Anda di halaman 1dari 30

Menghitung Tinggi Tiang Dengan Total Station

Kasus ini sama halnya dengan soal ujian Ilmu Ukur Tanah (IUT) sewaktu kuliah. Aku tidaklah pandai
dalam pelajaran, apalagi mata kuliah ini. Dulu sewaktu semester 1 cuman bisa dapet nilai C. Padahal
sepertinya bisa ngerjain juga, praktek juga ngikutin terus tapi entah hasilnya seperti itu (untung-untungan
apa ya..)
Tahun berikutnya coba ngulangin lagi. Eh... dapet B, lumayan lah daripada C hahhaa..
Terus berlanjut sampai semester akhir, sepertinya gak keren kalau IUT dapet B. Iseng-iseng disemester
akhir sambil skripsi ngulang si mata kuliah ini, hahaha.. kali ini dapet A. Alhamdulillah..

Balik lagi ke-topik bahasan. Gimana sih caranya menghitung tinggi suatu benda (contoh: tiang listrik,
tower, gunung, gedung, dsb). Dulu sewaktu ujian pernah muncul soal seperti ini, yaitu mengukur tinggi
tower. Nah sekarang pada pekerjaan saya ternyata ditemui beberapa kasus yang serupa, seperti
mengukur tinggi kabel listrik (untuk mengetahui maksimal ketinggian kabel agar tidak
tersangkut Crine pada saat melintas pada saat peralatan Rig untuk pengeboral melintas).
Berikut contoh kasusnya pada saat mengukur tiang listrik.
Case 1

Menghitung tinggi tiang listrik

Saya tulis menghitung mengapa? karena hasil tinggi diperoleh dari hasil hitungan.

Kalau gak salah metode ini disebut pemotongan kebelakang. Langkah awal menghitung tinggi tiang
diawali dengan menentukan titik referensi untuk mengukur tinggi tersebut. Karena merupakan
pemotongan kebelakang maka tiang ditentukan dari 2 titik referensi.
1. Dirikan alat dititik A, kemudian bidik titik B. diperoleh jarak dAB (klem dalam posisi piringan vertikal 90')
2. Dari bidikan titik B kemudian bidik tiang, diperoleh besar sudut antara titik B dan tiang (sudut F)
3. Selanjutnya bidik ujung tiang listrik, diperoleh sudut E.
4. Pindahkan alat pada titik B, agar posisi tidak bergeser karena sentering ulang lebih baik memindahkan
alat dengan mencopot tribach.
5. Ulangi langkah 1-3 dari posisi titik B, maka diperoleh jarak dBA, sudut G, sudut H.
6. Semua data sudah tersedia, maka tinggi tiang listrik dapat dihitung.
Jarak dAB dapat menggunakan rata-rata jarak yang diperoleh dari titik A dan B. Yaitu (dAB+dBA)/2.
Perhatikan segitiga biru. Masih ingat rumus matematika tentang Sin? Jika diketahui 2 sudut dan 1 jarak
maka sudut-sudut dan jarak-jarang yang lain bisa dihitung. Pakai rumus A/Sin A = B/Sin B = C/Sin C.
Sehingga jarak datar antara titik A ke tiang dan titik B ke tiang dapat dihitung.
Perhatikan segitiga antara titik A, dasar tiang, dan puncak tiang. Karena bentuknya adalah segitiga sikusiku maka tinggi tiang dapat dihitung dengan rumus trigonometri.
Sin = y/r
Cos = x/r
Tan = y/x
Pakai rumus yang Tan.
Menghitung tinggi tiang dari titik A.
Tan E = tinggi tiang / d.A.Tiang
tinggi tiang = Tan.H * d.A.Tiang
Maka diperoleh tinggi tiang dari titik A.
Menghitung tinggi tiang dari titik B
Tan H = tinggi tiang / d.B.Tiang
tinggi tiang = Tan.H * d.B.Tiang
Maka diperoleh tinggi tiang dari titik B.
Selanjutnya nilaitinggi tiang dirata-rata (tinggi tiang dari titik A + tinggi tiang dari titik B)/2
Tinggi tiang total = tinggi tiang rata-rata + tinggi alat
catatan: jika permukaan tanah dimana posisi alat dan tiang sama datarnya.
jika tidak datar maka tinggi dari posisi datar kearah bawah dapat dihitung menggunakan trigonometri lagi
dengan mengarahkan alat dari posisi datar 90' kearah ujung bawah tiang.
Case 2

Menghitung kemiringan tiang listrik

Pada kasus ini terdapat tiang listrik yang miring/akan roboh. Untuk menghitung kemiringan tiang ini dapat
dilakukan menggunakan Total Station manual. Langkahnya sebagai berikut
1. Membidik titik ujung tiang (titik 1) kemudian dengan mengunci piringan horizontal mengarahkan bidikan
kebawah tepat dititik A pada posisi 90'. catat sudutnya. Maka kita mempunyai data jarak horizontal dari
alat ke titik A dan elevasinya, serta sudut dari titik A (posisi 90') ke ujung puncak tiang.
2. Menghitung tinggi tiang dari posisi datar (garis hijau) ke puncak tiang dengan rumus trigonometri,
seperti pada uraian Case 1. Kemudian menghitung elevasi tiang dengan menjumlahkan elevasi titik A +
tinggi prisma + tinggi tiang dari posisi datar (garis hijau).
3. Membidik pangkal tiang dengan prisma, maka didapat elevasi dasar tiang.
4. Sekarang kita mempunyai data koordinat Puncak tiang (X2, Y2, Z2) dan pangkal bawah tiang (X1, Y1,
Z1).
Nilai kemiringan tiang dapat diukur dengan rumus pitagoras.
Jarak tegak bisa dicari dengan menyelisihkan nilai elevasi Z2-Z1
Jarak datar bisa dihitung dari nilai XY yaitu: akar kuadrat dari (X2-X1)^2+(Y2-Y1)^2
Sehingga kemiringan dapat dihitung dari segitiga siku-siku tadi.
Jika alat Total Station dilengkapi fitur reflectorles (laser) maka dengan 2 bidikan pada Puncak dan
pangkal bawah dapat diperoleh koordinat titik A dan B seperti pada gambar dibawah ini. sehingga tinggi
tiang atau kemiringan dapat dihitung.

Menghitung tinggi tiang dengan fitur reflectorles (laser)

Semoga bermanfaat, jika ada kesalahan mohon koreksinya. Terima kasih


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Cara Menggunakan Total station


Cara mnggunakan total station
Menghidupkan Alat
1.
Tekan Tombol power ( selama kurang lebih 2 detik ) akan ditampilkan zerro set, dilayar
akan ditampilkan nilai konstanta prisma yang aktif (PSM) dengan koreksi atmosfir (PPM) yang
akan dipakai selama pengukuran.
2.
Periksalah indikator baterai yang terdapat dilayar bagian kanan bawah, tanda batas strip 3
buah menunjukkan baterainya masih penuh. Putar teropong untuk setting pembacaan vertikal
sehingga muncul tampilan sudut vertikal dan horizontal pada saat itu.
3.
Tampilan / Display Tampilan layar pada Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N) adalah
dengan dot Matriz Liquit Cristal Display (LCD) yang terdiri dari 4 baris dengan 20 karakter
pergaris, secara umum 3 baris diatas menunjukkan / menampilkan data ukuran dan 1 baris paling
bawah menunjukkan fungsi yang berubah ubah sesuai dengan mode pengukurannya.

Istilah dan kode yang muncul dalam tampilan


V : Sudut Vertikal.
HR : Sudut Horizontal Kanan.
HL : Sudut Horizontal Kiri.
HD : Jarak Horizontal.
VD : Jarak Vertikal.
SD : Jarak Miring
N : North ( Utara )
E : East ( Timur )
Z : Zenith / Elevasi
? : EDM sedang tidak aktif / menyala.
M : Satuan Meter.
F? : Satuan Feet ( kaki ).
F ? : Satuan Feet dan Inchi.
Tombol dan Pengoperasian Fungsi Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N)
Tombol dan Fungsinya :
: Tombol untuk pengukuran koordinat.
/ /? : Tombol untuk pengukuran jarak.
ANG : Tombol untuk pengukuran sudut.
MENU : Tombol untuk pilihan yang ditampilkan.
ESC :Tombol untuk keluar dari suatu program ke tampilan sebelumnya

POWER :Tombol untuk menghidupkan dan mematikan Total Station.


F1 F4 : Tombol / fungsi soft key digunakan untuk menjalankan perintah sesuai dengan menu
tampilan yang diatasnya.
CATATAN :
Azimuth adalah : Sudut yang dihitung dari arah utara sampai titik tertentu.
1. Mencari Koordinat azimuth
a12 = Arc tan X2-X1 : Y2-Y1
2. Hub. Koordinat dan Jarak
d12= v(X2-X1)kuadrat+ v(Y2-Y1) kuadrat
(bingung nulis angka kuadrat di blog g muncul2 hehe)
3. Hub. Koordinat , Jarak, Azimuth
X2= X1+d12 sin a12
Y2= Y1+d12 cos a12
Apabila sudah diketahui koordinat Titik 1( BM1) dan 2 (BM2) dan azimutnya .
Langsung saja memasukkan koordinatnya dan azimutnya Misal OCC (BM1), BACKSIGHT
(BM2) kemudian Masukkan azimutnya.
Apabila belum diketahui azimutnya kita dapat menghitungnya dengan rumus diatas tapi disini
mencoba langsung tanpa menghitung terlebih dahulu.
Karena di dalam TS sudah dilengkapi dengan mikro komputer yang mengolah data menjadi data
koordinat.
Berikut ini Langkah langkahnya.
1. Memberi Nama File
Tekan Tombol Menu,
Tampilan Layar
Menu
Pilih Layout (F2),
F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?
Pilih Input (F1),
Select A FILE
masukkan nama (misal dengan nama coba)
Tampilan Layar
FN: Coba
Input list skip enter
Pilih ESC.
2. Mencari Arah Utara
Arahkan teropong ke arah utara {menggunakan bantuan Kompas (bawaan Topcon}
untuk menyetelnya dengan cara menggeser dan mengatur skrup penggerak yang ada.
Bila sudah tepat Tekan Oset (F1)
Tampilan Layar
V : 109 00 04
HR:231 36 24
0Set Hold Hset P1
H ANGEL 0SET, >OK ?
(No) (Yes)

pilih Yes (F3)


Pilih ESC.
3. Mencari koordinat awal(HR)
Arahkan teleskop ke arah lensa,kemudian catat HR Nya.
Tampilan Layar
V : 123 00 06
HR: 256 30 50
0Set Hold Hset P1
4. Kembali ke nama file tersebut, Pilih Layout (F2),
Tekan Tombol Menu,
Tampilan Layar
Menu
F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?
Pilih File dengan nama Coba .(F4)
Tampilan Layar
Select A FILE
FN: Coba
Input list skp enter
Kembali ke layout,Pilih OCC (F1).
Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input
F2:Backsight
F3:Layout P?
Tekan input (F1),(Masukkan Koordinat E N Z caranya tekan input (F1)
Masukkan angka koordinat misal 5000 kemudian enter (F4).
Cttn:(koordinat disini hanya bersifat contoh)
Tampilan Layar
PT# :____________
Input list skp enter
E : ..5000.000 m
N : ..5000.000 m
Z : .. 100.000 m
Input - PT# Enter
Instrument Height (Tinggi Alat) Misal tinggi alat 1.5 m Tekan Enter (F4).
Tampilan Layar
Instrument Height
Input
Ins. HT : 1.500 m
Input Enter
Kembali ke layout, Pilih Backsight (F2).
Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input

F2:Backsight
F3:Layout P
Tekan Ne / Az (F3). Tekan AZ (F3) AZ= Azimuth
Tampilan Layar
OCC PT
PT # : ___________
Input List Ne/Az Ent
E .. m
N : . m
Input __ AZ enter
Masukkan HR yang dicatat tadi. Tekan Input (F1).Tekan Yes (F3).
Tampilan Layar
BACKSIGHT
HR : 256 .3050
Input __ PT# Enter
Tampilan Layar
BACKSIGHT
HB : 256 3050
Input __ PT# Enter
5.Memberi Nomor Tembakan.Kembali ke Layout,Pilih New Point (F2).
Tampilan Layar
Layout
F1 : Seleck A FILE
F2 : New Point
F3 : Grid Faktor P
New Point, Pilih Side Shot (F1).
Tampilan Layar
F1 : Side shot
F2 : Resection
Pilih File Coba Tekan Enter (F4).
Tampilan Layar
Seleck A FILE
FN : Coba
Input List ___ Enter
Tekan Input (F1). masukkan Angka 1.(Angka 1 merupakan tembakan pertama).
Tampilan Layar
Side Shot
PT # :
Input srch ___ Enter
Reflector Height (Tinggi Prisma Rambu Ukur).Misal Kita isikan 1.5 m.
Tekan Yes (F3).
Reflector Height Akan ditampilkan E, N, Z nya, Untuk menyimpannya
Tekan Yes (F3).
Tampilan Layar
InputR.HT : 1.500 m
>Sight? (Yes)(No)

E : 5145.65
N : 5879.71
Z : 105.43
>REC (Yes)(No)
Siap untuk tembakan Side Shot Selanjutnya.

Beranda

Teknik Survey Pemetaan


Alat Ukur Tanah (THEODOLIT)
POSTED BY : AZMI CHOBERJUMAT, 28 FEBRUARI 2014

THEODOLIT

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan


untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan
sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki
sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca
bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan
alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan
dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang
ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan)
yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut
juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar
mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut
vertikal untuk dibaca.

Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian


sangat tinggi (Farrington 1997). Survei dengan menggunakan
theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau
cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut
memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar.

Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan


atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien
(Farrington 1997) Instrumen pertama lebih seperti alat survey
theodolit benar adalah kemungkinan yang dibangun oleh Joshua
Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap
dengan kompas dan tripod.

Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus


dengan penuh lingkaran di sayap vertikal dan sudut pengukuran
perangkat yang paling sering setengah lingkaran. Alidade pada
sebuah dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk
pengukuran sudut horisontal, dan yang
kedua alidade telah terpasang pada vertikal setengah lingkaran.
Nanti satu instrumen telah alidade pada vertikal setengah
lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah terpasang
sehingga
dapat digunakan untuk menunjukkan sudut horisontal secara
langsung. Pada akhirnya, sederhana,
buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini
pertama kali dilakukan oleh Jonathan
Sisson pada 1725.
Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam
instrumen 1787 dengan

diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar


yang terkenal, yang dia buat
menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri.
Di dalam pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan ukur
tanah, theodolit sering
digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi,
maupun pengamatan matahari.
Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat
Penyipat Datar bila sudut
verticalnya dibuat 90.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat
dibidikkan kesegala arah. Di
dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan
untuk menentukan sudut siku-siku
pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat
digunakan untuk menguker
ketinggian suatu bangunan bertingkat.
SOKKIA Tipe DT7C-D20549 Digital Theodolite
Pengertian, Syarat2, macam2, dan jenis theodolit

PENGENALAN THEODOLITE LASER


1. bagian bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup
penyetel yang menyanggah suatu
tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi
lingkaran ini dibuat

pengunci limbus.

2. bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke


dalam tabung dan diletakkan
pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu.
Diatas sumbu kesatu
diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang
berbentuk lingkaran yang
mempunyai jari jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di
tepi lingkaran dibuat alat
pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang
menjadi penyanggah sumbu
mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan
untuk membuat sumbu kesatu
tegak lurus, cek info lainnya di jual lingerie. Lingkaran dibuat dari
kaca dengan garis garis
pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis
garis tersebut sangat tipis
dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam.
Lingkaran dibagi dalam
derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam
360 atau dalam grades
senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.

3. bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas


kaki penyanggah sumbu kedua.

Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai


diafragma dan dengan
demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan
plat yang berbentuk
lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.

SYARAT SYARAT THEODOLITE


Syarat syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite (pada
galon air) sehingga siap
dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :
1. sumbu kesatu benar benar tegak / vertical.
2. sumbu kedua haarus benar benar mendatar.
3. garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.
4. tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu.

A. BAGIAN BAGIAN DARI THEODOLIT


Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
1. Bagian atas, terdiri dari :
o Teropong / Teleskope
o Nivo tabung
o Sekrup Okuler dan Objektif
o Sekrup Gerak Vertikal
o Sekrup gerak horizontal

o Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal


o Nivo kotak
o Sekrup pengunci teropong
o Sekrup pengunci sudut vertical
o Sekrup pengatur menit dan detik
o Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
2. Bagian Bawah terdiri dari :
o Statif / Trifoot
o Tiga sekrup penyetel nivo kotak
o Unting unting
o Sekrup repetisi
o Sekrup pengunci pesawat dengan statif

3
Pengertian, Syarat2, macam2, dan jenis theodolit
Bagian-bagian yang penting
dari alat theodolit:
Teropong yang dilengkapi
dengan garis bidik
Lingkaran skala vertical
Sumbu mendatar
Indeks pembaca lingkaran
skala tegak

Penyangga sumbu mendatar


Indeks pembaca lingkaran
skala mendatar
Sumbu tegak
Lingkaran skala mendatar
Nivo kotak
Nivo tabung
Tribrach
Skrup kaki tribrach

Tata Cara Pengukuran Detil


Tachymetri Menggunakan
Theodolit Berkompas
Pengukuran detil cara
tachymetri dimulai dengan
penyiapan alat ukur (Theodolite
)titik ikat dan penempatan rambu di
titik bidik. Setelah alat siap untuk
pengukuran, dimulai dengan
perekaman data di tempat alat
berdiri, pembidikan ke rambu ukur, pengamatan azimuth dan
pencatatan data di rambu BT, BA,

BB serta sudut miring m.


Tempatkan alat ukur theodolite di atas titik kerangka dasar atau
titik kerangka penolong dan
atur sehingga alat siap untuk pengukuran, ukur dan catat tinggi
alat di atas titik ini. Dirikan
rambu di atas titik bidik dan tegakkan rambu dengan bantuan
nivo kotak. Arahkan teropong ke
rambu ukur sehingga bayangan tegak garis diafragma berimpit
dengan garis tengah rambu.
Kemudian kencangkan kunci gerakan mendatar teropong.
Kendorkan kunci jarum magnet sehingga jarum bergerak bebas.
Setelah jarum setimbang
tidak bergerak, baca dan catat azimuth magnetis dari tempat alat
ke titik bidik. Kencangkan kunci
gerakan tegak teropong, kemudian baca bacaan benag tengah,
atas dan bawah serta cata dalam
buku ukur. Bila memungkinkan, atur bacaan benang tengah pada
rambu di titik bidik setinggi
alat, sehingga beda tinggi yang diperoleh sudah merupakan beda
tinggi antara titik kerangka
tempat berdiri alat dan titik detil yang dibidik.
Gambar: Macam-macam bentuk benang silang ( diapragma )
4 Theodolit | Oerlee Coolz
Oerleebook.wordpress.com | Pengertian, Syarat2, macam2, dan jenis
theodolit

Kesalahan pengukuran cara tachymetri dengan theodolite


berkompas
Kesalahan alat, misalnya:
a. Jarum kompas tidak benar-benar lurus.
b. Jarum kompas tidak dapat bergerak bebas pada prosnya.
c. Garis bidik tidak tegak lurus sumbu mendatar (salah kolimasi).
d. Garis skala 0 180 atau 180 0 tidak sejajar garis bidik.
e. Letak teropong eksentris.
f. Poros penyangga magnet tidak sepusat dengan skala lingkaran
mendatar.
Kesalahan pengukur, misalnya:
a. Pengaturan alat tidak sempurna ( temporary adjustment ).
b. Salah taksir dalam pemacaan
c. Salah catat, dll. nya.
Kesalahan akibat faktor alam, misalnya:
a. Deklinasi magnet.
b. atraksi lokal.
Titik detil yang harus diukur meliputi semua titik alam maupun
buatan manusia yang
mempengaruhi bentuk topografi peta daerah pengukuran.
Sistim pembacaan
Sistem dengan indeks garis
Sistem dengan nonius

Sistem dengan micrometer


Sistem koinsidensi
Sistem digital
Ketelitiannya
Teodolit presisi/teliti, misal
Wild tipeT-3
Teodolit satu sekon, misal
Wild tipe T2
Teodolit puluhan sekon ,
misal Shokisa tipe TM-20
Teodolit satu menit, misal
Wild tipe T0
Gambar 16.3. Pembacaan sudut dengan cara koinsidensi

B.MACAM / JENIS THEODOLIT

Macam Theodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam


yaitu:

1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal )


Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu
dengan kiap, sehingga
bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolit yang di
maksud adalah theodolit

type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)

2. Theodolite Repitisi
Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa
lingkaran mendatarnya
dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak.
Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala
mendatar 0, dapat
ditentukan kearah bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit
yang termasuk ke dakm
jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL
6-DE (Topcon), Th-51
(Zeiss)
Oerlee Coolz | Theodolit 5
Oerleebook.wordpress.com | Pengertian, Syarat2, macam2, dan jenis
theodolit

3. Theodolite Modern
Theodolites di hari ini, membaca dari kalangan vertikal dan
horisontal biasanya
dilakukan secara elektronik. Readout yang dilakukan oleh rotary
encoder, yang dapat
absolut, misalnya Gray menggunakan kode, atau meningkat,
dengan terang dan gelap sama
jauh radial band.

SOKKIA Tipe SET520-C22677 Digital Theodolite


Nikon_Ne_20h_20s_Digital_Theodolite

1. MACAM THEODOLIT MENURUT SISTEM BACAANNYA:


Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis
Theodolite sistem baca dengan Nonius
Theodolite sistem baca dengan Micrometer
Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi
Theodolite sistem baca dengan Digital
2. THEODOLIT MENURUT SKALA KETELITIAN
Theodolit Presisi (Type T3/ Wild)
Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild)
Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha)
Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild)
Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)

3. SYARAT SEBELUM MENGUKUR SUDUT


Sumbu tegak (sumbu-I) harus benarbenar
tegak.
Bila sumbu tegak miring maka
lingkaran skala mendatar tidak lagi
mendatar. Hal ini berarti sudut yang diukur
bukan merupakan sudut mendatar.

Gelembung nivo yang terdapat pada


lingkaran skala mendatar ditengah dan
gelembung nivo akan tetap berada ditengah
meskipun theodolit diputar mengelilingi
sumbu tegak. Bila pada saat theodolit
diputar mendatar dan gelembung nivo
berubah posisi tidak ditengah lagi, maka
berarti sumbu-I tidak vertical, ini disebabkan oleh kesalahan
sistim sumbu yang tidak benar,
atau dapat juga disebabkan oleh posisi nivo yang tidak benar.

Tidak ada salah indeks pada skala lingkaran tegak.


Setelah syarat pertama, kedua dan ketiga dipenuhi maka
arahkan garis bidik ketitik yang
agak jauh.
Ketengahkan gelembung nivo lingkaran skala tegak
Baca lingkaran skala tegak, missal didapat bacaan sudut
zenith z.
Putar teropong 180
Periksa gelembung nivo lingkaran skala tegak, ketengahkan
bila belum terletak di tengah
Baca lingkaran skala tegak, missal z. Bila bacaan z = 360
Apabila keempat syarat tidak terpenuhi maka diadakan
pengaturan. Untuk mendapatkan

sudut horizontal yang benar maka syarat pertama kedua dan


ketiga harus benar
sedangkan syarat keempat dipenuhi untuk mendapatkan sudut
vertical yang benar.

4. MENGATUR SUMBU TEGAK


Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatur sumbu
tegak adalah sebagai berikut:
Usahakan agar nivo lingkaran mendatar sejajar deng
Tengahkan posisi gelembung nivo dengan cara memutar kedua
skrup kaki tribrach secara
bersamaan dengan arah yang berlawanan.
Setelah keadaan gelembung nivo berada di tengah maka putar
theodolit 90
gelembung nivo dengan hanya memutar skrup kaki tribrach yang
ketiga
Kemudian kembalikan ke kedudukan semula (sejajar skrup kaki
tribrach 1 dan 2)
Tengahkan kembali posisi nivo apabila gelembung nivo belum
berada ditengah.
Kemudian putar theodolit 180
kedudukan nivo yang sejajar dengan skrup kaki kiap 1 dan 2.
Bila garis arah nivo tegak lurus dengan sumbu tegak, maka
gelembung nivo akan tetap
berada ditengah.

5. CARA-CARA PENYETELAN THEODOLIT:


* Dirikan statif sesui dengan prosedur yang ditentukan.
* Pasang pesawat diatas kepala statif dengan mengikatkan
landasan peawat dan sekrup
pengunci di kepala statif.
* Stel nivo kotak dengan cara:
Putarlah sekrup A,B secara bersama
sekrup C. (lihat gambar )
Pengertian, Syarat2, macam2, dan jenis theodolit

Sumbu mendatar (sumbu


mendatar
Garis bidik harus tegak lurus sumbu
mendatar, Untuk memenuhi syarat kedua dan ketiga
lakukan langkah
Gantungkan unting
Benang diusahakan agar tergantung bebas (tidak
menyentuh dinding atau lantai)
Setelah sumbu tegak diatur sehingga benar
benar tegak, garis bidik diarahkan ke bagian atas
benang. Kunci skrup pengunci sumbu tegak dan
lingkaran skala mendata

Gerakkan garis bidik perlahan


Bila sumbu mendatar tegak lurus dengan
sumbu tegak dan garis bidik tegak lurus dengan
sumbu mendatar maka garis bidik akan bergerak
sepanjang benang unting
dari bidikan benang).
0
kemudian dikembalikan garis bidik ke titik yang sama
dengan arah 2 skrup kaki tribrach.
go
, sehingga nivo berputar mengelilingi sumbu tegak dalam
asang bersama-sama hingga gelem

sumbu-II) harus benar-benar


langkah-lankah sebagai berikut:
unting-unting pada dinding.
benarbenar
mendatar.
perlahan-lahan ke bawah
epanjang unting-unting (tidak menyimpang
360-z, maka salah indeks adalah 0
benar-benar dipenuhi,
an o

. tengahkan posisi
gelembung nivo bergeser kearah garis

Pengertian, Syarat2, macam2, dan jenis theodolit


Putarlah sekrup c ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo
bergeser ketengah (lihat
gambar b)
Setel nivo tabung dengan sekrup penyetel nivo tabung.
Bila penyetelan nivo tabung menggunakan tiga sekrup penyetel
(A,B,C), maka caranya
adalah:
Putar teropong dan sejajarkan dengan dua sekrup A,B (lihat
gambar a)
Putarlah sekrup A, B masuk atau keluar secara bersama-sama,
hingga gelembung nivo
bergeser ke tengah (lihat gambar a)
Putarlah teropong 90 ke arah garis sekrup C (lihat gambar b)
Putar sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo
bergeser ketengah.
Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo kotak dan nivo
tabung dengan cara
memutar teropong ke segala arah

6. CARA PEMBACAAN BAAK UKUR

Pada rambu ukur akan terlihat huruf E dan beberapa kotak kecil
yang berwarna merah dan
hitam. Setiap huruf E mempunyai jarak 5 cm dan setiap kotak
kecil panjangnya 1cm.

7. PERHITUNGAN JARAK
v JIKA MEMAKAI SUDUT VERTIKAL (ZENITH) :
o Do = (BA-BB) x100 x sin V, jarak optis
o Do = (BA-BB) x 100 x sin2 V, jarak datar
v JIKA MEMAKAI SUDUT VERTIKAL (ELEVASI)
o Do = (BA-BB) x 100 x cos V, jarak optis
o Do = (BA-BB) x100 x cos2 V, jarakk datar

8. PERHITUNGAN BEDA TINGGI (H)


v Jika memakai sudut vertical (zenith) : h = ta + dh BT tan V
v Jika memakai sudut vertical (elevasi) : h = ta + (dh x tan V)
BT
9. PERHITUNGAN KETINGGIAN
TPx = TP1 + h
TP1 adalah ketinggian di titik pesawat

Share This

Back to Home

Alat Ukur Tanah (THEODOLIT)

Leave a Reply
Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

NEXTPREV
Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Azmi chober
Lihat profil lengkapku

Blogger templates
Blogroll

Popular Posts

Alat Ukur Tanah (THEODOLIT)


THEODOLIT Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut mendatar ...


Cara Penggambaran Kontur Tanah Dengan Autodesk Land Desktop
CARA PENGGAMBARAN KONTUR TANAH DENGAN AUTODESK LAND DESKTOP BAB I
PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN
Hasil gambar k...

Alat Ukur Tanah (TOTAL STATION)


TOTAL STATION Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat.
Total station juga sudah di...

GPS GEODETIC
GPS GEODETIC GPS Geodetic adalah GPS yang mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1,
L2, atau GNSS. GPS Geodetic mempunyai kem...

Alat Ukur Tanah (WATERPASS)


ALAT UKUR WATERPASS Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan
sebuah benda atau garis dalam posisi rata ...

Spesifikasi Samsung Galaxy Note 3 + Gear


Spesifikasi Samsung Galaxy Note 3 lain yaitu dalam smartphone phablet ini sudah dibekali dengan
processor yang handal dan lebih mapan ....

Spesifikasi Samsung Galaxy Grand


Jaringan dan Konektivitas Nirkabel GSM 3G , HSPA-PLUS EDGE/GPRS (850/900/1800/1900 MH...

Blogger news
Copyright 2015 Teknik Survey Pemetaan -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes
Djogan

Anda mungkin juga menyukai