Oleh:
Rizki Diah A.
(11308144002)
Ariani Anugrah P.
(11308144003)
Dian Larasati
(11308144008)
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang
Tanaman memerlukan sumber nutrisi agar bisa tumbuh subur dan menghasilkan
produk yang berkualitas untuk digunakan makhluk hidup lainnya. Nutrisi tanaman terbagi
dalam dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien merupakan unsur yang
sangat diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak. Yang terbagi lagi dalam unsur
utama dan unsur sekunder. Elemen makronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah
Karbon (C), Hidrogen (H) , Oksigen (O) ,Nitrogen (N) , Fosforus(P) dan Kalium (K).
Berbagai jenis media tanam biasanya telah mengandung unsur-unsur hara tertentu. Namun,
dalam komposisi yang berbeda-beda. Tanaman pada umumnya mempunyai batas-batas
toleransi terhadapmasalah-masalah kesuburan tanah secara spesifik. Hal ini dikarenakan
ketersediaan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu tanaman.
Tanah sangat dibutuhkan untuk media tanaman. Hampir semua tanah liat yang ada di
Indonesia disebut "lempung". Lempung merupakan produk alam, yaitu hasil pelapukan kulit
bumi yang sebagian besar terdiri dari batuan berupa batuan granit dan batuan beku. Hasil
pelapukan tersebut berbentuk partikel-partikel halus dan sebagian besar dipindahkan oleh
tenaga air, angin dan gletser ke suatu tempat yang lebih rendah dan jauh dari tempat batuan
induk. Sebagian lagi tetap tinggal di lokasi dimana batuan induk berada. Alam memproduksi
tanah liat secara terus menerus, sehingga tidak mengherankan jika tanah liat terdapat dimanamana dan jumlahnya sangat besar. Karena jumlahnya sangat besar, dapat dipastikan manusia
tidak akan mampu menghabiskannya. Sesungguhnya bentuk permukaan bumi selalu berubah,
terjadinya gunung-gunung, lembah-lembah, sungai-sungai, benua-benua, pulau-pulau dan
sebagainya tidak dalam waktu sekejap, tetapi memakan waktu jutaan tahun.
Tanah kars juga merupakan jenis tanah yang ada di Indonesia. Karst di Kabupaten
Gunungkidul memiliki luas 13.000 km dan secara khusus mendapat perhatian dari kalangan
internasional karena merupakan ekotipe bentang alam karst khas daerah beriklim tropis
basah. Selama ini masyarakat menganggap tanah kars merupakan wilayah kering yang tidak
produktif. Kawasan karst selanjutnya hanya dinilai dari segi ekonomis batu gampingnya,
yakni sebagai bahan galian golongan-C. Oleh karena itu, kami ingin melihat apakah tanah
kars mempunyai nilai guna sebagai solusi media tanam yang baik.
Tanah pasir juga merupakan salah satu penyusun tanah di indonesia. Dapat ditemukan
di pantai, sungai, bahkan pegunungan. Sedangkan tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan
batuan beku dan tidak berstruktur, bertekstur kasar, dicirikan adanya ruang pori besar diantara
butirbutirnya. Kondisi ini menyebabkan tanah menjadi berstruktur lepas dan gembur. Tanah
pasir tersusun atas 70% partikel tanah berukuran besar (0,02-2mm). (Buckman dan Brody,
1982).
II.
Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh pemberian media tanam yang berbeda terhadap laju
III.
Tujuan
Mengetahui pengaruh pemberian media tanam yang berbeda terhadap laju
BAB II
I.
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah Pasir
Tanah bertekstur pasir mudah diolah. Tanah jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan
rongga udara) dan darainase yang baik. Namun, tekstur pasir memiliki lias permukaan
kumulatif yang relatif kecil. Sehingga, kemampuan menyimpan airnya sangat rendah atau
tanahnya lebih cepat kering. Kemampuan menyimpan unsur hara pada tekstur pasir juga
sangat rendah. sehingga, unsur hara yang diberikan melalui pemupukan cepat hanyut terbawa
air keluar dari area perakaran. Tanah pasir didominasi oleh mineral-mineral primer terutama
kuarsa (SiO2) tahan terhadap pelapukaN. Mineral-mineral lambat tersedia misalnya Ca-P
atau Mg-P dapat menyediakan unsur hara fosfor apabila unsur P lepas dari ikatan mineralnya.
Tanah pasir selain miskin akan hara fosfor juga miskin hara N. Nitrogen yang tersedia dalam
tanah dalam bentuk NO3- dan NH4+ seringkali hilang terlarut karena tidak terikat pada
struktur tanah (Novizan, 2002)
Tanah Lempung
Lempung adalah fraksi dari komponen tanah yang diameternya kurang dari 0,002
mm. Tanah lempung adalah tanah yang mengandung lempung lebih dari 40 %. Tanah ini
bewrwarna hitam karena kandungan mangaan ( Mn ) yang tinggi. Bila tanah lempung ini
dilarutkan dalam air maka akan membentuk kolloidal. Salah satu sifat yang penting bagi
kolloidal adalah bahwa partikel-partikelnya bermuatan listrik. (Rachman Sutanto, 2005)
II.
Hipotesis
Tanaman dengan media tanam yang mengandung kecukupan hara akan pesat laju
pertumbuhannya.
BAB III
I.
METODOLOGI PENELITIAN
a. Bahan penelitian :
pasir, tanah liat, dan tanah karst (media tanam), kacang hijau (tanaman)
b. Variabel penelitian
-
Variabel bebas
Variabel terikat
Variabel kontrol
: media tanam
: kecepatan tinggi batang, jumlah daun dan panjang daun
: kadar air yang sama, jumlah kecambah yang sama, kualitas
:
3 Polybag
Cetok
Alat tulis (kertas, bolpoin dan penggaris)
Bahan
-
Pasir
Tanah liat
Tanah karst
Air
9 Biji kacang hijau
d. Langkah kerja
Mengisi polybak dengan media tanam (1 polybag 1 jenis media tanam) dengan
tinggi 15cm
DAFTAR PUSTAKA
Buckman dan Nyle.C. Brady., 1982. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Aksara. Jakarta