Anda di halaman 1dari 2

Dalam rangka medapatkan varietas ikan yang di inginkan dengan ciri-ciri pertumbuhan cepat,

tahan terhadap kondisi perairan jelek, seuantitas tinggi sekaligus mempunyai kualitas daging
yang baik keunggulan masing-masing komoditas tersebut perlu dicoba untuk di gabungkan
melalui program hibridisasi.

Nilai Heterosis ikan menggambarkan suatu kondisi perbandingan antara rata-rata keturunan
dengan rata-rata kedua induknya khususnya untuk mengetahui apakah suatu persilangan akan
menghasilkan keturunan yang lebih baik atau lebih buruk pada kofaktor tertentu yang
dibandingkan induknya

Alat dan bahan

Bahan praktikum
Bahan yang digunakan digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Bahan yang dibutuhkan
1. Ikan kontrol
2. Ikan hibrid

Prosedur praktikum
1.
2.
3.
4.
5.

Disiapkan timbangan dan penggaris


Diisi toples dengan air sebanyak setengah volume suplai
Ambil ikan dari akuarium dan Masukan ke dalam toples
Timbang ikan dengan menggunakn timbangan
Ukur beberapa karakter morfometrik ikan uji dengan menggunakan penggaris

Prosedur pengamatan
Untuk menghasilkan nilai heterosis populasi hasil persilangan digunakan formulasi menururt
fave (1993)

H(%) =

P 10,5( p1+ p 2) x 100


0,5 ( p 1+ p 2 )

Ket :
H

Heterosis

P1 : ikan hibrid
P2 : ikan normal

Macam-macam heterosis
1. Heterosis antara tetua (midparent heterosis) ditentukan sebagai penyimpangan
penampilan keturunan F1 dari rata-rata tetuanya. Penentuan heterosis ini diperlukan
untuk kepentingan kajian genetik namun kurang memiliki nilai praktis.
2. Heterosis tetua terbaik (best/high parent heterosis) dihitung sebagai selisih penampilan
keturunan F1 dari tetua dengan penampilan lebih baik. Istilah yang terakhir ini di
kalangan pemuliaan tanaman juga disebut heterobeltiosis.
3. Heterosis standar digunakan pula dalam uji penampilan dan dihitung berdasarkan selisih
penampilan hibrida dengan varietas standar.

Kedua pengertian heterosis terakhir ini lebih memiliki manfaat praktis.

Anda mungkin juga menyukai