Anda di halaman 1dari 12

Bahasan : Optik Geometris

Kelompok :

Anggota : 1. Deni Nurbuana


2. Detya Apriska
3. Sendyo Imam W.
4. Siti Mulya P.
5. Yantri Septiani T.
Kata Pengantar

Alhamdulillah Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah


SWT kami ucapkan atas selesai nya Makalah kelompok ini. Dengan rida
dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya kami telah menyelesaikan
Makalah ini dengan baik. Makalah ini dapat di selesaikan dengan
semampu nya kelompok kami.

Dengan menyelesaikan makalah ini kami sedikit demi sedikit


dapat mengerti dengan materi yang ibu berikan pada makalah ini.
Dalam bab ini banyak materi yang kami selesaikan seperti
• Hukum Pemantulan dan Pembiasan
• Pengertian dan Persamaan Cermin cekung dan Cermin cembung
• Macam – macam alat optik : 1. Teleskop
2. Mikroskop

Semoga tugas ini bermanfaat untuk kami semua sebagai


acuan dalam proses belajar. Akhirnya kelompok kami hanya bisa
menghimbau kepada pembaca dan ibu guru atas Makalah ini
diselesaikan dengan sebaik mungkin.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Kata,
kalimat dan mohon maaf apabila ada kekurangan yang lainnya
Wassalamualaikum

Penyusun

Kelompok

-2-
Daftar Isi

Kata
Pengantar.............................................................................ii
Daftar
Isi......................................................................................iii

Bab 1. Optik Geometris

1.1 Hukum Pemantulan dan pembiasan

a.Hukum
Pemantulan....................................................................3
b.Hukum
Pembiasan.....................................................................4

1.2 Persamaan Cermin cekung dan cermin cembung

a.Cermin
cembung........................................................................5
b.Cermin
cekung...........................................................................5
c.Contoh soal cermin
cembung.......................................................6
d.Contoh soal cermin
cekung.........................................................6

1.3 Alat – Alat optik

a.Mikroskop..............................................................................
....7

-3-
b.Contoh soal
Mikroskop................................................................8
c.Teleskop................................................................................
....9
d.Contoh soal
teleskop.................................................................10

Hukum Pemantulan dan Pembiasan

1. Hukum Pemantulan

Pemantulan cahaya dapat diselidiki dengan menggunakan


kotak cahaya bercelah dan cermin datar yang diletakkan di atas kertas
HVS putih. Sinar yang keluar dari celah disebut sinar datang ; sinar
yang dipantulkan oleh cermin datar disebut sinar pantul ; dan garis
yang tegak lurus permukaan cermin disebut garis normal

Dari Percobaan dengan menggunakan alat tersebut diperoleh


hukum pemantulan, yaitu sebagai berikut :
1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada
suatu titik dan terletak pada satu bidang datar.
2) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).

i=r

-4-
Gambar 1.1 Jalannya sinar dalam hukum Pemantulan.

2. Hukum Pembiasan

Di Kelas VIII Anda telah melakukan percobaan dan


menemukan dua hukum tentang pembiasan. Kedua hukum ini
dietemukan pada tahun 1621 oleh matematikawan Belanda,
Willebrord Snellius (1580 – 1626). Karena itu, kedua hukum
pembiasan ini populer dengan sebutan hukum I Snellius dan hukum II
Snellius.

Hukum I Snellius berbunyi; sinar datang, sinar bias, dan


garis normal terletak pada satu bidang datar

Hukum II Snellius berbunyi; jika sinar datang dari medium


kurang rapat ke medium lebih rapat (misalnya dari udara ke air atau
dari udara ke kaca) maka sinar dibelokkan mendekati garis normal
(Gambar 1.2) ; jika kebalikannya, sinar datang dari medium lebih rapat
ke medium kurang rapat (misalnya dari air ke udara) maka sinar
dibelokkan menjauhi garis normal (Gambar 1.3)

-5-
Gambar 1.2 Sinar datang dari Gambar 1.3 Sinar datang
medium kurang rapat ke dari medium lebih rapat ke
medium yang lebih rapat medium yang kurang rapat
dibiaskan mendekati garis dibiaskan menjauhi garis
normal normal

Persamaan Cermin cekung dan Cermin


cembung
Cermin lengkung
Cermin lengkung adalah cermin yang permukaan pantul nya
merupakan sebuah kelengkungan yang sferis.

Pemantulan Pada Cermin Cekung


Sinar istimewa pada cermin cekung:
Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui
1.
titik fokus F
Sinar datang melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu
2.
utama
Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin M akan
3.
dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan tersebut.

Pemantulan Pada Cermin Cembung


Sinar istimewa pada cermin cembung:
Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan
1.
seakan-akan datang dari titik fokus F.
Sinar datang menuju titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu
2.
utama.
Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin M akan
3. dipantulkan kembali seakan-akan melalui titik pusat kelengkungan
tersebut.

-6-
Persamaan-persamaan yang berlaku pada cermin lengkung (cekung
dan cembung):

1. Rumus pembentukan jarak fokus cermin : f = ½ R atau R = 2 f

2. Rumus pembentukan bayangan : 1/f = 1/So + 1/Si

3. Rumus perbesaran bayangan : M = -(Si/So) = hi/ho

Keterangan:
So = jarak benda ; Si = jarak bayangan ; f = jarak fokus ; hi = tinggi
bayangan ; ho = tinggi benda ; R = jari-jari kelengkungan cermin ; M =
Perbesaran linier bayangan

Contoh Soal Cermin cekung

Dik : f = 4 cm s = 20 cm

Dit : Bayangan s’ ?

1 1 1 1 1 1
+ = = + =
s' s f s ' 20 4
1 1 1 5 −1 4
= − = =
Jawab : s ' 4 20 20 20
20
s' =
4
s ' = 5cm

Jadi letak bayangan adalah 5 cm di depan cermin

Contoh Soal Cermin cembung

Dik : f = 15 cm s = 30 cm

Dit : bayangan s’ ?

-7-
1 1 1 1 1 1
+ = = + =
s' s f s ' 30 −15
1 1 1
= −
s ' 15 30
Jawab : 1 − 2 −1 3
= =−
s' 30 30
30
s' = −
3
s ' ' = −10 cm

Jadi Bayangan Terletak di belakang cermin cembung

Alat Optik

1. Mikroskop

a. Perbesaran mikroskop
Karena mikroskop disusun oleh dua buah lensa, yaitu lensa objektif
dan lensa okuler, maka perbesaran total mikroskop tentu sama dengan
hasil kali dari kedua perbesaran lensa ini.
Untuk lensa objektif perbesaran yang dialami benda adalah
perbesaran linear, sehingga rumus perbesaran objektif, Mob , persis
sama dengan rumus perbesaran linear tipis yaitu

h' ob − s ' ob
Perbesaran lensa objektif Mob =
hob
=
sob

Dengan h’ob = tinggi bayangan; hob = tinggi benda; s’ob = jarak


bayangan objektif; sob = jarak benda objektif
Karena lensa okuler berfungsi seperti lup, yaitu 0 < sok ≤ fok ,
maka rumus perbesaran okuler, Mok, persis seperti rumus perbesaran
angular lup, yaitu

Sn
Mata berakomodasi maksimum Mok = +1
fok

-8-
Sn
Mata tidak berakomodasi Mok =
fok

Perbesaran total mikroskop (M) adalah hasil kali antara


perbesaran objektif dan okuler M = Mob × Mok

Contoh soal Mikroskop


Sebuah mikroskop memiliki lensa okuler dengan jarak fokus 5 cm dan
lensa objektif dengan jarak fokus 3, tentukan perbesaran total
mikroskop untuk mata berakomodasi maksimumJarak lensa objektif
dan okuler 15 cm
Oleh karena jarak titik dekat mata tidak diketahui, maka kita tentukan
jarak titik dekat mata 30 cm , jadi Sn = 30 cm

Jawab

1 1 1 1 1 1
+ = = + =
sok s ' ok sok sok − 30 5
1 1 1 6 +1 7
= + = =
sok 5 30 30 30
30
sok = cm
7

Jarak bayangan Objektif , S’ob


α = S’ob + Sok
30
15 = s ' ob +
7
30 105 − 30 75
sob = 15 − = = cm
7 75 7
Jarak benda objektif , Sob

-9-
1 1 1 1 75 1
+ = = + =
sob s ' ob fob sob 7 5
1 1 7 1 7 36 − 7 29
= − = − = =
sob 7 75 5 75 75 75
75
sob = cm
29
Mata berakomodasi maksimum
− s ' ob 75 75 75 29 2175
Mob = =− / =− × =−
sob 7 29 7 75 525
Sn 30
Mok = +1 = +1 = 7
fok 5
Perbesaran total mikroskop
 2175  15225
M = Mob × Mok =  − ×7 = − = −29 Kali
 525  525

2. Teleskop

Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk


melihat benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.
Ada dua jenis utama teropong, yaitu :
a) Teropong bias, yang terdiri atas beberapa lensa
b) Teropong pantul, yang terdiri atas beberapa cermin dan lensa.

Tidak seorangpun yakit siapa yang pertama kali menemukan


teropong. Namun, adayang menyatakan bahwa seorang pembuat
lensa berkebangsaan Jerman bernama Hans Lipershey
menemukannya tanpa sengaja pada sekitar tahun 1608. Galileo
mendengarnya, menyalinnya, dan mengembangkannya. Teropong
yang dibuat Galileo sekarang lebih dikenal dengan sebutan teropong
panggung

Panjang teropong untuk penggunaan normal


d = fob + fok
Tanpa teropong, mata akan melihat dengan ukuran angular α, dan
dengan teropong, mata akan melihat dengan ukuran angular β , sehingga
perbesaran angular teropong bintang adalah :
β
Ma =
α
Untuk sinar-sinar paraksial, nilai sudut dalam radian hampir sama
dengan nilai tangennya.
B1T 1
Pada segitiga siku-siku OobB 1T 1 : a ≈ tan a = fob

- 10 -
B1T 1
Pada segitiga siku-siku OokB 1T 1 : β ≈ tan β = fok
Jadi, Perbesaran teropong adalah

β fok
Ma = =
α B1T 1

Peerbesaran teropong penggunaan normal

fob
Ma =
fok

Contoh Soal Teleskop


Sebuah teropong bintang memiliki lensa objektif dengan jarak fokus
120 cm dan lensa okuler dengan jarak fokus 6 cm. Teropong ini
diutamakan untuk melihat benda – benda langit yang sangat jauh
Tentukan panjang dan perbesaran teropong untuk a) Penggunaan
normal b) Mata berakomodasi maksimum

Jawab
a)Pengguna normal teropong

panjang teropong α,
a = fob + fok = 120 + 6 = 126

Perbesaran teropong M
fob 120
M = = = 20
fok 6

b) Mata berakomodasi Maksimum


anggap jarak titik mata Sn = 10 cm
S ' ok = −Sn = −10
Mencari Sok
1 1 1 1 1 5 +3 8
= − = − = =
sok fok s ' ok 6 −10 30 30
30
Sok = = 3,75 cm
8

Panjang teropong α

- 11 -
α = fob + sok =120 + 3,75
=123 ,75 =124 cm

Perbesaran teropong Ma
fob 120
Ma = = = 32 kali
sok 3,75

- 12 -

Anda mungkin juga menyukai