Anda di halaman 1dari 2

Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala


fisik yang berulang disertai permintaan pemeriksaan medik, meskipun sudah
berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan juga telah dijelaskan dokternya bahwa
tidak ada kelainan yang mendasari keluhannya. 1,2
Beberapa orang biasanya mengeluhkan masalah dalam bernafas atau
menelan, atau ada yang menekan di dalam tenggorokan. Masalah-masalah
seperti ini dapat merefleksikan aktivitas yang berlebihan dari cabang simpatis
sistem saraf otonomik, yang dapat dihubungkan dengan kecemasan. Kadang kala,
sejumlah simptom muncul dalam bentuk yang lebih tidak biasa, seperti
kelumpuhan pada tangan atau kaki yang tidak konsisten dengan kerja sistem
saraf. Dalam kasus-kasus lain, juga dapat ditemukan manifestasi dimana
seseorang berfokus pada keyakinan bahwa mereka menderita penyakit yang
serius, namun tidak ada bukti abnormalitas fisik yang dapat ditemukan.1,4
Pada gangguan ini sering kali terlihat adanya perilaku mencari perhatian
(histrionik), terutama pada pasien yang kesal karena tidak berhasil membujuk
dokternya untuk menerima bahwa keluhannya memang penyakit fisik dan bahwa
perlu adanya pemeriksaan fisik yang lebih lanjut.3,
Dalam kasus-kasus lain, orang berfokus pada keyakinan bahwa mereka
menderita penyakit serius, namun tidak ada bukti abnormalitas fisik yang dapat
ditemukan.1
Beberapa tipe utama dari gangguan somatoform adalah gangguan
konversi, hipokondriasis, gangguan dismorfik tubuh, dan gangguan somatisasi.
Klasifikasi dan Diagnosis
DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth
Edition) menyederhanakan kriteria diagnostik yang diajukan di dalam DSM-III.
Untuk diagnosis gangguan somatoform, DSM-IV mengharuskan onset usia
sebelum usia 30 tahun. Selama perjalanan penyakit, pasien harus telah
mengeluhkan sekurangnya empat gejala nyeri, dua gejala gastrointestinal, satu

gejala seksual, dan satu gejala neurologis semu, yang semuanya tidak ada yang
dapat dijelaskan sepenuhnya melalui pemeriksaan fisik atau laboratorium.
Gangguan Somatoform berdasarkan PPDGJ III dibagi menjadi:3
F.45.0 gangguan somatisasi
F.45.1 gangguan somatoform tak terinci
F.45.2 gangguan hipokondriasis
F.45.3 disfungsi otonomik somatoform
F.45.4 gangguan nyeri somatoform menetap
F.45.5 gangguan somatoform lainnya
F.45.6 gangguan somatoform YTT
Gangguan Somatoform berdasarkan DSM IV dibagi menjadi:4
Somatoform disorders
300.81 Somatization disorder
300.82 Undifferentiated somatoform disorder
300.11 Conversion disorder
Pain disorder
o 307.89 Associated with both psychological factors and a general
medical condition
o 307.80 Associated with psychological factors
300.7 Hypochondriasis
300.7 Body dysmorphic disorder
300.82 Somatoform disorder NOS

Anda mungkin juga menyukai