Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

Sumbing bibir satu sisi seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya,
biasanya diperbaiki selepas infant berusia 10 minggu. Teknik yang paling sering
digunakan semenjak diperkenalkan sehingga kini dan menjadi pilihan para ahli
adalah teknik Millard rotation-advancement.5,10,14,16,20 Pada prinsipnya, teknik ini
menciptakan perbaikan dengan penutupan tiga lapisan; kulit, otot dan mukosa
yang mendekati jaringan normal dan untuk membuang jaringan hipoplastik pada
margin cleft.1,21
Dalam melakukan perbaikan dengan menggunakan teknik straight-line, kasus
yang menjadi indikasi adalah minimal. Teknik straight line hanya boleh dilakukan
dan seringkali menjadi pilihan untuk sumbing bibir dengan celah yang kecil
saja.5,10 Teknik straight-line sudah jarang digunakan karena pemanjangan dari sisi
medial tidak mudah dilakukan.5 Prosedur yang dilakukan pada teknik ini juga
boleh mengakibatkan pembentukan bibir atas yang pendek yang merupakan
stigmata dari perbaikan sumbing bibir satu sisi yang kurang baik ditambah dengan
adanya takik pada pertemuan vermillion dan kulit wajah.16 Berbeda dengan teknik
Millard rotation-advancement, garis insisi berada dalam kontur alami dari bibir
dan hidung dimana apabila dijahit akan menjadikan bekas luka kelihatan lebih
natural,1,5,10 karena teknik ini menempatkan bekas luka di posisi anatomis yang
benar yaitu dalam garis kolum philtral kecuali pada bagian dasar dari kolumela,
jaringan parut kelihatan lebih menonjol.5 Selain itu, pada teknik Rose-Thompson
ini banyak jaringan yang dibuang sedangkan pada Millard rotation-advancement,
hanya sedikit jaringan yang dibuang. Walaupun dalam teknik straight-line
prosedurnya tidak rumit karena hanya melibatkan flep yang kecil berbanding
rotation-advancement dengan tindakan yang lebih bersifat invasif, namun hasil
yang diperoleh dari perbaikan Rose-Thompson straight line kurang baik.5 Hidung

yang simetris sulit untuk diperoleh 16 sedangkan pada Millard, nostril sill dibangun
kembali dan diperkuat.5 Semua ini memperkuat hujah mengapa teknik Millard
rotation advancement menjadi teknik pilihan untuk memperbaiki sumbing bibir
satu sisi berbanding teknik straight-line Rose-Thompson.
Teknik Randall-Tennison yang memakai teknik dasar flep triangular
mempresentasikan sebuah teknik Z-plasty yang digunakan oleh sesetengah dokter
bedah dalam perbaikan sumbing bibir unilateral.1 Teknik ini walaupun dapat
mempertahankan Cupids bow, namun tidak mencapai kemiripan yang sama dari
simetris seperti yang didapat dari teknik Millard.5,10 Selain itu, teknik ini juga
prosedurnya sulit untuk direvisi berbanding dengan teknik rotation-advancement.5
Teknik Millard juga menjadi pilihan karena prosedurnya memungkinkan untuk
dilakukan penyesuaian selama operasi berlangsung.1,10 Tambahan pula, teknik
Millard rotation-advancement secara tak langsung memenuhi prinsip keenam dari
lapan prinsip yang telah dinyatakan dalam bab II yaitu dengan cara membuat
insisi yang sedikit melengkung di bawah kolumela pada segmen medial cleft
sehingga seluruh komponen Cupids bow turun secara alami tanpa sebarang
tarikan dan penurunan Cupids bow ini membuka celah yang nantinya akan diisi
oleh segmen lateral cleft.10,16 Teknik Millard rotation-advancement sekali lagi
menjadi pilihan karena teknik ini tidak memerlukan adanya penggunaan unsur
matematika seperti Tennison triangular flap. Tennison triangular flap
memerlukan pengukuran yang tepat dan desain matematika dalam rangka untuk
menghindari cacat bibir pascaoperasi.10 Sungguhpun begitu, dalam upaya untuk
mendapatkan Cupids bow yang simetris, dalam teknik Millard tetap diperlukan
presurgical marking dengan tatu subkutan.16
Kelemahan utama dari teknik flep triangular yang menyebabkan teknik ini
tidak menjadi pilihan dalan perbaikan sumbing bibir satu sisi adalah terbentuknya
jaringan parut tidak natural yaitu secara horizontal yang menyilang pada kolum
filtrum, meratakan dan sekaligus menutupi kolum filtral. Namun, hal ini dapat
ditanggulangi dengan menggunakan teknik modifikasi Davies yang menempatkan
flep triangular itu tinggi pada bibir atau mengaplikasikan modifikasi dari
Nakajima yang menempatkannya sepanjang nostril sill.5

Setiap teknik ada kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Ternyata dalam


sesetengah hal, teknik flep triangular mengatasi teknik rotation advancement yang
diperkenalkan oleh Millard. Contohnya, teknik flep triangular ini prosedurnya
sangat mudah dilakukan sehingga dokter bedah yang masih baru dan kurang
berpengalaman juga boleh mendapatkan hasil yang bagus. Berbeda dengan teknik
Millard rotation-advancement, teknik ini lebih bersifat invasif di mana teknik ini
lebih sulit untuk dikuasai terutama oleh para amatur.5 Namun, pada sumbing bibir
inkomplit atau komplit yang sempit, teknik Millard rotation-advancement
mungkin tidak tertandingi karena lebih mudah untuk membangun kesimetrisan
hidung dan membantu menciptakan kolum philtral pada sisi yang sumbing.10
Selain itu, ada juga modifikasi dari teknik Millard rotation-advancement yang
terus-menerus diperkenalkan oleh para ahli moden. Pada sumbing bibir dengan
perbedaan ketinggian bibir yang significant, adalah sulit untuk memperoleh
panjang bibir yang adekuat. Dalam kasus ini, bibir yang diperbaiki akan berakhir
dengan menjadi lebih pendek dari bibir pada sisi yang normal. Suatu Z-plasty
yang kecil dapat ditambahkan tepat di atas white roll untuk menanggulangi
masalah ni terutama pada initial repair. Opsi lain yang boleh dilakukan adalah
dilakukan revisi bibir pada tahap selanjutnya dengan menggunakan teknik
rerotation.5 Pada perbaikan sumbing bibir yang lebar dengan menggunakan teknik
Millard rotation-advancement, sulit untuk mendapatkan rotasi flap lateral yang
adekuat dan optimal. Kemungkinan perlu bagi seorang dokter bedah mengambil
lebih banyak bagian lateral dari vermillion sehingga dapat menyebabkan asimetri
Cupids bow yang nyata. Walau teknik apa pun yang dipilih oleh seseorang dokter
bedah untuk memperbaiki sumbing bibir satu sisi, beliau harus memperhatikan
alignment dari otot karena hal ini sangat penting untuk mendapatkan bibir yang
fungsional dan estetik. Pada kasus-kasus tertentu, teknik Millard dan Tennison
harus digabungkan dan digunakan secara tepat.10
Tidak terlupakan penggunaan diamond vermillion flap untuk penambahan
vermillion dalam perbaikan sumbing bibir. Walaupun vermillion ternyata berhasil
ditambah, namun seringkali berlaku vermillion pada medial bibir terlihat masih
sangat sempit dan garis muko-vermillion tidak paralel dengan white roll.15

Seorang dokter bedah haruslah mempertimbangkan dengan saksama teknik


apakah yang akan dipilih tergantung kepada kemahiran dan pengalaman yang ada.
Tetapi, berdasarkan hal-hal yang telah dibahas, teknik Millard rotationadvancement menjadi teknik pilihan untuk perbaikan sumbing bibir satu
sisi.5,10,14,16,20

Anda mungkin juga menyukai