Anda di halaman 1dari 48

ANALISIS INDUSTRI PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PT. HM. SAMPOERNA, Tbk.
Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategis
Semester II Magister Akuntansi

Ahmad

Rudi

12030112410005
Fernia Niken Susanti
Mokhamad Dwi Baskoro
Retna Sri Wilujeng
Shabrina Tijani Syarafina

Yulianto
NIM
NIM
NIM
NIM

:
:
:
:

NIM :

12030112410036
12030112410033
12030112410030
12030112410044

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. PROFIL PERUSAHAAN.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) didirikan
di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris
Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Sampoerna disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24
Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Sampoerna
telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam
rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik

Indonesia

dengan

Surat

Keputusan

No.

AHU-

0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.


Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi industri dan
perdagangan

rokok

serta

investasi

saham

pada

perusahaan-

perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah


dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga.
Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan
dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.

Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat


berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki
pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang.
Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
Saham Sampoerna tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode
perdagangan sahamnya HMSP.
PT

Hanjaya

Mandala

Sampoerna

Tbk.

(Sampoerna)

merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. PT HM


Sampoerna Tbk. memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang
dikenal

luas,

seperti

Sampoerna

Kretek

(sebelumnya

disebut

Sampoerna A Hijau), A Mild, serta Raja Kretek yang legendaris Dji


Sam Soe. PT HM Sampoerna Tbk. adalah afiliasi dari PT Philip Morris
Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok
terkemuka di dunia. Misi PT HM Sampoerna Tbk. adalah menawarkan
pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia.
Hal ini PT HM Sampoerna Tbk. lakukan dengan senantiasa mencari
tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat
memenuhi harapan mereka. PT HM Sampoerna Tbk. bangga atas
reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk. raih dalam hal kualitas, inovasi
dan keunggulan.
Pada tahun 2009, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar
29,1% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil AC Nielsen Retail
Audit-Indonesia Expanded. Pada akhir 2009, jumlah karyawan
Sampoerna dan anak perusahaan mencapai sekitar 28.300 orang.
Sampoerna mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan
Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor
penjualan di seluruh Indonesia.

B. SEJARAH SAMPOERNA.
Sejarah

dan

keberhasilan

PT

HM

Sampoerna

Tbk.

(Sampoerna) tidak terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna


sebagai pendirinya. Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang
imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting
tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya
tersebut

merupakan

salah

satu

perusahaan

pertama

yang

memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.


Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an,
Liem

Seeng

Tee

mengganti

nama

keluarga

sekaligus

nama

perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti kesempurnaan.


Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee
memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah
kompleks bangunan yang terbengkalai di Surabaya yang kemudian
direnovasi olehnya. Bangunan tersebut kemudian juga dijadikan
tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang dikenal
sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting
tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang
mencatat

sejarah

keluarga

Sampoerna

dan

usahanya,

serta

merupakan salah satu tujuan wisata utama di Surabaya.


Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna,
mengambil alih kemudi perusahaan pada tahun 1978. Di bawah
kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan
publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai
masa investasi dan ekspansi. Selanjutnya Sampoerna berhasil
memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di
Indonesia.
Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris
International Inc. (PMI), salah satu perusahaan rokok terkemuka di

dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia,


afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna.
Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan
profesional

Sampoerna

dan

PMI

meneruskan

kepemimpinan

Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI,


sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang
telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.

C. PRODUKSI ROKOK.
Dari Lahan Pertanian Hingga Pabrik. Setelah dipanen dan
dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik.
Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam
lingkungan terkontrol untuk membantu meningkatkan cita rasanya.
Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama
satu tahun sebelum diproses menjadi cengkeh rajang (cut clove).
Tembakau yang telah disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum
dicampur dengan cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian
dijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi rokok. Racikan
yang telah selesai, yang biasa disebut cut filler disimpan dalam
lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses produksi rokok.
Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret
kretek mesin (SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia
ialah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan
tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan
sangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam.
Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin. Produksi sigaret
kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan:
Pemrosesan daun tembakau;

Produksi rokok;
Dan pengemasan serta persiapan distribusi.
Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat
cermat memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap
batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap, rokok
kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distribusi.

D. ANGGOTA KELUARGA SAMPOERNA PEMIMPIN PERUSAHAAN.


1. Liem Seeng Tee (18931956).
Liem Seeng Tee adalah pendiri PT. HM Sampoerna, sebuah
perusahaan rokok besar di Indonesia. Dia adalah generasi pertama
dari keluarga Sampoerna; ayah dari Aga Sampoerna dan kakek
dari Putera Sampoerna. Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang
Nio mendirikan Sampoerna pada tahun 1913 di Surabaya.
2. Aga Sampoerna.
Setelah masa tersebut, putra Liem, Aga Sampoerna
mengambil alih kepemimpinan dan membangkitkan kembali
perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama
perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini.
Selain itu, melihat kepopuleran rokok cengkeh di Indonesia, dia
memutuskan untuk hanya memproduksi rokok kretek saja.
3. Putera Sampoerna.
Generasi berikutnya,adalah generasi yang membawa PT.
Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan

yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A


Mild dan perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan
supermarket Alfa, dan untuk suatu saat, dalam bidang perbankan.
4. Michael Sampoerna.
Pada tahun 2000, Michael, masuk ke jajaran direksi dan
menjabat sebagai CEO. Pada Maret 2005, perusahaan ini
kemudian diakuisisi oleh Philip Morris. Philip Morris adalah
produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk
rokok putih seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges.
Bagi perusahaan itu, investasi di Sampoerna adalah kesempatan
besar untuk masuk dalam jajaran lima besar dunia dengan memulai
mempelajari industri rokok kretek. Setelah akusisi 40 persen saham
selesai, Philip Morris akan melakukan tender untuk pembelian sisa
saham lain di HM Sampoerna.

E. TATA KELOLA PERUSAHAAN.


Salah satu kunci kesuksesan Sampoerna adalah ketaatan
terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Sebagai
perusahaan publik, sekaligus sebagai afi liasi PMI, penerapan tata
kelola

perusahaan

yang

baik

menjadi

suatu

keharusan

bagi

Sampoerna. Sampoerna menetapkan standar kepatuhan dan integritas


yang sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan berperilaku
(code of conduct) yang diterapkan pada seluruh afi liasi PMI, termasuk
Sampoerna, dikomunikasikan kepada karyawan Sampoerna pada
seluruh tingkatan organisasi. Program pelatihan diadakan secara
berkala dan partisipasi karyawan dimonitor dengan ketat.
Pelaksanaan tata kelola perusahaan di Sampoerna merupakan
tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, dibantu oleh tim yang
terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Audit
Internal, dan Sekretaris Perusahaan. Tim tersebut secara rutin
memantau pelaksanaan dan kepatuhan terhadap Prosedur dan
Kebijakan Perusahaan.
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas
keputusan-keputusan

Direksi

dalam

mengelola

jalannya

Sampoerna serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam


melakukan tugas-tugas pengawasannya, Dewan Komisaris berhak
melakukan

audit

atas

pembukuan

Sampoerna.

Dalam

melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris melakukan pertemuan


terjadwal serta pertemuan tambahan bila diperlukan. Sepanjang
Tahun Buku 2012 sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan,
Dewan Komisaris mengadakan lima kali pertemuan yang dihadiri

oleh mayoritas anggota, sebagaimana diamanatkan oleh Anggaran


Dasar Sampoerna.

2. Direksi
3.

Direksi bertanggung jawab mengelola Sampoerna

untuk mencapai maksud dan tujuannya. Direksi berhak mewakili


Sampoerna, baik di dalam maupun di luar pengadilan, tentang
segala hal dan dalam segala kejadian. Direksi juga berhak
mengikat Sampoerna dengan pihak lain, serta menjalankan segala
tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan,
dengan

tetap

memperhatikan

Anggaran

Dasar

Sampoerna,

Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang


tentang Pasar Modal serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
4.

Direksi

juga

mendapatkan

pelatihan

dan

pengembangan secara berkala, yang frekuensi dan jenisnya


disesuaikan dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing
Direksi. Direksi menyelenggarakan rapat rutin, umumnya setiap
bulan, yang dapat melibatkan pimpinan divisi dan manajer senior
tertentu. Rapat tersebut antara lain membahas kinerja keuangan
kuartalan dan rekomendasi dividen, situasi ekonomi, situasi pasar,
kompetisi, informasi penjualan, dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan operasional dan kegiatan usaha Sampoerna.
5.

Sepanjang Tahun Buku 2012, Direksi mengadakan 12

pertemuan yang dihadiri oleh mayoritas anggota, sebagaimana


diamanatkan oleh Anggaran Dasar Sampoerna.
6. Komite Audit
7.

Sebagaimana dinyatakan dalam Piagam Komite

Audit, Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris


Sampoerna dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggung jawab Komite Audit meliputi penelahan atas laporan

keuangan Sampoerna, pekerjaan Audit Internal, implementasi


manajemen risiko dan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal
dan

peraturan

lain

yang

berhubungan

dengan

kegiatan

Sampoerna.
8.

Komite Audit diketuai oleh Phang Cheow Hock dan

beranggotakan Goh Kok Ho dan Dr. Ronny Kusuma Muntoro, yang


seluruhnya diangkat berdasarkan keputusan Dewan Komisaris
pada tanggal 9 Desember 2010. Phang Cheow Hock dan Goh Kok
Ho adalah Komisaris Independen Sampoerna sedangkan Dr.
Ronny

Kusuma

Muntoro

merupakan

tokoh

akademisi

dari

Universitas Indonesia yang berpengalaman luas dalam pengajaran


dan studi system informasi, sistem pengendalian manajemen, serta
akuntansi biaya dan manajemen.
9.

Komite Audit mengadakan 9 kali pertemuan selama

periode antara 1 April 2012 sampai dengan Laporan Tahunan ini di


terbitkan yang dihadiri oleh seluruh anggota. Komite Nominasi dan
Remunerasi Dewan Komisaris telah membentuk Komite Nominasi
dan Remunerasi (KNR) pada 9 Maret 2011. KNR memberikan
saran dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang hal-hal
terkait nominasi dan remunerasi Direksi, Dewan Komisaris dan
Komite-Komite Dewan Komisaris. Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS Tahunan tanggal 27 April 2012 memberikan wewenang
kepada Dewan Komisaris, dengan memperhatikan rekomendasi
dari KNR untuk menetapkan (i) gaji dan tunjangan untuk setiap
anggota Direksi, dan (ii) uang jasa, honorarium atau tunjangan
untuk setiap anggota Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2012 dan
tahun-tahun buku selanjutnya sampai ditentukan lain oleh RUPS.
10.

Saat ini KNR diketuai oleh Phang Cheow Hock yang

diangkat pada tanggal 9 Maret 2011 untuk masa jabatan selama

lima tahun. Berdasarkan pengangkatan pada tanggal 1 Maret 2012,


KNR beranggotakan Ervin Laurence Pakpahan, seorang sarjana
hukum dari Universitas Indonesia yang bergabung dengan
Sampoerna sebagai Senior Counsel pada tahun 2008. Dewan
Komisaris pada tanggal 13 Maret 2013 menyetujui pengangkatan
Linda Setiawan sebagai anggota KNR menggantikan Indra
Dammen Kanoena efektif sejak tanggal 4 Januari 2013. Linda
Setiawan memiliki gelar sarjana teknik lingkungan dari Institut
Teknologi Bandung dan gelar Master of Science in Environmental
Engineering dari Technische Universitt Hamburg-Harburg, Jerman.
Beliau bergabung dengan Sampoerna sebagai Graduate Intake
pada tahun 2005.
11.

Sepanjang Tahun Buku 2012 sampai dengan Laporan

Tahunan ini diterbitkan, KNR mengadakan dua kali pertemuan yang


dihadiri oleh seluruh anggota.
12. Audit Internal
13.

Audit Internal membantu Direksi mengelola proses-

proses internal Sampoerna. Piagam Audit Internal dikeluarkan pada


tahun 2009 oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris. Audit Internal memantau kepatuhan terhadap Prosedur
dan Kebijakan Sampoerna, serta hal-hal lain sebagaimana diminta
oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Voong Che Yee menduduki
jabatan Ketua Audit Internal sejak tahun 2010 setelah cukup lama
berkarier di bidang keuangan dan manajemen pada afi liasi PMI di
Hong Kong, Malaysia dan Singapura. Voong Che Yee memiliki
gelar Sarjana bidang Ekonomi dengan jurusan Akuntansi dari
University of Hull, Inggris. Beliau adalah anggota dari Institute of
Chartered Accountants di Inggris dan Wales.

14.

Sebagaimana

dijabarkan

dalam

Piagam

Audit

Internal, tugas utama Audit Internal adalah memberikan Direksi


penilaian objektif yang independen mengenai kecukupan dan
keefektifan

Sistem

Pengendalian

Internal

yang

dijalankan

Sampoerna.
15. Kegiatan-Kegiatan Audit Internal
16.

Demi terselenggaranya kinerja dengan baik, lengkap

dan tepat waktu, Audit Internal memiliki wewenang sebagai berikut:

Akses langsung dan penuh terhadap pembukuan, arsip dan


fasilitas Sampoerna sebagaimana dibutuhkan secara wajar
untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya;

Berkomunikasi secara langsung dan mengadakan pertemuan


berkala dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit
atau para anggotanya serta

Mengkoordinasikan

kegiatannya

dengan

kegiatan

auditor

eksternal Sampoerna.
17.

Sepanjang Tahun Buku 2012, kegiatan-kegiatan Audit

Internal adalah antara lain:

Menyiapkan dan mengembangkan rencana audit berdasarkan


pendekatan risiko;

Menerapkan rencana audit, membuat ikhtisar temuan audit dan


merekomendasikan perbaikan terhadap bidang-bidang yang
diaudit dan melaporkan kepada Direksi;

Melakukan audit khusus sebagaimana diminta oleh Direksi.

18.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya, Audit Internal memiliki sejumlah tenaga audit dan


keuangan yang profesional dan berkualifi kasi serta memiliki
pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai. Ketua
Audit Internal mengadakan pertemuan bulanan untuk memonitor
dan mengevaluasi kualitas penyelesaian yang tepat waktu dan
pelaporan kegiatan dan temuan audit kepada Direksi dan Komite
Audit.
19.
karyawan

Untuk menjaga kemandirian Audit Internal, para


Audit

Internal

tidak

terlibat

langsung

dalam

melaksanakan dan/atau membuat keputusan terkait kegiatan


operasional Sampoerna.
20. Risiko dan Manajemen Risiko
21.

Usaha Sampoerna tidak terlepas dari risiko-risiko

yang timbul dari pengaruh berbagai faktor eksternal dan internal.


Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain:
o Perubahan yang signifi kan atas sistem cukai dan perubahan
signifi kan pada regulasi industri rokok di Indonesia;
o Kondisi ekonomi, sosial dan politik;
o Persaingan usaha;
o Perubahan selera dan preferensi perokok dewasa;
o Rokok palsu dan/atau selundupan;
o Devaluasi mata uang Rupiah Indonesia terhadap mata uang
asing; dan

o Kenaikan tingkat suku bunga.


22.

Risiko-risiko lainnya antara lain meliputi tuntutan

hukum, kegagalan peluncuran produk baru, dan fl uktuasi harga


tembakau, cengkeh dan bahan baku lainnya.
23.

Sampoerna senantiasa berusaha mengurangi risiko

usaha melalui pengendalian internal yang efektif dan memadai,


penyusunan rencana tak terduga dan melalui asuransi. Selama
Tahun Buku 2012, tidak ada tuntutan hukum yang mempengaruhi
hasil usaha Sampoerna secara signifi kan.
24. Komunikasi Karyawan
25.

Komunikasi dengan karyawan merupakan salah satu

aspek penting dari tata kelola perusahaan. Untuk kepentingan itu,


Sampoerna memanfaatkan berbagai media komunikasi, seperti
majalah triwulan Lentera, TV Sampoerna, Radio Sampoerna, surat
elektronik, acara tatap muka dengan Presiden Direktur dan anggota
Direksi lainnya yang dilakukan sedikitnya dua kali setahun yang di
sebut dengan Sersan, kegiatan karyawan, perayaan ulang tahun
Sampoerna dan pertemuan-pertemuan lainnya.
26. Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor
27.

Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam

memastikan kepatuhan Sampoerna terhadap peraturan dan


kebijakan

pasar

modal,

dan

memastikan

bahwa

Direksi

mendapatkan informasi mengenai perubahan peraturan pasar


modal

beserta

implikasinya.

Dalam

menjalankan

fungsinya,

Sekretaris Perusahaan bekerja sama dengan Departemen Hukum


dan Divisi Hubungan Investor. Sekretaris Perusahaan dan Divisi
Hubungan Investor memastikan bahwa otoritas pasar modal yang

sekarang dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), otoritas


bursa (Bursa Efek Indonesia), PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia, pemegang saham, investor, analis efek dan masyarakat
pasar modal mendapatkan informasi yang memadai sesuai
ketentuan pasar modal yang berlaku.
28.

Selama Tahun Buku 2012, Sampoerna mengadakan

sejumlah aktivitas termasuk paparan publik tahunan dan penerbitan


rilis media. Fungsi Sekretaris Perusahaan dijalankan oleh Maharani
Djody Subandhi sejak 3 Maret 2010. Beliau memiliki gelar sarjana
hukum

dari

Universitas

Indonesia

dan

bergabung

dengan

Sampoerna pada tahun 2008 sebagai Counsel. Untuk melayani


komunikasi
menyediakan

online

dengan

alamat

surat

kalangan
elektronik

investor,
khusus

Sampoerna
(investor.

relations@sampoerna.com) dan situs Internet yang dapat diakses


melalui http://www.sampoerna.com.

29. BAB II
PEMBAHASAN
30.
A. VISI DAN MISI SAMPOERNA.
31. Visi PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) terkandung
dalam Falsafah Tiga Tangan. Falsafah tersebut mengambil gambaran
mengenai lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di dalamnya.
Masing-masing dari ketiga Tangan, yang mewakili perokok dewasa,
karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas, merupakan pihak
yang harus dirangkul oleh Sampoerna untuk meraih visi menjadi
perusahaan paling terkemuka di Indonesia.
32. Sampoerna meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai
berikut:
1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar
bagi perokok dewasa
33.

Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi

sigaret berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi konsumen


dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan
inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.
2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada
karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha.
34.

Karyawan

adalah

aset

terpenting

Sampoerna.

Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk


pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan
produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha PT HM Sampoerna

Tbk juga berperan penting dalam keberhasilan PT HM Sampoerna


Tbk, dan PT HM Sampoerna Tbk mempertahankan kerjasama yang
erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan
mereka.
3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas.
35.

Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan

masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam memberikan sumbangsih,


PT HM Sampoerna Tbk memfokuskan pada kegiatan pengentasan
kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan, penanggulangan
bencana dan kegiatan sosial karyawan.
36.
B. LAMBANG DAN LOGO PT. HM. SAMPOERNA Tbk
37. Lambang Perusahaan mewakili perusahaan dan harus
dipergunakan untuk keperluan dimana PT. HM Sampoerna Tbk harus
tampil secara resmi.
38.

39.
40.

Gambar 3.1

Lambang PT. HM Sampoerna Tbk

41.

42.

Sumber : www.sampoerna.com

43.
44. Sedangkan

Logo

Perusahaan

memberikan

identitas

terhadap produk-produk yang dihasilkan PT. HM Sampoerna Tbk. Logo

ini memiliki konsep Anggarda Paramitha, yang memiliki arti menuju


kesempurnaan dan kemakmuran bagi tiga komponen penting sehingga
semua

komponen

tersebut

mengalami

keuntungan.

Komponen

tersebut adalah:
a. Penjual / Produsen
b. Penjual, dan
c. Pembeli
45.

46. Gambar 3.2


47. Logo PT. HM Sampoerna Tbk (Anggarda Paramitha)
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.

56. Sumber :

www.sampoerna.com

57. Selain

itu

terdapat

pula

Logo

Tiga

Tangan

yang

mencerminkan sebuah perusahaan yang bertanggung jawab secara


sosial dan pemimpin dalam industri yang memandang cakrawala
peluang bisnis yang lebih luas ke masa depan.
58.

59. Gambar 3.3


60. Logo Tiga Tangan
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.

70.
71. Sumber : www.sampoerna.com
72.
73. Logo

tiga

tangan

mencerminkan

falsafah

pendiri

Sampoerna, bahwa sukses akan dicapai bila ketiga pihak, yakni


produsen, pedagang dan konsumen mendapat keuntungan dari
produknya.

74.
C. PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT HM SAMPOERNA Tbk

Cara PT HM Sampoerna Tbk Beroperasi


75.

PT

HM

Sampoerna

Tbk

adalah

salah

satu

perusahaan rokok terkemuka di Indonesia dengan fasilitas pabrikan


dan kantor penjualan di berbagai daerah di Indonesia. Di mana
perusahaan ini melakukan proses manufaktur, perusahaan ini
selalu menerapkan standar tertinggi untuk memastikan kualitas
prima yang diharapkan para perokok merek perusahaan ini.
Operasional perusahaan ini sehari-hari tidak hanya meliputi
produksi rokok, tetapi juga mencakup cara perusahaan ini berbisnis
dan berinteraksi dengan dunia di luar kantor PT HM Sampoerna
Tbk., baik secara lokal ataupun global.Di setiap negara tempat
produk PT HM Sampoerna Tbk. dijual, PT HM Sampoerna Tbk.
dipandu oleh prinsip dasar yang sama. Salah satu tujuan utama
perusahaan ini adalah menjadi perusahaan yang bertanggung
jawab secara sosial. Karena itulah PT HM Sampoerna Tbk.
menganggap sangat serius kinerja sosial perusahaan ini:
1. PT HM Sampoerna Tbk mengomunikasikan dampak negatif
merokok terhadap kesehatan.
2. PT HM Sampoerna Tbk mendukung kerangka regulasi rokok
yang

menyeluruh

masyarakat,

dan

memperhatikan

ketenagakerjaan,

tujuan

pendapatan

kesehatan

negara

dan

pelaksanaan

dan

prediktabilitas industri.
3. PT

HM

Sampoerna

Tbk

mendukung

pemberlakuan tegas ketentuan yang mengatur usia minimum


pembelian produk tembakau. PT HM Sampoerna Tbk juga

bekerjasama erat bersama pengecer dan mitra lain untuk


menerapkan program pencegahan merokok di kalangan anak
dan remaja.
4. PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pembuat
kebijakan, lembaga penegak hukum, dan pihak pengecer untuk
memerangi perdagangan ilegal rokok palsu dan selundupan.
5. PT HM Sampoerna Tbk telah menerapkan kebijakan dan
program

untuk

secara

konsisten

mengurangi

dampak

lingkungan, dengan mengurangi penggunaan sumber daya


alam, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mengurangi
produksi limbah.
6. PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan petani dan
pemasok

untuk

mengembangkan

pertanian

tembakau

berkelanjutan.
7. PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pemasok,
lembaga masyarakat, dan pemerintah untuk mengatasi masalah
pekerja anak dan pelanggaran lainnya di pasar tenaga kerja
yang terkait dengan rantai pasokan PT HM Sampoerna Tbk.
8. PT HM Sampoerna Tbk, berkontribusi untuk meningkatkan
kehidupan masyarakat lokal melalui kegiatan sosial yang
berkelanjutan, kegiatan suka rela dan dukungan terhadap
berbagai lembaga nirlaba.
76.

Bagi

PT

HM

Sampoerna

Tbk.

(Sampoerna),

berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat tak kalah pentingnya


dengan investasi pada masa depan bisnis. PT HM Sampoerna Tbk
mendukung berbagai program tanggung jawab sosial untuk
meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja para

karyawan PT HM Sampoerna Tbk, serta pada masyarakat petani


yang memasok tembakau pada PT HM Sampoerna Tbk. Sejumlah
bidang utama pemberian dukungan PT HM Sampoerna Tbk adalah
pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan dan
penanganan bencana alam.
77.

Empat pilar Program Tanggung Jawab Sosial PT HM Sampoerna


Tbk
1. Penanggulangan Bencana
78. Untuk menanggulangi bencana alam PT Sampoerna
membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR). Tim tersebut telah
diikutsertakan untuk melakukan penanganan bencana alam di
berbagai daerah di Indonesia. Selain itu PT Sampoerna juga
memberikan bantuan air bersih untuk masyarakat yang terkena
bencana.
2. Pendidikan
79. Sampoerna berfokus dalam memberikan akses lebih
besar terhadap materi pendidikan melalui Pusat Pembelajaran
Masyarakat dan Mobil Pustaka di daerah sekitar pabrik di Jawa
Timur dan Jawa Barat. Sampoerna juga mengoperasikan
perpustakaan karyawan di pabrik Surabaya, Jawa Timur.
Memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa di berbagai
sekolah dan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
Sebagai

bentuk

kepeduliannya

terhadap

pendidikan,

Sampoerna mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna School


of Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation atau
lebih dikenal sebagai Sampoerna Foundation adalah sebuah

yayasan nirlaba yang didirikan oleh Putera Samporna beserta


para pemegang saham PT HM Sampoerna lainnya didirikan
pada tahun 2001 bertujuan untuk peningkatan pendidikan
nasional di Indonesia
3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
80. Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan
Sampoerna (PPKSampoerna) mulai beroperasi di dekat pabrik
yang

berada

di

Sukorejo,

Pasuruan,

Jawa

Timur.

PPKSampoerna menyelenggarakan program pendidikan dan


pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha kecil di
masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik Sampoerna dan di
sejumlah daerah lain di Jawa Timur dan Lombok. Selain itu
untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Sampoerna juga
membangun usaha mikro dan kecil.
4. Keberlangsungan Lingkungan
81. Melalui kerja sama dengan beberapa organisasi
lingkungan,

Sampoerna

mendukung

Program

Pelestarian

Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di


Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang
berkelanjutan.

D. LINGKUNGAN REGULASI & FISKAL.


E. Pada bulan Desember 2012, Pemerintah Republik Indonesia
mengesahkan peraturan pemerintah mengenai pengendalian tembakau
(PP No. 109/2012), dan kami menyambut baik adanya pelarangan
penjualan terhadap anak-anak dalam peraturan tersebut. Sampoerna
senantiasa konsisten mendukung penyusunan regulasi yang menyeluruh
dan berimbang serta mempertimbangkan realitas, skala dan sejarah
sektor tembakau di Indonesia.
F. Sampoerna juga melakukan perjanjian kerjasama dengan
Modernisator, sebuah organisasi non-pemerintah, untuk mendukung
program Modernisator yang bertujuan menaikkan tingkat kesadaran atas
pengaruh merokok terhadap kesehatan di kalangan murid sekolah
menengah atas, para pengajar dan orang tua. Program ini dikelola sendiri
oleh Modernisator dengan dua universitas di Jakarta dan Surabaya.
G. Kegiatan usaha Sampoerna memberikan lapangan kerja
secara keseluruhan bagi 89.500 orang terhitung akhir 2012. Angka
tersebut meliputi sekitar 61.000 orang yang merupakan pekerja dari 38
unit MPS yang berlokasi di 27 kabupaten di Pulau Jawa. Pada bulan
November 2012, Kementerian Keuangan RI menerbitkan kebijakan baru
tentang struktur cukai produk tembakau yang menyederhanakan struktur
tersebut untuk tahun 2013 dengan menggabungkan beberapa layer pada
golongan-golongan SKM dan SPM. Tidak ada perubahan terhadap
segmen SKT. Pada tahun 2012, Sampoerna menyumbangkan cukai
sejumlah Rp27,7 triliun, yang berarti Sampoerna merupakan salah satu
penyumbang cukai tembakau terbesar di Indonesia. Kontribusi kami
tercatat sebesar 30,6% dari total pendapatan domestik cukai produk
tembakau negara sebesar Rp90,5 triliun pada tahun 2012*. Industri kretek
yang merupakan salah satu kekhasan Indonesia memberikan lapangan

kerja bagi sekitar enam juta orang, dan merupakan salah satu sektor
penyumbang cukai dan pajak terbesar bagi Pemerintah RI. Sampoerna
terus

merekomendasikan

agar

pemerintah

mempertimbangkan

pentingnya perlindungan tenaga kerja dalam merumuskan kebijakan cukai


di masa depan.
H.
I. ANALISIS SWOT PT HM SAMPOERNA Tbk
1. Strength
a. Kualitas Bahan Baku
J. Kualitas

bahan

baku

rokok

sampoerna

sudah

terpercaya, kualitas bahan baku menjadi andalan sampoerna


untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar
Indonesia lainnya (Gudang garam, Djarum, Bentoel Prima dan
Wismilak).
b. Menguasai pangsa pasar
K. Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan
menguasai pangsa pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar
24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada
peringkat ketiga Djarum 20,4 %.
c. Kredibilitas Perusahaan.
L. Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai
seratus tahun pastinya memiliki kredibilitas perusahaan yang
baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam,
tetapi melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang
telah ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah yang menjadi

dasar terbentuknya trust kepercayaan dari para stakeholder


yang terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu
bisnis.
d. Budaya Perusahaan.
M. Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah
menjadi spirit dcorps sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari
budaya

perusahaan

tersebut

menjiwai

seluruh

aktifitas

karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan


efisien. Dengan adanya budaya perusahaan yang baik maka
perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik
lagi.
e. Nilai capital yang besar.
N. Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham
perusahaan. Sampoerna memiliki capital yang cukup besar dan
jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok
raksasa

dunia.

memudahkan

Dengan

tersedianya

perusahaan

untuk

dana

yang

menjalankan

besar,
strategi

pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.


O.

2. Weakness
a. Harga yang cukup mahal.
P. Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal
menjadi kelemahan sampoerna yang sangat terlihat dimata
competitor. Harga cukup mahal ini bersala dari biaya promosi
yang besar dan bahan baku yang mahal.

b. Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional


Q. Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan
rokok putih dan sudah candu dengan rasa yang diberikan oleh
rokok putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser
kedudukan rokok putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk
saat ini.
c. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
R. Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas
tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari para pesaing,
tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias
menggeser kedudukan Gudang Garam Internasional dari
peringkat pertama dan minimnya distribusi dan promosi
membuat

sangat

memperkokoh

posisi

Gudang

Garam

Internasional sebagai Champion.


d. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala
seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga
voli Proliga, IBL, Jak Jazz dan Soundrenaline.
S. Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak
dipakai untuk membuat suatu event, terlebih lagi event yang
dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga,
COPA, Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka
waktu setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah
terhitung ada tujuh event besar yang harus didanai setiap
tahunnya. Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna
harus menyediakan dana yang cukup besar
e. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution

T. Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar


dapat bersaing dengan rokok putih, tetapi yang terjadi
pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun
dan profit menurun, akhirnya malah memberikan kerugian dan
memberikan dampak yang negative. Rokok Avolution yang
seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar
biasa utnuk industry rokok Indonesia, tetapi yang terjadi produk
ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring
berjalannya waktu.
U.

3. Opportunity
a. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
V. Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk
perusahaan rokok besar dunia, memudahkan sampoerna untuk
mengekspansi bisnisnya ke International melalui bantuan
perusahaan Philip Morris.
b. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di
Indonesia.
W. Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan
kecanduan dan kecanduan tersebut tidak hanya karena
rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok
tersebut, kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bias
pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba
tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah anak muda
yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen
LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music

menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok


LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok
dimasa mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat
ini tidak bias pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah candu
dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran
kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok
LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industry
rokok.
c. Banyaknya

spot

yang

terdapat

pada

event

untuk

mempromosikan produk baru


X. Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi
kesempatan bagi sampoerna untuk mempromosikan produk
baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya
event, akan meningkatkan brand awareness yang dimiliki
produk tersbut sehingga memudahkan produk itu dikenal dan
diingat customer.
d. Kemungkinan produk baru
Y. Besarnya

modal

yang

dimiliki

sampoerna

dan

kerjasamanya dengan Philip Morris, memungkinkan Sampoerna


untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang
cocok.
e. Beralihnya

customer

rokok

competitor

ke

rokok

LTLN

Sampoerna.
Z. Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat
memungkinkan pindahnya customer rokok GG dan Djarum ke
rokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan
pindah

sangat

tinggi

karena

tingginya

kesadaran

akan

kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki kemiripan


dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super.
AA.

4. Threats
a. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
AB.

Perda ini memungkinkan penurunan jumlah

perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi disuatu daerah


yang memiliki perda anti-rokok.
b. Kompetitor dari rokok jenis Mild
AC.

Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari

produsen rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild.


Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok
mild, Gudang Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum
lahir LA Light, yang cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari
kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga
pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti
Nojorono Tobacco Indonesia ikut meramaikan industry rokok
Indonesia

dengan

mengusung

produk

Class

Mild

yang

menduduki peringkat runner-up. Bertambahnya competitor


menambah ketatnya persaingan rokok di Indonesia, akhirnya
ada yang tersingkir dari persaingan tersebut.
c. Bertambahnya competitor rokok jenis mild
AD.

Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di

masa depan memungkinkan munculnya pendatang baru dalam


persaingan industry rokok mild.

d. Tingginya pajak rokok


AE.
daya

beli

Tingginya pajak rokok membuat rendahnya


masyarakat

terhadap

rokok

sehingga

terjadi

penurunan permintaan rokok.


e. Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok
AF.

Berkurangnya event yang disponsori

rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang


mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok
yang terdapat pada event khususnya event anak muda. Dengan
berkurangnya
membuat

event

yang

perusahaan

rokok

disponsori
sulit

perusahaan

untuk

rokok

mempromosikan

produknya dan seiring berjalannya waktu tingkat awareness


akan berkurang.
AG.
AH.

HASIL ANALISIS.
AI.

Dari analisis SWOT yang PT HM Sampoerna Tbk. sebutkan

diatas, dapat di perinci menjadi beberapa inti yakni sebagai berikut:


a. Strength
1. Kualitas Bahan Baku
2. Menguasai pangsa pasar
3. Kredibilitas perusahaan
4. Budaya Perusahaan
5. Nilai capital yang besar

b. Weakness
1. Harga yang cukup mahal
2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional
3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
4. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala.
5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution

c. Opportunity
1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN)
diIndonesia
3. Banyaknya

spot

yang

terdapat

pada

event

untuk

mempromosikan produk baru


4. Kemungkinan lahirnya produk baru
5. Beralihnya customer competitor ke rokok (LTLN) Sampoerna
d. Threath
1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
2. Kompetitor dari rokok jenis Mild
3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild
4. Tingginya pajak rokok
5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok
e.
AJ.
1.

Strategi yang dapat digunakan


SO Strategy
f.

(S1,O4)

Inovasi

mancanegara

terbaru

produk

untuk

target

g.

(S4,O1)

Berusaha untuk mencari investor, dibawah

naungan Philip morris memudahkan sampoerna untuk


mencari modal.
h.

(S5,03)

Promosi besar-besaran untuk meningkatkan

brand awareness dan ekspansi bisnis.


i.

(S3,05)

Melakukan strategi merebut customer

j.

(S2,O2)

Tetap mempertahankan pangsa pasar mild

yang sedang trend saat ini


1.

OW Strategy
k.

(W5,O1)

Atur strategi untuk mempromosikan Avolution

di luar negeri melalui bantuan perusahaan Philip Morris


l.

(W3,O2)

Lebih

memfokuskan

strategi

untuk

mempertahankan mild sebagai tren saat ini


m.

(W2,O4)

Buat Inovasi terbaru untuk membuat rokok

putih.
n.

(W1,O5)

Tekankan Finest Quality kepada customer dan

buat persepsei finest Quality tersebut melalui media


promosi.
o.

(W4,O3)

Pada event yang berskala besar adakan

promosi besar-besaran untuk meningkatkan awareness


customer.
1.

SO Strategy

p.

(S5,T1)

Ikut

dalam

kampanye

anti-rokok

untuk

meningkatkan awareness
q.

(S2,T3)

Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan

harga mild.
r.

(S3,T5)

Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui

syarat tertentu
s.

(S5,T4)

Adakan riset untuk mencari bahan baku yang

lebih murah.
t.

(S1,T2)

Pertahankan customer dan bangun persepsi di

customer bahwa sampoerna The Finest Quality


u.
1.

OW Strategy
v.

(W2,T4)

Kurangi penawaran mild untuk luar negeri

karena bea cukai yg mahal, tingkatkan penawaran dalam


negeri.
w.

(W3,T2)

Melakukan penetrasi pasar untuk produk SKM

filter
x.

(W1,T1)

Membuat Strategi CSR untuk menghadapi

perda rokok.
y.

(T4,W5)

Buat citra Avolution lebih exclusive lalu ekspor

keluar negeri.
z.

(W4,T5)

Manfaatkan event berkala sampoerna untuk

promosi produk.

aa.
ab.

Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna:

1. Market Driven Strategy


ac.

PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market

Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy harus diyakini bahwa


customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi
kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang
menjaga hubungan dengan para customer untuk mempertahankan
loyalitasnya, untuk dapat mempertahankan loyalitas customer
harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa yang diinginkan
pasar, membuat sebuah inovasi produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pasar.
ad.

Market Driven Strategy secara garis besar adalah

strategi yang

diaplikasikan dengan cara memahami pasar,

customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan bahwa


produk yang kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar
tersebut melalui. Memahami customer dapat diartikan selain
membuat produk yang diinginkan pasar, sebagai businessman kita
juga harus dapat memberikan nilai tambah (value) kepada
customer,value yang diberikan harus lebih dari pengorbanan yang
telah dilakukan. Setelah kita memahami pasar, memahami
customer kita juga harus memahami pesaing, kita harus memahami
kondisi pesaing, value apa yang diberikan pesaing kepada
customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll.
ae.

PT

Sampoerna

sudah

berbasis

Berorientasikan

Market Driven Strategy sejak kemunculan produk A mild. Produk A


mild merupakan salah satu implementasi dari market driven
strategy dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri

dengan kandungan nikotin dan tar yang rendah. Produk A mild


memilki

keunikan

tersendiri

dilihat

dari

tema

komunikasi

pertamanya Taste of the Future yang ingin mencirikan produk A


mild memiliki perbedaan yang bukan rasa tetapi juga sebuah gaya
hidup masa depan.
2. Blue Ocean Strategy.
af.

Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM

Sampoerna dalam bisnisnya dapat dilihat dengan diluncurkannya


produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak,
terutama industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk
A-Mild merupakan produk yang unik, yang tidak tergolong dalam
kategori manapun, dari tiga kategori besar rokok yang ada saat itu,
yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret keretek mesin (SKM)
reguler, dan sigaret putih mesin (SPM). Melalui A-Mild PT
Sampoerna Tbk mengambil langkah berani untuk membuat sebuah
kategori baru, yakni SKM mild. Sejak awal A-Mild memang sudah
dirancang untuk menjadi produk yang tidak ada duanya di pasar
domestik saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar
Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14
mg/1.0 mg. Tidak hanya pada komposisi, Sampoerna juga
melakukan perubahan pada kemasan A-Mild dengan mengurangi
isi 20 batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi produk A Mild
dibutuhkan waktu 2 tahun untuk mempersiapkannya. Hal ini
dikarenakan pada saat itu tidak ada benchmark produk yang dapat
dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang ada hanya
berbagai survey dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di
antaranya uji buta yang tidak hanya dilakukan sekali, tapi beberapa
kali di beberapa kota.

ag.

Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste

of the future dan menggantinya dengan How low can you go.
Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah menantang konsumen
untuk berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka konsumsi.
Cara ini terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga kali lipat,
dari sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54 juta
batang per bulan. Dan seiring dengan berjalannya waktu, penjualan
A-Mild pun terus naik. Tahun 1996, A-Mild sudah menembus
penjualan sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total penjualan
rokok nasional. Di tahun 2005, rokok SKM mild sudah mengambil
porsi 16,97% total rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi
salah satu produk unggulan dari Sampoerna dengan penguasaan
pasar sekitar 50%.
3. Memberi Customer Value Pada Produknya
ah.

Pada

perusahaan

sampoerna,

Customer

value

diimplementasikan dengan cara limited edition pada beberapa


produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna memproduksi limited
edition pada produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A
mild limited edition, Sampoerna memberikan nilai tambah dengan
memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa dan
tercantum joke pada bungkus rokok limited edition tersebut seperti
Kalo cinta itu buta, buat apa ada bikini, joke tersebut sangat
memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi
terbatas (limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen
muda dan juga limit ededition A-mild diperuntukkan untuk
meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang cukup
rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang.
4. Diversifikasi Produk

ai.

Diversifikasi

adalah

strategi

penempatan

dana

investasi kita ke instrumen yang berbeda-beda.Alasan mengapa


PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi
produk

adalah

upaya

yang

dilakukan

perusahaan

untuk

memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang


sudah

dipasarkan

sebelumnya.

Perusahaan

melakukan

diversifikasi produk ditujukan:


untuk membuat produk tahan lebih lama,
mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap
tenaga kerja, member nilai tambah, pendapatan dan lain
sebagainya.
aj.
diversifikasi

Jadi intinya PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan


produk

untuk

menaikan

penetrasi

pasar

atau

membedakan produk satu dengan lainnya. Beberapa produk PT.


HM SAMPOERNA Tbk. antara lain:
1. PT Sampoerna rokok
a. Dji Sam Soe
b. A Mild
c. U Mild
d. Sampoerna Hijau
e. Avolution

f. Kraton Dalem
g. Panamas
h. Komet
i. Sampoerna Pas
j. A Flava
2. PT Sampoerna Printpack - percetakan kemasan
ak. Perusahaan

Percetakan

dan

Kemasan

yang

tergabung dalam Kelompok Perusahaan Sampoerna (KPS),


lokasi di Jakarta. Alamat Jl. Raya Bekasi km 24 Cakung ,
Jakarta
Selain

Timur
itu

PT. HM

Sampoerna

merupakan

salah

satu

perusahaan yang termasuk dalam kategori single business.


al.

Sehingga Dalam single business terdapat tiga level

strategi, yaitu:
1. Functional area Strategies
am.

Inovasi yang dilakukan Sampoerna tak hanya

terbatas inovasi dalam produk. Yang penting dan dampaknya


justru sangat luas adalah inovasi dalam teknologi, proses,
sistem, strategi, dan bahkan model bisnis.
Inovasi Aga Sampoerna membangun manajemen yang
mendorong pendelegasian karyawan di tahun 1960-an
Inovasi Liem seeng Tee dalam membangun keagenan dalam
pendistribusian Dji Sam Soe ditahun 1920-an

Inovasi

Putera

Sampoerna

mengembangkan

sistem

distribusi langsung, membangun corporate brand HM


Sampoerna, dan pembenahan proses di fasilitas produksi
Sukorejo. Dan yang tak boleh dilupakan tentu saja adalah
inovasi

raksasa

berupa

perubahan

model

bisnis

Sampoerna dari manufacturing-driven company menjadi


market-driven company, pada awal tahun 1990-an yang
pengaruhnya sangat luas ke seluruh aspek operasional
perusahaan.
2. Business Strategy
an.Untuk

memperkuat

posisi

pasarnya,

PT.HM

Sampoerna menghadirkan beberapa macam inovasi, antara


lain:
Meluncurkan rokok A Flava Click Mint yaitu produk rokok
mild pertama di Indonesia dengan inovasi click mint, yang
menawarkan 2 pengalaman rokok berbeda kepada perokok
dewasa, yaitu rokok dengan rasa mild & mint.
Meluncurkan rokok A Mild, A-Mild merupakan rokok rendah
nikotin (Low Tar Low Nicotine/LTLN) pertama di Indonesia
dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg.
3. Operating Strategies
ao.Perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi dunia
dalam perencanaan dan pengendalian operasinya banyak
menerapkan Six Sigma, salah satunya adalah PT HM
Sampoerna Tbk.Six Sigma merupakan tujuan yang hampir
sempurna dalam memenuhi persyaratan pelanggan. Six Sigma
merujuk kepada target kinerja operasi yang diukur secara

statistik dengan hanya 3,4 kesalahan untuk setiap juta aktivitas.


Six Sigma juga merupakan usaha perubahan budaya supaya
posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan, profitabilitas
dan daya saing yang lebih besar. Six Sigma merupakan sistem
yang

komprehensif

dan

fleksibel

untuk

mencapai,

mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis, yang


secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap
kebutuhan pelanggan, pemakaian disiplin terhadap data, fakta
dan analisis statistik serta perhatian cermat untuk mengelola,
memperbaiki dan menanamkan kembali proses bisnis.

ap.BAB III
PENUTUP
aq.
ar.
A. Kesimpulan
as.

Perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar

di Indonesia, dengan melakukan diversifikasi dengan berbagai merk dan


produk, merupakan suatu langkah yang dijalankan oleh PT. sampoerna
agar perusahaan mencapai income stabil karena akan kestabilan Product
Life Cycle. PT sampoerna didirikan oleh Liem Seeng Tee dan istrinya
Siem Tjiang Nio, sampai diturunkan kepada anak-anaknya yaitu Aga
Sampoerna, Putera Sampoerna dan putera sampoerna. Tahun 2005
perusahaan ini diakuisisi oleh Philip Morris, sejumlah 40 % dari saham
sampoerna dibeli oleh Philip Morris .Philip Morris adalah produsen rokok
asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih seperti
Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges.
at.

PT HM Sampoerna Tbk. Memiliki tanggung jawab sosial

yang tinggi pada sekitar. Hal ini tunjukkan dengan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan ini seperti penanggulangan bencana dengan
membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR), kemudian dalam bidang
pendidikan perusahaan ini mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna
School of Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation yang
bertujuan untuk peningkatan pendidikan nasional di Indonesia. Selain itu
sampoerna juga melakukan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan
mendirikan

Pusat

Pelatihan

Kewirausahaan

Sampoerna

(PPK

Sampoerna) dan dalam bidang lingkungan sampoerna memberi dukungan


terhadap Program Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman

kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan


yang

berkelanjutan

PT Sampoerna menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat


Strategy harus

diyakini

bahwa

customer

merupakan

raja

sudah

sepatutnya raja harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Selain itu


perusahaan ini melakukan differensiasi produk terhadap produk lain
dengan diluncurkannya produk A-Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan
banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. A-Mild merupakan rokok
rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan
komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. dan juga berbagai jenis merk
dikeluarkan oleh Perusahaan ini.
au.

Perusahaan sampoerna Tbk, haruslah selalu bercermin

tantang kondisi perusahaan saat ini melalui analisis SWOT, karena


dengan SWOT kita bisa menciptakan strategi untuk kemajuan perusahaan
yakni dengan meningkatkan strength dan opportunity dan kemudian
memperkecil weakness dan Threath

av. DAFTAR PUSTAKA


aw.
ax. David J. Hunger & Thomas L. Wheelen, 2003, Manajemen
Strategis, Edisi II, Penerbit Andi, Yogyakarta.
ay. www.liputan6.com
az. www.sampoerna.com
ba. www.wikipedia.com
bb.

http://guruhnasrullah.wordpress.com/2012/10/15/pela

ksanaan-rencana-strategi-pt-hm-sampoerna-tbk/
bc.http://rudyanto.mhs.narotama.ac.id/2013/04/11/analisisstrong-dan-weaknes-pt-hanjaya-mandala-sampoerna-tbksampoerna/
bd.
be.
bf.
bg.

Anda mungkin juga menyukai