ANALISIS PROSPEKTIF
Analisis
prosperktif
merupakan
langkah
terkahir
dalam
proses
analisis
laporan
keuangan.Analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat.Sebagaimana dibahas pada bab-bab
terdahulu ,penyesuaian tersebut meliputi eliminasi pos sementara dalam laporan laba rugi atau
mengalokasikannya ke tahun atau tahun mendatang ,kapitalisasi (pembebanan )pos yang telah
dibebankan (dikapitalisasi) oleh manajemen,kapitalisasi sewa guna usaha operasi ,investasi metode
ekuitas ,dan bentuk pendanaan di luar neraca (off balance sheet financing) lainnya dan sebagainya.
Analisis prospektif merupakan inti penilaian efek.Model penilaian arus kas bebas dan model
penilaian laba sisa yang dibahas pada Bab 1 memerlukan estimasi laopran keuangan di masa depan.
Model laba sisa minsalnya ,memerlukan proyeksi laba bersih dan nilai buku ekuitas di msa depan
untuk memperkirakan harga saham sekarang.
Analisa
prospektif
juga
bermanfaat
untuk
menguji
ketepatan
rencana
strategis
perusahaan.Untuk itu ,perlu dianalisis apakah perusahaan mampu menghasilkan arus kas operasi yang
cukup untuk mendanai pertumbuhan yang diharapkan atau apakah perusahaan memerlukan
pendanaan utang atau ekuitas di masa depan .Perlu dianalisis juga apakah rencana strategis kini akan
menghasilkan manfaat seperti yang diramalkan oleh manajemen prusahaan.Dengan demikian analisis
prospektif berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya.
Pembahasan atas mekanisme proyeksi berpusat pada peramalan laporan keuangan untuk
Target Corporation.Penjelasan terperinci atas proses peramalan dijelaskan pada bagian berikut ini :
PROSES PROYEKSI
Pembahasan dimulai dengan contoh komprehensif proses proyeksi dengan menggunakan laporan
keuangan Target Corporation
PROSES PROYEKSI
LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN
LABA RUGI
LAPORAN POSIS
KEUANGAN
LAPORAN
ARUS KAS
(dalam jutaan )
2005
2004
2003
Penjualan
$ 46.839
$42.025
$ 37.410
31.445
28.389
25.498
Laba Kotor
15.394
13.636
11.912
10.534
9.379
8.134
1.259
1.098
967
Beban Bunga
570
556
584
3.031
2.603
2.227
Beban Pajak
1.146
984
851
1.313
190
247
Laba Bersih
$ 3.198
$ 1.809
1.623
Saham Beredar
891
912
910
Pertumbuhan penjualan
11,455%
12,336%
32,886
32,447
22,490
22,318
6,333
5,245
5,173
4,982
37,809
37,803
RASIO-RASIO TERPILIH(dalam %)
Proses Proyeksi dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan .Contoh ini
digunakan Tren Historis untuk memprediksi tingkat penjualan di masa depan. Analisis lebih
terperinci melibatkan informasi eksternal berikut
pada
umumnya
PETA PERSAINGAN
Apakah jumlah pesaing bertambah ? Apakah pesaing yang lebih lemah menghentikan
operasinya ? Perubahan peta persaingan akan memengaruhi proyeksi atas unit penjualan dan
kemampuan target untuk menaikkan harga.Kedua hal tersebut akan berdampak pada
pertumbuhan.
,tingkat pertumbuhan yang sama dengan tahun 2005.Setelah proyeksi selesai,Analisis sensitivitas
akan mempelajari Tingkat implikasi pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih rendah terhadap
peramalan.
Margin laba kotor Target Corp mengalami sedikit kenaikan menjadi 32,866% terhadap
penjualan.Untuk tujuan proyeksi , margin laba kotor terkahir diasumsikan sebesar 32,866% .Pada
praktiknya ,estimasi margin laba kotor sebagian akan dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi,dan tingkat
kompetisi dalam pasar Target Corp. Minsalnya,kompetisi yang meningkat membuat kita
mempertanyakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan margin laba kotor karena akan sulit
untuk menaikkan harga jual.
Beban penjualan,umum dan adm juga tetap konstan sebesar 22% terhadap
penjualan.Proyeksi beban penjualan,umum dan adm adalah 22,49% terhadap penjualan ,sama dengan
presentase yang terakhir.Pada praktiknya ,pos beban dapat diuji dan diestimasikan secara terpisah
dengan menyertakan pemahaman yang didapat dari bagian Management Discussion Analysis MDA (
Diskusi dan analisis Manajemen ) dalam laporan keuangan atau dari sumber eksternal.Bagi
perusahaan ritel seperti Target Corp ,tren gaji dan biaya okupansi serta beban iklan memerlukan
penelitian lebih lanjut.
Beban
penyusutan
merupakan
pos
material
dan
harus
diproyeksikan
secara
terpisah.Penyusutan merupakan beban tetap dan merupakan fungsi dari jumlah aset yang dapat
disusutkan .Pada tahun-tahun sebelumnya , Target Corp telah melaporkan beban penyusutan kira-kira
6% dari saldo aset tetap diawal tahun.Proyeksi mengansumsikan beban penyusutan sebesar 6,333%
dari saldo aset tetap tahun 2005,presentase yang terakhir.
Dengan cara yang sama ,dihitung pula rasio historis beban bunga terhadap saldo awal tahun
utang berbungan.Selama dua tahun terakhir,rasio ini mengalami sedikit kenaikan dari 4,982% menjadi
5,173% .Proyeksi mengansumsikan 5,173% dari saldo awal tahun utang berbunga.Pada
pratiknya,estimasi
harus
menyertakan proyeksi
tingkat
bunga
jangka
panjang
di
masa
depan.Akhirnya,angka yang digunakan untuk proyeksi atas beban pajak adalah sebagai persentase
terhadap laba sebelum pajak tetap kontan pada tingkat terkahir sebesar 37,809%
Estimasi
(dalam jutaan )
Tahun2006
Pertumbuhan penjualan
11,455%
32,886
22,490
6,333
5,173
37,809
Berdasarkan asumsi-asumsi di atas , Proyeksi Laporan Laba RugiTarget Corp Tahun 2006,
maka berikut langkah-langkah dalam memproyeksikan laporan tersebut
1. PENJUALAN
( $ 46.839 x 1,11455)
= $ 52.204
2. LABA KOTOR
( $ 52.204 x 32,866%)
= $ 17.157
= $ 35.047
= $ 11.741
= $ 1.410
6. BUNGA
( $ 9.538(utang berbunga awal periode) x 5,173%)
= $ 493
= $ 3.513
8. BEBAN PAJAK
( $ 3.513 x 37,809%)
= $ 1.328
= $ 2.185
(dalam jutaan )
Langkah
Estimasi
Proyeksi
Tahun2006
Total Pendapatan
$ 52.204
$ 35.047
Laba Kotor
$ 17.157
$ 11.741
$ 1.410
Beban Bunga
$ 493
$ 3.513
Beban Pajak
$ 1.328
Laba (rugi) dari pos luar biasa dan operasi yang dihentikan 9
$0
Laba Bersih
$ 2.185
Saham Beredar
2. PROYEKSI NERACA
Langkah-langkah Ramalan Neraca Tahun 2006 :
10
$ 891
1. Buatlah Proyeksi Aset Lancar selain Kas dengan menggunakan proyeksi penjualan atau harga
pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan seperti dijelaskan di bawah ini.
2. Buatlah proyeksi kenaikan Aset Tetap dengan estimasi pengeluaran modal yang didasarkan
pada tren historis atau informasi dalam bagian MDA di dalam tahunan.
3. Buatlah Proyeksi Kewajiban Lancar selain utang dengan menggunakan proyeksi penjualan
atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan seperti dijelaskan di bawah ini.
4. Hitunglah bagian lancar utang jangka panjang (bagian yang jatuh tempo dari catatan utang
jangka panjang )
5. Utang jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya kecuali
menunjukan tren yang jelas berbeda.
6. Saldo awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka panjang tahun lalu
dikurangi bagian yang jatuh tempo dari butir (4) di atas.
7. Asumsikan kewajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun lalu,kecuali
menunjukan tren yang jelas berbeda.
8. Saham biasa awal diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu.
9. Laba ditahan diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu ditambahkan (dikurangkan) dengan
laba (rugi) bersih dan dikurang dividen yang diperkirakan.
10. Pos Ekuitas lainnya diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu,kecuali menunjukkan tren
yang jelas berbeda.
(dalam jutaan )
Kas
2005
2.245
2004
708
2003
758
Piutang
5.069
4.621
5.565
Persediaan
5.384
4.531
4.760
1.224
3.092
852
13.922
12.952
11.935
Aset Tetap
22.272
19.880
20.936
Akumulasi Penyusutan
5.412
4.727
5.629
16.860
15.153
15.307
1.511
3.311
1.361
TOTAL ASET
Utang Usaha
32.293
31.416
28.603
5.779
4.956
4.684
504
863
975
1.633
1.288
1.545
304
1.207
319
8.220
8.314
7.523
2.010
1.815
1.451
9.034
10.155
10.186
TOTAL KEWAJIBAN
19.264
20.284
19.160
Saham Biasa
74
76
76
1.810
1.530
1.256
Laba Ditahan
11.145
9.526
8.111
13.029
11.132
9.443
31.416
28.603
RASIO-RASIO TERPILIH
9,240
9,094
6,722
5,840
6,266
5,357
5,441
5,728
5,444
32,628
24,214
122,663%
37,485%
26,527%
$ 0,310
$ 0,260
$ 0,240
3.012
2.671
3.189
CAPEX /Penjualan
6,431%
6,356%
8,524%
Estimasi
(dalam jutaan )
Tahun2006
9,240
5,840
5,441
28,683
26,527%
0,310
3.012
CAPEX /Penjualan
6,431%
1. PIUTANG
$ 5.650
2. PERSEDIAAN
$ 6.001
/ 9,24
5. AKUM. PENYUSUTAN
$ 6.822
$ 6.441
= $ 35.047 / 5,441
17. KAS
Jumlah yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan Total Kewajiban dan Ekuitas
Langkah 1 & 7
(dalam jutaan )
Langkah
Estimasi
Proyeksi
2006
2005
Kas
17
$ 1.402 $
2.245
Piutang
5.650
5.069
Persediaan
6.001
5.384
1.224
1.224
14.277
13.922
$ 25.629
22.272
Akumulasi Penyusutan
$ 6.822
5.412
$ 18.807
16.860
1.511
1.511
$ 34.595$
32.293
TOTAL ASET
Utang Usaha
$ 6.441 $
5.779
751
504
10
1.820
1.633
11
352
304
9.364
8.220
12
2.010
2.010
13
8.283
9.034
TOTAL KEWAJIBAN
$ 34.595
$19.264
Saham Biasa
14
74
74
15
1.810
1.810
Laba Ditahan
16
13.054
11.145
14.938
13.029
$ 34.595$
32.293
Neraca awal memperkirakan saldo kas sebesar $ 1.402 juta.Jumlah ini mencerminkan
4,1% dari proyeksi total aset.Meskipun lebih rendah dari tingkat tatahun 2005 sebesar 7%
dari proyeksi total aset,saldo kasi ini masih sejalan dengan persentase sebelumnya di rentang
2-3% .Jika estimasi saldo kas jauh lebih tinggi atau lebih rendah ,penyesuaian lebih lanjut
dapat di lakukan untuk :
1. Menginvestigasikan kelebihan kas dalma efek yang dapat diperdagangkan (proyeksi laba
perlu disesuaikan untuk tamnahan laba investasi non operasi )
2. Mengurangi utang jangka panjang dan/atau ekuitas secara proporsional sehingga tetap
menjaga tingkat leverage keuangan yang konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jika saldo kas telalu rendah,utang jangka panjang dan/atau saham biasa tambahan dapat
ditingkatkan
jika
dibutuhkan
guna
menjaga
tingkat
leverage
keuangan
tetap
Tahun 2006
$ 2.185
1.410
(581)
(617)
Utang usaha
Beban yang masih harus dibayar
Pajak dan lainnya
Arus kas bersih dari operasi
662
187
48
3.294
Pengeluaran
Arus kas bersih dari aktivitas investasi
(3.357)
(3.357)
(504)
(276)
(780)
$ (843)
2.245
$ 1.402
ANALISIS SENSITIVITAS
Proyeksi laporan keuangan didasrkan pada hubungan yang diharapkan antara pos
laporan laba rugi dengan pos neraca .Contoh ini menggunakan rasio terakhir karena oprasi
Target Corp cukup stabil dan diasumsikan tidak terdapat perubahan besar dalam strategi
operasi.
Namun ,asumsi sumsi tersebut dapat divariasikan untuk menganalisis dampaknya
pada kebutuhan dana,pengembalian aset dan ekuitas ,dan sebaginya. Misalnya jika
diasumsikan rasio pengeluaran modal terhadap penjualan naik sebesar 7,5% maka
pengeluaran modal akan naik menjadi $ 3,9 miliar, dan saldo kas akan turun sebesar $ 845
juta, 2,4% dari total aset dan di bawah tingkat tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini
,pendanaan eksternal dalam bentuk utang (ekuitas) akan dibutuhkan. Kenaikan yang sama
dalam kebutuhan pendanaan juga akan mengakibatkan penurunan perputaran piutang atau
persediaan.
Analis sering kali menyiapkan beberapa proyeksi untuk melihat skenario terbaik
(terburuk) sebagai tambahan atas skenario yang paling mungkin terjadi. Analis sensitivitas ini
menunjukkan asumsi yang memiliki dampak terbesar pada hasil keuangan sehingga
membantu mengidntifikasi area yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Model penilaian laba sisa menentukan nilai ekuitas pada saat t sebagai jumlah nilai
buku kini dan nilai sekarang laba sisa yang diperkirakan di masa depan.
Et (Rit+1)
Vt = BVt +
Et (Rit+2)
+
( 1+K )1
Et (Rit+1)
+
( 1+K )2
( 1+K )3
Dimana BV merupakan nilai buku pada akhir periode t, RLT+n sebagai laba sisa diperiode
t+n, dan k sebagai biaya modal.laba sisa (residual, income) pada waktu t didefinisikan sebagai
laba bersih komperhensif dikurangi pembebanan pada nilai buku awal, yaitu Rlt = Nlt (k x
BVt 1).
Proses penilaian memerlukan estimasi laba bersih dimasa depan dan nilai buku ekuitas
pemegang saham. Model penilaian memerlukan estimasi atas 6 parameter sebagai berikut :
Pertumbuhan penjualan
Berikut disajikan sebuah contoh penilaian untuk saham biasa Syminex Corp.
2. Margin laba bersih diharapkan naik menjadi 9,2% dan 9,4% selama dua tahun
berikutnya dan kemudian bertahan pada persentase tersebut.
3. Tingkat perputaran modal kerja bersih diharapkan tetap pada tingkat 11,83
4. Tingkat perputaran aktiva tetap diharapkan tetap pada tingkat 1,99 kali.
5. Leverage keuangan juga diharapkan konstan pada tingkat sekarang sebesar 2,52 kali.
6. Biaya modal ekuitas diperkirakan sebesar 12,5%. (Biaya modal ekuitas ditentukan oleh
capital asset pricing model [CAPM] )
Penjualan
Tingkat perputaran modal kerja bersih
Penjualan
Tingkat perputaran aktiva tetap
Berdasarkan estimasi diatas, laba sisa untuk tahun 2006 diestimasikan dengan menggunakan
rumus :
Sisa laba = Laba bersih - (Ekuitas awal tahun x Biaya modal ekuitas)
$6.278 = $8.856
- (
$20624
0,125
Tahun-tahun setelahnya dalam horizon peramalan dihitung dengan cara yang sama. Setiap
tahun selama horizon peramalan selanjutnya didiskontokan pada biaya modal ekuitas
(12,5%). Sebagai contoh, faktor diskonto untuk tahun kedua dihitung sebagai berikut:
PVIF k,n
1
(1 k) n
Nilai sekarang untuk tiap-tiap tahun dalam horizon peramalan dijumlahkan untuk
mendapatkan nilai sekarang kumulatif sampai tahun 2010 sebesar $26.303. Proyeksi laba sisa
di tahun 2011 diasumsikan tumbuh pada tingkat inflasi (3,5%). Nilai sekarang anuitas ini,
didiskontokan ke tahun 2005 adalah:
PV FVn
1
(k - inf.)(1 k) n
Dengan saham beredar sebanyak 1.737 lembar, nilai per lembar saham Syminex Corp. adalah
$58,13.
Model laba sisa menentukan harga saham sebagai nilai buku ekuitas pemegang saham
ditambah nilai sekarang dari laba sisa (residual income RI) yang diperkirakan, dimana Rlt
= Nrt (k x BVt-1). Laba sisa juga dapat dinyatakan dalam bentuk rasio, yaitu:
RI = (ROEt K) x BVt-1
Dimana ROE = Nlt / BVt-1. Bentuk ini menekankan kenyataan bahwa harga saham berubah
bila ROE k. Dalam keseimbangan, tekaanan kompetisi akan mendorong tingkat
pengembalian (ROE) mendekati biaya (k) sehingga laba abnormal akan hilang. Dengan
demikian estimasi harga saham adalah sebesar proyeksi pengembalian ROE pada nilai jangka
panjangnya bagi perusahaan dan industri tertentu.
Tampilan di atas ini menyajikan kinerja ROE untuk kuintil perusahaan. Grafik
menyajikan nilai median tiap portofolio. Hasil pengamatan yang terlihat adalah:
1. ROE cenderung untuk kembali ke keseimbangan jangka panjang. Hal ini mencerminkan
tekanan kompetisi. Lebih lanjut, tingkat pembalikan bagi perusahaan yang paling tidak
menguntungkan lebih besar dari pada tingkat pembalikan perusahaan yang paling
menguntungkan. Dan akhirnya, tingkat pembalikan bagi perusahaaan yang memiliki
tingkat ROE yang paling ekstrem adalah lebih besar dari pada tingkat pembalikan bagi
perusahaan yang memiliki tingkat ROE lebih moderat.
2. Pembalikan tidak lengkap. Yaitu, tetap terdapat perbedaan sekitar 12% antara perusahaan
dengan ROE tertinggi dan perusahaan dengan ROE terendah meskipun setelah 10 tahun.
Hal ini mungkin disebabkan oleh 2 hal: perbedaan resiko yang tercermin ke dalam
perbedaan biaya modal (k) ; atau, tingkat konservatisme yang lebih tinggi / rendah dalam
kebijakan akuntansi.
Grafik di atas menyatakan bahwa sebagian pembalikan selesai setelah sekitar 5 tahun.
Hal ini mendukung penggunaan horizon peramalan 5 tahun bagi perusahaan tersebut karena
tidak terdapat dampak besar pada harga saham setelah titik dimana ROE = k, terlepas dari
asumsi tingkat pertumbuhan penjualan.
ROE dianggap sebagai penggerak nilai (value driver) karena ROE merupakan
variabel yang mempengaruhi harga saham secara langsung. selanjutnya komponen ROA
dipecah menjadi margin laba dan perputaran. Komponen-komponen tersebut juga merupakan
penggerak nilai.
Tampilan di atas ini menyajikan grafik tentang pembalikan margin laba bersih untuk
kuintil perusahaan. Grafik ini dibuat dengan cara yang sama dengan pembuatan grafik ROE.
Tampak jelas tingkat pembalikan yang signifikan untuk perusahaan dengan margin laba
bersih (net profit margin NPM) tertinggi dan terendah. Selain itu, tingkat pembalikan untuk
perusahaan dengan laba terendah lebih besar dari pada tingkat pembalikan perusahaan yang
paling untung.
Tingkat pembalikan untuk 2 kelompok ekstrem perusahaan tersebut lebih besar dari
pada tingkat pembalikan perusahaan dengan laba yang lebih moderat. Dan akhirnya, tetap
terdapat selisih antara portofolio dengan margin laba bersih tertinggi dan terendah pada akhir
10 tahun, yang besarnya kurang lebih sama dengan selisih untuk ROE. Pembalikan ROE
tampaknya disebabkan oleh pembalikan dalam margin laba bersih
Perputaran total aktiva (total asset turnover TAT) merupakan komponen kedua
dalam ROA. Dalam tampilan diatas ini disajikan tingkat pembalikan perputaran total aktiva
yang dibuat dengan cara yang sama dengan grafik terdahulu. Walaupun tampak adanya
pembalikan, tingkat lebih kecil dari tingkat pembalikan ukuran profitabilitas. Selain itu,
terdapat tingkat perputaran aktiva yang bervariasi antara perusahaan dengan perputaran
tertinggi dan terendah. Hal ini mencerminkan tingkat intensitas modal.
Pada saat pembuatan estimasi, proyeksi margin laba dan tingkat perputaran perlu
mempertimbangkan pola pembalikan yang umum dan tingkat penggerak nilai dari rata-rata
jangka panjangnya. Lebih lanjut diperlukan perhatian atas karakteristik industri sebagaimana
ditunjukan oleh tampilan bahwa terdapat perbedaan pada margin laba bersih. Dan akhirnya
horizon proyeksi tidak perlu terlalu panjang karena akan mengurangi keyakinan atas proyeksi
dan ROE cenderung kembali mendekat ke biaya modal selama periode waktu yang relatif
pendek.
Arus kas masuk dan arus kas keluar terkait satu sama lain. Kegagalan salah satu
aspek aktivitas bisnis perusahaan akan berdampak pada keseluruhan sistem arus kas.
Kegagalan penjualan berdampak pada konversi persediaan menjadi piutang dan kas,
mengakibatkan penurunan ketersediaan kas, ketidakmampuan perusahaan untuk mengganti
kas dari sumber seperti ekuitas, pinjaman, dan utang usaha dapat menghambat aktivitas
produksi dan merugikan penjualan di masa depan. Sebaliknya, membatasi pengeluaran pada
pos seperti iklan dan pemasaran dapat memperlambat konversi persediaan menjadi piutang
dan kas. Pembatasan jangka panjang atas arus kas keluar atas arus kas masuk dapat
menurunkan solvabilitas perusahaan.
Pangsa pasar
Faktor kompetisi
Komponen-komponen tersebut umumnya dinilai bersamaan dengan lini produk yang
Pemberi pinjaman
Jika penjelasan manajemen atas laporan penjualan tidak didukung dengan bukti yang objektif,
pemberi pinjaman harus menolak permohonan pinjaman . Namun jika penjelasan manajemen
atas laporan penjualan dapat diuji kebenarannya pemberi pinjaman dapat menilai tingkat
ramalan penjualan serta ketidakpastiannya.