Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN JIWA

KOMUNITAS
Nama
Nim
Tanggal
Tempat Praktik
Kasus

: Fajri Alfiannur
: 1111111513
: 30 November - 13 Desember 2015
: RW 004
: Dewasa Awal

A. Definisi
Dewasa awal adalah peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan
pencarian identitas diri, pada masa awal dewasa, identitas diri ini didapat secara
sedikit-demi sedikit sesui dengan umur kronologis dan mental age-nya. Berbagai
masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal, dewasa
awal adalah masa peralihan dari ketergntungan kemasa mandiri, baik dari segi
ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri dan pandangan tentang masa depan
sudah realistis.
B. Ciri-Ciri Perkembangan Dewasa Awal
1. Usia reproduktif (Reproductive Age)
Masa dewasa adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk
rumah tangga.Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa
orang dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan
memulai karir mereka dalam suatu lapangan tertentu.
2. Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age)
Dengan pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembangan pola
hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai
akhir hayat. Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola
hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat
menimbulkan kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi orang-orang yang
bersangkutan. Ini adalah masa di mana seseorang mengatur hidup dan
bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang pekerjaan
yang akan ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai
menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.
3. Usia Banyak Masalah (Problem age)
Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak siap
memasuki

tahap

ini,

dia

akan

kesulitan

dalam

menyelesaikan

tahap

perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan,


persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan
penyesuaian di dalamnya.
4. Usia tegang dalam hal emosi (emostional tension)
Banyak orang dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang berhubungan
dengan

persoalan-persoalan

yang

dialaminya

seperti

persoalan

jabatan,

perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali


dinampakkan

dalam

ketakutan-ketakutan

atau

kekhawatiran-kekhawatiran.

Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada
ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu
saat tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam
pergumulan persoalan.
5. Masa keterasingan sosial
Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola
kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan
dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan
berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan
terus berkurang. Sebai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang
muda, bahkan yang populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa
yang disebut krisis ketersingan.
6. Masa komitmen
Mengenai komitmen, Bardwick (dalam Hurlock:250) mengatakan: Nampak tidak
mungkin orang mengadakan komitmen untuk selama-lamanya. Hal ini akan
menjadi suatu tanggung jawab yang trrlalu berat untuk dipikul. Namun banyak
komitmen yang mempunyai sifat demikian: Jika anda menjadi orangtua menjadi
orang tua untuk selamanya; jika anda menjadi dokter gigi, dapat dipastikan bahwa
pekerjaan anda akan terkait dengan mulut orang untuk selamanya; jika anda
mencapai gelar doctor, karena ada prestasi baik disekolah sewaktu anda masih
muda, besar kemungkinan anda sampai akhir hidup anda akan berkarier sebagai
guru besar.
7.

Masa Ketergantungan
Masa dewasa awal ini adalah masa dimana ketergantungan pada masa dewasa
biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga
pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau sepenuh atau pada
pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan
mereka.

8. Masa perubahan nilai


Beberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa adalah karena
ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok sosial dan
ekonomi orang dewasa.
9. Kreatif
Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan tergantung pada
minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan
kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang
menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada yang menyalurkannya melalui
pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.
C. Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Optimalisasi perkembangan dewasa awal mengacu pada tugas-tugas perkembngab
dewasa awal sebagai berikut:
1. Memilih teman bergaul (sebagai calon suami istri).
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki
kematangan fisiologis (seksual), sehingga mereka siap melakukan tugas
reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual denagn lawan jenisnya.
Mereka kan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok dijadikan pasangan
dalam perkawinan atau membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka
akan menentukan kiteria usia, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai
persyaratan pasangan hidup.
2. Belajar hidup bersama suami istri
Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami pasangan masingmasing, saling menerima kekurangan dan saling membantu membangun rumah
tangga. Terkadang terdapat batu sandungan yang tidak bisa dilewati,sehingga
berakibat pada perceraian. Ini terjadi karena kuranganya kesiapan atau ketidak
dewasaan dalam menanggapi masalah yang dihapi bersama.
3. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
Masa dewasa yang memiliki waktu sekitar 20 tahun (20-40) dianggap sebagai
rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu
tersebut, golongsn dewasa muda berusia di atas 25 tahun, umumnya telah
menyelesaikan pendidikan minimal setingkat SLTA/SMU,Akademik, universitas.
Selain itu, sebagian besar diri mereka yang telah memasuki dunia pekerjaan guna
meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapakan dan membukukan diri
bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak tergantung lagi
pada orang tua. Sikap mandiri ini merupakan sikap positif bagi mereka karena

sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga


yang baru. Dan belajar mengasuh anak-anak.
4. Mengelola rumah tangga
Setelah menjalani pernikahan, dia akan berusaha mengelola rumah tangganya. Dia
akan berusahaa membentuk, membina,dan mencapai kebahgian hidup. Merak
harus dapat menyesuaikan diri dan bekerjasama dangan pasaangan hidup. Mereka
harus dapat menyesuiakan diri dan bekerja sama dengan paasaangan maasingmasing.merekaa juga harus melahirakan, membesarkan, mendidik, dan membina
anak-anak dalaam kelurga. Selain itu, tetap menjalani hubungan baik denagn
kedua orang tua ataupun saudara-saudaranya yang lain.
5. Mulai bekerja dalaam suatu jabaatan.
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas,
umumnya dewas muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan
keahlianya. Sesui minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan keuangan
masa depan yang baik. Bila merasa cocok dengan karier tersebut, mereka akan
merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebaaliknya, bila tidak atau
belum cocok antara minat /bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan behenti dan
mencari jenis pekerjaan yang sesuai denagn selera. Masa dewasa muda adalah
masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan
penuh idealisme, mereka bersaing dengan teman sebaya ( atau kelompok yang
lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja.
6. Mulai bertanggungjawab sebagai wargaa negara secara layak
Warganegara yang baik adalah dambaan baagi setiap orang yang ingin hdup
tenang, damai, dan bahagia ditengah-tengah masyarakat.warganegara yang baik
adalah warganegara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan
yang berlaku.
7. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
Masa dewasa awal ditandai juga dengan membentuk kelompok-kelompok sesui
dengan nilai-nilai yang dianutnya. Salaah satu contohny adalah membentuk
ikaatan sesui dengaan profesi dan keahlian.
D. Masalah Perkembangan Dewasa Awal
Dengan perkembngan usia, semakin bertambah pula masalah-masalah yang
menghampiri. Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yng hura-hura kemasa
yang menuntut tanggung jawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa banya orang dewasa
awal mengalami masalah-masalah dalam perkembangannya. Masalah-masalah itu
antara lain:
1. Penentuan identitas diri ideal vs kekaburan identitas.

2. Kemandiriaan vs ketidak mandirian.


3. Sukses meniti jenjang pendidikan dan karier vs kegagalan menempuh jenjang
pendidikan dan karier.
4. Menikah vs tidak menikah (lambat menikah)
5. Hubungan sosial yang sehat vs menarik diri.
Dalam menjalani masa dewasa awal, ada beberapa masalah yang menjadi
penghambat perkembngan. Khususnya dalam masa awal dewasa, diantara
penghambat yang sangat penting sehingga menyukarkan penguasaan tugas-tugas
perkembangan, diantaranya:
1. Latihan yang yang tidak berkesinambungan (discontinuities); sebagai salah satu
penghambat pengusaan tugas-tugas dewasa awal, berhubungan erat dengan
pengalaman-pengalaman belajar dan latihan masa lalu.
2. Pelindungan yang berlibihan (over protectiveness); bersangkutan dngan pola asuh
orangtua yang pernah dialami dalam masa kanak-kanak.
3. Perpanjangan pengaruh-pengruh pee-group (prolongation

of

peer-group

influences); satu diantara penghambat bagi orang dewasa awal dalam menguasai
tugas-tugas perkembangan. Disini akan terlihat pengaruh kelompok-kelompok,
kushus bagi perkembangan dewasa awal.
4. Inspirasi-inspirasi yang tidak realistic (unrealistic aspiration); kesukarankesukaran dewasa awal, dapat ditimbulkan oleh oleh konsep-konsep yang tidak
realistis dalam benak dewasa awal (yang baru meninggalkan masa remaja)
tentang apa yang di harapkan dengan apa yang didapat capai.
E. Aspek-Aspek Perkembangan
Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young) ialah mereka yang
berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, termsuk masa
transisi, baik secara fisik (physically trantition) transisi secara itelektual (cognitive
trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).
1. Aspek perkembangan fisik
Dari pertumbuhan fisik, diketahui bahwa dewasa muda sedabng mengalami
peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini, seorang
individu tidak lagi disebut masa tanggung ( akhil balik), tetapi sudah tergolong
sebaagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity). Ia tidak
diperlakukan sebagai seorang anak remaja, tetapi sebagaimana layaknya orang
dewasa lainnya.penampilan fsiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan
tugas-tugas seperti orang dewasa lainya, misalnya bekerja, menikah dan
mempunyai anak. Ia dapat bertindak secara bertanggungjawab untuk dirinya

ataupun orang lain( termasuk keluarganya). Segala tindanya sudah dikenakan


aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran akibat dari
tindakannya akan memperoleh sangsi hukum ( misalnya denda, terkena hukuman
pidana atau perdata). Masa ini ditandi pula dengan adanya perubahan fisik,
misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan
reproduksi. Dengan demikian aspek-aspek meliputi beberapa hal yaitu:
a. Kekutan dan energy
b. Ketekunan
c. Motivasi
2. Aspek perkembangan kognitif
Masa perkembangan dewasa muda (young adulthood)ditandai dengan keinginan
mengaktualisasikan segala ide dan pemikiran yang dimatangkan selama mengikuti
pendidikan tinggi (universitas/akademi). Mereka bersemangat untuk meraih
tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi( mapan). Ketika memasuki masa dewasa
muda. Biasanya indiviu telah mencapai pengusaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang matang. Dengan modal itu, seseorang individu siap untuk
menerapkan keahlian tersebut kedalam dunia pekerjaan. Denadn begitu individu
mampu memecahkan masalah secara sistematik dan mampu mengembangkan
daya inisiatif-kreatifnya sehingga ia memperoleh pengalaman-pengalaman baru.
Dengan pengalaman tersebut, akan akan mematangkan kulitas mentalnya makn
baik.
Tipe-tipe intelektual pada masa dewasa awal
Sementar itu, setelah melakukan beberapa penelitian jangka panjang, para ahli
(seperti Baltes dan Baltes, Baltes dan Schaien, Willis dan Baltes), menimpulkan
ada beberapa tipe intelektual, yaitu intelegensi kristal ( csiztalized intelligence).
Flesiksibilitas kognitif (cognitve flexibility), fleksibilitas visio-motor (visuomotor
flexibility), dan visualisasi (visualazation),
3. Aspek Perkembangan Psikososial
Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampaai
taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam
pekerjaanya. Selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan,
pembentukan eluarga baru, memelihara anak-anak dan tetap harus memperhatikan
orang tua yang semakin tua. Selain itu, dewasa muda mulai memebentuk keluaga
denagn pasangan kehidupanya yang telah dibina sejak masa remaja/masa
sebelumya.
4. Kesehatan
Masa dewasa awal adalah masa dimana seseorang mencapai puncak kemampuan
fisik dengan kondisi yang paling sehat. Namun pada masa kemampuanfisik

individu mulai menurun. Kekuatan dan kesehatan otot mulai menurun sekitar 30an. Pada masa ini beberapa individu berhenti berpikir tentang gaya hidup pribadi
akan mempengaruhi kesehatan hidup mereka sealnjutnya pada kehidupan dewasa
dalam setudi longitudinal, kesehatan fisik diusia 30 tahun dapat memperidiksi
kepuasan hidup pda usia 70 tahun yang mana banyak terjadi pada laki-laki
daripada perempuan. Pada masa awal dewasa, sistem indea individu mengalami
sedikit perubahan, tetapi lensa mata kehilangan elastsitasnya dan menjadi kurang
mampu mengubah bentuk dan fokus pada benda-benda yang berjarak dekat.
Pendengaran mencapai puncak pada masa rmaja dan tetap konstan pada
permulaan dewasa wal, tetapi mulai mengalami penurunan pada masa dewasa
awal. Pada pertangahan sampai menjelang 20-an, jaringan lemak tubuh
bertambah. Kondisi kesehatan dewasa muda dapat ditingkatkan denagn
mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan. Menurut Hurlock, puncak
efiensi fisik biasanya tercapai pada usia empat puluhan. Oleh karna itu, pada masa
dewasa muda lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalah secara fisik
sehingga penyesuaian fisik berjalan dengan baik. Pada masa ini individu sudah
menyadari adanya kekurangan fisik pad dirinya namun juga menyadari bahwa ia
tidak dapat menghapus kekuranganya tapi masih mampu untuk memeperbaiki
penampilan, hal ini menimbulkan minat yang yang menyakut pada diet, olahraga
dan aspek kecantikan. Minat akan penampilan ini akan bekurang menjelang usia
30-an, karena dirasa makin kuatnya ketegangan dalaam pekerjaan dan rumah
tangga.

Daftar Pustaka
Jhonson dan Leny R. (2010). Keperawatan Keluarga.Yogyakarta: Nuha Medika
Mubarak, W, I. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC
Santrock. (2005). Life Span Development (Edisi keenam). Jakarta: Erlangga
Santrock. (2007). Perkembangan Anak.Jilid 1.Jakarta: Erlangga
Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiawati, S. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans info media

Anda mungkin juga menyukai