PP No. 55/2004 mengelompokkan tarif PPnBM menjadi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 75%.
Barang yang termasuk mewah, tetapi digunakan untuk keperluan negara atau angkutan udara
niaga, tidak dikenakan PPnBM.
Vera mengatakan RUU PPN dan PPnBM akan dibahas pada akhir Agustus 2008 dengan 195
Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Dia menyebutkan DIM ini dapat saja bertambah, karena
masih ada fraksi yang belum menyampaikan daftar tersebut.
Tekan penjualan
Sejumlah pelaku industri otomotif menilai rencana kenaikan PPnBM akan mengakibatkan
penjualan mobil nasional terkoreksi.
Presdir PT Indomobil Suzuki International Soebronto Laras mengatakan jika memang kenaikan
PPnBM akan dikenakan pada produk otomotif, sebaiknya difokuskan pada model kendaraan
berkapasitas mesin besar dengan volume penjualan yang tidak terlalu besar dan belum
diproduksi di dalam negeri.
Pemerintah dan DPR, menurutnya, harus berhati-hati dalam menerapkan tarif PPnBM agar tidak
menekan permintaan mobil di dalam negeri. Jika penjualan kendaraan bermotor terganggu,
secara otomatis pertumbuhan industri pun akan terganggu, termasuk industri komponen selaku
pendukung.
"Produk yang telah memiliki kandungan komponen lokal hingga 40%, sebaiknya PPnBM-nya
tidak dinaikkan. Bahkan bila perlu dinolkan karena kontribusinya sangat signifikan," kata
Soebronto kepada Bisnis, kemarin.
Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Rizwan Alamsjah menuturkan rencana
itu akan memicu keluhan baru di kalangan konsumen kendaraan roda empat karena harga jual
yang terus naik.
Dia menilai dampak dari kenaikan tarif PPnBM akan jauh lebih besar dalam mendongkrak harga
jual kendaraan bermotor dibandingkan dengan penyesuaian pada tarif bea masuk. "PPnBM itu
dikenakan saat semua biaya sudah fixed, jadi ya otomatis harga jual akan melambung tinggi,"
ujar Rizwan.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor Joko Trisanyoto menyatakan pelaku industri
otomotif berada pada posisi sebagai pelaksana peraturan yang akan dibuat pemerintah dan DPR.
Namun, dia memperkirakan pasar mobil nasional relatif akan aman, karena rencana ketentuan
baru itu tidak akan diberlakukan dalam waktu dekat ini.
"Kami hanya bisa mengikuti peraturan, bukan tempatnya untuk setuju atau tidak."