi
DIVi
GROWTHi
LEVi
LIKUIi
SIZEi
EVARi
ABETAi
ei
Dari hasil koefisien koefisien (0, 1, 2, ... 7), maka beta akuntansi (hi) dapat diprediksi
dengan rumus sebagai berikut:
hi = 0 + 1 . DIVi + 2 . GROWTHi + 3. LEVi + 4 . LIKUIi + 5 . SIZEi + 6 . EVARi + 7 .
ABETAi
Jika koefisien koefisien hasil regresi mempunyai nilai yang secara statistik signifikan
berarti menunjukkan bahwa variabel variabel fundamental yang koefisiennya signifikan
mempunyai akurasi untuk memprediksi Beta pasar. Akibatnya, Beta fundamental yang
dihitung berdasarkan variabel variabel fundamental tersebut seharusnya juga memprediksi
secara akurat Beta pasar.
VII.
perusahaan mempunyai efek terhadap beta fundamental yang sama untuk semua
perusahaan.
VIII.
BETA PORTOFOLIO
Beta portofolo dapat dihiitung dengan cara rata rata tertimbang (berdasarkan
proporsi) dari masing masing individual sekuritas yang membentuk portofolio sebagai
berikut:
n
p= wi . i
i=1
Dimana:
p
: Beta portofolio
wi