Anda di halaman 1dari 10

BOHP

Biaya overhead Pabrik :


Merupakan biaya produksi selain dari biaya bahan/bahan baku dan
biaya tenaga kerja/ biaya tenaga kerja langsung.
Biaya ovearhead Pabrik dapat digolongkan berdasarkan 3
penggolongan:
Penggolongan menurut sifatnya.
Pengolongan menurut prilaku dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan.
Penggolongan menurut hubungannya dengan departemen.
Penggolongan menurut Sifat

Penggolongan yang berhubungan dengan produksi berdasarkan


pesanan Biaya OHP adalah biaya produksi selain Biaya Bahan Baku
dan Biaya Tenaga Kerja Langsung.

Ak By/Isna/2011

BOHP terdiri dari :

Biaya Bahan Penolong.


Biaya Reparasi dan Pemeliharaaan.
Biaya Tenaga Kerja Tdk Langsung.
Biaya yg Timbul akibat penilaian terhadap aktiva tetap.
Biaya yg timbul akibat berlalunya waktu.
BOHP lain yang memerlukan pengeluaran tunai.

Penggolongan menurut prilaku biaya dalam


hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

BOHP digolongkan menjadi :


BOHP Tetap.
BOHP Variabel.
BOHP Semi Variabel.
Ak By/Isna/2011

Penggolongan menurut hubungan nya


dengan Departemen.

BOHP digolongkan menjadi :


BOHP Langsung Departemen (Direct departmental
overhead expenses).
BOHP Tidak Langsung Departemen (Indirect
departemental overhead expenses).

Penentuan Tarip BOHP.


Penentuan tarip BOHP pada dasar nya
adalah menaksir BOHP sesungguhnya
dimasa akan datang dengan pendekatan
jangka pendek.
Ak By/Isna/2011

Langkah yang perlu di lakukan :


Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik.

Penyusunan anggaran BOHP harus


memperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas)
Memilih dasar pembebanan BOHP kepada produk.

Dasar pembebanan yang dapat digunakan :

Satuan Produk.
Biaya Bahan Baku.
Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Jam Tenaga Kerja Langsung.
Jam Mesin
Menghitung tarip BOHP.

Ak By/Isna/2011

Pembebanan BOHP berdasarkan Tarip.

Misal :
Dari Anggaran BOHP diketahui :

Jumlah BOHP Variabel


Rp. 10.000.000,
Jumlah BOHP Tetap
Rp. 5.000.000,
Jumlah Total BOHP
Rp. 15.000.000,
Perusahaan menggunakan Kapasitas normal dengan jumlah 50.000
jam mesin. (JM)
Tarip BOHP :
Tarip BOHP Variabel Rp.10.000.000,-/50.000 JM = Rp.200,-/JM
Tarip BOHP Tetap Rp. 5.000.000,-/50.000 JM = Rp.100,-/JM

Jumlah Tarip BOHP


Rp.300,-/JM

Ak By/Isna/2011

Misalkan, PT.ADLIA dalam tahun tsb menerima pesanan sebanyak


2000 pesanan dengan waktu pengerjaan selama 45.000 jam mesin.
BOHP yg sesungguhnya terjadi di perusahaan sebesar
Rp. 13.000.000,- : BOHP yang dibebankan kepada produk
Rp.300,-/JM X 45.000 JM = Rp.13.500.000,Jurnal yang dibuat :
BDP- BOHP
Rp. 13.500.000,BOHP yg Dibebankan
Rp. 13.500.000,Pencatatan BOHP sesungguhnya :
Jurnal yang dibuat :
BOHP Sesungguhnya
Rp. 13.000.000,Biaya Gaji dan Upah
Rp. 2.000.000,Persediaan Bahan Penolong
Rp. 5.000.000,Persediaan Bhan Bakar
Rp. 3.000.000,Persediaan Suku Cadang
Rp. 1.000.000,Depresiasi Mesin
Rp. 2.000.000,Ak By/Isna/2011

Menutup Rekening BOHP yg dibebankan ke


Rekening BOHP sesungguhnya :
Jurnal yang di buat :
BOHP yg dibebankan

Rp. 13.500.000,-

BOHP Sesungguhnya

Rp. 13.500.000,-

Mencatat terjadinya selisih :


Jurnal yang dibuat.
BOHP Sesungguhnya
Selisih BOHP

Rp. 500.000,Rp. 500.000,-

Ak By/Isna/2011

Perlakuan selisih BOHP


Selisih BOHP bisa dibebankan ke HPP
atau dibebankan ke Laba/Rugi.
Kalau selisih BOHP ( selisih laba )
dibebankan ke HPP maka akan
mengurangi HPP yang ada, tapikalau
dibebankan ke laba rugi maka akan
menambah laba yang ada.

Ak By/Isna/2011

Analisa selisih BOHP

Selisih anggaran :
BOHP S

xx

BOHP yg dianggarkan pd kap.yg dicapai :


BOHP T ( kap.N x tarif BOHP T )
BOHP V ( Kap.R x tarif BOHP V)

xx
xx
xx
xx

Selisih anggaran
ATAU :
BOHP S
BOHP T menurut anggaran
BOHP V sesungguhnya
BOHP V yg dibebankan
Selisih anggaran

XX
xx xx
xx
xx
Ak By/Isna/2011

Selisih kapasitas :
BOHP T yang dianggarkan
BOHP T yang dibebankan
selish kapasitas
ATAU :
Kapasitas yang dianggarkan
Kapasitas sesungguhnya
Kapasitas tidak terpakai
di kali Tarif BOHP T
Selisih kapasitas

Ak By/Isna/2011

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

Anda mungkin juga menyukai