Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 16

JOAN NORRIS AM TEWENG


ROZI AFDI
MUHAMMAD HABIBI
MUHAMMAD SYAKIRWAN

BAB I
PENDAHULUAN
Mineral dan peradaban
manusia
Kontribusi industri mineral
di masa mendatang
Lingkup studi

PROSPEK TAMBANG TEMBAGA


EKSPORTERS
Mongolia
2%

PNG S.Africa
2%
2%
Argentina
Others
2%
Brazil
12%
2%

Chile
36%

Canada
5%

Indonesia
9%
Australia Peru
10%
15%

IMPORTERS
Finland
Brazil Others
3%
Bulgaria
2%
7%
3%
Phillippines
3%
Germany
6%

Spain
6%

China
28%

Korean Rep.
8%
India
10%

Japan
23%

Potensi Peningkatan Nilai Tambah

Peluang Industri Tembaga

1. Indonesia memiliki sumber daya


alam yang lebih dari cukup untuk
bahan baku.
2. Sudah tersedianya teknologi
pengolahan yang cukup memadai.
3. Terdapat potensi peningkatan nilai
tambah dari bijih dan konsentrat.

Tantangan Industri Tembaga

1. Masih terlalu besarnya produksi


konsentrat dibandingkan kapasitas daya
serap industri pengolahan dalam negeri.
2. Kebijakan pemerintah dalam
mendukung industri masih sangat
minim.
3. Pabrik peleburan tidak didukung oleh
teknologi dan pengalaman yang
memadai, berpotensi mencemari
lingkungan di sekitarnya.

KEGUNAAN TEMBAGA
1. Kabel Listrik

2. Uang Logam

3. Algisida

4. Pengolahan Minyak

5. Motherboard Komputer

6. Perhiasan

PROFIL PT. FREEPORT INDONESIA

PT.Freeport Indonesia adalah perusahaan yang


bergerak di bidang pertambangan, pengolahan, dan
eksplorasi bijih.

PT. Freeport Indonesia menerapkan 2 teknik


penambangan :
- Open pit
- Tambang bawah tanah
Sejarah Singkat PT. Freeport Indonesia
1936 Jacques Dozy menemukan cadangan Ertsberg.
1960 Ekspedisi Forbes Wilson untuk menemukan
kembali Ertsberg.
1967 Kontrak Karya I berlaku selama 30 tahun sejak
mulai beroperasi tahun 1973.
1988 Freeport menemukan cadangan Grasberg.
Investasi yang besar dan risiko tinggi, sehingga
memerlukan jaminan investasi jangka panjang.
1991 Kontrak Karya II (PT Freeport Indonesia) berlaku
30 tahun dengan periode produksi akan berakhir pada
tahun 2021, serta kemungkinan perpanjangan 2 x 10
tahun (sampai tahun 2041).

Luas wilayah
Eksplorasi KK-A = 10.000 Ha
Eksplorasi KK-B = 202.950 Ha
Total Wilayah = 212.950 Ha
Luas wilayah KK Blok B terakhir seluas 212.950
hektare tersebut hanya tinggal 7,8% dari total luas
wilayah eksplorasi pada tahun 1991.
1991 = 2,6 juta Ha
2012 = 212.950 Ha
Cadangan terbukti
2,52 miliar ton bijih :
0,97 gram/ton tembaga
0,83 gram/ton emas
4,13 gram/ton perak

Produksi PT. Freeport Indonesia

SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai