Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan Materi Kuliah

Tugas Mata Kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi

BAB 11: BETA

Disusun Oleh:
Kelompok 1
TYAS SETYO H

(F1314085)

PAULO RONALD

(F1314103)

SEMESTER GASAL AGUSTUS 2015 JANUARI 2016


S1 AKUNTANSI (TRANSFER)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

BETA
I.

PENDAHULUAN
Jenis-jenis Beta, antara lain:
a. Beta pasar Beta ini dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis
return dari sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu (Beta dapat
diestimasi secara manual dengan memplot garis diantara titik-titik return atau dengan
teknik regresi);
b. Beta akuntansi Data akuntansi misalnya laba kuntansi dapat digunakan untuk
mengestimasi Beta (Beta ini sama dengan Beta pasar, dengan cukup mengganti data
return dengan data laba akuntansi);
c. Beta fundamental Perhitungan Beta dengan menggunakan beberapa variabel
fundamental (biasanya variabel-variabel yang dianggap berhubungan dengan risiko,
karena Beta merupakan pengukur risiko).

II.

PENGERTIAN BETA
Pengertian Beta terdiri dari, sebagai berikut:
1. Suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio
terhadap return pasar;
2. Beta sekuritas ke-i mengukur volatilitas return sekuritas ke-i dengan return pasar;
3. Beta portofolio mengukur volatilitas return portofolio dengan return pasar;
4. Pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatip terhadap risiko
pasar.
Pengertian Volatilitas, terdiri dari:
a) Fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu
tertentu;
b) Jika Fluktuasi return-return sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti
fluktuasi dari return-return pasar, maka Beta dari sekuritas atau portofolio tersebut
dikatakan bernilai +1;
c) Nilai +1 menunjukkan bahwa risiko sistematik suatu sekuritas atau portofolio sama
dengan risiko pasar;
d) Nilai +1 juga menunjukkan bahwa perubahan return pasar sebesar x%, secara ratarata, return sekuritas/portofolio akan berubah juga sebesar x%.

III.

MENGESTIMASI BETA
Untuk menghitung Beta portofolio, maka Beta masing-masing sekuritas perlu dihitung
terlebih dahulu Beta portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari Beta masingmasing sekuritas.
Untuk menghitung Beta sekuritas Teknik estimasi yang menggunakan data historis.
Untuk menghitung Beta historis Menggunakan data historis berupa data pasar, data
akuntansi atau data fundamental.

IV. BETA PASAR


Pengertian Beta pasar Dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis return
dari sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu (contoh: 60 bulan untuk return
bulanan atau 200 hari untuk return harian).
Cara penghitungan Beta pasar secara manual, antara lain sebagai berikut:
1) Buat diagram tersebar (scatter diagram) yang menunjukkan titik-titik hubungan
antara return sekuritas A dengan return pasar untuk tiap-tiap periode yang sama;
2) Tarik garis lurus yang paling mendekati dengan semua titik-titik hubungan di atas;
3) Beta historis untuk sekuritas A dapat dihitung berdasarkan slope dari garis lurus yang
ditarik tersebut.
Rumusnya, antara lain:
Dengan Indeks tunggal/model pasar rumusnya, sebagai berikut:

Dengan teknik regresi/model CAPM rumusnya, sebagai berikut:

Dengan model CAPM ke dalam teknik regresi, rumusnya sebagai berikut:

Dengan kovarian return (volatilitas), rumusnya sebagai berikut:

atau

Gambar kurva Beta pasar, sebagai berikut:

V. BETA AKUNTANSI
Pengertian Beta akuntansi Data akuntansi (misalnya: laba kuntansi) dapat digunakan
untuk mengestimasi Beta (Beta ini sama dengan Beta pasar, dengan cukup mengganti
data return dengan data laba akuntansi).
Rumusnya, antara lain sebagai berikut:

Dengan laba akuntansi, rumusnya sebagai berikut:

Dengan persamaan regresi, rumusnya sebagai berikut:

VI.

BETA FUNDAMENTAL
Beaver, Kettler dan Scholes (1970) mengembangkan penelitian Ball dan Brown
dengan menyajikan perhitungan Beta menggunakan beberapa variabel fundamental.
Variabel variabel yang dipilih mereka merupakan variabel variabel yang dianggap
berhubungan dengan risiko, karena Beta merupakan pengukur dari risiko. Beaver, Kettler
dan Scholes menggunakan tujuh macam variabel fundamental. Ketujuh variabel yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Dividend Payout
Divident payout diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang
tersedia untuk pemegang saham umum. Jika perusahaan memotong dividen, maka
dianggao sebagai sinyal yang buruk karena dianggap perusahaan membutuhkan dana.
Oleh karena itu perusahaan yang mempunyai risiko tinggi cenderung untuk membayar

dividend payout lebih kecil supaya nanti tidak memotong dividen jika laba yang
diperoleh turun. Untuk perusahaan yang berisiko tinggi, probabilitas untuk mengalami
laba yang menurun adalah tinggi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ada
hubungan negatif antara risiko dan dividend payout, yaitu risiko tinggi, dividend
payout rendah. Atau juga dapat dikatakan bahwa Beta dan dividend payout
mempunyai hubungan negatif.
2. Asset Growth
Variabel pertumbuhan aktiva (asset growth) didefinisikan sebagai perubahan (tingkat
pertumbuhan) tahunan dari aktiva total. Variabel ini diprediksi mempunyai hubungan
positif dengan Beta. Namun hubungan ini tidak didukung oleh teori.
3. Leverage
Leverage didefinisikan sebagai nilai buku total huutang jangka panjang dibagi dengan
total aktiva. Leverage ini diprediksi mempunyai hubungan positif dengan Beta.
4. Liquidity
Likuiditas diukur sebagai current ratio yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang
lancar. Likuiditas diprediksi mempunyai hubungan yang negatif dengan Beta, yaitu
secara rasional diketahui bahwa semakin likuid perusahaan, semakin kecil risikonya.
5. Asset Size
Variabel ukuran aktiva atau asset size diukur sebagai logaritma dari total aktiva.
Variabel ini diprediksi mempunyai hubungan yang negaif dengan risiko. Ukuran
aktiva diapaki sebagai wakil pengukur (proxy) besarnya perusahaan. Disini
dihipotesiskan bahwa hubungan antara ukuran perusahaan dengan Beta adalah
negatif.
6. Earnings Variability
Variabilitas laba diukur dengan nilai deviasi standar dari PER (price earnings ratio)
atau rasio P/E (harga saham dibagi dengan laba perusahaan). Variabilitas laba
dianggap sbagai risiko perusahaan, sehingga hubungan antara variabel ini dengan
Beta adalah positif.
7. Accounting Beta
Beta akuntansi diperoleh dari koefisien regresi dengan variabel dependen perubahan
laba akuntansi dan variabel independen adalah perubahan indeks laba pasar untuk
laba akuntansi portfolio pasar. Karena Beta akuntansi dan Beta pasar keduanya
pengukuran risiko yang sama, maka diprediksi keduanya mempunyai hubungan yang
positif.
Dengan menggunakan ketujuh variabel diatas, maka Beta dapat dirumuskan menjadi:
bi = a0 + a1 . DIVi + a2 . GROWTHi + a3. LEVi + a4 . LIKUIi + a5 . SIZEi + a6 . EVARi + a7 .
ABETAi + ei
Dimana:

bi

: Beta pasar perusahaan ke-i

DIVi

: Dividend payout (pembayaran dividen) perusahaan ke-i

GROWTHi

: Asset growth (pertumbuhan aktiva) perusahaan ke-i

LEVi

: Leverage perusahaan ke-i

LIKUIi

: Liquidity (likuiditas) perusahaan ke-i

SIZEi

: Asset size (ukuran aktiva) perusahaan ke-i

EVARi

: Earnings variability (variabilitas laba) perusahaan ke-i

ABETAi

: Accounting beta (beta akuntansi) perusahaan ke-i

ei

: Residual error (kesalahan residu) perusahaan ke-i

Dari hasil koefisien koefisien (0, 1, 2, ... 7), maka beta akuntansi (hi) dapat diprediksi
dengan rumus sebagai berikut:
hi = 0 + 1 . DIVi + 2 . GROWTHi + 3. LEVi + 4 . LIKUIi + 5 . SIZEi + 6 . EVARi + 7 .
ABETAi
Jika koefisien koefisien hasil regresi mempunyai nilai yang secara statistik signifikan
berarti menunjukkan bahwa variabel variabel fundamental yang koefisiennya signifikan
mempunyai akurasi untuk memprediksi Beta pasar. Akibatnya, Beta fundamental yang
dihitung berdasarkan variabel variabel fundamental tersebut seharusnya juga memprediksi
secara akurat Beta pasar.
VII.

BETA PASAR DAN BETA FUNDAMENTAL


Beta return pasar dan beta fundamental masing masing mempunyai kelebihan dan
kekuranggannya. Kelebihan dari beta return pasar adalah beta ini mengukur respon dari
masing masing sekuritas terhadap pergerakan pasar. Kelemahannya adalah tidak
langsung mencerminkan perubahan dari karakteristik perusahaan karena beta return pasar
dihitung berdasarkan hubungan data pasar (return perusahaan yang merupakan perubahan
dari harga saham dengan return pasar) dan tidak dihitung berdasarkan data karakteristik
(fundamental) perusahaan, seperti misalnya data fundamental pembayaran dividen. Beta
pasar mungkin mencerminkan pembayaran dividen secara tidak langsung, yaitu lewat
perubahan harga saham jika ada. Berbeda dengan beta fundamental yang mengukur
pembayaran dividen secara langsung. Dilain pihak, beta fundamental mempunyai
kebaikan bahwa beta ini secara langsung berhubungan dengan perubahan karakteristik
perusahaan, karena beta ini dihitung menggunakan data karakteristik tersebut. beta
fundamental juga mempunyai kelemahan yaitu variabel variabel karakteristik

perusahaan mempunyai efek terhadap beta fundamental yang sama untuk semua
perusahaan.
VIII.

BETA PORTOFOLIO
Beta portofolo dapat dihiitung dengan cara rata rata tertimbang (berdasarkan
proporsi) dari masing masing individual sekuritas yang membentuk portofolio sebagai
berikut:
n

p= wi . i
i=1

Dimana:
p

: Beta portofolio

: Beta individual sekuritas ke-i

wi

: proporsi sekuritas ke-i


Beta portofolio umumnya lebih akurat dibandingkan dengan beta tiap tiap

individual sekuritas. Alasannya adalah:


1. Beta individual sekuritas diasumsikan konstan dari waktu ke waktu.
Kenyataannya beta individual sekuritas dapat berubah dari waktu ke waktu.
Perubahan beta individual sekuritas dapat berupa perubahan naik atau perubahan
turun. Beta portofolio akan meniadakan perubahan beta individual sekuritas
dengan perubahan beta individual sekuritas lainnya. Dengan demikian jika beta
tidak konstan dari waktu ke waktu, maka beta portofolio akan lebih cepat
dibandingkan dengan beta individual sekuritas.
2. Perhitungan beta individual sekuritas juga tidak lepas dari kesalahan pengukuran
atau kesalahan acak. Pembentukan portofolio akan mengurangi kesalah acak ini,
karena kesalahan acak satu sekuritas mungkin akan ditiadakan oleh kesalahan
acak sekuritas lainnya. Dengan demikian, beta portofolio juga diharapkan akan
lebih tepat dibandingkan dengan beta individual sekuritas.

Anda mungkin juga menyukai